Sejarah Lompat Jauh
Olahraga lompat jauh merupakan salah satu jenis olahraga nan dilombakan di berbagai kejuaraan olahraga baik di taraf nasional, kawasan maupun dunia. Olahraga ini menuntut gerakan di saat sang atlet melakukan lompatan setelah diawali dengan berlari sehingga menghasilkan lompatan nan sangat jauh. Pemenangnya ditentukan dari seberapa jauh sang atlet mampu melompat di kolam pasir sebagai media pengukurannya.
Untuk ukuran lapangan olahraga lompat jauh berjarak 45 m dari posisi start berlari sampai balok tumpuan sebelum akhirnya melakukan lompatan. Tumpuan tersebut diharuskan berkebatalan 10 cm dengan panjang 1,72 m, dan lebarnya 30 cm. sementara panjang baknya harus 9 m, dengan kedalaman 1m dan lebarnya 2,75 m.
Olahraga lompat jauh merupakan olahraga dengan berbagai perpaduan mobilitas seperti kelenturan ( flexibility ), keceparan ( speed ), ketahanan ( endurance ), dan kekuatan ( strength ). Ketepatan atau accuration juga menjadi suatu hal nan wajib dimiliki oleh parta atlit olahraga ini.
Teknik Lompatan
Setiap olahraga tentu mempunyai teknik-teknik nan harus dilakukan ketika melakukan aktivitas olahraga tersebut. Begtiu juga dengan olahraga lompat jauh. Teknik-teknik tersebut ditujukan sebagai pedoman nan bersifat teori nan harus dilaksanakan oleh para atlet, menghindari cedera, dan (kalau dalam pertandingan-pertandingan resmi) menjadi salah satu poin evaluasi bagi para juri.
Berikut ini teknik melakukan lompat jauh.
1. Melakukan ancang-ancang
Mengapa perlu melakukan acang-ancang? Bukan hanya dalam olahraga lompat juah saja, dalam kelas-kelas atletik juga kita kerap menyaksikan setiap atlet melakukan ancang-ancang. Ancang-ancang ini ditujukan buat meraih kecepatan setingi-tingginya supaya dorongan massa ke depan atlit lebih besar dari berat badan atlit sendiri.
Untuk mampu melakukan ancang-ancang nan baik diperlukan porsi latihan nan ketat dan konsisten. Jeda melakukan ancang-ancang ini sangat ditentukan dengan faktor taraf kematangan dan percepatan sang atlet. Dapat 3, 5, atau 7 langkah, dst.
2. Melakukan Tumpuan
Setelah berancang-ancang, pelari lompat jauh langsung bersiap buat melakukan tumpuan. Gerakan ini merupakan gaya condong ke depan dengan pandangan nan lurus, bertujuan buat menghasilkan lompatan nan jauh sinkron dengan nan diharapkan. Di saat melakukan gerakan ini berat badan harus berada di depan titik tumpu, mobilitas kaki menelapak di bagian kiri atau kanan dan sebelahnya berjinjit sehingga ujung kaki saja nan menempel di tanah.
3. Melayang
Gerakan melayang ini merupakan mobilitas setelah kita berlari sejauh 46 meter dan di saat menginjak titik tumpu badan atlet akan melayang di udara buat menghasilkan lompatan nan jauh. Pemenang akan ditentukan dari berapa jauh lompatan tersebut dilakukan. Beberapa teknik dalam gerakan melayang ini diantaranya:
- Melayang sambil berjongkok. Gerakan ini dilakukan dengan cara ketika atlet melayang kedua kaki ditarik sekuatnya sehngga lutut bertumpu di dada, dan disaat hendak mendarat perlahan diturunkan dan diusahakan dibawa ke arah depan supaya menghasilkan jeda nan jauh dari titik tumpu.
- Melayang dengan sikap menggantung. Gaya ini cukup membiarkan kaki atlet menjuntai ke bawah dengan posisi badan tegak lurus. Kedua gerakan ini memerlukan ekuilibrium badan nan sempurna.
4. Mendarat
Gerakan disaat pendaratan harus dilakukan dengan dua kaki. Perlu diperhatikan bahwa saat melakukan pendaratan kedua kaki harus dijatuhkan secara bersamaan dengan posisi badan condong ke depan.
Sejarah Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga atletik nomor lompat. Sebelum mengetahui sejarah lompat jauh, ada baiknya mengetahui pengertian atletik itu sendiri. Atletik merupakan cabang olahraga gabungan beberapa nomor, yaitu lari, lempar, dan lompat/ kata atletik berasal dari bahasa Yunani, “athlon” nan berarti “kontes”. Atletik merupakan cabang olaharaga nan diperlombakan pada Olimpiade pertama pada 776 SM.
Menurut sejarah, olahraga lompat jauh mulai dipertandingkan di Olimpiade sekitar 1869. Cabang lompat jauh dimainkan di atas lapangan nan berada di dalam kompleks atletik. Dimainkannya lompat jauh di Olimpiade menjadikan cabnga olahraga atletik ini tumbuh menjadi cabang olahraga modern.
Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, yaitu IAAF pada 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan global outdoor pada 1983. Ada beberapa pertandingan regional, seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Perserikatan Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi nan lain kurang populer.
Spesifikasi Bak Lompatan
- Bak lompat harus berisi pasir.
- Lebar awalan 122 meter.
- Panjang balok 122 meter.
- Lebar balok 20 sentimeter.
Cara Mengukur Lompatan pada Olahraga Lompat Jauh
- Pada lompat jauh, pengukuran sebetulnya sama dengan pengukuran pada loncat jangkit.
- Pengukuran dilakukan oleh juri pengukur nan biasanya berjumlah 2 (dua) orang.
- Pengukuran akan dilakukan apabila lompatan tersebut dinyatakan sah.
- Pengukuran lompatan diambil dari balok ujung balok tumpu nan terdekat dengan bak pasir, sampai pada tanda awal pendaratan.
- Bila pelompat berjalan mundur seusai melakukan lompatan maka nan diukur ialah jeda ketika atlet tersebut mundur. Oleh sebab itu, ketika seusai meloncat maka atlet harus berjalan maju.
- Pada pengukuran ini, diusahakan buat seteliti mungkin karena selisih satu cm saja akan berpengaruh.
- Selain itu, alat nan digunakan buat mengukur juga harus sama (hanya ada satu alat ukur). Hasil lompatan akan dicatat oleh pencatat hasil perlombaan.
Dalam pertandingan lompat jauh, penentuan pemenang ditentukan dari hasil lompatan paling jauh. Namun, selain itu, ada pula hal-hal lain nan menjadi kategori evaluasi buat menjadi seorang pemenang dalam perlombaan lompat jauh. Jika dalam pertandingan lompat jauh terdapat nilai nan sama, maka buat menentukan kampiun harus diberlakukan kesempatan kedua kepada kedua perserta nan memiliki nilai nan sama.
Dalam pertandingan lompat jauh, setiap peserta diberi kesempatan buat melakukan lompatan sebanyam 3 kali. Nah, dari kesempatan 3 kali melompat tersebut, diambil lompatan paling jauh buat penilaian. Berikut ini hal-hal nan harus diperhatikan buat meraih hasil nan maksimal dalam lompat jauh.
- Awalan harus berjarak sekitar 30-40 meter dan dilakukan secepat-cepatnya.
- Proses tolakan harus dilakukan menggunakan kaki terkuat dan dilakukan pada papan tolakan.
- Sikap badan di udara diusahakan melayang selama mungkin.
- Sikap badan waktu mendarat diusahakan jangan sampai jatuh ke belakang.
Dalam melakukan teknik lompat jauh, ada beberapa hal nan perlu dihindari, yaitu:
- Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum melakukan proses tolakan.
- Bertolak dengan tumit dengan kecepatan nan tak memadai.
- Badan miring ke depan atau ke belakang.
- Satu kaki turun mendahului kaki lain saat proses pendaratan.
Dalam pertandingan lompat jauh, peserta akan didiskualifikasi jika melakukan hal-hal berikut ini.
- Dipanggil dalam waktu 3 menit tak melakukan lompatan.
- Menumpu dengan dua kaki.
- Setelah melompat, kembali ke arah awalan.
- Mendarat di luar bak lompatan.
Nah, itulah klarifikasi mengenai sejarah dan teknik olahraga lompat jauh. Sebagai salah satu nomor atletik, lompat jauh menjadi tak kalah hebatnya buat dipertandingkan pada ajang Olimpiade. Semoga klarifikasi mengenai lompat kauh ini bermanfaat bagi Anda.