Makanan Khas Surabaya
Ada nan sudah pernah berkunjung ke Kota Surabaya? Jika sudah, niscaya banyak informasi nan didapatkan seputar salah satu kota terbesar di Indonesia ini dan juga kabar-kabarnya. Kota ini juga termasuk kota nan terbesar di Asia Tenggara. Lalu, bagaimana sebenarnya asal mula Kota Surabaya ?
Bagi nan belum tahu asal mula dari kota ini atau belum pernah pernah menginjakkan kaki ke Kota Surabaya , tak perlu berkecil hati. Dari literatur seputar Kota Surabaya, kita dapat mengenal seluk beluk kota tersebut. Termasuk melalui artikel ini nan akan membahas kota tersebut. Mulai dari asal mula Kota Surabaya hingga hal–hal nan menarik nan dapat kita temukan di Surabaya.
Sejarah Kota Surabaya
Seperti nan kita ketahui, Surabaya ialah ibukota Jawa Timur. Kota nan berlambang ikan hiu dan buaya ini dikenal juga dengan julukan Kota Pahlawan. Tidak hiperbola bila julukan tersebut diberikan buat Kota Surabaya karena suatu sejarah membuktikan bahwa di kota tersebut pernah terjadi pertumpahan darah besar-besaran nan menewaskan rakyat saat mengusir penjajah.
Nama Surabaya sendiri ditafsirkan dengan banyak makna filosofi. Masing-masing ‘sesepuh’ di kota itu berpendapat bahwa seseungguhnya ada tiga versi nan menguatkan mengapa kota tersebut diberi nama Surabaya.
Versi pertama mengatakan bahwa nama Surabaya berasal dari kata sura dan baya . Bila diartikan kata sura berarti menang atau selamat, sedangkan baya berarti bahaya. Bila kedua padanan kata tersebut digabungkan maka dapat disimpulkan bahwa maksudnya ialah menang atau selamat dari bahaya.
Kata menang diidentikkan dengan perjuangan rakyat Indonesia, sedangkan bahaya diidentikan dengan penjajahan. Itulah sebabnya mengapa dalam sebagian buku atau literatur ada nan berpendapat sinkron versi pertama ini.
Versi kedua berpendapat bahwa asal mula Kota Surabaya diilhami dari letak geografis Kota Surabaya ini. Di mana secara geografis, Kota Surabaya merupakan kawasan nan berada di dekat air bahari dan aliran-aliran sungai besar seperti Sungai Brantas dan anak-anak kalinya.
Dari letak geografis nan hampir sebagian besar dikelilingi oleh perairan tersebut, muncullah pendapat buat menyimbolkan kota ini dengan hewan-hewan nan dianggap andal dan berani. Untuk itu, diambillah nama salah ikan hiu besar nan menurut masyarakat setempat disebut suro dan buaya nan dinamakan buyo .
Suro merupakan penyimbolan buat mewakilkan pasukan Tar-Tar nan datang menyerang dari laut, sedangkan buyo merupakan penyimbolan buat mewakilkan pasukan Kerajaan Majapahit nan menyerang dari darat.
Versi ketiga mengungkapkan fakta-fakta seputar pertempuran nan terjadi di Kota Surabaya hingga menghasilkan nama Surabaya seperti sekarang. Syahdan dulunya, di Surabaya terjadi pertempuran pasukan Kerajaan Majapahit dengan tentara Tar-Tar nan datang ingin menguasai Kota Surabaya.
Kemenangan dicapai oleh Kerajaan Majapahit nan memiliki dua prajurit hebat nan bernama Jaka Sura dan Jaka Baya. Karena ketangguhan mereka bertempur, raja Kerajaan Majapahit sibuk membangga-banggakan prestasi mereka berdua.
Lambat laun Jaka Sura dan Jaka Baya terlena dan besar kepala dengan pujian-pujian nan mereka terima. Masing-masing dirinya merasa paling hebat hingga membuat keduanya saling bermusuhan. Hingga pada akhirnya, mereka berdua saling adu kekuatan dengan cara bertempur.
Keduanya sama-sama kuat tapi keduanya tak ada nan menang sebab akhirnya sama-sama wafat kehabisan tenaga. Sumber lain menambahkan bahwa sebab kesombongan Jaka Sura dan Jaka Baya, seorang sesepuh sakti mengutuk keduanya. Jaka Baya dikutuk menjadi seekor buaya dan Jaka Sura dikutuk menjadi ikan hiu besar.
Hingga saat ini, tak ada satupun nan benar-benar dapat menetapkan asal-usul Surabaya secara pasti. Ketiga versi tersebut masih menjadi pendapat nan dipercaya masing-masing orang di kota tersebut. Yang jelas, ketika Kerajaan Majapahit menang atas pasukan Tar-Tar pada 31 Mei 1293, sejak itu pulalah ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya.
Objek Wisata di Kota Surabaya
Sebagai kota besar dengan perkembangan nan pesat, Surabaya memiliki objek wisata nan menarik perhatian. Baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Beberapa objek wisata di Kota Surabaya nan terkenal ialah sebagai berikut.
Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu ialah sebuah jembatan nan paling panjang di Indonesia dengan ukuran panjang sekitar 5.438 meter. Diperkirakan, dana nan dikeluarkan buat jembatan ini mencapai 4,5 triliun. Jembatan ini akan semakin terlihat cantik apabila dilihat pada malam hari.
Pencahayaan dari lampu-lampu di pilar-pilar jembatan akan memantul-mantul pada air sungai nan berada di bawahnya. Tidak heran bila para wisatawan nan berkunjung ke Surabaya selalu menyempatkan diri singgah ke Jembatan Suramadu ini.
Monumen Bambu Runcing
Seperti julukannya sebagai kota pahlawan, bukti-bukti sejarah masih banyak ditemukan di kota ini. Seperti halnya, Monumen Bambu Runcing nan sengaja dibuat buat mengenang peristiwa sejarah berupa pertempuran masyarakat Surabaya melawan penjajah dengan mengandalkan bambu runcing sebagai senjatanya. Selain Tugu Buaya dan Hiu, Monumen Bambu Runcing juga dijadikan ikon Kota Surabaya.
Tugu Pahlawan
Masih ingat peristiwa 10 November nan menewaskan pejuang-pejuang Indonesia dalam mempertahankan Kota Surabaya dari kedudukan penjajah? Dari peristiwa tersebut, pemerintah Indonesia menetapkan pada 10 November sebagai Hari Pahlawan. Selain penetapan Hari Pahlawan , pemerintah juga membuat suatu tugu nan dilengkapi museum pada bagian kaki tugu.
Di dalam museum tersebut, pengunjung dapat melihat bukti-bukti otentik perjuangan rakyat Indonesia di Surabaya baik berupa foto-foto, naskah-naskah kuno, hingga benda-benda bersejarah lainnya.
Pasar Turi
Belum puas rasanya berkunjung ke Kota Surabaya sebelum menyempatkan diri singgah ke sebuah pasar grosir terlengkap di salah satu ruas Kota Surabaya. Pasar Turi namanya. Di pasar grosir tersebut, pengunjung dapat mendapatkan barang-barang nan dicari dengan harga nan cukup murah.
Makanan Khas Surabaya
Setelah puas berjalan-jalan ke loka wisata, kini saatnya berburu masakan ala Kota Surabaya. Beberapa menu lezat berikut ini dapat ditemukan di Kota Surabaya.
Rujak Cingur
Menu khas Kota Surabaya nan paling populer ialah rujak cingur. Rujak ini bukanlah rujak dari potongan buah-buahan segar seperti umumnya rujak-rujak biasa, melainkan dibuat dari bahan-bahan seperti potongan kangkung rebus, toge, lontong, bengkuang, tahu, tempe, dan irisan “cingur” atau irisan moncong sapi. Baru kemudian disiram kuah kacang bumbu petis.
Krengsengan
Krengsengan ialah menu khas Kota Surabaya nan bila dilihat hampir mirip semur kering. Makanan ini terbuat dari daging kambing nan dipotong kecil-kecil lalu dimasak bersama bumbu seperti bawang merah, ketumbar, bawang putih, merica, pala, dan kecap. Rasanya manis-manis pedas.
Lontong Balap
Nama lontong balap sengaja dibuat sebab dulunya penjaja lontong berjualan dengan langkah cepat seperti orang sedang balapan. Dari segi gambaran rasa, lontong balap tak mengecewakan. Bentuknya hampir mirip lontong pecal namun diberi potongan lentho.
Rawon
Rawon ialah sup daging nan dibuat dengan racikan bumbu dan kluwek khas Jawa Timur. Menu rawon selalu disajikan dengan nasi. Cocok sebagai menu makan siang atau makan malam.
Demikianlah uraian mengenai asal-usul Kota Surabaya, lengkap dengan hal-hal menarik dari kota tersebut. Semoga dapat menjadi surat keterangan sebelum berpergian ke Kota Surabaya.