Masalah-masalah nan Dapat Dijadikan Acum buat Memulai PTK
Jaman terus berubah sinkron dengan perkembangannya. Setiap tahun selalu ada banyak peningkatan dari banyak sisi, termasuk peningkatan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan tercermin dari kualitas siswa, guru, maupun sekolah. Oleh sebab itu buat meneliti kualitas suatu sekolah diadakanlah penelitian. Penelitian bisa dilakukan dari segi apapun. Sebagai contoh, penelitian tindakan siswa di kelas akan membantu menilai kualitas siswa di kelas tersebut.
Kualitas memang sangat dibutuhkan di global pendidikan kita. Guru pun sekarang harus mendapat sertifikasi. Penelitian tindakan kelas nan dilakukan sebagai metode pengukur kualitas sekolah tersebut juga menjadi syarat wajib sebelum guru mendapatkan sertifikasi. Guru itu lah nan harus melakukan penelitian kelas, meskipun hingga saat ini masih banyak pula guru nan bingung dengan metode nan akan dipakai buat melakukan penelitian tindakan dalam kelas.
Penelitian dalam kelas atau disebut class action itu pun menjadi acum bagi para guru nan ingin meningkatkan mutu pendidikan. Sekali lagi, gurulah nan harus melakukan penelitian dalam kelas buat siswa dan guru itu sendiri. Namun sebenarnya, secara sadar maupun tak penelitian dalam kelas ini sudah dilakukan oleh para guru.
Pengertian Penelitian Tindakan dalam Kelas
Penelitian tindakan dalam kelas ialah sebuah tindakan penelitian praktis dengan tujuan buat memperbaharui pembelajaran di kelas. Penelitian ini ialah upaya guru atau praktisi dalam berbagai kegiatan buat memperbaiki mutu pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.
Penelitian Tindakan Kelas atau nan kemudian disebut dengan PTK merupakan pengembangan dari sebuah istilah action research . Oleh sebab itu, buat dapat memahami PTK secara tepat diperlukan penelusuran mengenai latar belakang dan tujuannya lebih dulu. Pada dasarnya, PTK ini banyak berkembang di daerah Amerika serta benua Eropa. Pelaku PTK terbanyak pun di penguasaan oleh mereka nan bergerak dibidang ilmu sosial dan kemanusiaan.
Ada tiga alasan secara dunia mengapa seorang guru harus melakukan PTK:
- Perbaikan kualitas pembelajaran.
- Mengadakan perubahan kepada diri, siswa, metode pembelajaran dan sekolah.
- Mendapatkan hasil nan lebih baik dari sebelumnya.
Nah , setelah mengetahui tujuan dari sebuah penelitian tindakan dalam kelas, selanjutnya ialah mengenal berbagai macam PTK. Penjabaran ini diharapkan membantu dan menjadi dasar aplikasi PTK di dalam kelas oleh para guru.
Delapan Cara Melakukan Penelitian Dalam Kelas
Ketika seorang praktisi atau guru memberikan klarifikasi dalam rangka melakukan penelitian dalam kelas, paling tak mereka harus mengikuti delapan langkah-langkah penelitian berikut ini:
1. Fokus pada topik
Dengan ini tentu akan semakin mudah serta membuat konsentrasi menjadi lebih bagus. Ketidak fokusan kepada topik membuat hasil tak jelas dan tindakan dalam penelitian juga akhirnya bercabang. Hal itu tentu akan merugikan guru maupun siswa . Fokus akan membuat permasalahan menjadi semakin jelas dan tak melenceng dari permasalahan.
2. Pengembangan masalah
Pertanyaan nan didapatkan pada langkah awal selanjutnya dikembangkan menjadi sebuah masalah nan harus dicarikan jalan keluarnya.
3. Etika
Etika di loka ini ialah permintaan ijin. Terutama ijin dari kepala sekolah dalam aplikasi penelitian ini.
4. Kondisi umum
Hal ini meliputi budaya dan keadaan sekolah. Kebudayaan dan hal-hal dasar disebuah daerah mungkin bhineka tiap sekolah. Apabila hal ini dilanggar, mungkin malah akan membuat murid-murid merasa tak nyaman. Kondisi inipun harus diantisipasi oleh prakstisi atau guru.
5. Pencarian literatur
Ini sangatlah krusial sebab tanpa literatur, penelitian tak akan dapat berjalan sinkron tujuan. Inilah nan menjadi dasar awal sebelum memulai penelitian.
6. Partisipan
Salah satu tugas guru atau praktisi dalam penelitian ini ialah mencari atau menentukan siapa saja nan akan dilibatkan dalam penelitian tersebut. Baik itu oknum guru, siswa, atau nan lainnya.
7. Pencarian dukungan
Hal ini krusial buat mendukung penelitian. Tanpa dukungan, tak akan tercipta sebuah tindakan. Apalagi masalah ini melibatkan banyak orang sehingga jika hal ini diremehkan maka penelitian tindakan dalam kelas juga akan terkendala.
8. Organize peralatan
Organize ialah cara buat menentukan serta mengumpulkan alat apa saja nan akan digunakan dalam penelitian. Hal ini krusial sekali buat diperhatikan. Tanpa perencanaan matang, sebuah planning dapat saja sukses namun hasilnya niscaya juga akan jauh dari nan kita inginkan.
Nah , delapan hal di atas ialah perencaaan dalam sebuah penelitian tindakan dalam kelas nan perlu diperhatikan oleh guru sehingga penelitian diharapkan akan tertata dengan baik dan berjalan dengan rapi. Kegagalan juga akan diminimalisir dengan hal itu. Selanjutnya, hasil akan semakin memuaskan.
Kiini tinggal mencari masalah nan akan dimunculkan dalam sbeuah penelitian tindakan dalam kelas. Jika membaca contoh penelitian tindakan kelas, baik di global maya maupun buku, tentu masalah nan akan dimunculkan menempati urutan nomor satu. Masalah inilah nan mengakibatkan terjadinya sebuah tindakan penelitian.
Sebenarnya, banyak sekali aspek nan dapat dimunculkan atau dibahas buat sebuah PTK. Baik itu masalah besar maupun kecil. Untuk mencari masalah nan akan dimunculkan pun tak terlalu rumit. Guru cukup diam dan merenung sejenak mengenI kelas didiknya. Guru hanya perlu mengingat-ingat bebebrapa kejadian nan sering terjadi di dalam kelas.Inilah beberapa contoh masalah buat atau contoh tindakan penelitian dalam kelas.
Masalah-masalah nan Dapat Dijadikan Acum buat Memulai PTK
Dalam contoh penelitian tindakan kelas, setidaknya ada beberapa masalah nan dapat dijadikan acum buat sebuah penelitian. Beberapa masalah itu ialah sebagai berikut:
1. Keterlambatan siswa menuju sekolah
Hal ini merupakan perkara generik dan sangat klise. Seperti nan kita ketahui, dimana-mana pernah bahkan sering terjadi hal ini. Guru dapat melihat seberapa berkuantitasnya siswa dalam keterlambatannya dan harus menentukan ketentuan atau sanksi dari sebuah keterlambatan.
2. Gadget dan aneka teknologi lainnya
Kemudahan teknologi memberikan kemudahan pula buat berkomunikasi. Dalam hal ini, handphone sering kali menimbulkan kekurangan dalam konsentrasi. Maka, guru perlu membuat sebuah peraturan mengenai penggunaan handphone dan teknologi bagi pendidikan.
3. Mengantuk didalam kelas
Ini juga perkara nan generik terjadi. Maka, guru perlu mencatat dan mengetahui penyebab siswa mengantuk didalam kelas dan membuat sebuah peraturan agar dapat memotivasi siswa serta menghilangkan kebiasaaan mengantuk tersebut.
4. Semangat belajar menurun
Perkara ini dapat dilihat dari seberapa cepat dan tangkas seorang siswa mengerjakan tugas sekolah . Perhatikan bagaimana perubahan dari awal penelitian dan sesudahnya.
5. Berkurangnya taraf kepintaran siswa
Banyak faktor nan menyebabkan taraf kepintaran menurun. Siswa kadang terlihat tak memiliki konsentrasi dalam belajar. Guru bertugas mencari tahu dan membeikan solusi buat siswa-siswa nan bermasalah tersebut.
6. Perubahan sikap dari keumumannya
Perubahan sikap siswa dari kebiasanya dapat jadi akan menimbulkan pergeseran nilai. Ini juga dapat dijadikan sebagai bahan acum buat melakukan tindakan penelitian dalam kelas. Dewasa ini, pelajar sangat getol buat tawuran serta mengikuti tren budaya asing.
Nah, semakin sering guru melakukan tindakan penelitian dalam kelas, maka akan semakin baik. Demi tercapainya mutu pendidikan nan lebih baik lagi dari sebelumnya. Semoga artikel singkat ini bermanfaat dalam meningkatkan mutu siswa demi menyongosng masa depan nan lebih baik.