Filosofi Pada Lambang Garuda

Filosofi Pada Lambang Garuda

Pelajaran mengenai lambang Garuda sebagai lambang Negara Indonesia rasanya telah menjadi pendidikan dasar bagi setiap masyarakat Indonesia. Hal-hal nan berkaitan dengan NKRI terutama hal-hal dasar, seolah menjadi pelajaran wajib bagi siswa-siswa nan duduk di bangku sekolah dasar.

Hal ini tentu saja memiliki tujuan. Mengenalkan lambang Garuda sebagai lambang kegagahan Indonesia berguna buat memupuk rasa percaya diri anak-anak Indonesia sejak dini. Agar kecintaan kepada negara ini tumbuh sejak usia dini. Sebuah usia nan idealnya memang dijejali dengan hal-hal nan positif.

Ketika anak-anak itu mengiyakan bahwa lambang Garuda nan dimiliki oleh Indonesia merupakan lambang kegagahan, kebanggan niscaya akan muncul. Sebagaimana mereka mengidolakan tokoh-tokoh kartun dengan kekuatan dan kegagahan nan sifatnya imajiner.

Upaya memperkenalkan berbagai hal nan berhubungan dengan bukti diri bangsa, seperti lambang Garuda sebagai salah satunya tak dapat dipandang sebelah mata. Mereka nan selalu sinis kepada Indonesia tapi masih betah tinggal di Indonesia mungkin akan berpikiran sebaliknya. Bahwa hal-hal seperti itu tak ada gunanya, jika kelak mereka tumbuh besar, mereka akan tahu bagaimana bobroknya negeri ini.

Ketika beranjak dewasa, kematangan berpikir niscaya mengikuti, berjalan seiring waktu. Pemahaman mengenai kegagahan lambang Garuda dan kebobrokan negeri ini rasanya akan mendapatkan loka nan berbeda di hati dan pikiran mereka. Bahwa mereka mengidolakan kegagahan lambang Garuda semata, di luar fenomena bahwa lambang Garuda tersebut ternyata merupakan lambang dari sebuah negara nan sama sekali tak gagah.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Garuda sebagai lambang Garuda Indonesia memiliki auranya tersendiri. Bahwa mendengar namanya saja sudah mampu mengimajikan sebuah kegagahan. Seekor burung dengan dada nan menonjol, paruh nan melengkung tajam serta tatapan mata nan tajam merupakan citra nan sepertinya terlintas di benak banyak masyarakat Indonesia. Pemilihan Garuda sebagai lambang Indonesia tentu saja tak asal.

Lambang Garuda nan dikenali banyak masyarakat Indonesia sebagai lambang negara kepulauan ini lahir dari pemikiran nan penuh filosofis. Mengingat Indonesia cukup banyak memiliki hewan-hewan unik, tapi mengapa nan dpilih ialah burung nan disinyalir hadir dalam cerita mitos masyarakat Indonesia?



Sejarah Terciptanya Lambang Garuda sebagai Lambang Negara Indonesia

Membicarakan sejarah bangsa Indonesia tak akan ada habisnya. Selalu hadir cerita baru buat setiap bagiannya, pun ketika membicarakan perlambangan. Lambang Garuda misalnya. Bagaimana tak jika selain bendera Merah Putih sebagai lambang Indonesia nan bersejarah, lambang Garuda juga memiliki sejarah.

Ketika membicarakan sejarah, niscaya tak lepas pengaruhnya dari para tokoh. Begitu halnya dengan sejarah lambang Garuda ini. Bahwa Garuda tak akan dikenali jika tak ada tokoh itu. Lalu siapa tokoh yeng berdiri di atas terciptanya lambang Garuda sebagai lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia? Beliau ialah Sultan Hamid II.

Beliau ialah tokoh di balik terciptanya lambang Garuda nan kita kenal hingga saat ini. Beliau nan berasal dari Pontianak inilah nan merancang dan mengimajikan kegagahan Garuda sebagai lambang negara Indonesia ini. Rancangan lambang Garuda oleh Sultan Hamid sudah diciptakan sebelum tahun 1950.

Gambar lambang Garuda rancangan Sultan Hamid II tentu tak seperti sekarang ini. Bentuk Garuda belum semegah saat ini. Pada rancangan gambar nan diciptakan oleh beliau, lambang Garuda ini tampak seperti setengah manusia. Memiliki badan manusia tetapi berparuh, bersayap dan berekor seperti burung pada umumnya.

Hal nan tak berubah semenjak awal terciptanya lambang Garuda ialah keempat gambar nan berada di dada Garuda, ialah kepala banteng, pohon beringin, bintang, rantai, serta padi dan kapas. Susunannya pun nisbi tak berubah. Di luar itu, hampir sebagian besar lambang Garuda mengalami penyempurnaan dalam perkembangannya. Termasuk pita merah putih pada bagian kaki nan kemudian diganti dengan pita bertuliskan Berbeda-beda Tunggal Ika.

Dan tahukan Anda siapa tokoh di balik penyempurnaan lambang Garuda ini? Beliau ialah presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Penyempurnaan nan dilakukan oleh salah satu founding father -nya Indonesia ini terjadi sebelum 11 Februari 1950. Karena pada tanggal tersebut, lambang Garuda diresmikan buat pertama kalinya sebagai lambang Indonesia. Beberapa hari setelahnya, tepatnya 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes, Jakarta, Ir. Soekarno memperkenalkan lambang Garuda ini pada masyarakat luas.

Diresmikannya lambang Garuda sebagai lembang Negara Indonesia berkenaan dengan peristiwa kemerdekaan Indonesia dan diakuinya Indonesia sebagai negara nan berdaulat. Saat itu, Indonesia dirasa memerlukan sebuah lambang sebagai lambang kedaulatannya. Pada 10 Januari 1950, dibentuklah sebuah tim bernama Panitia Lencana Negara nan berada di bawah kendali Menteri Negara Zonder Porto Folio nan saat itu dijabat oleh Sultan Hamid II.

Mereka nan tergabung dalam tim pencetus lambang Garuda antara lain Muhammad Yamin nan berpredikat sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, Moh. Natsir, RM Ng Poerbatjaraka, dan M A Pellaupessy. Ketika proses penciptaan lambang Garuda tengah berlangsung, terpilihlah dua kandidat akhir nan salah satunya nanti disetujui sebagai lambang Negara Indonesia.

Dua kandidat itu ialah rancangan dari Sultan Hamid II dan Muh. Yamin. Dan rancangan nan terpilih ialah rancangan Sultan Hamid II. Saat itu, rancangan Muh. Yamin tak dipilih sebab dinilai mengandung unsur-unsur cahaya matahari, seolah masih menyiratkan pengaruh Jepang. Ketika telah disempurnakan, lambang Garuda mengalami perubahan di bagian dada. Bagian tubuh Garuda nan semula berbadan manusia diganti sepenuhnya dengan bentuk burung secara utuh.

Lambang Garuda pada saat itu belum dilengkapi dengan jambul dan paruhnya terlihat tak terlalu melengkung. Cakar nan menggenggam pita bertuliskan Berbeda-beda Tunggal Ika pun tak terlihat pada bagian depan. Penambahan jambul pada lambang Garuda diprakarsai oleh Ir. Soekarno sendiri.

Saat itu beliau menilai bahwa lambang Garuda nan gundul cenderung mirip dengan lambang Negara Amerika Serikat, Bald Eagle . Posisi cakar pun diubah sehingga tampak dari depan. Perombakan terjadi di sana-sini, hingga akhirnya terbentuklah lambang Garuda nan paling paripurna seperti nan kita lihat sekarang ini.



Filosofi Pada Lambang Garuda

Terciptanya lambang Garuda pastilah tak lepas dari pemikiran dan filosofi sang penciptanya. Betul saja, bahwa setiap bagian nan terdapat pada lambang Garuda, terdapat makna mendalam. Berikut ini ialah filosofi-filosofi nan ada pada lambang Garuda.



1. Filosofi Lambang Garuda