Lari Jeda Jauh
Atletik merupakan gabungan dari beberapa jenis olahraga nan secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi lari, lompat, dan lempar. Namun, dalam artikel kali ini, penulis hanya akan membahas salah satu cabang olahraga atletik, yaitu lari. Di sini, penulis akan memberikan bahasan seputar macam-macam lari dalam olahraga atletik nan meliputi lari jeda dekat, lari jeda menengah, lari jeda jauh, lari estafet, dan lari gawang.
Pengertian dan beberapa hal krusial nan berkaitan dengan macam-macam lari dalam olahraga atletik akan penulis bahas secara singkat dan lugas. Anda penasaran, Bukan? Untuk itu, mari kita awali pembahasan kali ini dengan pembahasan tentang lari jeda dekat, kemudian dilanjutkan dengan bahasan tentang macam-macam cabang lati lainnya.
Lari Jeda Dekat
Lari jeda pendek dikenal juga dengan sebutan lari cepat atau sprint. Dalam olahraga lari jeda pendek, pelari melakukan gerakan lari dengan kecepatan tinggi sepanjang jeda nan harus ditempuh. Ya, dalam lari jenis ini, kecepatan lari nan maksimal dari awal lari atau start sampai akhir lari atau finish merupakan hal nan utama. Oleh sebab itu, kekuatan fisik nan prima absolut dimiliki oleh setiap pelari jeda pendek.
Adapun jeda nan ditempuh dalam lari jeda pendek ialah 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Lari jeda pendek ini dapat diikuti oleh pelari pria maupun wanita.
Kelangsungan mobilitas pada lari jeda pendek, baik itu lari 100 meter, 200 meter, maupun 400 meter, secara teknis semuanya sama. Kalaupun ada perbedaan, biasanya hanya terletak pada cara penghematan dan penggunaan tenaga , mengingat adanya disparitas jeda nan harus ditempuh. Lari dengan jeda 400 meter, misalnya.
Pada lari ini dibutuhkan daya tahan nan sangat besar, sehingga ada nan menyebut lari jeda 400 meter dengan istilah “endurance sprit” atau lari jeda dekat nan membutuhkan daya tubuh prima.
Lari Jeda Menengah
Lari jeda menengah ialah cabang lari nan menggunakan jeda tempung 800 meter dan 1500 meter. Gerakan dalam lari jeda menengah sedikit berbeda dengan gerakan dalam lari jeda dekat. Disparitas nan paling nampak ialah pada cara kaki menapak. Pada lari jeda menengah, kaki menapak pada ujung kaki, tumit, dan menolak dengan ujung kaki. Sedangkan pada lari jeda dekat, kaki manapak pada ujung kaki, tumit sedikit sekali menyentuh tanah. Di samping itu, dalam lari jeda menengah pun, gerakan-gerakannya lebih ekonomis, guna menghemat tenaga.
Pelari 800 meter banyak nan melakukan start tanpa donasi balok start, sebab adanya asumsi bahwa start dalam lari jeda menengah tidaklah terlalu penting. Meskipun demikian, banyak juga pelari jeda menengah nan gerakan startnya dibantu dengan balok start. Lantas bagaimana dengan gerakan pada lari jeda menengah 1500 meter?
Pada lari jeda 1500 meter, gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan senyaman mungkin, lebar langkah tak terlalu lebar, bahu rileks, dan gerakan ayunan tak terlalu tinggi, tetapi harus dilakukan seirama dengan gerakan kaki. . Prinsip nan paling krusial bagi pelari jeda menengah ialah “mengenal diri sendiri”. Maksudnya ialah pelari mampu menguasai kecepatan larinya berdasarkan kemampuan nan dimilikinya.
Dalam hal ini, pelari harus mampu mengatur kecepatan larinya, kapan harus mengikuti pelari di depannya, kapan harus meninggalkan lawan-lawannya, dan harus mampu mengukur apakah dengan kecepatan sekian nanti akan sanggup melakukan sprint terakhir atau tidak. Kemampuan mengatur kecepatan lari ini bisa tecapai dengan melakukan latihan-latihan nan cermat, sistematis, dan terencana.
Lari Jeda Jauh
Lari jeda jauh dikenal juga dengan sebutan marathon. Lari ini merupakan lari nan mengambil jeda tempuh sejauh 3000 meter, 5000 meter, dan 10000 meter. Maraton, termasuk juga lalri lintas alam atau cross country harus dilakukan dengan gerakan nan seekonomis mungkin. Artinya, setiap gerakan nan dilakukan harus disesuaikan dengan daya tahan tubuh. Lari dengan rileks, bail secara fisik maupun mental merupakan suatu keharusan bagi pelari jeda jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki harus dilakukan seringan-ringannya.
Makin jauh jeda lari nan ditempuh, makin rendah lutut diangkat, dan langkah juga harus makin kecil. Kaki menapak dengan posisi tumit menyentuh tanah terlebih dahulu dan seterusnya menggelincir ke ujung kaki, kemudian melakukan tolakan. Dalam keadaan lari nan lebih cepat, maka pelari akan menapak seperti pada lari jeda menengah. Pada waktu berlari, kaki menapak tepat di bawah titik berat badan. Pelari harus mampu menguasai kecepatannya sendiri sehingga bisa menempuh seluruh jeda dengan stabil.
Lari Estafet
Lari estafet ialah lari kontiniu atau estafet nan dilakukan oleh 1 tim. Satu tim pelari terdiri atas empat orang, dimana masing-masing pelari berperan sebagai pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat.. lari estafet merupakan lari dengan memberikan tongkat kecil (tongkat estafet) nan sambung menyambung antarpelari. Pada saat memberikan tongkat estafet, biasanya ada jeda nan telah ditentukan, jadi tak dapat seenaknya.
Dalam lari estafet, biasanya jeda nan dipertandingkan ialah 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter. Artinya, masing-masing pelari berada pada jeda 100 meter atau 400 meter dan berlari sambil membawa tongkat estafet. Kemudian, tongkat estafet tersebut dipindahtangankan dari pelari pertama sampai pelari terakhir hingga finish.
Tongkat estafet biasanya terbuat dari kayu atau bahan lainnya dengan berat sekitar 50 gram. Panjangnya sendiri sekitar 28-30 cm, dengan keliling mencapai 12 cm. berhasil tidaknya lari estafet sangat bergantung pada kelancaran pergantian tongkat. Waktu nan dicapai akan lebih baik jika perpindahan tongkat estafet berjalan dengan baik. Demikian juga sebaliknya. Suatu regu pelari estafet nan terdiri atas pelari-pelari baik hanya akan menang jika proses perpindahan tongkat berjalan dengan baik dan sukses.
Lari Gawang
Lari gawang merupakan salah satuolahraga atletik cabang lari nan dalam pelaksanaannya melibatkan gawang kecil sebagai penghalang setiap pelari. Dalam lari gawang ini, pelari harus memiliki keahlian spesifik di samping kecepatan lari dan persiapan nan matang sebab pelari dituntut buat dapat melawati rintangan berupa gawang dengan cara melompatinya.
Gawang biasanya terbuat dari bahan kayu, besi, atau alumunium dengan berat antara 3,6 sampai 4 kg. Ukuran panjang gawang ialah 1,20 meter, tinggi 91, 4 cm, dan panjang kaki gawang sebagai penyeimbang ialah 70 cm. Jumlah gawang dalam setiap lintasan biasanya berjumlah 10 buah. Jeda nan ditempuh dalam lari gawang buat pria ialah 110 meter, 200 meter, dan 400 meter. Sedangkan buat wanita, jeda nan ditempuh ialah 100 meter dan 400 meter.
Dalam lari gawang ini sedapat mungkin harus dilakukan seperti pada gerakan sprint. Pada waktu melampaui atau melompati gawang, gerakan harus dilakukan secara beruntun, lancer dan rileks. Selain itu, ketika melompat diusahakan tak melayang terlalu lama sehingga kecepatan lari tetap bisa dipertahankan. Saat berada di atas gawang, usahakan ekuilibrium tetap terjaga sebaik mungkin. Cara menyeimbangkan badan bisa dilakukan dengan menyondongkan badan ke depan.
Nah, itulah pembahasan mengenai macam-macam lari nan diperlombakan dalam olahraga atletik. Anda harus giat berlatih jika ingin menjadi palari nan Andal. Selamat berlatih dan semoga sukses.