Cara Mengatasi Masalah Dalam Bidang Pendidikan
Pada masa modern seperti saat ini, pengembangan kurikulum pendidikan haruslah mengalami peningkatan ke arah nan lebih baik. Hal ini disebabkan sebab perkembangan teknologi komputer dan internet nan semakin maju seharusnya mampu mendukung terlaksanakan pendidikan nan berbasis teknologi.
Namun sayangnya, pendidikan di Indonesia belumlah sepenuhnya sukses dalam pengembangan kurikulum pendidikan berbasis teknologi ini sebab disebabkan :
- Masih rendahnya taraf sumber daya manusia di dalam penggunaan teknologi komputer dan internet. Ini terlihat dari masih banyaknya tenaga guru nan gagap teknologi.
- Masih sedikit pula para pelajar nan benar-benar menggunakan kemajuan teknologi internet buat peningkatan bahan pelajaran nan sedang mereka kuasai.
- Kurangnya penggunaan teknologi komputer dan informasi di dalam pedagogi di sekolah-sekolah terutama sekolah-sekolah nan berada di daerah tertinggal.
- Banyaknya sekolah nan belum memiliki lab komputer sehingga pengembangan kurikulum pendidikan berbasis teknologi masih belum dapat dilaksanakan.
Cara Pengembangan Kurikulum Pendidikan Berbasis Teknologi
Dengan melihat berbagai penyebab belum terlaksananya pengembangan kurikulum pendidikan ini maka ada banyak hal nan harus kita lakukan agar pemugaran dan peningkatan mutu pendidikan dapat segera dilaksanakan. Pemugaran dan peningkatan mutu pendidikan secara holistik ini sebaiknya dilakukan oleh semua pihak baik itu oleh orang tua, tenaga pendidik, instansi-instansi terkait bidang pendidikan serta masyarakat umum.Cara pengembangan kurikulum pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:
- Memberikan pengetahuan kepada para orang tua nan masih belum mengenal teknologi komputer dan internet bahwa teknologi tersebut bisa menjadi wahana bagi dirinya maupun bagi anak-anaknya buat mendapatkan berbagai pengetahuan nan akan berguna di dalam menunjang pendidikan serta menunjang kehidupan secara umum. Selama ini, para orang tua hanya tahu bahwa penggunaan komputer dan internet memberi akibat nan sangat buruk. Ini terlihat masih ada orang tua nan melarang anaknya buat menggunakan komputer dan internet sebab takut anaknya akan melihat hal-hal nan berbau porno nan juga ada di internet. Padahal dengan pengarahan dan supervisi nan baik maka komputer dan internet tersebut akan bisa membantu pengembangan kurikulum pendidikan secara keseluruhan.
- Meningkatkan pengetahuan dan penggunaan komputer bagi guru-guru. Guru-gurulah nan akan sangat berperan dalam pengembangan kurikulum pendidikan berbasis teknologi. Dengan guru-guru nan memiliki keterampilan dan kemampuan mengoperasikan komputer dan internet, maka pengembangan bahan ajar nan digunakan dalam penyusunan bahan ajar di sekolah-sekolah dapat lebih lengkap dan lebih detail. Tidak kita pungkiri bahwa di global internet banyak sekali bahan ajar nan berkualitas tinggi nan dapat kita dapatkan. Mudahnya mengakses berbagai bahan ajar dari luar negeri nan mutu bahan ajarnya sangat jauh dari mutu bahan ajar di negara kita ini harusnya dapat benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
- Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi semua pihak baik bagi para orang tua, guru atau pendidik serta siswa didik krusial buat dilakukan sehingga pemanfaatan internet sebagai media pengetahuan dan sumber ilmu dapat benar-benar dimaksimalkan. Penggunaan bahasa Inggris juga sangat diperlukan dalam pengembangan kurikulum pendidikan. Tidak hanya pengembangan kurikulum pendidikan berbasis teknologi saja nan membutuhkan penggunaan bahasa Inggris namun pendidikan kurikulum secara generik pun perlu memiliki kemampuan berbahasa Inggris nan baik sehingga pengaksesan ilmu pengetahuan nan didapatkan dari berbagai bahan surat keterangan lainnya dapat benar-benar dimaksimalkan.
Berbagai Permasalahan Di Dalam Global Pendidikan Indonesia
Pengembangan kurikulum pendidikan berbasis teknologi tak akan sukses dan mencapai kesuksesan jika berbagai permasalahan nan terjadi di dalam global pendidikan kita belum ditanggulangi dan diatasi dengan sebaik-baiknya. Berbagai permasalahan nan terjadi di dalam global pendidikan kita ini misalnya:
- Masih ada banyak sekali anak-anak nan belum bersekolah padahal pemerintah sudah mencanangkan wajib belajar sembilan tahun bagi seluruh anak Indonesia. Banyaknya anak-anak nan belum bersekolah ini diakibatkan tingginya harga nan harus dibayarkan hanya buat masuk ke suatu sekolah. Tidak peduli sekolah negeri atau sekolah swasta, dengan caranya masing-masing tetap melakukan pungutan biaya sehingga memberatkan orang tua siswa nan tak mampu.
- Masih banyak anak nan sebenarnya sudah masuk sekolah namun akhirnya putus di tengah jalan hanya dikarenakan tak mampu membiayai pendidikan. Hal ini sungguh mengherankan bagi kita sebab jelas-jelas pemerintah sudah mengalihkan dan meningkatkan aturan dana spesifik buat pendidikan. Sayangnya, hal nan sudah sangat sering terjadi ini belum juga mendapatkan perhatian dan penanganan dari pihak pemerintah. Yang jadi pertanyaan ialah ke mana aturan pendidikan nan katanya berjumlah sangat besar itu dialirkan?
- Masih ada banyak sekolah-sekolah nan memiliki kualitas nan sangat jelek sehingga jelaslah akan menghasilkan anak-anak didik nan jelek pula dalam hal ilmu pengetahuan. Pengembangan kurikulum pendidikan di sekolah nan seperti ini sebenarnya harus dijadikan perhatian utama, sebab bagaimanapun nasib bangsa ini sangat bergantung pada generasi muda nan memiliki pengetahuan dan wawasan nan tinggi. Bukti dari rendahnya pendidikan sekolah di Indonesia dapat dilihat dari anak-anak sekolah nan sudah lulus SMP ternyata sangat jauh keahlian dan kemampuan nan dikuasai oleh anak-anak tersebut dibandingkan dengan anak-anak nan setara dengan mereka nan berasal dari negara tetangga. Bahkan anak-anak usia empat belas atau lima belas tahun di negara Singapura sudah memiliki keahlian dan kemampuan pengetahuan setara dengan anak kuliah nan ada di Indonesia.
- Kualitas guru dan tenaga pengajar nan masih sangat rendah. Hal ini dapat ditemukan pada banyaknya guru nan belum dapat berbahasa Inggris. Dalam pengertian penggunaan bahasa Inggrisnya masih sangat buruk. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia nan merupakan bahasa bangsa sendiri saja juga masih sangat jelek dimana kaidah bahasa Indonesia nan baik dan sahih belum diterapkan secara konkret di lingkungan pendidikan Indonesia. Diluar itu, masih ada banyak guru nan sama sekali tak mengerti teknologi seperti penggunaan internet dalam penyusunan bahan ajar, menggunakan internet sebagai media pedagogi bahkan pengembangan teknologi terapan lainnya nan masih sangat kurang. Bagaimana pengembangan kurikulum pendidikan dapat terlaksana dengan baik jika kualitas guru masih sangat rendah?
- Data nan didapatkan dari Departemen Pendidikan Nasional ternyata mengungkapkan bahwa ada satu dari skala enam sekolah di Jawa ditemukan dalam kondisi nan sangat buruk. Dalam artian, baik dari segi bangunan dan dari segi fasilitas pedagogi ternyata tak direhabilitasi secara rutin. Fasilitas nan jelek dengan wahana dan prasarana nan tak mendukung seperti ini jelas akan membuat pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia menjadi terganggu. Seharusnya pemerintah benar-benar melakukan pemantauan atau paling tak membentuk tim spesifik nan bertugas mengawasi genre dana spesifik buat rehabilitasi sekolah-sekolah secara berkala. Wahana dan prasarana sekolah nan mendukung kegiatan belajar mengajar jelas akan sangat membantu dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Cara Mengatasi Masalah Dalam Bidang Pendidikan
Sebenarnya ada banyak cara nan dapat dilakukan buat meningkatkan pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia terutama kurikulum nan berbasis teknologi jika setiap individu di dalam masyarakat kita menyadari betapa pentingnya pendidikan ini bagi penciptaan generasi masa nan akan datang nan berpengetahuan dan memiliki berbagai keahlian. Tanpa pencerahan bersama itu maka akan sangat sulit buat melakukan peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Selain itu, peran aktif orang tua dan siswa juga harus bisa mendukung terciptanya pengembangan kurikulum pendidikan ini dengan cara aktif bertanya dan aktif mencari berbagai informasi mengenai pendidikan serta berani mengajukan aspirasi nan berguna buat kemajuan bersama dalam bidang pendidikan.