Rekor Baru Atletik Lari Jeda Pendek 100 Meter di Korea
Nomor atletik lari jeda pendek biasa disebut sprint race . Karena itu pelari nomor atketik lari jeda pendek sering disebut sprinter . Lari jeda pendek merupakan salah satu nomor nan dilombakan pada Olimpiade Antik di Yunani.
Saat ini, nomor sprint nan dilombakan di Olimpiade Musim Panas ialah nomor 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Selain itu, dilombakan juga nomor estafet 4 × 100 meter dan 4 × 400 meter dalam cabang atletik lari jeda pendek ini.
Nomor nan Biasa Dilombakan dalam Atletik Lari Jeda Pendek
Cabang atletik lari jeda pendek dapat diselenggarakan di dalam ruangan ( indoor ) atau di luar ruangan ( outdoor ). Di negara-negara nan memiliki empat musim, perlombaan indoor biasa dilangsungkan pada musim dingin. Sementara perlombaan outdoor biasanya diselenggarakan pada musim panas.
Berikut ini nomor-nomor sprint atau atletik lari jeda pendek nan biasa dilombakan pada kejuaraan resmi.
Lari 60 Meter
Atletik lari jeda pendek nomor 60 meter biasanya hanya dilombakan dalam ruangan, yakni pada lintasan lurus stadion indoor. Rekor global nomor 60 meter saat ini dipegang sprinter Amerika Perkumpulan Maurice Green dengan catatan waktu 6,39 detik. Adapun pemegang rekor atletik lari jeda pendek 60 meter putri ialah Irina Privalova dari Rusia dengan catatan waktu 6,92 detik.
Lari 100 Meter
Lomba atletik lari jeda pendek 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi lintasan atletik outdoor . Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang rekor global 100 meter sering disebut “manusia tercepat”.
Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor global putra atletik lari jeda pendek, dengan catatan waktu 9,58 detik. Rekor tersebut ia ciptakan pada 16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Global Atletik 2009 di Berlin. Pemegang rekor global putri ialah mendiang Florence Griifith-Joyner. Hingga sekarang, belum ada sprinter putri nan dapat memecahkan rekor 10,49 detik nan diciptakan Flo-Jo (panggilan akrab Florence Griffith-Joyner) pada 1988.
Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam nomor ini lebih cepat daripada nomor 100 meter sebab pelari boleh mulai bergerak sebelum menerima tongkat estafet. Rekor global 4 × 100 meter putra dipegang tim Jamaika nan mencatat waktu 37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 × 100 meter putri dipegang tim Jerman Timur nan mencatat waktu 41,37 detik pada 1985.
Lari 200 Meter
Start lomba atletik lari jeda pendek 200 meter dilakukan di tikungan lintasan standar. Posisi start para pelari diatur agar setiap pelari menempuh jeda nan sama hingga finish di bagian lintasan nan lurus. Karena itu, dalam atletik lari jeda pendek nomor 200 meter, posisi para pelari tak terlihat lurus ketika memulai lomba.
Rekor global nomor 200 meter putra, yakni 19,19 detik, dicatat oleh Usain Bolt pada Kejuaraan Global Atletik 2009 di Berlin. Sementara pemegang rekor global putri ialah Florence Griffith-Joyner nan mencatat waktu 21.34 detik pada Olimpiade Seoul 1988.
Lari 400 Meter
Dalam cabang atletik lari jeda pendek nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu putaran melewati lintasan. Sebagaimana dalam lomba 200 meter, posisi start para pelari diatur agar setiap pelari menempuh jeda nan sama.
Rekor global cabang atletik lari jeda pendek 400 meter putra saat ini dipegang Michael Johnson dari Amerika Perkumpulan dengan catatan waktu 43,18 detik. Sementara pemegang rekor global putri ialah Marita Koch dari Jerman Timur. Catatan waktunya, 47,60 detik, telah bertahan sejak 1985.
Secara tradisi, nomor estafet 4 × 400 meter merupakan nomor terakhir nan dilombakan pada kejuaraan besar atletik. Tim Amerika Perkumpulan memegang rekor global 4 × 400 meter putra sejak 1993 dengan catatan waktu 2:54.29. Sementara rekor 4 × 400 meter putri bertahan lebih lama lagi. Sejak 1988, tim Uni Soviet memegang rekor dengan catatan waktu 3:15.17.
Para Sprinter Atletik Lari Jeda Pendek Legendaris
Pada Olimpiade Berlin 1936, James Cleveland "Jesse" Owens (12 September 1913 – 31 Maret 1980) dari Amerika Perkumpulan meraih 4 medali emas. Sprinter berkulit hitam ini memenangi cabang atletik lari jeda pendek nomor 100 meter, 200 meter, dan atletik lompat jauh. Selain itu, ia menjadi anggota tim Amerika Perkumpulan nan memenangi nomor estafet 4 × 100 meter.
Keberhasilan Jesse Owens, seorang atlet Afro-Amerika, mempermalukan Adolf Hitler, nan berambisi menjadikan penyelenggaraan Olimpiade di negaranya tersebut sebagai arena verifikasi keunggulan ras “Arya”.
James "Jim" Ray Hines (lahir pada 10 September 1946) merupakan pelari atletik lari jeda pendek pertama nan menembus batas 10 detik dalam nomor 100 meter. Pada Olimpiade Meksiko 1968, pelari Amerika Perkumpulan ini memenangi nomor 100 meter putra dengan catatan waktu 9,95 detik. Catatan waktu Hines tersebut menjadi rekor global dan bertahan selama 15 tahun. Pada 1983, barulah rekor tersebut dipecahkan Calvin Smith, juga dari Amerika Serikat, dengan catatan waktu 9,93 detik.
Sprinter paling fenomenal pada dasawarsa 1980-an ialah Frederick Carlton "Carl" Lewis (lahir 1 Juli 1961). Sepanjang kariernya sebagai atlet, pelari Amerika Perkumpulan ini meraih 10 medali Olimpiade (9 di antaranya medali emas). Selain itu Carl Lewis juga meraih 10 medali Kejuaraan Global (8 di antaranya medali emas).
Di bagian putri, Florence Griffith-Joyner (21 December 1959 – 21 September 1998) dinobatkan sebagai “perempuan tercepat sepanjang masa”. Rekor global cabang atletik lari jeda pendek 100 dan 200 meternya, nan dibuat pada 1988, masih bertahan hingga sekarang.
Untuk saat ini, sprinter terhebat tentu saja pemegang rekor global 100 dan 200 meter, Usain Bolt dari Jamaika. Ia bersaing dengan rekan senegaranya, Asafa Powell, dan pelari Amerika Serikat, Maurice Green dan Tyson Gay.
Rekor Baru Atletik Lari Jeda Pendek 100 Meter di Korea
Negara Korea menciptakan sejarah baru dalam cabang atletik lari jeda pendek 100 meter. Rekor baru cabang atletik lari jeda pendek ini dibuat oleh Kim Gook-young, pelari jeda pendek. Ia sukses memecahkan rekor nan sudah 31 tahun bertahan.
Meskipun rekor baru cabang atletik lari jeda pendek 100 meter ini masih jauh dari rekor dunia, Korea merasa bangga sebab rekor nan lama sukses dipecahkan. Selain itu, penyelenggaraan atletik lari jeda pendek secara ketat mampu memperbaiki para etlet lintasan dan lapangan nan terkadang tak diperhitungkan penampilannya.
Penyelenggaraan Kejuaraan Atletik Internasional 2011 di Kota Daegu, Korea Selatan, termasuk di dalamnya atletik lari jeda pendek, telah melahirkan prestasi. Perhatian masyarakat Korea pun meningkat terhadap semua kegiatan olahraga ini, khususnya cabang atletik lari jeda pendek.
Pemecah rekor baru cabang atletik lari jeda pendek 100 meter Korea, Kim Gook-young merupakan atlet termuda nasional, yaitu berusia 19 tahun. Ia memecahkan rekor atletik lari jeda pendek Korea sebanyak dua kali dan berturut-turut.
Tentunya, ekor baru pada cabang atletik lari jeda pendek nan diciptakan Kim masih jauh dari rekor dunia, yaitu 9,58 detik milik pelari asal Jamaika, Usain Bolt. Disparitas waktu dengan kampiun global ialah sebesar 0,65 detik. Bahkan, rekor baru cabang atletik lari jeda pendek ini lebih lambat 0,24 detik dengan rekor Asia. Tapi, Korea tetap merasa bangga sebab masa depan cabang atletik, khususnya atletik lari jeda pendek di Korea cukup menjanjikan dan dapat berprestasi.