Manfaat Jamur Tiram
Siapa sih nan tak kenal jamur? Bahan makanan ini sekarang semakin populer, dan jadi pilihan favorit masyarakat nan sensitif dengan isu kesehatan, obesitas dan lain sebagainya. Sebagai salah satu sumber makanan, budidaya jamur pun terus dilakukan.
Sekali pun termasuk dalam golongan sayuran, ternyata jamur memiliki kandungan kalori, protein, dan hidrat arang nan rendah. Oleh sebab itu, jangan ragu buat mengonsumsi jamur dalam jumlah besar.
Dengan pertimbangan di atas, masyarakat semakin memilih jamur sebagai salah satu bahan makanan. Dengan demikian, jamur memiliki potensi pasar nan bagus sebab kebutuhan konsumsi akan jamur jadi semakin meningkat.
Jamur biasa dikonsumsi dalam keadaan segar, diolah menjadi lauk makan. Selain itu, jamur juga dapat diolah menjadi kripik sebagai salah satu alternatif camilan nan rendah kalori atau diawetkan dengan cara dikeringkan
Bila Anda berkeinginan buat melakukan budidaya jamur, penulis sarankan buat memilih jenis jamur tiram. Karena jamur tiram memiliki kelebihan, salah satunya itu dapat tumbuh pada suhu biasa. Ini nan membedakannya dengan jamur merang. Budidaya jamur memang diperlukan ruang tertutup nan hangat dan rapat udara.
Dengan demikian, jamur tiram lebih memiliki keunggulan secara hemat sebab dapat dilakukan dengan budidaya murah. Hal ini dikarenakan budidaya jamur tiram tak memerlukan ruang nan tertutup rapat.Selain itu, kita pun tak perlu mengeluarkan investasi tambahan buat mendirikan barak-barak persemaian.
Budidaya Murah Jamur Tiram
Ada dua hal pokok nan harus kita siapkan selain loka buat budidaya jamur tiram, yaitu bibit dan media tanamnya. Bibit dan media tanam jamur tiram, sekarang sudah mudah didapat dalam bentuk baglog dengan harga berkisar antara 1.800 - 2.200 rupiah per buahnya.
Sementara itu, taraf produktivitasnya berkisar antara 30 - 35 persen, dari berat baglog . Artinya jika sebuah baglog memiliki berat 1 kg, maka dia berpotensi menghasilkan jamur tiram antara 300 - 350 ons. Potensi hasil itu didapat buat satu kali masa budidaya. Untuk jamur tiram sendiri, sekali budidaya dapat dipanen hingga 9 kali.
Namun, apabila Anda berkeinginan buat membuat bibit sendiri, berikut ini ialah alat dan bahan serta cara pembuatannya.
Bahan nan dibutuhkan buat pembuatan bibit ialah serbuk gergaji, biji milet (semacam sereal), kapur (CaCO3), Bekatul, dan Gypsum (CaSO4). Adapun alat nan diperlukan meliputi botol, ayakan, pralon, kapas, kertas atau aluminium foil dan baglog , polibag atau plastik.
Cara Pembuatan
- Rendam serbuk gergaji selama satu malam. Lalu, campurkan milet, dengan serbuk gergaji. Perbandingannya: milet sebesar 100 : 42. Campuran ini diaduk hingga rata, kemudian dicuci bersih.
- Rebus campuran selama 30 menit, lalu tiriskan.
- Setelah dingin, tambahkan 1% kapur, 1% gypsum, 15% bekatul. Pertahankan kadar air berada pada kisaran 40 - 60 persen agar tetap memiliki PH 7.
- Masukkan dalam wadah baglog, atau botol sebanyak 50 - 60 persen dan ditutup dengan kapas dan balutan kertas atau aluminium foil.
- Sterilkan dengan cara direbus selama 8 jam, atau menggunakan alat autoclave selama 2 jam.
- Campurkan bibit dengan perbandingan 15 gram bibit buat 1 kg media.
- Tunggu selama 2 - 4 minggu buat masa inkubasi. Selama masa ini jangan lupa buat melakukan pengocokan terhadap media. Hal ini dilakukan agar bibit jamur dapat tersebar merata. Perlu diperhatikan kebersihan dan kekeringan rumah jamur. Jaga suhunya pada kisaran 22 - 28 derajat celcius. Usahakan jangan ada cahaya masuk.
- Setelah masa inkubasi selesai dimana ditandai dengan perubahan rona pada media tanam menjadi putih, bibit siap dibudidayakan dengan cara membuka epilog baglog dan atur baglog pada rak.
- Sirami bagian baglog nan terbuka dengan cara disemprot air. Lakukan secara teratur hingga masa panen jamur berakhir. Untuk sekali budidaya, jamur tiram dapat dipanen hingga 9 kali dalam waktu 90 hari.
Jika tak sempat membuat bibit dan media tanam sendiri, Anda dapat beli bibit dan media tanam nan sudah siap buat dibudidayakan. Selanjutnya Anda tinggal tentukan, posisi dari rumah atau halaman Anda, nan akan Anda gunakan sebagai loka buat budidaya jamur tiram.
Tips-tips Budidaya Jamur Tiram di Daerah Panas
Budidaya jamur tiram sebenarnya lebih baik dilakukan di daerah dengan taraf kelembapan nan tinggi. Bagi Anda nan tinggal di daerah dengan iklim udara nan cukup panas dan ingin memulai bisnis budidaya jamur tiram, berikut ini tips nan dapat Anda terapkan jika ingin melakukan budidaya jamur tiram.
1. Membangun Loka Budidaya Jamur dengan Sistem Buka Tutup
Langkah pertama dalam memulai bisnis budidaya jamur tiram ialah membangun loka budidaya jamur tiram dengan sistem sirkulasai buka tutup. Sistem sirkulasi buka tutup maksudnya menutup sirkulasi loka budidaya jamur pada siang hari agar kelembapannya terjaga dan membukanya pada malam hari sehingga suhu ruangan di dalam loka budidaya jamur tiram lebih dingin.
2. Gunakan Bahan Atap nan Tidak Menyerap Panas
Pemilihan bahan atap loka budidaya jamur tiram ini krusial sebab intensitas cahaya nan masuk tak boleh berlebihan. Beberapa jenis bahan nan bagus buat dijadikan atap loka budidaya jamur tiram antara lain genteng atau anyaman bambu.
3. Perhatikan Faktor Kelembapan Ruangan Budidaya Jamur Tiram
Faktor kelembapan merupakan salah satu faktor terpenting dalam budidaya jamur tiram. Hal ini dikarenakan kelembapan suhu sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Untuk mendukung kelembapan ruangan, Anda bisa meletakkan beberapa tong air di dalam ruangan pembudidayaan jamur. Wadah air itu berfungsi buat mengatur taraf kelembapan ruangan.
4. Penentuan Lokasi Pembuatan Loka Pembudidayaan
Jika lokasi pembudidayaan berada di daerah nan cukup panas, pilih loka nan teduh, banyak pohonnya buat membangun loka pembudidayaan jamur tiram. Selain itu, hindari pula pembuatan pintu loka budidaya jamur tiram menghadap arah datangnya sinar matahari.
5. Tanami Lokasi Pembudidayaan jamur Tiram dengan Pohon
Untuk mengurangi intensitas masuknya sinar matahari, tanami daerah pembudidayaan jamur tiram dengan menanami pohon. Penanaman pohon bisa dilakukan di sekitar loka pembudidayaan.
6. Atur Ketinggian Loka Pembudidayaan
Selain mengatur bahan buat atap loka budidaya jamur tiram, ketinggian bangunan pembudidayaan jamur tiram pun harus diperhatikan. Hal ini bertujuan buat mengatur sirkulasi udara di dalam loka pembudidayaan.
7. Membuat Rak Penyimpanan Jamur
Jika di daerah dingin rak penyimpanan jamur tiram dapat dibuat 5 tingkat, di daerah panas buatlah rak penyimpanan jamur tiram dengan 3 tingkat.
8. Lakukan Penyiraman Jamur Tiram Minimal 3 Kali Sehari
Jika lokasi pembudidayaan jamur tiram berada di loka nan panas, lakukan penyiraman lebih sering dibandingkan di daerah berhawa dingin. Jika lokasi pembudidayaan jamur tiram berada di daerah bersuhu panas, lakukan penyiraman minimal 3 kali sehari.
Itulah tips-tips melakukan budidaya jamur tiram jika dilakukan di daerah nan memiliki hawa panas. Dengan adanya tips-tips tersebut, Anda nan berdomisili di daerah panas pun dapat melakukan budidaya jamur tiram dengan baik. Jadi, tidak ada alasan lagi buat menunda bisnis budidaya jamur tiram dikarenakan berada di daerah panas. Jadi, segeralah buat mencoba bisnis nan menggiurkan ini.
Manfaat Jamur Tiram
Sebagai makanan, jamur tiram bermanfaat sebagai penurun kadar kolesterol. Selain itu, jamur tiram pun bermanfaat sebagai antibaktrial dan antitumor. Penyakit lainnya nan bisa diobati dengan jamur tiram ialah diabetes, liver, dan anemia.
Banyaknya zat bermanfaat bagi manusia dalam jamur tiram membuat jamur tiram layak dikonsumsi oleh manusia. Maraknya jamur tiram sebagai bahan alternatif makanan pun membuat jamur tiram semakin digemari dan dicari banyak orang.
Jamur tiram memiliki kandungan 9 asam amino, vitamin B, vitamin C, dan vitamin D. Selain itu, jamur tiram pun mengandung unsur mineral lainnya, seperti kalium, fosfor, natrium, kalsium, dan magnesium.
Itulah klarifikasi mengenai serba-serbi budidaya jamur tiram. Semoga bermanfaat.