Penelitian Psikologi

Penelitian Psikologi

Banyak sekali jurnal-jurnal terkait dengan penelitian psikologi. Salah satu nan menarik buat dicermati ialah jurnal penelitian psikologi mengenai imbas komunitas dengan produktivitas kerja. Sejak percobaan nan dilakukan oleh F.W. Taylor, sebuah pekerjaan nan ada di pabrik-pabrik atau industri tak lagi dilakukan secara tradisional.



Kajian Psikologi

Melalui sebuah perjalan panjang, psikologi menjadi bagian dari ilmu pengetahuan di global ini. Psikologi telah dikenal sejak zaman Aristoteles sebagai sebuah ilmu jiwa, yaitu ilmu tentang kekuatan hidup, sebelum kelahiran ilmu psikologi tahun 1879.

Pada waktu itu, Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu nan mempelajari tentang gejala kehidupan. setiap makhluk hayati itu mempunyai jiwa sebab jiwa ialah unsur kehidupan.

Berdasarkan perkembangannya, sejarah psikologi berkembang sejalan dengan perkembangan intelektual di benua Eropa dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai fungsi di dalam kehidupan manusia, terutama di dalam tingkah laku manusia. Beberapa fungsi ilmu psikologi ialah sebagai berikut.

  1. Psikologi berfungsi sebagai penjelas bagaimana, apa, dan mengapa tingkah laku tersebut terjadi. Kemudian, hasilnya berupa klarifikasi atau bahasan nan bersifat deskriptif.
  1. Psikologi berfungsi buat memprediksi apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku tersebut terjadi. Prediksi tersebut menghasilkan prognosa, prediksi, atau estimasi.
  1. Psikologi berfungsi sebagai pengendali tingkah laku tersebut agar sinkron dengan apa nan diharapkan. Hal tersebut dilakukan dengan cara bertindak nan sifatnya preventif atau pencegahan, hegemoni atau treatment, dan rehabilitas atau perawatan.

Di dalam kajiannya, ilmu psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu lainnya, sehingga psikologi sering disebut sebagai ilmu nan luas dan ambisius. Ilmu psikologi dibatasi dengan ilmu alam oleh ilmu biologi dan ilmu saraf. Dengan ilmu sosial, ilmu psikologi dibatasi oleh ilmu sosiologi dan antropologi. Berikut ini beberapa kajian ilmu psikologi ialah sebagai berikut.



1. Psikologi perkembangan

Psikologi perkembangan ialah salah satu bidang psikologi nan mempelajari tentang perkembangan manusia dan faktor-faktor nan membentuk tingkah laku manusia tersebut, mulai dari lahir sampai tua.

Bidang psikologi perkembangan mempunyai kaitan erat dengan psikologi sosial. Hal tersebut dikarenakan dalam perkembangannya ada hubungan sosial di dalam tingkah laku manusia tersebut.

Selain itu, psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi kepribadian sebab di dalam perkembangan setiap individu bisa membentuk kepribadian nan khas di dalam diri individu tersebut.



2. Psikologi Sosial

Di dalam bidang psikologi sosial, dibagi menjadi tiga ruang lingkup studi. Tiga ruang lingkup studi tersebut ialah sebagai berikut.

  1. Di dalam psikologi sosial, mempelajari tentang studi pengaruh sosial terhadap proses setiap individu, seperti studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, dan sifat.
  1. Di dalam psikologi sosial, mempelajari tentang proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, dan konduite meniru.
  1. Yang terakhir, psikologi sosial mempelajari tentang hubungan kelompok, seperti kepemimpinan, komunikasi interaksi kekuasaan, dan kerjasama kelompok, dan persaingan.


3. Psikologi Kepribadian

Psikologi kepribadian ialah bidang studi psikologi nan mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya. Psikologi kepribadian mempunyai interaksi dengan psikologi perkembangan dan sosial.

Hal tersebut sebab kepribadian seseorang itu mengalami perkembangan dimulai sejak masih kecil dan dalam perkembangannya tersebut dipengaruhi oleh hubungan sosial dengan lingkungannya.



4. Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif ialah bidang psikologi nan mempelajari tentang kemampuan kognisi, seperti persepsi, proses belajar, kemampuan bahasa, dan emosi.

Kajian psikologi tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan wilayah terapannya. Akan tetapi, di Indonesia ini, wilayah-wilayah terapan psikologi belum dijalankan sepenuhnya, seperti seorang psikolog pendidikan bekerja di sebuah perusahaan di bagian HRD. Wilayah-wilayah terapan psikologi tersebut ialah sebagai berikut.



5. Psikologi Sekolah

Psikologi sekolah dilakukan buat menciptakan sebuah situasi di dalam sekolah nan bisa mendukung anak-anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademiknya, bersosialisasi, dan emosinya. Tujuannya ialah buat membentuk mind set anak tersebut.



6. Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi industri harus memfokuskan pada pengembangan, pengevaluasian, dan prediksi kinerja suatu pekerjaan seorang individu di dalam sebuah lingkungan industri. Sedangkan psikologi organisasi mempelajari tentang bagaimana satu organisasi bisa memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.



7. Psikologi Kerekayasaan

Di dalam psikologi ini, penerapannya dilakukan secara berinteraksi antara manusia dan mesin buat meminimalkan kesalahan manusia, ketika berhubungan dengan mesin.



8. Psikologi Klinis

Psikologi klinis menerapkan ilmu psikologinya dengan cara memahami, mencegah, dan memulihkan keadaan psikologis seorang individu menuju keadaan normal.

Di dalam psikologi, ada teori Skinner. Teori Skinner disebut juga teori tingkah laku radikal ( radical behaviorism) . Teori ini mengenai stimulus-respon, nan mempercayai bahwa setiap tingkah laku itu bisa diamati, dan didasari oleh respon positif atau negatif nan diterima.

Respon positif berarti akan mendapatkan hadiah, sebaliknya, respon negatif menandakan akan mendapatkan hukuman. Skinner konfiden bahwa manusia akan berusaha buat mendapatkan respon positif atau hadiah dari apa nan dilakukannya.

Baik Skinner maupun Watson mempunyai pandangan nan sama, bahwa setiap tingkah laku manusia bisa diamati dengan menggunakan metode ilmiah. Tapi Watson tak setuju kalau inner feeling (perasaan) bisa diamati. Watson konfiden bahwa perasaan bisa dipelajari sebagai mana mempelajari ketrampilan-ketrampilan lainnya.

Teori behaviorism atau tingkah laku ini sangat berpengaruh. Sehingga banyak pakar lain, seperti Edward C. Tolman, dan Clark L. Hull turut memformulasikan teori-teori mereka sendiri nan didapat dari hasil pengamatan di laboratorium, bukan melalui observasi introspeksi. Teori ini juga melahirkan banyak teori belajar nan menyangkut metode pembelajaran pada manusia dan hewan.



Penelitian Psikologi

Taylor mengungkapkan bahwa sebuah pekerjaan bisa didesain, sehingga bisa menghasilkan produktivitas nan diinginkan. Taylor juga mengungkapkan bahwa dengan melakukan pembagian kerja atau peran nan ada dalam pekerjaan, produktivitas suatu pekerjaan akan semakin baik. Oleh sebab itu, seorang perancang atau manajer perlu mendesain suatu pekerjaan agar hasil maksimal nan diharapkan bisa tercapai.

Buah karya nan dihasilkan oleh Taylor menjadikan seorang pekerja seperti robot. Pekerja diminta buat bisa produktif melalui desain pekerjaan nan telah dirancang sebelumnya. Pekerja akan diklasifikasikan berdasarkan jenis pekerjaan tertentu.

Misalnya, seorang pekerja dapat saja seumur hayati pekerjaannya hanyalah menjadi seorang pengebor. Ia diberikan sasaran nan harus dicapai bagaimana pun caranya. Hal inilah nan terkadang membuat seorang pekerja tak diperlakukan layaknya seorang manusia biasa.

Pada 1927-1932 dilakukan penelitian di sebuah perusahaan elektronik, Western Electric Company, Hawthorne Plant, di Cicero, Illinois. Penelitian tersebut dilakukan oleh tim nan dipimpin langsung Prof. Elton Mayo dan rekannya F.J. Roethlisberger dan William J. Dickson dari Harvard Business School.

Dalam penelitian tersebut terkuak bahwa sesungguhnya pekerja membutuhkan hubungan sosial dan mempunyai kebutuhan akan motivasi ketika sedang bekerja. Mayo dan timnya mengungkapkan sisi lain dari sebuah pekerjaan.

Aspek-aspek seperti terbentuk kebiasaan atau anggaran dalam sebuah kelompok kerja, adanya motivasi, kebutuhan pekerja buat bersosialisasi atau berinteraksi sesama pekerja terungkap dalam penelitian ini. Konklusi generik nan dapat diambil dari penelitian ini ialah sebagai berikut.

  1. Bakat atau potensi kecerdasan seorang pekerja bukan merupakan estimasi nan baik dari performansi seorang pekerja.

Bakat atau potensi memengaruhi mobilitas mental atau fisik nan dimiliki oleh seorang pekerja. Namun demikian, kedua hal tersebut tak memengaruhi secara signifikan terhadap performansi kerja jika memang faktor-faktor pada sistem sosial nan ada tak mendukung adanya performansi nan baik.

  1. Organisasi nan bersifat nonformal nan terjalin di dalam kelompok pekerja memengaruhi produktivitas kerja.

Hubungan antarpekerja ternyata bisa mempengaruhi produktivitas. Oleh sebab itu, seorang manajer harus mendisain pekerjaan sedemikian sehingga hubungan sosial tak dibatasi. Seorang supervisor nan bisa membina interaksi baik dengan bawahannya bisa secara langsung memengaruhi produktivitas.

  1. Norma atau anggaran nan ada dalam kelompok kerja memengaruhi produktivitas.

Kelompok kerja secara alamiah akan membuat anggaran krusial nan terjalin dalam kelompok internal mereka. Oleh sebab itu, manajemen perlu mengenali anggaran atau kebiasaan nan terjalin dalam kelompok tersebut.

  1. Tempat kerja merupakan sebuah sosiosistem atau sistem sosial.

Kelompok kerja tersebut membentuk sebuah sistem sosial. Sebagai sebuah sistem, kelompok kerja mempunyai bagian-bagian nan saling berkegantungan.

Karena sifatnya nan nisbi baru pada zaman itu, penelitian ini memberikan pemahaman baru mengenai sisi lain dari sebuah pekerjaan. Penelitian ini selanjutnya disebut juga dengan Hawthorne Effect .

Jurnal penelitian psikologi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam mengatur kinerja para karyawan. Semoga penelitian ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan Anda.