Filosofi
Tetap Dikenang
Sebuah band nan pernah mendapatkan loka di hati masyarakat, tentunya pernah mempunyai barisan lagu nan sempat disuka. Meskipun kini mungkin musiknya tenggelam oleh musik baru nan lebih digandrungi, pada suatu saat lagu dari band nan pernah tenar itupun akan didengar dan disukai lagi. Setiap lagu nan pernah melejit, tentunya mempunyai sisi kenangan tersendiri di hati para pendengarnya. Begitu juga dengan lagu-lagu dari band Padi.
Suara sang vokalis, Fadly, walaupun tak bersama bandnya, masih terdengar sebab ia berduet dengan salah satu penyanyi nan sedang naik daun, Maher Zein. Lagu Insyaallah nan mereka nyanyikan begitu sedap di telinga sehingga para penggemar keduanya tidak bosan mendengarkan lirik demi lirik dari lagu tersebut. Begitu terkenalnya lagu ini sehingga Maher Zein pun didapuk bermain dalam sebuah sinetron. Inilah salah satu buah manis dari melejitnya nama seorang penyanyi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa aji mumpung ini harus dimanfaatkan. Tidak sporadis bahwa ketenaran itu tak lama. Oleh sebab itu suatu ketenaran harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Band Padi nan pernah tenar, sangat tahu tentang hal ini. Lagu mereka pernah terdengar di mana-mana, Mereka sering dielukan oleh para penonton. Kini, zaman berganti, popularitas pun berganti dengan orang lain. Roda kehidupan berputar seiring dengan berubahnya minat para penggemar musik tanah air.
Kalau dahulu grup band nan terdiri dari laki-laki dengan penampilan benar-benar seperti laki-laki nan disuka, kini anak muda bahagia dengan penampilan laki-laki nan seperti wanita. Laki-laki berwajah sedikit lebih cantik dari wanita, paras mulus, bersih, dengan kulit terang, dan berpakaian modis. Mereka bahkan tak peduli apakah laki-laki nan menjadi penyanyi itu mempunyai suara nan bagus atau tidak. Yang krusial penampilannya enak dipandang.
Perubahan ini memang mungkin harus terjadi sebagai dinamika kehidupan. Saat ini lagu Indonesia memang telah menjadi tuan ruamh di negeri sendiri, namun ada kualitas nan terus menurun. Banyak nan merasa bahwa musik Indonesia ini harus lebih bagus. Indonesia harus melahirkan penyanyi nan mempunyai suara nan dapat diandalkan dan bukan sebab tampangnya saja. Mungkin ajang pencarian talenta seperti X Factor akan melahirkan para penyanyi nan bagus dengan penampilan nan bagus pula.
Fathin menjadi salah satu unggulan nan diharapkan akan mengubah gambaran lagu Indonesia nan sangat biasa menjadi luar biasa. Antusiasme masyarakat terhadap kehadiran seorang gadis remaja nan masih menjadi seorang pelajar SMA ini cukup besar. Suara Fathin nan sangat khas diharapkan dapat mendunia sehingga ia akan membawa nama Indonesia diajang musik dunia. Dengan pakaiannya orang juga mengharap agar Fathin tak terlalu dekat dengan laki-laki nan bukan mahramnya.
Fathin diharapkan mampu menjaga dirinya sehingga tak menjadi seperti para peserta lain nan mudah sekali memeluk dan mencium laki-laki nan tak halal baginya. Suaranya sangat menggoda dan wajahnya cukup imut sehingga Fathin diharapkan dapat menjadi sesuatu nan mengahngatkan blantkika musik Indonesia nan telah lelah dengan lagu-lagu nan tak mempunyai kekuatan sama sekali. Lagu nan sangat datar dan sangat biasa.
Suara Fadly nan khas juga cukup bagus dan diharapkan fadly dapat lebih banyak berkarya agar kualitas musik Indonesia kembali terdongkrak dan kaum muda diberi pelajaran tentang musik nan sahih dan bagus. Kalau anak muda disodori dengan msuik dan lagu-lagu dengan lirik nan begitu vulgar, maka mereka akan terbiasa dengan segala hal nan kurang bermakna. Mereka akan sedikit cengeng dan tak tahu bagaimana melakukan perjuangan dalam hayati nan sebenarnya. Memang sine qua non satu genbrakan nan akhirnya membuat selera musik masyarakat berubah.
Sejarah Band Padi
Band Padi sendiri menjadi terkenal dan lagunya banyak digemari tak datang dengan tiba-tiba. Proses panjang dilaluinya. Mereka merangkak meniti karir dari bawah. Awalnya, mereka hanyalah band kampus di Surabaya, tepatnya di Universitas Airlangga. Berawal dari proses tersebut, mulai menawarkan demo kaset keberbagai perusahaan rekaman, baik di Surabaya maupun kota besar lainnya seperti Jakarta. Hasilnya, penolakan demi penolakan nan diterima.
Namun mereka tidak menyerah begitu saja. Berbagai rintangan dan halangan menuju sebuah kesuksesan dalam bermusik ditempuh. Hingga, pada suatu saat ada perusahaan nan menerima demo lagu-lagunya. Setipa masa itu niscaya ada satu gerakan nan mengubah selera bermusik masyarakat. Band Padi hadir dengan onsep dan rona musik nan berbeda. Mereka menekankan pada lirik nan penuh dengan makna. Memang tak mudah dinyanyikan tetapi ditangan band Padi, lagu nan sulit itu menjadi enak didengar.
Walaupun kini tak banyak penyanyi nan mendendangkan lagu band Padi nan memiliki taraf kesulitan nan cukup tinggi, lagu-lagu band tersebut masih enak didengarkan. Lantunan lagu dari band Padi ini lantas mulai dapat terdengar di radio maupun televisi. Tawaran manggung pun datang. Kini, mereka berhasil menjadi salah satu band papan atas dan favorit di tanah air. Semua ini berkat ketekunan dan usahanya fokus berkarir dalam musik dan serius pantang menyerah sebelum cita-citanya tercapai.
Lengkingan suara Fadly begitu khas sehingga tanpa harus berlama mendengarkannya, orang akan tahu bahwa suara itu milik Fadly. Inilah salah satu rona nan tidak mungkin terlupakan. Suara itu memang anugerah. Tidak banyak orang diberi anugerah nan begitu besar dengan suara nan merdu. Teknik vokal tinggal diasah agar terus terasa lebih indah. Semakin banyak berlatih, maka talenta ini akan bersanding dengan kerja keras sehingga menghasilkan sesuatu nan sangat luar biasa nan dapat dinikmati orang banyak.
Filosofi
Band Padi berdiri pada tanggal 8 April 1997. Nama Padi diambil buat menggambarkan filosofi padi itu sendiri "Semakin berisi semakin menunduk". Namun tidak hanya itu saja nan mereka inginkan. Ada satu lagi yaitu mereka terobsesi dengan fungsinya bahwa Padi di gunakan sebagai lambang kesejahteraan. Memang benar, mereka juga tidak menampik kalau mereka juga ingin sejahtera. Dapat hayati layak dengan berkarir lewat musik.
Filosofi ini memang begitu kuat tertancap di hati setiap personilnya. Tetapi sayang memang ketika Yoyo nan ternayta telah menjadi pecandu narkoba selama 25 tahun itu tertangkap. Kehidupannya pun hancur dan ia harus mulai dari awal lagi. Padahal ia menikah dengan seorang wanita nan baik.
Personil
Personil band ini terdiri dari:
o Fadly, lelaki berambut cepak nan suaranya melengking latif ini sebagai vokalis. Bernama orisinil Andi Fadly Arifuddin. Lelaki ini lahir di Makassar 13 Juni 1975. Selain bermusik juga hobi membaca. Tak tanggung-tanggung, bacaan favoritnya ialah buku-buku bertema sejarah dan peradaban agama.
o Piyu, pemain gitar sekaligus pencipta lagu-lagu Padi. Oleh orang tuanya diberi nama Satrio Yudi Wahono. Lahir pada tanggal 15 Juli 1973. Lelaki ini menyukai travelling, menonton dan baca buku. Bacaan favoritnya buku-buku bertemakan sejarah dan filsafat. Tokoh favoritnya orang-orang Legend sedangkan musisi favoritnya ialah Quenn, Yess dan Jimi Hendrix.
o Rindra, pria kalem ini memegang Bass. Bernama lengkap Rindra Risyanto Noor. Lahir pada tanggal 5 Desember 1972. Pengidola Nabi Muhammad SAW ini punya segudang hobi diantaranya Olah raga, travelling, melukis, berkebun, baca. Musisi favoritnya Jaco Pastorious, Sting, Iwan Fals, Radio Head, Charles Mingus, Slayer Megadeth. Di global perbukuan, Rindra sangat getol baca buku seperti Fiksi, Ilmiah, Religi, Komik.
* Yoyok, mantan suami penyanyi Rosa ini menjadi penggebuk Drum. Bernama orisinil Surendro Prasetyo. Lahir di Surabaya 29 November 1975. Hobinya ialah jalan-jalan. Tokoh favoritnya Pak Harto dan bacaan favoritnya ialah buku-buku biografi.
Sementara itu dulu citra singkat tentang Band Padi. Semoga dapat menginspirasi Anda nan saat ini terjun ke global musik. Selamat mengejar karir sebagai musisi ternama.