Khulafaur Rasyidin
Banyak dari kita, kaum muslim sendiri nan tidak begitu mengenal dengan tokoh sejarah Islam. Beberapa sosok dan karakter nan telah ada dan telah dengan andal dan beraninya memperjuangkan Islam. Walau pun nyawa, raga dan jiwa juga harta rela diberikan buat kejayaan Islam.
Sosok tokoh sejarah Islam ini ialah para sahabat. Sahabat nan hayati di masa Rasululloh. Beliau semua telah melihat bagaimana Rasul hayati dan mendapatkan pedagogi langsung dari rasul. Maka dari itu, tidak mengherankan jika memang para sahabat mendapatkan gelar sebagai generasi terbaik serta mereka pun juga mendapatkan agunan buat masuk surga.
Sifat dan karakter nan dimiliki oleh para sahabat ini tentu tak diragukan lagi kesempurnaanya. Hal ini sangatlah mungkin terjadi sebab memang mereka telah dididik oleh seorang guru yaitu Nabi Muhammad saw. Jika gurunya ialah Rasul kita, tentu kualitas muridnya pun sudah tidak diragukan lagi.
Kualitas keimanan mereka pun juga sudah terbukti sebab memang telah banyak mengalami ujian dan cobaan. Banyak sekali rintangan nan didapat saat penyebaran islam di Mekkah maupun Madinah.
Kaum kafir Quraisy telah melakukan banyak penyiksaan pada para sahabat. Siksaan, hinaan bahkan pembunuhan telah mereka lakukan kepada para sahabat. Namun semua itu tidak membuat mereka buat berpaling dari Islam, mereka tetap dalam keimanannya.
Tokoh sejarah Islam nan paling terkenal dari para sahabat ialah Khulafaur Rasyidin. Mereka ialah empat sahabat nan begitu dekat dengan Rasul. Kualitas keimanan mereka pun telah benar-benat terbukti. Mereka pun telah mendampingin hayati Rasul semasa penyebaran Islam. Setelah Rasul mati pun mereka tetap menjaga kemuliaan Islam.
Khulafaur Rasyidin
Abu Bakar
Khalafaur Rasyidin merujuk kepada empat orang khalifah nan dipilih setelah meninggalnya Rasulullah. Khalifah nan pertama ialah Abu Bakar. Abu Bakar nan juga merupakan mertua Rasulullah (ayah Aisyah) ialah juga salah seorang nan dijanjikan niscaya masuk surga. Selain usianya nan paling tua diantara para sahabat, Abu Bakar juga merupakan seseorang nan dipandang paling mampu menenangkan kondisi nan cukup riskan sepeninggal Rasulullah.
Abu Bakarlah nan membuat Umar bin Khatab sadar bahwa Rasulullah sudah meninggal. Waktu itu Umar tak mau menerima kematian Rasulullah. Umar bahkan berkata, “Siapa nan mengatakan bahwa Rasulullah sudah meninggal, akan merasakan tajamnya pedangku ini.” Abu Bakar dengan tenangnya mengatakan bahwa Rasulullah hanyalah manusia biasa nan niscaya mati, tapi Allah tak akan pernah mati. Kata-kata abu Bakar membuat Umar sadar.
Kesetiaan Abu Bakar benar-benar telah teruji pada malam hijrahnya rasul ke Madinah. Pada malam itu, Abuk Bakar benar-benar menjaga Rasul dari kuntitan para kaum Quraisy nan bermaksud buat membunuh Rasul.
Abu bakar dengan setia berada di belakang rasul ketika merasa bahwa kafir Quraisy di belakang mereka dan berada di depan Rasul ketika merasa kafir Quraisy ada di depan mereka. Malam itu telah menjadi malam verifikasi kesetiaan Abu Bakar terhadap rasul dan Islam.
Umar bin Khattab
Sepeninggalnya Abu Bakar, Umar menggantikan kedudukannya. Hayati Umar nan sangat sederhana membuat kehidupan waktu itu berjalan baik. Saking sederhananya Umar menjalani hidupnya hingga seorang Yahudi tak bisa mengenali keberadaan sang Khalifah. Umar biasa memakai baju apa adanya, berdiam diri di bawah pohon, dan beralaskan bumi (pasir).
Kesahajaan Umar membuat anak buahnya sangat segan padanya. Umar tidak harus berkhotbah panjang buat memperingatkan salah satu gubernurnya nan berbuat tak adil pada rakyatnya. Umar cukup menggaris sebuah tulang sebagai bentuk peringatan kepada gubernur tersebut. Garisan pada tulang sudah cukup membuat sang gubernur sadar dari kekhilafannya. Tapi sayang, Umar meninggal sebab dibunuh pada saat sholat shubuh.
Kemuliaan Umar juga terlihat bagaimana beliau telah menjalankan pemerintahan sepeninggal Abuk Bakar. Walau pun banyak pertentangan. Karakter Umar nan tegas dan keras telah membuat Islam bisa tersebar dengan lebih luas.
Kemulian beliau juga sebagai pemimpin Islam juga terlihat pada suatu malam. Di malam pada waktu beliau melakukan inspeksi, sebab memang itulah nan selalu beliau lakukan setiap malamnya, melihat keadaan penduduknya.
Pada malam itu, beliau mendengarkan tangisan beberapa anak di suatu rumah. Lalu, beliau pun mendatangi rumah tersebut dan melihat bahwa ibu dari beberapa anak tersebut sedang memasak batu di dalam panci nan berisi air.
Melihat itu semua, Umar merasa heran dan bertanya kepada si wanita mengapa ia melakukan hal tersebut. Si wanita menjwab bahwa ia tidak memiliki makanan apa pun buat diberikan kepada anak-anaknya. Untuk membuat mereka tenang, ia melakukan hal tersebut.
Wanita itu juga mengatakan bahwa kelaparan nan ia derita saat ini ialah dampak dari tak adanya tanggung jawab dari Khalifah Umar dalam mengurusi rakyatnya. Ia mengatakan ini tanpa mengetahui bahwalelaki nan ada di hadapannya itu ialah Khalifah Umar.
Serta merta mendengar jawaban dari wanita tersebut, Umar kembali ke Baitul Harta benda dan mengambil sekarung gandum buat diberikan kepada wanita tersebut. Beliau sendirilah nan memanggul sekarung gandum tersebut di pundaknya. Ketika pembantunya berniat menolong Umar buat membawa gandu tersebut, Umar pun menolak sambil berkata apakah pembantu tersebut berani buat memanggul dosanya kelak di akhirat dampak keteledorannya menelantarkan rakyatnya.
Sungguh apa nan dilakukan sahabat Umar menunjukkan kualitas keimanan nan benar-benar mantap. Jika dibandingkan dengan saat ini, apakah ada sosok pemerintah nan begitu sangat memperhatikan satu per satu dari rakyatnya?
Utsman bin Affan
Utsman bin Affan ialah seorang khalifah nan sangat kaya, cerdas, dan visioner. Pada masa pemerintahan Utsmanlah, Al-Qur’an dibukukan seperti sekarang. Ekspansi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, pembentukan polisi menjaga keamanan bagi seluruh umat ialah tiga hal nan bisa dikatakan sebagai prasasti prestasi Utsman bin Affan.
Ustman nan menikahi dua orang putri Rasulullah ini sangatlah dermawan. Kewibawaan dan kebaikan hatinya membuat pemerintahannya berjalan hampir tak ada gejolak. Tapi sayang walaupun begitu Utsman harus wafat syahid dibunuh oleh anak buahnya nan merasa sakit hati sebab sudah diturunkan oleh Utsman dari jabatannya.
Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib ialah sepupu nabi nan juga anak menantu Rasulullah. Ali sangat diagungkan oleh kaum Islam Syiah nan kini banyak berdiam di Iran dan Irak. Ali sangat cerdas. Tapi pemerintahannya penuh gejolak. Ali dan kedua anaknya, Hasan dan Husain, mati sebab dibunuh.
Dari awal sebenarnya kaum syiah ini tak setuju kalau Abu Bakar nan menggantikan Rasulullah. Bagi mereka, Ali jauh lebih agung dibandingkan Abu Bakar. Tapi Ali nan rendah hati mampu meredam gejolak nan berkembang. Namun ternyata hal tersebut tak berlangsung lama. Pada masa pemerintahannya, kudeta dan kontradiksi semakin menjadi.
Sahabat Ali masuk Islam ketika beliau masih dalam masa kanak-kanak. Namun, beliau telah berani menentang rintangan nan diberikan oleh kaum kafir Quraisy pada saat itu. Bahkan ketika pada malam hijrahnya Rasul, sahabat Ali-lah nan telah dengan berani menggantikan posisi tidur Rasul di ranjang beliau. Karena memang pada saat itu, kaum Quraisy bermaksud akan membunuh Rasul.
Namun dengan keberanian sahabat Ali-lah nan telah menggantikan posisi Rasul tersebut. Beliau hayati dalam kesederhanaan. Bahkan ketika akan menikah Fatimah putri Rasul, sahabat Ali ini tidak memiliki satu harta pun buat dijadikan sebagai mas kawin. Saat itulah Rasul membantu dengan memberikan cincin besi kepadanya buat dijadikan sebagai mas kawin.
Sahabat Ali tetap hayati dalam kesederhanaan. Namun beliau termasuk dalam kategori sahabat nan pandai. Beliau pun juga piawai dalam memainkan pedang. Beliau sering ditunjuk oleh Rasul sebagai panglima perang, termasuk pada perang Khaibar dimana pada saat itu pasukan kaum muslimin mengalami kesulitan buat memenangkan perang.
Namun ketika pasukan dipimpin oleh sahabat Ali, dengan gagahnya bisa menguasai medan dengan terlebih dahulu menaklukan benteng terkuat nan dimiliki oleh Bani Yahudi Khaibar. Ini merupakan bukti kepiawaian sahabat Ali dalam berperang.
Demikianlah beberapa sosok tokoh sejarah Islam nan telah melakukan banyak pengorbanan buat terterapkannya ajaran Islam di muka bumi ini. Kualitas keimanan mereka pun juga telah terbuktikan. Kita sebagai generasi kaum muslim, patutlah buat mencontoh apa nan sudah mereka lakukan.