Dampak Obat Aborsi

Dampak Obat Aborsi

Obat aborsi ? Untuk apa? Pergaulan bebas dan kehamilan nan tak direncanakan seringkali berujung pada solusi aborsi. Di Indonesia sendiri tindakan aborsi merupakan hal nan ilegal atau melanggar hukum. Beberapa praktik aborsi banyak ditentang oleh masyarakat. Apalagi mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam nan jelas mengharamkan aborsi.

Walaupun tempat-tempat aborsi tetap mudah dicari lengkap dengan calo nan siap mengantar wanita nan akan melakukan aborsi, namun tak mudah menemukan loka aborsi nan kompeten. Apalagi sudah bukan misteri jika biaya aborsi di klinik jauh lebih tinggi ketimbang solusi menggunakan obat aborsi sendiri.

Rasa sungkan dan takut para remaja atau pelaku pergaulan bebas nan masih di bawah umur serta benturan biaya sering kali membuat mereka mengambil tindakan buat membeli obat aborsi dari situs. Sayangnya dengan pengetahuan nan terbatas, seringkali mereka mengalami penipuan.

Tak jarang, obat aborsi palsu tersebut hanya berupa obat maag, obat datang bulan, atau obat-obatan lain nan tak jelas. Obat aborsi sendiri dibedakan pengklasifikasiannya berdasarkan usia dari kandungan nan akan diaborsi. Tulisan ini akan menjelaskan secara sekilas mengenai klasifikasi obat aborsi dan akibat dari aborsi.

Sebaiknya tindakan aborsi dihindari sebab selain membahayakan kesehatan jiwa si calon ibu, juga berarti melakukan pembunuhan dan dosa besar. Di Jakarta, beberapa loka aborsi nan terkenal bertempat di Salemba, Paseban, dan Cikini. Biaya nan dipasang oleh dokter-dokter aborsi cukup tinggi. Namun, buat tindakan nan menyangkut nyawa ini biasanya tak sedikit.

Sebaiknya jika memang ada teman nan pernah melakukan dan sukses tanpa imbas samping, janganlah takut meminta surat keterangan dari mereka. Karena seperti halnya mengatasi masalah kesehatan, surat keterangan dokter nan bagus itu perlu. Setelah melakukan aborsi, dokter nan kompeten juga tetap memikirkan kesehatan pasien. Biasanya mereka akan memberikan obat aborsi buat memulihkan, mengecilkan rahim, dan lain-lain serta memberikan jadwal kontrol.



Klasifikasi Obat Aborsi

Biasanya obat aborsi dikelompokkan berdasarkan usia kandungan. Beberapa situs menyediakan pengelompokan dalam 3 atau 4 kategori. Entah menyertakan alamat sebenarnya atau tidak, berikut ini ialah kategori obat aborsi nan disajikan oleh CV Dian Chemicalindo nan berpusat di Yogyakarta. Usaha nan dimiliki oleh dr. Dian Roseyta, S. Apt ini tepatnya bertempat di Griya Bumi Asa Sentosa, Blok D7/533 Yogyakarta.

Pada usia kandungan maksimal 1 bulan atau 4 minggu maka obat aborsi nan digunakan ialah “ Abortion Grade A ”. Dalam usia kandungan tersebut, pasien tak merasa sakit sebab pada dasarnya janin belum terbentuk. Cara kerja obat aborsi tersebut ialah dengan membendung hormon progesteron nan berfungsi buat mempertahankan kehamilan.

Dengan dibendungnya hormon tersebut, maka jalur kehamilan akan membuka dan leher rahim menjadi melunak dan mulai mengeluarkan darah. Keluarnya darah tersebut menandakan bahwa obat telah bekerja (maksimal sejam setelah obat diminum) dan pasien mengalami menstruasi sehingga kandungan di dalamnya pun hilang.

Obat aborsi “ Abortion Grade A ” terdiri atas tiga tablet rona merah dan satu tablet rona kuning. Cara penggunaannya ialah dengan meminum langsung sekaligus ketiga tablet rona merah dan setelah lima menit memasukkan tablet rona kuning ke vagina dengan kedalaman kurang lebih 10 cm. Harga obat aborsi ini ialah Rp 300 ribu.

Pada usia kandungan maksimal tiga bulan atau dua belas minggu maka obat aborsi nan digunakan ialah “ Abortion Grade B ”. Dalam usia kandungan tersebut pasien akan merasakan sedikit nyeri ketika darah pertanda menstruasi keluar. Hal ini disebabkan sudah terbentuknya janin walau hanya sebesar bola tenis.

Cara kerja obat aborsi ini hampir sama dengan obat aborsi sebelumnya. Perbedaannya, selain membendung hormon progesteron, obat aborsi ini juga mengisolasi janin sehingga terbelah menjadi kecil-kecil dan membuatnya mudah dikeluarkan.

Obat aborsi “ Abortion Grade B ” juga berfungsi membersihkan rahim dari sisa-sisa janin nan ada agar bisa higienis kembali dan bisa mengandung dan melahirkan secara normal di kemudian hari. Jangka waktu menstruasi maksimal 24 jam setelah obat aborsi diminum.

Obat aborsi ini terdiri atas enam tablet rona merah dan dua buah kapsul. Enam tablet merah harus diminum sekaligus, dan setelah terjadi menstruasi maka kapsul juga harus langsung diminum maksimal 12 jam setelah menstruasi. Harga obat aborsi ini ialah Rp 700 ribu.

Pada usia kandungan maksimal lima bulan atau dua puluh minggu maka obat aborsi nan digunakan ialah “ Abortion Grade C ”. Dalam usia kandungan tersebut janin sudah terbentuk sebesar kepalan tangan orang dewasa. Pasien akan merasakan sakit sekitar satu hingga dua jam saat darah pertanda menstruasi keluar.

Cara kerja obat aborsi “ Abortion Grade C ” ini sama dengan cara kerja obat aborsi “ Abortion Grade B ”. Perbedaannya selain mengisolasi janin, obat aborsi ini tak sekedar mengisolasi janin, namun juga menghancurkan janin nan ada dengan formula methotrexate nan terkandung di dalamnya. Formula methotrexate ampuh buat menghancurkan janin menjadi serpihan-serpihan kecil agar bisa memudahkan pengeluarannya.

Obat aborsi “ Abortion Grade C” juga membersihkan rahim dari sisa-sisa janin nan masih tertinggal atau tersisa sehingga sang ibu masih bisa mengandung dan melahirkan secara normal di kemudian hari. Jangka menstruasi maksimal dua puluh empat jam setelah obat aborsi diminum.

Obat aborsi “ Abortion Grade C ” ini terdiri atas enam tablet rona merah, dua tablet rona putih, dua tablet rona kuning, dan dua belas kapsul. Enam tablet rona merah harus diminum sekaligus, lalu tunggu sekitar dua jam buat meminum tablet berwarna kuning, dan maksimal dua puluh empat jam setelah dua buah tablet kuning diminum.

Kemudian, ketika vagina terasa berkontraksi, masukkan dua tablet putih ke dalam vagina dan tunggu hingga terjadi menstruasi. Minum kapsul dengan jadwal dua kali sehari dalam kurun waktu satu minggu buat membersihkan janin dalam rahim nan tertinggal.



Dampak Obat Aborsi

Jika usaha aborsi nan telah dilakukan menggunakan obat aborsi gagal maka akan berakibat jelek bagi si janin. Si jabang bayi bisa mengalami kecacatan. Atau bahkan bisa mengakibatkan kematian dari si calon ibu. Berikut ini ialah beberapa akibat dari tindakan aborsi ataupun dari obat aborsi.

  1. Terjadi pendarahan hebat nan mengakibatkan kematian.
  2. Kematian mendadak dampak gagalnya pembiusan juga bisa terjadi.

Selain dari kedua risiko tersebut, masih ada belasan akibat lainnya. Sobeknya rahim sebab kerusakan leher rahim ’’ Uterine Perforation ". Kecacatan anak berikutnya juga mungkin terjadi sebab adanya kerusakan pada leher rahim “ Cervical Laceration ".

Obat aborsi juga bisa mengakibatkan beberapa jenis kanker, yaitu kanker payudara nan disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita, kanker indung telur atau ovarian cancer, kanker leher rahim atau kanker servis, dan kanker hati.

Selain itu, ada kemungkinan juga buat terjadi kelainan pada plasenta atau ari-ari nan bisa menyebabkan stigma pada anak berikutnya dan terjadi pendarahan hebat ketika terjadi kehamilan berikutnya.

Obat aborsi atau tindakan aborsi bisa menyebabkan kemandulan atau tak ketidakmampuan memiliki keturunan lagi nan disebut juga sebagai Ectopic Pregnancy . Selain itu, ada juga dua risiko infeksi, yaitu infeksi rongga panggul atau Pelvic Inflammatory Disease dan infeksi pada lapisan rahim atau endometriosis.

Setelah mengetahui berbagai risiko nan mengerikan, apakah Anda masih berani coba-coba menggunakan obat aborsi?