Komunitas Islamic
Sebagian besar masyarakat Indonesia ialah penganut muslim. Islam seperti sudah membudaya. Istilah-istilah nan berkaitan dengan Islam sendiri niscaya bukan lagi menjadi hal nan asing. Seperti Islamic Center. Anda niscaya pernah mendengarnya, bukan? Lalu, apa Islamic Center itu?
Dewasa ini begitu banyak bermunculan Islamic Center. Apakah kesamaan ini hanya berupa trend sementara. Ataukah memang pada akhirnya ditengarai sebagai suatu kebutuhan?
Ruang Lingkup Islamic
Agama nan disebut sebagai agama nan lengkap, komplit dan menyeluruh ialah Islam. Biasa disebut dengan Islam syamil wa mutakamil. Islam itu lengkap dan melengkapi.
Ruang lingkup Islamic nan dipercayai oleh umat Islam ialah sangat luas. Bukan hanya berupa alam semesta nan bisa terlihat oleh mata telanjang biasa. Namun juga hal nan ghaib nan tak tertangkap oleh mata.
Inilah inti dari keimanan seorang umat Islam. Karena hal nan ghoib ialah sudah sunatullah atau ketentuan Allah. Ini nan disebut dengan keimanan. Iman kepada Allah Swt, meski orang Islam tak bisa melihat secara langsung perwujudan Allah Swt itu sendiri. Namun kadar keimanan itulah nan menentukan pada diri umat Islam. Inilah sebenarnya ruang lingkup Islamic tersebut.
Islamic Sebagai Jalan Hidup
Sering diungkapkan bahwa agama nan mengatur umat pemeluknya, dari mulai bangun tidur hingga akan kembali pergi tidur, ialah Islam. Islam selalu terhayati dari konduite umatnya. Dengan menghidupkan Norma baik buat selalu mengingat Allah Swt di awal suatu perbuatan, dengan pengucapan Bismillahirrahmanirrahim, nan maknanya dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Selain itu, ada ungkapan bersyukur kepada Allah Swt di akhir suatu perbuatan baik dengan ucapan Alhamdulillahirrabil alamin, nan artinya segala puji bagi Allah seru sekalian alam. Sehingga orang Islam sejak kecil telah terbiasa buat hal-hal demikian.
Sebuah ungkapan konduite nan berhati-hati ketika akan berbuat dan konduite bersyukur dengan apa nan diperoleh. Karena apapun konsekwensi dari perbuatan ialah semua berpulang kepada rahmat Allah Swt. Bukan terpaku semata-mata pada kemampuan manusia saja.
Bagi Anda nan bukan umat beragama Islam, mungkin agak sulit memahami hal tersebut. Namun, pada hakekatnya itulah inti dari ajaran agama Islam. Yakni berpasrah pada ketentuan Allah SWT. Karena semua hal nan berkenaan dengan kehidupan manusia, pada intinya ialah telah ditetapkan oleh Allah Swt pada saat seorang manusia mengawali hidupnya di alam ruh.
Empat ketetapan nan menjadi takdir manusia ialah : takdir usia manusia, takdir siapa nan menjadi jodohnya, takdir rejekinya dan takdir masa atau waktu ketika akan kembali menghadap Allah Swt.
Sehingga apabila dikembangkan dari empat ketetapan tersebut. Diperoleh konklusi bahwa manusia sepatutnya berusaha sekuat tenaga dalam berikhtiar di dalam hidupnya.
Namun apabila terbentur pada suatu masalah, manusia harus tetap berprasangka baik kepada Allah Swt. Karena bagaimanapun juga Allah Swt memang sudah menetapkan takdir-Nya bagi tiap-tiap orang di muka bumi ini.
Itulah nan menjadikan umat Islam kuat dan tabah dalam menjalani hidupnya. Dan semakin dikuatkan hatinya, sebab menjadikan Islam sebagai jalan hidup. Didukung oleh takdir nan semuanya diimani oleh umat Islam sebagai ketentuan terbaik bagi Allah Swt dan bagi hidupnya.
Komunitas Islamic
Tercatat dalam statistik dunia. Bahwa umat Islam nan memeluk agama Islam hampir menempati 80% dari seluruh warga dunia. Hal ini menjadi suatu indikasi bahwa dengan begitu banyaknya pemeluk agama Islam di setiap belahan dunia, membutuhkan suatu wadah sebagai penggalang kesolidan aktivitas umat Islam.
Yang tentu saja bertujuan buat kemaslahatan umat Islam secara khusus, dan kemaslahatan manusia pada umumnya. Sehingga kondisi ini mendorong bermunculannya komunitas-komunitas umat Islam nan terangkum dalam bentuk kegiatan-kegiatan pengajian nan bersifat konvensional nan lokal. Dan bermunculannya komunitas umat Islam, menandakan kebutuhan suatu wadah nan bisa merangkum keberagaman kebutuhan umatnya.
Inilah nan pada akhirnya mendorong para relawan dan pemuka agama Islam, di manapun berada, buat membangun suatu badan. Yang akhirnya sangat populer dan dikenal sebagai Islamic Center. Atau pusat kegiatan bagi umat Islam.
Eksistensi dari badan tersebut bukan dimaksudkan buat mengalahkan urgenitas dari masjid. Masjid juga sering dikatakan sebagai pusat kegiatan umat Islam. Namun masjid lebih dikhususkan dalam pengertian sebagai loka buat beribadah.
Sedangkan Islamic Center lebih generik dibutuhkan buat menampung segala kegiatan umat Islam. Seperti berhalal bihalal, mengadakan bakti sosial umat Islam bagi masyarakat umum, ataupun menyelenggarakan peringatan hari besar Islam. Dan loka penyelenggaraan training-training seperti membaca Al-Qur’an dan sejenisnya.
Islamic Center
Beberapa Islamic Center nan biasa disingkat dengan I.C. Yang terdata ialah sebagai berikut:
1. I.C. of Washington DC
2. I.C. of Maryland
3. I.C. of Shoutern California
4. I.C. of Indonesia
5. I.C. of America
6. I.C. at New York
7. I.C. of Japan
8. I.C. of Irvine
9. I.C. of Harrison
10. I.C. in Manhattan
11. I.C. in Quebec
12. I.C. of San Diego
13. I.C. of Detroit
14. Andalusia Islamic Center
15. Islamic Center On-line16.
Dan masih banyak lagi lainnya di dunia. Semuanya tersebar di seantero dunia. Dengan mengusung satu hakikat nan sama. Yakni berusaha buat menghidupkan aktivitas ke-Islaman nan kafaah. Dengan tetap kepada penghargaan terhadap kehidupan bermasyarakat dan sosial secara umum.
Semua rata-rata hampir memiliki ruang lingkup kegiatan nan sama.
Berupa pengajian rutin bulanan, pengajian harian, serta pemantapan pembelajaran Al-Qur’an bagi umat Islam nan belum bisa membaca Al-Qur’an. Serta mengkoordinir kegiatan dalam merayakan hari-hari besar Islam. Seperti Hari Raya Iedul Fitri, Iedul Adha, kegiatan 1 Muharram, maupun latihan manasik haji dan sebagainya.
Mungkin disparitas nan konkret hanya terletak pada fasilitas-fasilitas bangunan nan ada. Semua tergantung kepada kekuatan perekonomian umat Islam nan terangkum di dalamnya. Dalam membangun wahana maupun prasarana di dalamnya.
Idealnya sebuah Islamic Center pada umumnya memiliki ruang-ruang seperti : masjid sebagai loka sholat (atau sekedar mushola). Ruang aula sebagai loka pembelajaran, atau loka aplikasi training nan berkenaan dengan ke-Islaman. Ruang perpustakaan, kelas-kelas terbatas bagi kanak-kanak generasi muda Islam.
Baik ada atau tidaknya salah satu ruang tersebut, bukan menjadi hambatan buat berkembangnya wadah tersebut pada suatu tempat. Karena inti daripada didirikannya sebuah Islamic Center ialah buat menjadikan loka tersebut sebagai kegiatan keagamaan bagi Umat Islam. Selain berupa kegiatan beribadah seperti sholat, misalnya. Yang perlu loka penampungan buat melaksanakannya.
Di atas juga disebutkan adanya Islamic Center On-line. Gejala ini merupakan langkah awal nan sangat bagus. Karena memiliki pengertian bahwa, buat belajar dan mendalami agamanya sendiri, dalam hal ini agama Islam bagi umat Islam. Tidak terbatas pada wujud fisik suatu bangunan saja. Karena belajar agama Islam bisa dilakukan dari manapun. Meskipun itu hanya melalui pengajian virtual saja. Karena intinya ialah sama. Belajar.
Nah, semoga informasi mengenai Islamic Center ini akan semakin berkembang sinkron dengan asa mulia kaum muslimin di seluruh dunia. Semoga Islamic Center menjadi wahana bagi umat muslim buat menjadi muslim nan seutuhnya.