Pengendalian Emosi Jiwa dari Diri Sendiri
Bagaimana cara seseorang mengendalikan emosi jiwa ? Kadang, ketika berhadapan dengan kenyataan, ada saja asa kita nan tak terkabul. Belum lagi jika kita berjumpa dengan orang-orang licik dalam pekerjaan atau kehidupan, nan kadang menghalalkan segala cara demi kepentingan pribadinya. Kita nan selalu berusaha menjadi orang baik, malah ditelikung dari belakang.
Belum lagi dengan sikap orang-orang nan seharusnya mendukung kita. Kadang, saat kita jatuh, mereka tak ada dan justru semakin menjatuhkan mental kita. Ada beberapa hal nan bisa dilakukan oleh manusia dalam mengontrol emosi jiwanya.
Pengendalian Emosi Jiwa dari Motivasi Orang Lain
Manusia ialah makhluk nan mempunyai akal dan pikiran. Semua nan dilakukannya selalu disertai dengan akal dan pikirannya. Seseorang nan tak mempunyai akal, tentu saja tak normal dan sering disebut sebagai orang gila atau tak waras.
Akal dan pikiran selalu dipengaruhi oleh hawa nafsu atau sering disebut sebagai emosi. Manusia mempunyai hawa nafsu di dalam dirinya. Hawa nafsu tersebut dapat menjadikan manusia itu baik atau bahkan menjadikan manusia itu menjadi jelek, tergantung manusia itu sendiri, bagaimana dia dapat mengendalikan hawa nafsunya.
Untuk itu, dalam mengendalikan akal, pikiran, dan hawa nafsunya, manusia membutuhkan seseorang atau media buat mengatur itu semua. Manusia sebagai makhluk sosial tentu saja membutuhkan seseorang buat hidupnya. Manusia bukan makhluk individu. Semua nan dilakukannya selalu berhubungan dengan orang lain.
Bersosialisasi dengan orang lain tersebut membuat seseorang bisa mengendalikan akal, pikiran, dan hawa nafsunya. Hal tersebut berdampak pada tingkah laku orang tersebut. Maksudnya, apabila seseorang bersosialisasi dengan orang nan baik, maka dia akal, pikiran, dan hawa nafsunya akan dikendalikan dengan baik, serta hasilnya pun baik.
Tapi, apabila orang tersebut bersosialisasi dengan orang nan jelek tingkah lakunya, maka akal, pikiran, dan hawa nafsunya akan dikendalikan dengan jelek juga. Hasilnya orang tersebut tingkah lakunya tak baik.
Manusia buat menjadi orang nan baik, maka harus mendapatkan tips motivasi hayati nan baik juga dari orang-orang disekelilingnya atau dari teman bergaulnya. Tips motivasi dari orang nan ada didekatnya bisa mempengaruhi tingkah laku seseoran.
Orang nan sporadis mendapatkan motivasi dari seseorang akan terlihat kehidupannya kacau, tak teratur sebab tak ada nan mengarahkannya dan menasehatinya.
Seorang anak bisa berprilaku baik di rumahnya sebab orang tuanya selalu mengajarkan nan baik-baik pada anaknya. Mungkin saja melalui berkomunikasi dengan bahasa nan baik, memberikan contoh konduite nan baik, atau memberikan tips motivasi pada anaknya, jika sang anak sedang sedih atau marah.
Apabila seorang anak sudah dikenalkan kepada hal nan baik dan buruk, maka ketika terjun ke global luar, sang anak sudah bisa memisakan antara mana nan baik dan mana yag buruk.
Ketika anak berteman di global luar, mereka akan banyak berjumpa dengan orang-orang nan bisa mempengaruhi mereka buat melakukan seperti orang tersebut. Untuk itu, sebagai orang tua, seorang anak harus tetap diberikan tips motivasi berupa nasehat agar mereka tak terpengaruh oleh hal-hal buruk. Tapi, bukan berarti sang anak dibatasi pergaulannya.
Itu cerita seorang anak, berbeda lagi ketika anak sudah tumbuh remaja dan dewasa. Persoalan nan lebih kompleks pun bermunculan. Cobaan nan dihadapinya pun bertambah berat. Motivasi nan harus diberikannya pun lebih sering dan banyak.
Perkembangan otak menjadikan akal, pikiran, dan hawa nafsunya berkembang juga. Apabila tak dibarengi dengan motivasi nan baik dan nasehat-nasehat nan baik, maka akibatnya akan jelek kepada tingkah lakunya.
Anak remaja nan salah berteman dan terpengaruh oleh lingkungan nan jelek sebab mereka tak mempunyai pertahanan buat mengendalikan akal, pikiran, dan hawa nafsunya buat menolak atau menghindari lingkungan tersebut.
Untuk itu, motivasi sangat diperlukan bagi siapa pun, usia berapa pun, dan di mana pun berada. Karena bisa memberikan dorongan kepada manusia buat berbuat baik dan bertingkah laku nan baik juga dalam menjalani kehidupan.
Pengendalian Emosi Jiwa dari Diri Sendiri
1. Jangan mudah menyalahkan sesuatu nan datang dari luar diri
Kadang, kita begitu mudah menyalahkan orang lain, tetapi selalu beralibi setiap kita melakukan kesalahan. Bahkan, jika orang lain dan kita melakukan kesalahan nan sama,