Pengertian Finish dan Tekniknya
Istilah start dan finis tentu bukan seuatu nan asing dalam olahraga, terutama dalam olahraga atletik cabang lari. Ya, start dan finish merupakan dua waktu nan akan dilakukan setiap atlet altetik cabang lari. Namun, tahukah Anda jika cara melakukan macam-macam start itu ada tekniknya? Lantas, bagaimana pula teknik melakukan finish nan baik itu?
Pada kesempatan ini, penulis akan membahas semua hal tentang start, mulai dari pengertian, macam-macam start, hingga gerakan-gerakan di dalamnya. Tak hanya itu, penulis pun akan memberikan citra tentang teknik atau gerakaan nan baik saat melakukan finish dalam olahraga atletik cabang lari. Anda penasaran, bukan? Berikut ialah pembahasannya.
Pengertian Start
Start merupakan sikap permulaan atau awalan pada waktu akan melakukan jalan atau lari (terutama dalam sebuah perlombaan) dengan kaki atau tangan tak boleh menyentuh batas. Dengan kata lain, posisi kita harus berada di belakang garis batas. Barangsiapa melanggar peraturan ini, peserta lomba nan melakukannya akan dinyatakan melakukan “start salah”, nan kemungkinan akan membuatnya didiskualifikasi.
Macam-macam Start
Macam-macam start atau awalan dalam olahraga atletik cabang lari terdiri atas tiga jenis. Pertama ialah start jongkok, kedua start melayang, dan terakhir start berdiri. Tiap gerakan strat biasanya disesuaikan dengan jeda nan akan ditempuh. Bagaimana sikap nan dianjurkan dalam melakukan masing-masing start tersebut? Berikut ialah penjelasannya.
1. Start Jongkok
Strat jongkok merupakan jenis start nan biasa digunakan ketika hendak melakukan lari jeda pendek (100 meter) nan biasa disebut sebagai lari cepat atau sprint. Dalam praktiknya, ketika hendak melakukan start ini biasanya selalu menggunakan balok start sebagai tumpuan kaki. Gerakan start jongkok ini bisa kita bagi menjadi tiga tahapan, yakni sikap start pada saat aba-aba “bersedia”; sikap start pada saat aba-aba “siap”; dan sikap start ketika melakukan start.
Berikut ini akan dijelaskan gerakan-gerakan nan dilakukan pada masing-masing tahapan.
a. Sikap Start pada Aba-aba “Bersedia”
Pada aba-aba “bersedia”, pelari maju sedikit ke depan garis start. Kemudian diikuti dengan gerakan melangkahkan kaki ke belakang buat menempatkan kaki bertumpu pada balok start. Kaki nan dianggap lebih kuat sebaiknya ditempatkan di bagian depan. Beberapa hal krusial nan harus diperhatikan pada sikap start ini, yaitu sebagai berikut.
- Letak tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu. Jari-jari dan ibu jari membentuk hurup V terbalik, bahu condong ke depan, sedikit di depan tangan dan lurus.
- Kepala diatur sedemikian rupa hingga leher tak tegang, rahang kendor, mata memandang ke lintasan kira-kira 2 meter di dep0an garis start.
- Tubuh jangan sampai tegang dan diusahakan serileks mungkin.
- Pusatkan perhatian pada aba-aba selanjutnya.
- Jarak letak kaki terhadap garis start tergantung dari bentuk sikap start nan digunakan, yaitu bunch start, medium start, medium elongated start, dan elongated start.
b. Gerakan pada Aba-aba “Siap”
Ketika mendengar aba-aba “siap”, gerakan nan harus dilakukan ialah sebagai berikut.
- Angkat panggul ke arah depan atas dengan tenang sampai sedikit lebih tinggi dari bahu. Dengan demikian, garis punggung sedikit menurun ke depan. Berat badan lebih ditumpukan di bagian depan. Sikap ini dipertahankan dengan cara menjaga ekuilibrium sekitar 2 detik hingga aba-aba berikutnya diperintahkan (biasanya berupa bunyi pistol).
- Kepala rendah, leher tetap rileks, pandangan ke bawah, sekitar 2 meter di depan garis start.
- Lengan tetap lurus, siku jangan bengkok.
- Pada waktu mengangkat panggul, sebaiknya disertai dengan menarik nafas dalam-dalam.
- Pusatkan pikiran pada aba-aba selanjutnya atau bunyi pistol.
c. Gerakan Start
Gerakan nan harus dilakukan pada waktu mendengar bunyi pistol atau aba-aba “ya” ialah sebagai berikut.
- Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang dengan kuat.
- Kaki kiri menolak balok start dengan kuat, kemudian kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah mungkin, dan secepatnya mencapai tanah. Langkah pertama ini kira-kira 45-75 cm di depan garis batas start.
- Berat badan harus meluncur ke depan. Dari sikap jongkok berubah ke sikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit. Jangan sampai membuat gerakan ke samping.
- Langkah lari makin lama makin melebar. Enam sampai Sembilan langkah pertama merupakan langkah peralihan dari langkah-langkah start ke langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.
- Secara berangsur-angsur, pandangan mata dialihkan ke garis finih.
- Selama lari, bernafaslah seperti biasa sebab menahan nafas berarti akan menegangkan badan.
- Terdapat beberapa kesalahan nan harus dihindari pada waktu melakukan start, khususnya bagi pemula, ialah sebagai berikut.
- Mengangkat panggul dengan geraklan nan terlalu cepat dan mendadak sehingga mengganggu ekuilibrium badan nan mengakibatkan harus menunggu lebih lama buat melakukan gerakan selanjutnya. Ini biasanya nan menyebabkan pelari melakukan kesalahan terlalu awal, sebelum ada aba-aba berikutnya atau bunyi pistol diberikan, dan akan mendahului pelari lain sehingga dinyatakan “start salah”.
- Mengangkat panggul ke atas terlalu tinggi sehingga pada waktu melakukan gerakan start, terlalu cepat lari tegak dan ini akan mengakibatkan kecepatan si pelari menjadi berkurang.
- Leher terlalu tegang sebab memandang terlalu jauh ke depan.
- Jangan mencuri start sebab hal ini akan merugikan Anda. Berlatihlah dengan memusatkan perhatian pada aba-aba buat mempertajam reaksi start.
- Sebelum melakukan start, sebaiknya melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan baik, misalnya dengan melakukan percobaan. Tujuannya buat menghindari risiko cedera.
2. Start Melayang
Start melayang digunakan dalam lari jeda menengah, khususnya lari sambung atau estafet, terutama pada pelari kedua, ketiga, dan keempat. Pelari pertama dalam estafet biasanya menggunakan start jongkok. Gerakan start melayang ini tak sesulit start jongkok. Berikut ialah gerakan nan dilakukan pada saat melakukan start melayang.
- Posisi badan berdiri agak condong ke depan.
- Pandangan ke depan.
- Salah satu kaki di depan dengan berat badan bertumpu pada kaki depan.
- Kaki nan belakang digunakan sebagai pengatur keseimbangan.
3. Start Berdiri
Start berdiri diigunakan dalam lari jeda jauh, seperti dalam lari maraton dan lari lintas alam. Start berdiri ini merupakan gerakan start nan paling mudah sebab tak memerlukan teknik spesifik selain berdiri dan fokus pada aba-aba.
Pengertian Finish dan Tekniknya
Setel;ah mengetahui pengertian dan macam-macam start, sekarang Anda akan diajak buat mengetahui pengertian finis dan tekniknya. Finish ialah sikap akhir pada suatu perlombaan atletik cabang lari nan dilakukan dengan cara menyentuh garis finish. Adapun teknik menyentuh garis finis nan baik bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu menyentuhnya dengan kepala, dada, dan kaki.
Teknik menyentuk garis finis dengan kepala dilakukan dengan menundukan kepala dan menjulurkannya ke depan. Bila menggunakan dada, pelari harus melakukan gerakan membusungkan dada ke depan. Sedangkan teknik menyentuh garis finish dengan kaki dilakukan dengan cara menjulurkan salah satu kaki ke depan dengan langkah panjang.
Nah, itulah sedikit pembahasan mengenai start, macam-macam start dan gerakannya, serta definisi finish dan teknik menyentuh garis finish dengan baik. Semoga apa-apa nan dibahas dalam artikel ini mampu memberikan kegunaan kepada Anda, khususnya pembaca nan menyukai olahraga atletik cabang lari.