Penjabaran Metode Kooperatif
Pendidikan ialah hal primer selain semua kebutuhan utama lain, seperti sandang, pangan dan papan. Dalam makalah tentang pendidikan , pendidikan bersifat abadi sepanjang masa. Pendidik ialah dapat siapa saja nan berkapabel buat mendidik, dan peserta didik ialah tanpa batasan umur atau waktu.
Pendidikan di Indonesia memang penuh dengan garapan nan harus diselesaikan. Tentu saja upaya mulia tersebut harus melibatkan semua komponen nan berkaitan dengan keberlangsungan sebuah pendidikan. Peranan masyarakat, keluarga, dan pemerintah semestinya selaras dalam mendidik generasi muda. Salah satu komponen tersebut melalaikan tugasnya akan berdampak jelek pada jalannya pendidikan nan diterima oleh pelajar bangsa.
Belajar merupakan hal nan asasi pada diri manusia, seseorang nan berhenti belajar niscaya dia akan mengalami kebuntuan dalam berpikir. Atau bila tak dia seperti mayat nan berjalan tanpa menggunakan akalnya dalam mengarungi kehidupan. Manusia nan berakal dan berbudi pekerti nan baik ialah tujuan dari setiap pendidikan di semua negara dunia.
Kondisi pendidikan di Indonesia sangat mengkhawatirkan, bangsa asia timur nan seharusnya mempunyai prestise nan tinggi dan rasa malu. Namun saat ini fakta pelajar nan memilukan tersebar di berbagai media cetak. Taraf pergaulan bebas nan tinggi, penggunaan narkoba, ketidakjujuran pelajar hingga tindakan criminal. Warta tentang pelajar nan rusak sudah menjadi bumbu sedap di berbagai media cetak dan elektronik. Ini salah siapa?
Tentu bila menyalahkan pelajar era sekarang itu ialah tindakan menutup kesalahan sendiri. Karena memang pendidikan sekarang merupakan hasil dari apa nan diprogramkan oleh generasi sekarang. Ya, seharusnya orang tua sadar diri dan serius buat membina anaknya di rumah dengan kapital agama dan tata krama nan santun.
Dasar Pendidikan di Indonesia
Berdasarkan pasal 27 Undang-undang Dasar Tahun 1945 tentang pendidikan di Indonesia, bahwa semua orang behak buat mendapatkan pendidikan di Indonesia. Maka dengan dasar itulah Pemerintah Negara Republik Indonesia memperhatikan sahih masalah pendidikan nan ada di tanah air.
Geliat pendidikan berkembang pesat di Indonesia baik bersifat formal maupun non formal. Pada era Orde Lama ditetapkan program wajib belajar 6 tahun. Dan di era Reformasi, diperbaharui menjadi program wajib belajar pendidikan dasar hingga 9 tahun.
Baku Mutu Pendidikan di Indonesia
Mutu pendidikan di Indonesia berpaku pada metode pembelajaran. Namun beberapa makalah tentang pendidikan sangat kurang menawarkan alternatif metode nan pas buat diterapkan.
Para ahli pendidikan lebih menekankan cara atau metode, sebab bila berpaku kepada hasil tak akan sama penyelesaiannya. Hanya akan memberi celah kepada lemahnya metode pendidikan kita.
Metode Pembelajaran Kooperatif
Semua pihak terkait dalam bidang pendidikan biasanya mengeluhkan hal sama. Tentang beberapa materi pelajaran nan memiliki taraf kesulitan klasik bagi sejumlah siswa. Yakni matematika, kimia atau fisika, serta bahasa Inggris.
Meski di luar bangku sekolah/kuliah, banyak terdapat forum non formal, seperti forum kursus, namun sebaiknya pendidikan formal seperti sekolah - tetap membuat suatu metode pembelajaran nan bisa diterapkan pada semua pihak.
Dalam suatu makalah tentang pendidikan - metode kooperatif pada pelajaran matematika, fisika, kimia atau bahasa Inggris bertujuan menawarkan, semua pihak melakukan pendekatan nan bervariasi. Dalam rangka memilih cara terefektif mengajarkan mata pelajaran tersebut.
Penjabaran Metode Kooperatif
Apabila dirumuskan maka metode kooperatif memiliki beberapa faktor nan mempengaruhi keberhasilannya, antara lain :
- Cara pendekatan guru kepada siswa.
- Menyesuaikan antara situasi belajar dengan siswa
- Merumuskan tujuan akhir nan ingin dicapai.
- Memilih model sebagai alat bantu pembelajaran kepada siswa
- Memilih model nan sinkron dengan materi belajar
- Menelaah disparitas kemampuan siswa
- Meningkatkan kemampuan guru dengan training-training tambahan
Klarifikasi metode kooperatif dalam makalah tentang pendidikan ialah sebagai berikut :
- Cara pendekatan guru kepada siswa.
Bahwa cara pendekatan guru kepada siswa dari masa ke masa akan berbeda. Dulu guru bisa bersikap otoriter sejauh masih bersignifikan dengan tujuan pembelajaran.
Tapi sikap tegas dan berwibawa pada akhirnya menggantikan cara-cara otoriter tersebut. Seiring berlalunya waktu, maka kini - sikap bersahabat guru kepada siswa justru meningkatkan minat serta keberhasilan pembelajaran. Belajar harus dimaknai sebagai kegiatan nan wajib dan menyenangkan bagi siswa, bukan hanya sekedar tanggun jawab nan harus dipikul oleh seorang pelajar. Siswa nan kehilangan minat dan semangat belajarnya akan cenderung bersikap malas dan indolen apabila memasuki jam pelajaran. Namun saat jam istirahat tiba, mereka akan sumringah tersenyum lebar. Bila Anda sebagai seorang guru harus memperhatikan hal ini dengan serius.
- Menyesuaikan antara situasi belajar dengan siswa
Guru/pendidik harus jeli menangkap perkembangan sejalan waktu. Guru atau pendidik nan mampu mengeksplorasi segala hal di sekitar siswa biasanya mampu menerapkan metode kooperatif kepada siswa. Karena siswa akan lebih terbuka dan relaks. Sayangnya belajar saat ini banyak dimaknai sebagai pemberian tugas oleh guru kepada murid. Padahal pengerjaan tugas hanya sebagian kecil dari cara belajar, belajar bisa dilaksanakan dengan berbagai metode nan cocok buat para siswa. Maka bila ditemui guru suka memberikan pekerjaan rumah atau tugas, bisa dimungkinkan itu ialah guru nan tak mau berkreasi.
- Merumuskan tujuan akhir nan ingin dicapai
Artinya, sine qua non satu sasaran tujuan niscaya dan mungkin buat dicapai. Kegagalan semua forum pendidikan atau pendidik ialah selalu menargetkan tujuan dengan baku nan over daripada kemampuan siswa.
Berusahalah buat membuat tujuan akhir dalam jangka pendek, misalnya : dalam dua bulan semua siswa menguasai tiga bab matematika. Atau dalam sebulan siswa sudah menyukai fisika.
Jangan membuat tujuan dalam jangka panjang, sebab akan memicu lemahnya pengontrolan terhadap siswa. Sasaran nan terlalu tinggi biasanya sulit tercapai.
- Memilih model sebagai alat bantu pembelajaran kepada siswa
Sekarang banyak supplier edukatif nan kreatif membuat model-model pembelajaran. Seperti model balok-balok angka dan rona buat mengenalkan matematika pada anak TK/SD. Lalu model tata surya buat mengenalkan siswa kepada sistem tata surya, serta dasar-dasar fisika lainnya..Guru harus kreatif mencari model pembelajaran nan murah dan mudah didapat.
- Memilih model nan sinkron dengan materi pembelajaran
Jelas bahwa model harus konsisten dengan materi pembelajaran. Bila guru tak cermat dalam memberikan model justru anak atau siswa tak berkonsentrasi mencerna pelajaran.
- Menelaah disparitas kemampuan siswa
Dalam hal kemampuan menyerap pelajaran nan disampaikan guru. Siswa nan aktif harus banyak diberi kesempatan dengan memberi mereka soal-soal nan agak sulit. Namun siswa nan minim kemampuan menyerapnya harus dilakukan pendekatan spesifik supaya tetap aktif dan tak kehilangan minat dalam pelajaran nan diajarkan.
- Meningkatkan kemampuan guru dengan mengikuti training-training tambahan
Banyak training, seminar ataupun workshop-workshop short time nan digelar saat ini. Dengan menambah stimulant pada guru, akan berdampak positif pada siswa. Gurupun berhak mendapatkan tambahan ilmu serta memperluas wawasan buat transedental pendidikan.
Demikian ulasan tentang metode pembelajaran nan bisa disesuaikan dengan karakter kelas atau murid, semoga bermanfaat bagi para guru!