Beli Online
Anda tentu masih ingat, bagaimana dahulu handphone pertama kali masuk di Indonesia. Saat itu, rata-rata ukuran handphone besar-besar, berlayar satu warna, dan nada dering monoponik. Dan nan luar biasa, harga kartu perdana saat itu mencapai Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah). Sungguh paradoksal jika dibandingkan harga kartu baru saat ini, nan dapat kita miliki dengan harga mulai dari Rp. 3500,- s/d Rp. 10.000,- saja.
Bahkan, tak hanya itu saja. Dahulu jumlah operator buat telepon seluler pun masih terbatas. Sekarang, ada banyak operator nan ramai memperebutkan pasar Indonesia. Tidak hanya harga kartu baru, operator telepon seluler pun berlomba menggaet pasar dengan majemuk strategi, entah itu dengan menjadi nan paling murah, paling banyak bonusnya, atau paling baik layanannya.
Kartu Perdana Murah
Bagi sebagian orang, harga kartu baru di satu loka dengan loka lain boleh jadi berpengaruh dalam melakukan pembelian, meski selisihnya mungkin hanya Rp. 1000,- saja. Namun, hal itu tentu saja sangat berpengaruh bagi orang nan akan menjual kembali kartu barutersebut. Semakin murah, berarti semakin untung.
Tips sederhana bagi Anda nan berjualan kartu baru agar mendapatkan untung lebih, ialah sebagai berikut:
1. Survei
Hendaknya lakukan sebuah penelitian terlebih dahulu baik langsung ataupun via internet. Cari loka nan menjual kartu baru paling murah. Usahakan juga mencari sumber nan dapat ketemuan langsung daripada harus beli secara online.
Pembelian nan dilakukan secara langsung lebih mudah dilakukan daripada nan secara online. Jika dilakukan secara online maka ada ongkos kirim nan harus ditanggung oleh pembeli yakni kita selaku penjual kartu baru.
2. Beli di Sumbernya
Pastikan langsung beli dari sumbernya, bukan tangan kedua. Tentu saja dengan membeli langsung ke sumbernya maka harga nan diperoleh lebih murah daripada tangan kedua.
Membeli di tangan kedua atau ketiga maka harganya akan lebih mahal sebab mereka mengambil buat dari penjualan tersebut. Jadi usahakanlah buat dapat membeli langsung ke penjual pertama.
3. Beli jumlah banyak
Beli dalam jumlah banyak, misalnya per 1000 atau lebih. Memang buat pembelian dalam jumlah banyak sangat menguntungkan jika dijual kembali sebab harga kartu nan dibeli pas awal sangatlah murah. Namun ada hambatan nan biasanya terjadi pada kartu baru dalam jumlah banyak.
Kendala tersebut ialah lama buat dijualnya sebab terlalu banyaknya kartu baru nan dibeli. Kartu baru akan terjual habis jika kita sudah memiliki pelanggan nan banyak atau penjualannya dibantu oleh counter-counter pulsa kecil lainnya. Dengan pembelian kartu nan banyak tersebut baru dapat terjual habis.
Namun jika belum memiliki pelanggan maka buat pembelian dalam jumlah banyak kurang disarankan sebab akan membuat uang lama berhenti di tempat. Lain halnya jika kita sudah memiliki pandangan tentang beberapa kartu nan paling laris.
Inilah hambatan nan harus dihadapi oleh seseorang nan menjual nomer baru jika harus beli banyak sebagai kapital awal. Seperti nan diketahui bahwa kebutuhan akan kartu baru tak seperti kebutuhan pulsa. Orang hanya membeli nomer baru ketika nomer lama rusak atau harganya terlalu mahal.
Sedangkan pembelian pulsa dilakukan ketika pulsa nan dimiliki ternyata habis. Jadi secara penjualan, menjual pulsa lebih cepat habis daripada menjual nomer baru nan harganya juga lebih mahal.
4. Pisahkan nomor
Pilih nomornya nan bagus, nomor cantik. Jadi, buat nomor kartu baru nan memiliki nomor bagus dapat dijual dengan harga nan lebih tinggi. Harga penjualannya bahkan dapat mencapai angka ratusan ribu rupiah.
Sebuah angka nan lumayan cukup tinggi buat sebuah kartu saja. Untuk mendapatkan nomor nan cantik tentunya kita harus melakukan pembelian kartu ke sumbernya langsung dalam jumlah nan banyak pula. Pembelian tersebut biasanya akan diberikan nomor secara acak. Oleh sebab itu, pembelian harus dilakukan dalam jumlah nan banyak.
5. Aktivasi
Nah, nan terakhir… Jual Kartu baru nan sudah diaktivasi. Dari nomor kartu baru nan sudah diaktivasi kita akan mendapatkan sejumlah uang nan langsung ditransfer ke rekening bank kita. Atau, kita akan diberikan poin nan nantinya akan diakumulasi mencapai jumlah eksklusif dan jika beruntung kita akan diberikan hadiah.
Bagaimana, cukup menarik kan, tips-tips di atas?
Nomor Cantik
Berbeda dengan harga kartu baru biasa. Biasanya, kartu baru dengan nomor cantik dijual dengan harga nan lebih mahal. Semakin unik, mudah diingat, harga kartu baru tersebut akan semakin mahal. Untuk harga perdana cantik ini sangat nisbi dan bervariasi. Untuk beberapa nomor cantik operatortertentu, ada nan menjualnya dari harga Rp. 30.000,- bahkan ada nan menjual nomor kartu baru cantik hingga 5 s/d 10 juta rupiah.
Berikut ini ialah beberapa contoh kombinasi nomor cantik kartu baru Indosat:
0857 33333333, 0857 11 123456 (Im3)
085 711.711.711, 085 8888888 01 (Mentari)
3030 9090, 311111 75 (Star One)
08161 444444, 0858 144 88889 (Matrix)
Beli Kartu Perdana Online
Sebagai alternatif bagi Anda nan ingin membeli kartu baru, mengapa tak coba mencarinya di internet. Ada kelebihan lain jika kita membeli kartu baru via online, dibanding dengan membelinya di konter HP/Pulsa. Salah satunya, kita bisa mencari nomor kartu baru dengan banyak pilihan.
Jika kita tak menemukan nomor nan cocok di situs A, kita dapat googling lagi sampai menemukan nomor kartu baru nan diinginkan. Tidak hanya nomornya saja, belanja kartu baru secara online memungkinkan kita lebih mudah membandingkan harga di satu loka dengan loka lainnya. Hal ini akan sangat berguna, jika Anda ingin menjual kembali katu perdana tersebut.
Tidak semata banyak kelebihannya juga, ada juga kekurangan jika kita membeli kartu baru via internet. Yaitu, terutama masalah pengiriman kartu nan memakan waktu setidaknya 1 hari pengiriman.
Namun tentu hal itu tak terlalu menjadi masalah jika Anda memang menginginkan suatu kombinasi nomor kartu pedana tertentu, atau jika posisi Anda ialah sebagai penjual kartu baru nan ingin mendapatkan harga lebih murah. Kekurangan lainnya adalah, jika Anda tak memiliki akses internet banking , atau mobile banking , sehingga jadinya mengharuskan Anda buat melakukan transfer via ATM.
Fenomena Kartu Perdana
Beberapa tahun ini tahun belakang ini terjadi sebuah kenyataan penggunaan kartu baru nan cukup banyak di kalangan pengguna telephone genggam. Penggunaan kartu baru dirasakan memiliki sisi nan sangat menguntungkan bagi mereka nan bahagia mengganti nomor telephone genggamnya.
Jika pada waktu awal dulu kita melihat bahwa nan bermain di global telekomunikasi buat Indonesia masih sangatlah sedikit. Dengan begitu, mereka seolah-olah tak memiliki pesaing nan cukup berarti sehingga dengan mudahnya memberikan tarif nan begitu mahal.
Dibandingkan dengan harga kartu nan ada saat ini memang harga kartu baru waktu dulu sangatlah mahal. Bahkan dengan nilai nominal nan ada saat ini saja masih terlalu mahal. Uang sebesar itu pada waktu dulu sangatlah berharga sebab harga beras atau sembako masih berkisar ratusan rupiah dan tak sampai ribuan rupiah.
Hadirnya pesaing dalam global telekomunikasi memang sangat menguntungkan terutama bagi para konsumen. Konsumen nan sebelumnya tak memiliki pilihan sehingga harganya nan mahalpun terpaksa dibeli sekarang dapat memilih nan disukainya.
Harganya pun sangat majemuk bahkan ada nan hanya seribuan nan sekarang setara dengan harga jajan anak-anak. Selain harganya nan murah berbagai penyelenggara jasa komunikasi juga menawarkan berbagai tarif murah.
Hal inilah nan kemudian merebut hati para penggunanya. Tujuan dengan harga murah tersebut ialah upaya dari para penyelenggara jasa telekomunikasi tersebut buat menggenjot pemasukkan mereka. Langkah tersebut ternyata sukses dengan baik bahkan dapat dibilang cukup sempurna.
Para pengguna jasa telekomunikasi nan sebelumnya setia dengan nomer lamanya mulai mengganti dengan nomer baru nan lebih murah. Hal tersebut sebetulnya cukup merepotkan bagi pengguna lainnya nan sudah memiliki nomer telephone genggam nan sebelumnya.
Betapa tidak? Nomor nan biasa digunakan tentunya sudah dikenal oleh banyak sekali orang. Beberapa orang nan sudah memiliki nomor tersebut niscaya akan menghubungi nomor nan sudah ada. Masalah timbul ketika orang nan coba dihubungi ternyata sudah berganti nomor.
Kebiasaan ini biasanya dilakukan oleh mereka nan masih remaja saja sebab nomor tetap tidaklah terlalu penting. Sendangkan bagi mereka nan mencoba menguhubungi tetapi tak tehu bahwa pemiliknya telah ganti nomor akan merasa sangat kecewa.