2. Kehidupan Yunani Dikuasai Mitos

2. Kehidupan Yunani Dikuasai Mitos

Perkembangan ilmu pengetahuan alam menjadi sebuah cerita nan panjang buat diceritakan. Tidak berbeda jauh ketika kita membicarakan perkembangan ilmu lain nan ada di dunia. Selain menawarkan berbagai "keajaiban" nan bisa membuat cara pandang manusia berubah terhadap sesuatu khususnya alam, perkembangan ilmu pengetahuan alam pun menjadi semacam bukti bahwa ilmu pengetahuan itu terus berkembang.

Ilmu pengetahuan alam merupakan hasil usaha manusia buat memecahkan rahasia nan tersebar di alam raya. Konon, usaha ini sudah mulai dilakukan sejak zaman sebelum Socrates (seorang filsuf besar nan tinggal di Yunani). Memang, perkembangan ilmu pengetahuan alam tak bisa dilepaskan dari kegiatan berfilsafatnya manusia.

Hal nan harus mulai disadari setiap manusia ialah proses itu ada. Sebuah kesalahan, pembelajaran itu absolut ketika menginginkan sebuah perubahan atau perkembangan. Tidak berbeda jauh dengan perkembangan ilmu pengetahuan alam. Perkembangan ilmu pengetahuan alam tersebut pada prosesnya juga niscaya mengalami hal-hal tersebut.

Pemahaman manusia terhadap keadaan nan terjadi di sekitarnya terutama perihal keilmuan alam pada kenyataannya memang perlu diremajakan mengikuti keadaan alam nan terus berubah. Maksudnya ialah ketika sebuah kenyataan alam terjadi di sekitar masyarakat, masyarakat bisa segera memahami itu dan tak lantas cepat panik.

Kejernihan berpikir memang diperlukan ketika menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan. Dapat saja ilmu nan selama ini dianggap sahih tiba-tiba berubah sebab alam nan juga berubah. Pro dan kontra dapat saja terjadi dalam hal ini. Namun, ilmu pengetahuan alam pada dasarnya akan tetap berkembang.



Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam

1. Sebelum Socrates

Perkembangan ilmu pengetahuan alam berjalan sering perkembangan zaman. Diawali sejak zaman sebelum Socrates, para filsuf banyak membicarakan hal-hal nan berhubungan dengan asal-usul alam raya. Awalnya, kegiatan ini dilakukan sebab adanya kekaguman dan keingintahuan manusia terhadap segala hal nan mereka lihat dalam hidupnya.

Arche atau asal muasal menjadi fokus primer perdebatan para filsuf sebelum datangnya Socrates. Dapat dibilang bahwa kegiatan ini menjadi cikal bakal dari perkembangan ilmu pengetahuan alam nan ada di global ini. Sebut saja Phytagoras, seorang filsuf dan juga pakar matematika menyatakan bahwa alam ini tersusun dari angka-angka.



2. Kehidupan Yunani Dikuasai Mitos

Alam kehidupan Yunani memang sangat dikuasai oleh mitos-mitos. Banyak dewa nan dihubungkan dengan segala kenyataan alam nan terjadi pada saat itu. Baik kenyataan alam nan menguntungkan maupun nan merugikan. Bagi kaum filsuf, keberadaan dewa hanyalah khayalan atau proyeksi atas kelemahan manusia.

Mereka percaya bahwa manusia mampu menjawab teka-teki alam ini menggunakan akal mereka. Di sanalah, ilmu pengetahuan alam mulai berdiri, di atas rasio akal manusia, dan meninggalkan segala macam mitos nan tak berguna. Mitos pun pada akhirnya menjadi bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan alam itu sendiri.



3. Copernicus

Memasuki abad pertengahan, ketika kekuasaan gereja sangat besar, perkembangan ilmu pengetahuan seolah berhenti dari aktivitasnya. Segala hal nan bertentangan dengan Tuhan dan kekuasaan-Nya cepat-cepat disingkirakan oleh gereja. Ilmu pengetahuan alam dan filsafat pun dianggap memasuki masa kegelapan pada saat itu.

Usaha keras dilakukan pula oleh Copernicus, seorang fisikawan nan berani menentang pemikiran gereja. Ia menolak argumen gereja nan menyatakan bahwa pusat jagat raya ialah bumi. Menurutnya, pusat jagat raya ialah matahari. Usaha Copernicus ini menjadi bagian krusial dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan alam.

Bagi Karl Popper, apa nan dilakukan Copernicus ialah revolusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam. Copernicus telah membuka jalan besar bagi manusia buat terus berusaha dalam membuka tabir nan ada di alam raya. Konon, Copernicus dianggap sebagai Bapak Fisika Modern generasi awal sebelum disusul oleh Isaac Newton. Tidak hiperbola rasanya jika kita menyebutkan bahwa Copernicus ialah tokoh dibalik perkembangan ilmu pengetahuan alam nan terjadi pada zamannya.



4. Fisika Modern

Perkembangan ilmu pengetahuan alam atau nan lebih populer dengan sebuatan sains ditandai dengan munculnya fisika modern sebagai tonggak ilmu pengetahuan. Sains modern ini menolak seluruh argumen nan tak bisa dibuktikan kebenarannya melalui eksperimental. Adalah perkataan sia-sia bagi mereka jika suatu pernyataan tak bisa terbukti sahih atau salahnya.

Persis apa nan disampaikan August Comte bahwa perkembangan manusia akan berujung pada puncak ilmu pengetahuan. Mitos, filsafat, dan agama, menjadi tergeser argumen-argumennya dan manusia akan sampai pada suatu masa ketika ilmu pengetahuan alam menjadi nan sangat berperan. Disinilah, perkembangan ilmu pengetahuan alam menjadi menjadi perhatian banyak pihak.



5. Newton dan Einstein

Dua nama tersebut bukanlah tokoh asing nan ada dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam. Newton (1643-1727) ialah seorang fisikawan nan terkenal dengan beberapa teori nan ia cetuskan. Misalnya, teori mekanika, optik, atau nan lebih populer tentang gravitasi Newton. Sementara Einstein (1879-1955), lebih terkenal dengan teori relativitasnya.

Di antara keduanya, terdapat disparitas klarifikasi mengenai teori gravitasi. Menurut Newton, gravitasi terjadi sebab adanya gaya tarik bumi, sedangkan Einsten menjelaskan bahwa gravitasi terjadi sebab ruang dan waktu melengkung. Meskipun disparitas antara keduanya cukup signifikan, namun mereka berdua tetap memegang peranan krusial dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam.

Untuk memahami klarifikasi Newton, Anda bisa melakukan simulasi sederhana. Ambil satu buah semangka. Kemudian, belah rata menjadi dua bagian. Anda akan melihat titik pusat buah semangka itu. Di sanalah, menurut Newton pusat gaya tarik bumi berada. Setiap benda nan jatuh di bumi akan ditarik oleh satu kekuatan menuju pusat bumi. Begitulah cara kerja gravitasi berlangsung. Pandangan Newton tentang gravitasi ini nantinya berpengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan alam.

Menurut Einstein, gravitasi terjadi sebab ruang dan waktu melengkung. Mari kita melakukan simulasi sederhana lagi. Bentangkan sebuah kain sarung dan letakkan buah semangka tepat di tengahnya. Kain sarung diibaratkan sebagi ruang dan waktu, sedangkan semangka sebagai bumi. Apa nan diutarakan Einstein tentang gravitasi juga bernasib sama. Pendapatnya ini berpengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan alam nan ada pada saat ini.

Angkat ujung sarung (oleh dua orang) secara bersamaan. Maka, Anda akan melihat bagian sarung nan terkena beban semangka menjadi melengkung sinkron dengan bentuk semangka itu. Menurut klarifikasi Enstein, gravitasi nan menyebabkan setiap benda akan jatuh ke bawah disebabkan adanya lengkungan ruang dan waktu.

Perbedaan klarifikasi dalam global sains mengenai suatu peristiwa memang hal wajar. Terkadang, dari disparitas itulah, ilmu pengetahuan alam terus berkembang. Namun, nan menjadi karakteristik primer pengetahuan alam ialah sifat dan usaha mereka nan selalu mengarah pada tujuan objektif. Tujuan objektif ialah tujuan nan dilandasi metodologi, eksperimen, dan verifikasi ilmiah.

Kini, perkembangan ilmu pengetahuan alam terus terjadi dengan berbagai cabangnya masing-masing. Fisika pun terbagi-bagi lagi ke dalam konsentrasi nan lebih spesifik, misalnya fisika matematis, fisika teoretis, mekanika, optik, fotoelektrik, elektromagnetik, termodinamika, nuklir.

Perkembangan ilmu pengetahuan alam pun hakikatnya berdampak baik bagi kehidupan manusia. Manusia menjadi lebih pintar serta lebih memahami apa nan sesungguhnya terjadi di alam ini. Ketika manusia sudah lebih mengerti, manusia akan dengan sendirinya berpikir buat "bersahabat" dengan alam serta ilmu pengetahuan nan melingkupinya.