Makalah Psikologi Agama

Makalah Psikologi Agama

Makalah-makalah nan memuat masalah psikologi agama sudah banyak dipublikasikan baik di media online maupun di media cetak. Bahkan banyak para akademisi atau awan buat memahami makalah psikologi agama .

Di antaranya ialah makalah nan dibuat oleh H.M. Arifin nan mengetengahkan pendidikan Islam buat membangun generasi muda. Beliau menyampaikan pendapatnya bahwa pendidikan Islam bertujuan buat mewujudkan manusia nan berkepribadian muslim, baik secara lahir maupun batin, nan mampu mengabdikan segala amal dan perbuatannya buat mencari keridoan Allah.

Dari penyataan beliau bisa kita ambil kesimpulan, hakikat pendidikan Islam ialah melahirkan manusia-manusia sempurna sinkron dengan cita-cita bangsa, yaitu manusia nan beriman dan berilmu pengetahuan. Sebelumnya kita bahas terlebih dahulu mengenai kajian psikologi.



Psikologi

Melalui sebuah perjalan panjang, psikologi menjadi bagian dari ilmu pengetahuan di global ini. Psikologi telah dikenal sejak zaman Aristoteles sebagai sebuah ilmu jiwa, yaitu ilmu tentang kekuatan hidup, sebelum kelahiran ilmu psikologi tahun 1879.

Pada waktu itu, Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu nan mempelajari tentang gejala kehidupan. setiap makhluk hayati itu mempunyai jiwa sebab jiwa ialah unsur kehidupan.

Berdasarkan perkembangannya, sejarah psikologi berkembang sejalan dengan perkembangan intelektual di benua Eropa dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai fungsi di dalam kehidupan manusia, terutama di dalam tingkah laku manusia. Beberapa fungsi ilmu psikologi ialah sebagai berikut.

  1. Psikologi berfungsi sebagai penjelas bagaimana, apa, dan mengapa tingkah laku tersebut terjadi. Kemudian, hasilnya berupa klarifikasi atau bahasan nan bersifat deskriptif.

  1. Psikologi berfungsi buat memprediksi apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku tersebut terjadi. Prediksi tersebut menghasilkan prognosa, prediksi, atau estimasi.

  1. Psikologi berfungsi sebagai pengendali tingkah laku tersebut agar sinkron dengan apa nan diharapkan. Hal tersebut dilakukan dengan cara bertindak nan sifatnya preventif atau pencegahan, hegemoni atau treatment, dan rehabilitas atau perawatan.

Di dalam kajiannya, ilmu psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu lainnya, sehingga psikologi sering disebut sebagai ilmu nan luas dan ambisius. Ilmu psikologi dibatasi dengan ilmu alam oleh ilmu biologi dan ilmu saraf. Dengan ilmu sosial, ilmu psikologi dibatasi oleh ilmu sosiologi dan antropologi. Berikut ini beberapa kajian ilmu psikologi ialah sebagai berikut.



1. Psikologi perkembangan

Psikologi perkembangan ialah salah satu bidang psikologi nan mempelajari tentang perkembangan manusia dan faktor-faktor nan membentuk tingkah laku manusia tersebut, mulai dari lahir sampai tua.

Bidang psikologi perkembangan mempunyai kaitan erat dengan psikologi sosial. Hal tersebut dikarenakan dalam perkembangannya ada hubungan sosial di dalam tingkah laku manusia tersebut.

Selain itu, psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi kepribadian sebab di dalam perkembangan setiap individu bisa membentuk kepribadian nan khas di dalam diri individu tersebut.



2. Psikologi Sosial

Di dalam bidang psikologi sosial, dibagi menjadi tiga ruang lingkup studi. Tiga ruang lingkup studi tersebut ialah sebagai berikut.

  1. Di dalam psikologi sosial, mempelajari tentang studi pengaruh sosial terhadap proses setiap individu, seperti studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, dan sifat.

  1. Di dalam psikologi sosial, mempelajari tentang proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, dan konduite meniru.

  1. Yang terakhir, psikologi sosial mempelajari tentang hubungan kelompok, seperti kepemimpinan, komunikasi interaksi kekuasaan, dan kerjasama kelompok, dan persaingan.



3. Psikologi Kepribadian

Psikologi kepribadian ialah bidang studi psikologi nan mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungannya. Psikologi kepribadian mempunyai interaksi dengan psikologi perkembangan dan sosial.

Hal tersebut sebab kepribadian seseorang itu mengalami perkembangan dimulai sejak masih kecil dan dalam perkembangannya tersebut dipengaruhi oleh hubungan sosial dengan lingkungannya.



4. Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif ialah bidang psikologi nan mempelajari tentang kemampuan kognisi, seperti persepsi, proses belajar, kemampuan bahasa, dan emosi.

Kajian psikologi tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan wilayah terapannya. Akan tetapi, di Indonesia ini, wilayah-wilayah terapan psikologi belum dijalankan sepenuhnya, seperti seorang psikolog pendidikan bekerja di sebuah perusahaan di bagian HRD. Wilayah-wilayah terapan psikologi tersebut ialah sebagai berikut.



5. Psikologi Sekolah

Psikologi sekolah dilakukan buat menciptakan sebuah situasi di dalam sekolah nan bisa mendukung anak-anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademiknya, bersosialisasi, dan emosinya. Tujuannya ialah buat membentuk mind set anak tersebut.



6. Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi industri harus memfokuskan pada pengembangan, pengevaluasian, dan prediksi kinerja suatu pekerjaan seorang individu di dalam sebuah lingkungan industri. Sedangkan psikologi organisasi mempelajari tentang bagaimana satu organisasi bisa memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.



7. Psikologi Kerekayasaan

Di dalam psikologi ini, penerapannya dilakukan secara berinteraksi antara manusia dan mesin buat meminimalkan kesalahan manusia, ketika berhubungan dengan mesin.



8. Psikologi Klinis

Psikologi klinis menerapkan ilmu psikologinya dengan cara memahami, mencegah, dan memulihkan keadaan psikologis seorang individu menuju keadaan normal.



Makalah Psikologi Agama

Bicara mengenai psikologi agama, maka tak bicara mengenai agama mana nan paling benar. Karena jika kita merujuk pada salah satu kebanaran agama, akan banyak peretentangan dengan agama lain. Setiap agama itu mempunyai kebijakan tersendiri dalam membuat sebuah anggaran nan dilandasi dengan sebuah keyakinan. Bicara soal kenyakinan, maka setiap orang akan merasa paling benar.

Psikologi agama itu akan banyak membahas masalah tingkah laku manusia dan kepribadiannya menurut apa nan diyakininya, membicarakan hak dan kewajiban manusia dalam menjalankan agamanya, dan mencari hakikat manusia dalam hubungannya dengan Tuhan. Mengapa ada manusia nan percaya pada Tuhan dan ada pula nan tak percaya.

Padahal, jauh di dalam nalurinya nan paling dalam dia niscaya percaya sebab ide tentang Tuhan itu, Tuhan sendiri nan menciptakan dalam diri manusia. Kenapa dia sampai menolak Tuhan di dalam dirinya, nah ini juga sebagai bahan kajian psikologi agama. Ada banyak faktor kenapa seseorang menolak Tuhan, di antaranya ialah sebagai berikut.

  1. Kekecewan terhadap dirinya;

  2. Pengalaman hidupnya;

  3. Dogma nan berlebihan;

  4. Merindukan kebasan berdasarkan hak asasi manusia;

  5. dan lain-lain

Psikologi agama juga mengkaji tentang pendidikan anak. Bagaimana cara orang dalam mendidik anaknya agar anaknya menjadi anak nan berbakti dan beriman juga berguna bagi kepentingan bangsa dan negara, agama dan umat, juga buat kedua orangtuanya.

Dengan mengetahui teori-teori tersebut para orangtua dan pendidik lainnya bisa lebih memahami anak-anak. Akan lebih mudah memberi mereka motivasi, baik motivasi dari dalam maupun motivasi dari luar.

Motivasi dari dalam (intrinsic motivation) bisa dilakukan dengan memberikan pemahaman bahwa tidak ada nan dapat membantu bila tak mau membantu diri sendiri. Dari luar, bisa dengan mengambil contoh orang-orang nan telah berhasil terlebih dahulu.

Menurut Bandura, seseorang menirukan orang lain sebab ingin mendapatkan pujian atau respon nan sama atau lebih dari orang nan akan ditirunya. Seorang anak kecil akan terus menirukan tingkah laku orang nan ditirunya selama dia mendapatkan senyuman, persetujuan, atau komentar positif dari orang-orang nan ada di lingkungannya. Bila hal tersebut tak didapatkannya, dia akan berhenti meniru dan akan mencari objek lain buat ditiru.

Bandura juga berpendapat bahwa objek nan ditiru ialah orang-orang nan menyenangkan. Misalnya, anak kecil cenderung menirukan orang-orang nan sayang dan baik kepadanya.

Dia akan meniru ayahnya selama ayahnya tersebut menjadi ayah nan baik dan sayang padanya. Bila suatu saat ayahnya menyakitinya, sang anak anak berhenti menirukan ayahnya. Begitu juga dengan orang-orang nan dipandang sukses, cakep, kaya, dan terkenal. Orang-orang seperti ini akan banyak ditiru oleh orang lain.

Di Indonesia ini, pembelajaran tentang psikologi agama masih kurang sebab hal tersebut hanya dipelajari oleh orang-orang nan belajar di bidang psikologi. Padahal, di dalam kehidupan nyata, ilmu psikologi sangat dibutuhkan, terutama bagi orang tua buat mendidik anaknya.

Jadi, orang tua pun harus mendapatkan ilmu psikologi buat mendidik anaknya sebab pengaruh perkembangan zaman bisa merusak moral masa depan anak. Pembelajaran ilmu psikologi tersebut bisa dipelajari melalui kegiatan seminar perdeo kepada para orang tua.

Nah, dalam kesempatan ini aku menyarankan jadilah orangtua nan cerdas nan dapat membimbing anak-anaknya ke jalan nan benar. Anda sebagai orang tua harus banyak membaca tentang buku-buku psikologi agama dan psikologi pendidikan.

Sudah banyak buku dan makalah nan membahas tentang perkembangan mental anak dan remaja. Di antaranya ialah buku-buku karangan E. Koswara, H.M. Arifin, dan lain sebagainya.

Jejaring internet pun dapat menjadi bahan surat keterangan Anda. Dengan banyak blog nan dibuat di global maya memudahkan anda buat mencari pengetahuan baru dalam global psikologi dan makalah psikologi agama. Semoga bermanfaat.