Asal-usul Short Story dan Ragamnya
Short story ialah sebutan dalam bahasa Inggris buat cerpen. Ketika kita berbicara mengenai sastra, dalam hal ini tentang sebuah cerpen atau cerita pendek, maka barangkali ingatan kita akan dibawa pada cerita-cerita nan mesti selesai dibaca sekali duduk, seperti banyak diungkap oleh para cerpenis (penulis cerpen).
Jika cerpen kita artikan dalam bahasa Inggris, sekali lagi, kita mengenalnya dengan sebutan short story, salah satu karya sastra nan paling banyak muncul di media massa, baik itu cetak maupun elektronik, terutama pada hari minggu. Dengan bahasanya nan khas, serta mengandung cerita-cerita nan beragam, mulai dari cinta hingga mengenai kritikan sosial menjadikan short story banyak diminati pembaca.
Cerita nan segar dan lucu, kadang kala membuat short story banyak dicari. Cerita cinta nan mengharu biru juga tak luput dari kegemaran anak muda zaman sekarang. Itu terbukti ketika kita banyak melihat media-medai cetak nan memang konsen dan menampung short story mulai dari aliran penulisan humor, komedi, hingga short story nan dibuat dengan cara penulisan misteri.
Kiranya itu salah satu poin nan dimilki short story dalam menyuguhkan kisah-kisah nan meski fiktif, namun masih dapat masuk akal dan takjarang kejadian nan ada dalam short story pernah dialami orang kebanyakan. Short Story ini dapat di pahami sebab ceritanya sangat singkat dan jelas. Dalam Short Story ini cerita penulis tak terlalu panjang sebab penulis mengambil kata-kata nan pentingnya dan langsung pada pokok bahsan cerita tersebut supaya dapat langsung di mengerti.
Lalu kira-kira, secara lebih luas, apa nan dimaksud dengan sebuah cerpen atau short story? Atau bagaimana ciri-ciri short story nan baik itu, sehingga Anda akan tertarik menjadi penulis short story?
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), cerpen atau short story diartikan sebagai tuturan nan membentang bagaimana terjadinya suatu hal, sedangkan pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) nan memberikan kesan tunggal nan dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam situasi atau suatu ketika.
Cerita pendek atau short story, memang ditulis tak berpanjang-panjang, dan memusatkan pada cerita holistik nan penuh dengan satu tokoh atau lebih dari satu tokoh, namun masih dalam satu cerita nan sama. Sementara itu menurut Susanto dalam Tarigan (1984 : 176) lain lagi dalam membahas mengenai short story. Menurutnya, cerita pendek itu panjangnya tak boleh lebih dari 5000 kata, atau sekira 17 halaman kuarto dengan spasi rangkap nan lagi-lagi mesti berpusat dan isi short story mesti lengkap pada dirinya sendiri.
Dalam pendapat lain, ada nan mengatakan bahwa cerita pendek ialah cerita atau narasi atau bukan analisis argumentatif, nan fiktif atau tak benar-benar terjadi tetapi bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, serta nisbi pendek. Itu pendapat Sumardjo dan Saini (1997 : 37).
Jadi cerita pendek, atau short story ialah cerita nan dibangun atas alasan dasar, hal nan mencakup unsur-unsur penulisan short story, misalnya (sebelum menuliskan short story ) kita membuat sinopsis short story terlebih dulu, kemudian kita mulai membuat tokoh baik atau jahatkah sang tokoh utamanya? Plotnya mau bagimana? Temanya apa, tentang keluarga? Cinta? Atau rahasia nan sudah disebutkan di atas tadi. Tinggal pilih. Short Story ini sangat pendek tetapi mengena pada pokok-pokok nan dibahas pada cerita penulisannya.
Belum selesai sampai di sini, Anda juga mesti memikirkan latar loka dan waktunya dalam membuat short story , konfliknya mau dibuat seperti apa? Konflik batin atau konflik nan diungkapkan? Alur ceritnya mau bagaimana? Maju atau mundur (flash back), dalam short story juga ada amanat atau pesan apa nan ingin disampaikan pada pembaca.
Kemudian Anda juga mesti merancang sebuah cerpen dengan ending yang bagaimana? Mau short story atau cerpen Anda untuk dengan akhir nan senang (happy ending), sedih, atau endingnya dibuat menggantung? Sah-sah saja. Bergantung selera dan kemampuan Anda dalam menuliskannya.
Sekali lagi, short story memang karya khayalan, karya imajinasi, namun dalam short story nilai-nilai nan ditawarkan di dalam sebuat short story itu juga memiliki sesuatu nan lain dan segar, sehingga pembaca tak hanya mendapatkan cerita nan kosong, melainkan cerita itu ada makna dan misi nilai-nilai kebaikan atau semangat dalam hal nan positif. Nah, tinggal Anda nan menentukan, mau menulis short story seperti apa dan bagaimana cara penyampaiannya?
Asal-usul Short Story dan Ragamnya
Bangsa kita, sebelum memasuki tradisi menulis, lebih dulu mengenal tradisi lisan nan kemudian muncul kisah-kisah dari masa lalu. Dari penceritaan lisan itu, kita mengenal kisah-kisah hebat seperti Iliad dan Odyssey karangan Homer. Kisah ini awalnya ditulis dalam bentuk puisi, nan berirama. Hal ini dimaksudkan buat mempermudah dalam hal mengingat cerita.
Short story memang dipusatkan pada bagian naratif-naratif individu nan dapat disampaikan lewat satu kesempatan nan pendek juga. Apabila cerita telah selesai dibacakan atau diceritkan, kita baru mengetahui dan dapat menilai bagaimana jalan cerita dalam short story tersebut.
Dalam ragamnya, dari cerita pendek, kita mengenal short story fabel. Short story fabel pada umumnya ialah sebuah cerita rakyat, nan tentu saja dan sama saja di dalamnya mengandung unsur atau pesan-pesan moral dalam tulisannya. Short Story ini baik buat nan hobi membaca agar si pembaca lebih paham dan mengerti bagaimana cara menulis karya Short Story nan sudah di bacanya.
Banyak versi mengenai short story fabel ini. Ada nan mengatakan fabel ditemukan oleh salah seorang budak di Yunani. Nama budak itu Aesop pada abad ke-6 SM. Kemudian fabel-fabel antik di sana dikenal dengan sebutan fabel Aesop. Fable, jika kita melihatnya dari sudut pandang khazanah Sastra Indonesia, sering kali diartikan sebagai cerita tentang kisah-kisah binatang. Para tokoh cerita atau pemeran ceritanya, kesemuanya ialah binatang. Salah satu cerita short story jenis ini ialah Si Kancil.
Short story fabel ini kemudian berkembang ke dalam berbagai jenis, seperti sage nan mengangkat tentang short story kepahlawanan, mite atau mitos, biasanya mengarah pada cerita rakyat nan terkait dengan kepercayaan masyarakat setempat, sebut saja salah satu contohnya kisah Nyi Roro Kidul. Dan nan nan terakhir ialah fabel tentang legenda.
Biasanya short story fabel ini, mengangkat sebuah cerita mengenai asal usul terjadinya suatu tempat. Ambil contoh short story Banyuwangi.
Bentuk dari short story atau cerita cerita pendek nan lainnya, ialah anekdot. Kisah anekdot ini muncul pada masa Kekaisaran Romawi. Short story macam anekdot ini berfungsi sebagai perumpamaan, biasanya sebuah cerita realistis nan singkat, nan ada di sekitar kita. Maka Anda nan ingin membuat Short Story, dapat saja, nan perlu di perhatikan dalam penulisan Short Story harus mengerti cerita dan kisahnya seperti yg sudah di bahas di atas pada artikel ini.
Short story atau cerita-cerita pendek modern kemudian muncul sebagai aliran pada abad ke-19. Dari masa ini kita dapat membaca short story seperti dongeng-dongeng Grimm Bersaudara (1824–1826), Evenings on a Farm Near Dikanka (1831-1832) karya Nikolai Gogol. Dan cerita ‘Kamar No. 6’ karya Anton Chekhov adalah short story nan paling terkenal pada masa itu.
Apabila Anda ingin menulis kisah Short Story sering-seringlah membaca sebuah karangan Short Story nan pernah Anda ketahui baca dan pahami kisah-kisah nan ada di dalam kisah Short Story tersebut supaya dapat dimengerti alur-alur cerita tersebut seperti apa dan bagaimana mengisahkannya.Jadi, yuk, mulai menulis short story!