Makanya, Dinamakan Idul Fitri
Setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, umat Islam di seluruh global siap menjelang hari kemenangan pada tanggal 30 Ramadhan. Hari raya Idul Fitri dirayakan dengan penuh suka cita dan harapan. Suka cita sebab dapat merayakannya dengan cara bersilaturahim ke sanak saudara, sahabat, dan kenalan.
Dengan ucapan Idul Fitri nan khas seperti Minal ‘aidzin wal faidzin, yaitu kembali pada nan fitrah dan semoga mendapat kemenangan serta Taqobbalallahu minna wa minkum, semoga Allah Swt. menerima semua amalan nan telah kita perbuat. Dan terselip asa kelak bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan dan Idul Fitri nan akan datang.
Dalam buku Lentera Hati karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab, silaturahim seperti nan sudah menjadi tradisi Idul Fitri merupakan cara menghimpun nan terputus. Tali silaturahim nan lama merenggang dan sempat terputus sebab jeda dan kesibukan sehari-hari bisa terhubung kembali dalam momen eksklusif seperti Idul Fitri.
Di Indonesia, seperti telah menjadi tradisi, Idul Fitri juga identik dengan pengiriman kartu ucapan atau parsel lebaran. Meskipun pengiriman ucapan lebaran melalui kartu sudah tergeser dengan short message service atau sms, kegunaannya masih dirasa krusial mengingat unsur keindahan nan tertoreh pada kartu nan umumnya masih sering dikirimkan oleh satu perusahaan ke perusahaan lain saat lebaran.
Ucapan Lebaran Pada Kartu
Kata-kata nan dipilih buat dituliskan pada kartu mulai dari sederetan kata sederhana hingga satu paragraf nan puitis, konyol, dan memotivasi. Semua disesuaikan dengan karakter dan kepribadian si pengirim atau si penerima nan menjadi tujuan pengiriman. Contoh – contoh ucapan nan biasa terdapat dalam kartu lebaran misalnya,
Selamat merayakan kemenangan, menetapi keimanan, dan membuka pintu ampunan serta maaf. Happy Eid Mubarak 1431 H.
Ya Robbi..di hari nan fitri ini kami memohon padaMu agar Engkau memuliakan saudaraku, membahagiakan keluarganya, melancarkan rezekinya, dan limpahi kesehatan serta kuatkan imannya. Semoga Engkau menguatkan pula tali silaturahim kita. Selamat Idul Fitri 1431H. Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Terangkai kata indah, minal aidzin wal faidzin, semoga kita terlahir kudus kembali dan mendapati kemenangan. Kami sekeluarga ingin menghaturkan maaf di atas salah dan khilaf. Selamat Hari Raya Idul Fitri.
Terkadang kartu lebaran dipilih berdasarkan rona dan gambar. Bila Anda membeli kartu Lebaran perhatikan pula tulisan nan sudah tercetak latif di dalamnya. Bagi Anda nan praktis, mengingat banyak nan dikirimi, ada baiknya Anda memilih kartu dengan desain nan sama, kemudian Anda tinggal menambahkan nama Anda dan keluarga serta tanggal.
Atau Anda ingin membuatnya ? mudah saja. Tinggal sediakan karton, spidol, penggaris, gunting, dan lem. Karton digunting berdasarkan pola nan Anda inginkan, kotak atau bentuk ketupat nan dapat dilipat dua. Cetak gambar nan menarik, dapat dari internet atau koleksi foto Anda, lalu tempel di bagian depan kartu.
Bagian dalamnya tinggal Anda hiasi dengan ucapan lebaran menggunakan spidol atau diketik komputer. Nah, nan satu ini siapa tahu dapat jadi peluang bisnis bagi Anda dan keluarga.
Hakikat Minal Aidin Wal Faizin
Tahukah Anda kenapa di dalam kartu ucapan Idul Fitri tertera kata minal aidin wal faizin? Ini ialah doa. Karena kata Aidin berasal dari kata ‘aada- ya’udu-‘id- ‘aaidin , nan memiliki arti kembali. Sedangkan aidin nan mestinya tertulis ‘aa-idin tersebut ialah isim fa’il, nan artinya orang nan kembali.
Artinya, orang nan berhari raya lebaran ialah orang nan kembali. Kembali di sini punya dua makna. Kembali kudus sebab sudah menjalankan perintah Allah, yaitu menjalankan ibadah puasa. Kudus di sini ialah dihapuskan Allah dosa-dosa nan telah lalu. Satu lagi, kembali buat dapat makan, minum, dan melakukan hal-hal nan dilarang selama di bulan Ramadhan. Kini, semua itu kembali dihalalkan oleh Allah.
Sedangkan kata faizin berasal dari kata faza-yafuzu-fauzan-faa-izin , nan memiliki arti menang. Faa-izin ialah isim fail, artinya orang nan menang. Kenapa dikatakan sebagai orang nan menang? Karena orang nan berhari raya lebaran ialah orang nan menang melawan hawa nafsunya.
Ia mampu menahan diri buat tak makan, minum dan melakukan hal-hal nan dilarang oleh agama selama di siang Ramadhan. Yang ditahan tersebut ialah hal nan sangat disukai nafsu. Ketika sukses menahannya, maka tergolong sebagai orang nan menang.
Sehingga makna dari ucapan minal aidin wal faizin adalah, semoga kamu menjadi golongan orang nan kembali kudus dan menang melawan hawa nafsu. Sungguh, ucapan ini luar biasa maknanya. Jika setiap orang mengucapkan minal aidin wal faizin , mesti melalui kartu lebaran, sungguh menjadi doa nan sangat dahsyat. Semoga Allah benar-benar mengabulkan doa tersebut hingga akhirnya menjadi orang nan kembali dan menang.
Makanya, Dinamakan Idul Fitri
Tahukah Anda kenapa dikatakan idul fitri? Ini sangat berhubungan dengan ucapan minal aidin wal faizin . Idul fitri ialah bahasa arab, nan berarti kembali suci. Kudus di sini ialah diampuni Allah dosa-dosa nan telah lalu. Karena Allah sudah menjanjikan lewat lisan Rasulullah, “ Siapa nan berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan kepada Allah maka diampuni Allah dosa-dosanya nan telah lalu.”
Makanya tidak salah bila disebut dengan idul fitri nan memiliki arti kembali suci, yaitu kudus dari dosa. Nah, bicara tentang fitri berasal dari kata fitrah asalnya. Tahukah Anda apa arti fitrah?
Mumpung lagi bahas tentang ucapan idul fitri , rasanya tidak salah bila penulis juga mengupas apa hakikat fitrah sebarnya? Fitrah pada dasarnya memiliki tiga arti.
Arti pertama , fitrah ialah loka atau asal kejadian. Jika idul fitri dimaknai dengan arti pertama ini, maka ucapan idul fitri mengindikasikan bahwa orang nan berpuasa ramadhan, ketika hadir bulan Syawal maka ia seperti orang nan kembali ke loka asal kejadiannya.
Arti kedua , fitrah dimaknai seperti apa nan termaktub di dalam hadis, “Suci seperti dilahirkan dari rahim seorang ibu.” Tahukah Anda di dalam Islam ada lima golongan nan mendapatkan fitrah dari Allah:
- Bayi nan baru lahir
- Orang nan melaksanakan puasa.
- Orang nan menunaikan ibadah haji.
- Muallaf atau orang nan baru masuk Islam
- Orang nan meminta maaf lalu diberi maaf.
Nah, jika idul fitri dimaknai dengan arti kedua ini maka mendapatkan penghapusan dosa seperti anak nan baru lahir. Bahkan potensi fitrah terjadi dua kali. Pertama , orang nan melaksanakan puasa. Kedua , orang nan meminta maaf lalu diberi maaf. Di idul fitri didapati posisi fitrah. Maka beruntung sekali, bila makna fitrah dimaknai dengan makna nan kedua.
Arti Ketiga , melaksanakan ajaran agama nan benar. Jika makna idul fitri dimaknai dengan makan ketiga ini masih memungkinkan. Tapi hubungannya cukup jauh. Pasalnya, idul fitri disebut-sebut tidak lepas dari mendapatkan keampunan dari Allah.
Meski demikian, jik dimaknai dengan makna nan ketiga bisa diterima juga. Yaitu, setelah puasa akan ketahuan kualitas ibadah seseorang nan ikhlas beribadah di bulan Ramadhan. Pasalnya, jika selama di Ramadhan ia selalu mengunjungi mesjid secara full di bulan Ramadhan, maka di luar Ramadhan pun akan dilakukannya hal nan sama.Sehingga akan ketahuan siapa nan semangat beribadah di bulan Ramadhan dan nan tak semangat.
Terlepas dari pemilihan terhadap ketiga arti di atas, maka nan paling krusial ialah tetap melakukan maaf-maafan di bulan Syawal. Rajinlah melantunkan kata-kata minal aidin wal faizin kepada orang lain di bulan Syawal. Harapannya, jika orang nan diucapkan kata-kata tersebut membalas nan sama, maka peluang buat menjadi orang nan fitrah akan didapat.
Tak banyak orang nan memahami makna minal aidin wal faizin ketika mengucapkannya. Sungguh, kata-kata ini ialah doa nan luar biasa. Doa nan pantas didapatkan orang-orang nan berpuasa selama se-bulan penuh.
Maka tidak salah bila di kartu lebaran, sms lebaran dan BBM lebaran tidak lepas dari kata ucapan selamat idul fitri nan diiringi dengan minal aidin wal faizin . Mungkin saja, sebab tidak paham apa maksud dari kata-kata tersebut.
Bersyukurlah bila berjumpa dengan idul fitri. Hari raya nan tidak pernah lepas dari ucapan idul fitri nan tidak pernah luput dari doa buat mendapatkan fitrah, pengampunan atas dosa-dosa nan telah lalu didapat. Ini semua tidak lepas dari peran puasa Ramadhan.