Penghargaan buat Ada Lovelace

Penghargaan buat Ada Lovelace

Kini komputer termasuk salah inovasi dan pelaksanaan teknologi paling pesat. Komputer dalam bentuknya nan semakin kecil dan tipis, sementara teknologinya semakin canggih, semakin menarik minat orang. Fenomena itulah nan mewarnai sejarah perkembangan teknologi komputer. Memang tak dapat tidak, ketika membicarakan sejarah perkembangan teknologi komputer, tak saja menyoroti bagaimana komputer mengaplikasikan teknologi canggih tapi juga bagaimana komputer pertama kali diciptakan.

Begitulah ketika membicarakan sejarah, termasuk juga sejarah perkembangan teknologi komputer, selalu ada tiga kurun waktu yaitu waktu lampau, waktu sekarang dan waktu nanti. Kurun waktu lampau menyoroti bagaimana teknologi komputer pertama kali diciptakan, lalu memasuki babak-babak sulit sebab tak dipercaya orang, kemudian terus berkembang dengan fantastik. Sementara kurun waktu sekarang, membicarakan bagaimana komputer telah mengadopsi teknologi canggih buat berbagai keperluan. Dan kurun waktu nanti, membicarakan ramalan-ramalan nan akan terjadi dengan sejarah perkembangan teknologi komputer nan berpijak pada kemajuan teknologi sekarang ini. Begitulah kalau kita akan membicarakan sejarah perkembangan teknologi komputer di dunia.



Berawal Dari Teknologi Sederhana

Hampir dapat dipastikan, penemuan-penemuan krusial di global seperti juga komputer, diawali dengan sesuatu nan sederhana dan cenderung tak disengaja. Inovasi bola lampu, mesin pesawat, mesin turbin, kincir angin, kamera dan penemuan-penemuan lainnya berawal dari ide nan sederhana. Hal nan sama terjadi pula dengan inovasi teknologi komputer nan sekarang menjadi sedemikian dahsyatnya ini. Komputer sudah sedemikian menguasai masyarakat global nyaris dapat mengalahkan sembako. Seperti juga sembako, komputer sekarang dapat didapatkan secara instan, mudah, dan harganya pun semakin murah.

Sejarah perkembangan teknologi komputer tak dapat dipisahkan dari nama Ada Byron. Nama aslinya Augusta Ada Byron, buah pernikahan pujangga terkenal Lord Byron dan Anne Isabelle Milbanke. Lahir pada tanggal 10 Desember 1815. Pernikahan orang tuanya berakhir beberapa bulan setelah Ada Byron lahir. Dengan demikian Ada Byron tak pernah mengenal ayahnya sebab empat bulan kemudian ayahnya meninggalkan Inggris dan meninggal di Yunani tahun 1823.

Tentu saja Anne Isabelle Milbanke tak ingin Ada Byron, anaknya, mengikuti jejak ayahnya sebagai pujangga. Sekalipun secara pribadi, profesi sang suami tersebut telah pula melambungkan kekaguman dak kebanggaan. Memang begitulah seperti sudah merupakan suratan takdir, seorang penyanyi tidak menginginkan anaknya jadi penyanyi, seorang pedagang tidak selalu menginginkan anaknya jadi pedagang. Nasib nan sama dialami E. Rokajat Asura misalnya, nan sekarang dikenal sebagai novelis, ayahnya nan pedagang tidak menginginkan jadi pedagang melainkan jadi seorang insinyur. Sekalipun keinginan sang ayah itu tidak kesampaian, sebab E. Rokajat Asura keburu kepincut oleh magnet global kepengarangan. Penulis novel "Air Mata Surga" ini tidak kesampaian jadi insinyur dan bangga justru menjadi seorang penulis. Begitu pula dengan sejarah hayati Ada Byron. Karenanya agar Ada Byron tidak menjadi seorang pujangga, Anne Isabelle mulai memberikan pelajaran matematika dan musik dengan disiplin ketat agar kecenderungannya berpuisi berkurang. Dari pelajaran nan ketat itu, Ada Byron sukses merancang mesin terbang berdasarkan perhitungan cermat.

Penemuan mesin terbang itu sendiri tak direncanakan secara matang, selain bahwa ia bahagia melihat burung dapat terbang. Ilmu matematika nan dikenalnya sejak dini, rupanya turut memperlancar dengan inovasi mesin terbang tersebut. Dan Ada Byron pun tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan teknologi komputer dunia.



Pertemuan dengan Babbage

Saat usianya menginjak 17 tahun, Ada Byron dan ibunya pindah ke kawasan elit London. Di sana mereka berjumpa para pakar botani, geologi, astronomi, matematika dan, pakar ilmu pengetahuan lainnya. Dengan makin kuatnya lingkungan pendidikannya, Ada Byron pun makin berkembang. Ibarat pisau dari baja nan menemukan batu pengasah nan baik, maka semakin tajam pula pisau itu. Hal nan sama terjadi pada diri Ada Byron. Kemampuan intelektualitas dan kecerdasannya semakin terasah dengan baik. Hal nan sangat menggembirakan bagi sang ibu, Anne Isabelle, sebab dengan demikian semakin jauh pulalah global nan kini digeluti Ada Byron dengan global pujangga sang ayah.

Di London dia berjumpa dengan Charles Babbage, seorang profesor matematika Lucasian di Universitas Cambridge. Rendezvous itu menjadi awal dimulainya diskusi mengenai mesin diferensial dan mesin analisis. Babbage sangat terkesan dengan kepandaian nan ditunjukkan oleh Ada Byron. Pemikiran-pemikirannya nan cenderung liar, seolah membuka katup buat ditemukannya sesuatu nan awalnya tak dianggap baik.

Pada 1834, Babbage memiliki gagasan buat membuat mesin hitung jenis baru. Tapi, dia kesulitan memperoleh sponsor sebab mesin hitung pertamanya tak selesai sehingga banyak orang tak percaya.

Proyek barunya ini memperoleh simpati dari seorang pakar matematika Italia, Louis Menebrea, nan mempublikasikan tulisan mengenai mesin analisis. Sejak itulah Ada Byron dan Babbage bekerja keras menerjemahkan memoar Luigi Menebrea. Selain itu, Ada Byron juga menambahkan catatan pada metode kalkulasi Bernoulli. Dan hasilnya berupa program buat mesin hitung Babbage. Apa nan dilakukan oleh Ada Byron ialah dasar-dasar pemrograman nan paling esensial dari teknologi komputer. Tidak mengherankan apabila hingga kini Ada Byron dikenal sebagai programmer pertama di dunia. Cara kerjanya itu akan menginspirasi dan jadi acum peneliti selanjutnya buat mengembangkan teknologi komputer. Seperti disebutkan di awal tadi, berbicara sejarah perkembangan teknologi komputer memang tak dapat dipisahkan dari nama Ada Byron, sang programmer pertama di dunia.

Ada Byron menikahi William King pada tahun 1835. Ketika King memperoleh gelar Earl, Ada Byron juga mendapatkan gelar Countess of Lovelace. Sejak itu dia dikenal sebagai Ada Lovelace, sehingga menenggelamkan nama tengahnya, Byron.

Dalam perkembangan selanjutnya, Ada Lovelace juga menuliskan mengenai pengembangan teknologi komputer , hanya saja tak selesai sebab kanker menggerogoti tubuhnya. Ada Lovelace alias Ada Byron meninggal pada usia 37 tahun tanggal 27 November 1852 meninggalkan tiga anak serta kontribusinya dalam global pemrograman. Dan nan terakhir itu akan senantiasa dikenang ketika siapapun mencoba menulis atau membahas masalah sejarah perkembangan teknologi komputer.



Penghargaan buat Ada Lovelace

Isu gender membuatnya kalah populer dari Babbage. Saat itu memang pria dikenal sebagai makhluk nan lebih berwibawa. Inovasi oleh perempuan tak dipublikasikan secara besar-besaran. Selain itu, usianya nan pendek membuat sejumlah pekerjaannya tak selesai. Padahal nan meletakkan dasar-dasar ilmu pemrograman nan menjadi ruh dari teknologi komputer, seperti telah disebutkan di atas ialah Ada Byron ketika terlibat dalam pembuatan mesin hitung bersama Babbage.

Seabad setelah kematiannya, catatannya mengenai komputer dan software dalam surat-menyuratnya dengan Babbage dipublikasikan. Untuk menghormatinya, pada 1980 Departemen Pertahanan Amerika Perkumpulan menamai bahasa pemrogramannya ‘Ada’ dan tanggal 24 maret diperingati sebagai Ada Lovelace.

Dari pikiran-pikiran dasar Ada Byron atau Ada Lovelace itulah kemudian sejarah perkembangan teknologi komputer terus berkembang dan semakin pesat, sehingga sekarang telah sampai pada satu titik dimana komputer merupakan benda ajaib nan dengan paripurna telah mengaplikasikan kemajuan teknologi canggih. Mungkin mendiang Ada Byron sendiri tak pernah mengira, bahwa perhitungan-perhitungannya ketika membuat mesin hitung itu, kemudian akan membimbing orang buat menggeluti global pemrograman. Sayang, umur Ada Byron tak panjang, sehingga kita tak pernah tahu apa nan akan dihasilkannya kemudian dari tulisan-tulisan dan pemikiran-pemikirannya nan tak tuntas tersebut.