Ibu Sumber Kekuatan Hidup
Dari ibu kita dilahirkan. Tuhan telah menciptakan ibu sedemikian rupa sehingga dengan penuh kasih sayangnya meninabobokan kita saat kantuk meraja. Ibu juga nan menyuapi kita saat lapar. Kita tak bisa mengelak dari fenomena tersebut. Puisi ibu Chairil Anwar merupakan satu bentuk pengejawantahan sikap anak terhadap ibunya.
Keberadaan ibu dalam kehidupan anak-anaknya, bahkan kehidupan ini memang sangat membutuhkan keberadaan seorang ibu. Tanpa adanya ibu, maka kehidupan ini seperti di dalam gua gelap nan tak diketahui pintu masuk dan keluarnya, apalagi jalan nan harus dilaluinya. Kehidupan ini sangat gelap, hampa dan penuh kengerian tanpa kehadiran seorang ibu. Puisi ibu Chairil Anwar sungguh sangat pas dalam memberikan citra tersebut.
Ibu memang sosok nan sangat krusial bagi kehidupan setiap orang, bahkan makhluk hayati lainnya. Dengan adanya seorang ibu, maka keberadaan kita dalam kehidupan ini bisa terjaga dan selanjutnya meneruskan tongkat estafet kehidupan buat generasi mendatang. Kita ialah generasi nan bakal melanjutkan ke generasi selanjutnya dan buat bisa siap melanjutkan tongkat estafet tersebut, maka kita harus mendapatkan arahan dari seorang ibu dengan semua kebijakannya.
Surga di Telapak Kaki Ibu
Jika Anda ingin senang dalam kehidupan, maka jagalah sikap dan kata-kata di depan ibu. Jangan pernah menyakiti hati ibu. Bahkan, Nabi Muhammad pernah menjawab pertanyaan seseorang mengenai pentingnya keberadaan ibu dan bapak, maka dijawab ibu buat tiga kali jawaban dan bapak buat jawaban ke empat.
Jawaban Nabi Muhammad ini jelas memberikan informasi kepada kita bahwa keberadaan ibu sangat penting. Rasa hormat kita, rasa cinta dan afeksi kita nan terutama harus kita berikan kepada ibu, baru kemudian kepada bapak. Ini mengisyaratkan bahwa kita harus memperhatikan ibu kita. Tetapi, bukan berarti kita mengabaikan keberadaan bapak, melainkan kita harus lebih segalanya kepada ibu.
Petuah nan paling krusial bagi kita dan kehidupan kita sepanjang hayati ialah bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Bagaimana rasa ibu terhadap kita, maka itulah nan akan kita alami. Jika ibu sedang bahagia, maka kita juga ikut bahagia. Ketika ibu bersedih, ibu tak pernah mengajak kita bersedih. Ibu akan menyimpan rapi segala kesedihan dan kepedihan hatinya di hadapan anak-anaknya.
Ibu Sumber Kekuatan Hidup
Dalam ketakutan dan penantian saat kehidupan berlangsung, hanya ada satu nama nan selalu kita sebut, yaitu ibu. Hal ini selalu kita lakukan ketika kehidupan kita mengalami kesulitan dan semacamnya. Kita selalu menyebut kata ibu atau mbok ketika kita merasa sakit, menderita dan berada pada kondisi nan menegangkan. Walaupun, ketika kita berada pada puncak kesenangan, sporadis kita menyebut kata ibu.
Tetapi, setidaknya dengan pencerahan buat menyebut kata ibu ketika kita berada dalam kesulitan, itu artinya kita berada pada sikap positif terhadap keberadaan ibu. Ibu ialah sumber kekuatan hayati hingga kita selalu menyebut kata ibu setiap kali kita kesulitan. Inilah sebuah pengakuan nan tak bisa kita bantah lagi. Jika kita jujur mengakui hal tersebut, maka setidaknya kita harus mengakui bahwa kita berani menghadapi hayati ini sebab adanya beliau. Ibulah nan selalu memberikan suntikan semangat dan kekuatan hayati kepada kita.
Di setiap saat ketika kita bersama ibu, maka setiap kali itu pula meluncur berbagai petuah nan menyemangati hayati kita. Ibu memberikan segala semangat dan tenaga kehidupannya buat kita. Tanpa menyisa, ibu memberikan cinta dan kasih sayangnya buat kita.
Dalam ketakutannya ia menyebut satu nama, dan itu ialah ibu. Begitulah Chairil Anwar telah mengungkapkan rasanya terhadap keberadaan ibu dalam kehidupannya.
Puisi ibu Chairil Anwar memang memberikan kesadaran kepada semua orang, termasuk kita agar menyadari bahwa keberadaan ibu dalam kehidupan kita merupakan satu fenomena nan tak bisa kita abaikan. Keberadaan ibu ialah sebagai sumber kekuatan hayati dan sumber kebahagiaan hayati karena surga ada di telapak kaki ibu. Semoga kita termasuk orang-orang nan mengutamakan ibu dalam kehidupan kita dan tak melupakan segala kasih sayangnya buat kehidupan kita. Semoga.
Ibu memang memiliki kedudukan nan sangat tinggi di dalam kehidupan kita. Bahkan kedudukan ibu ini lebih tinggi tiga tinggkat dibanding ayah kita. Rasul telah mengatakan bahwa orang di global ini nan paling berhak untu mendapatkan bakti seorang anak ialah ibunya, lalu ibunya, ibunya lagi dan baru ayahnya.
Terdapat pengulangan tiga kali mengenai posisi ibu ini. Hal ini jelas menggambarkan bagaimana krusial dan krusialnya posisi ibu di dalam kehidupan seorang manusia. Kedudukan ini bisa juga dikarenakan begitu banyak hal nan telah dilakukan oelh ibu dalam kehidupan anaknya.
Ibu ialah sosok manusia nan sudah mengalami masa sulit ketika anak masih berada di dalam kandungannya. Ibu sudah merasakan rasa tak nyaman. Tak enak makan bahkan apa nan dimakannya dimuntahkan kembali. Lalu, dari mana ia akan mendapatkan sumber tenaga buat melakukan segala aktivitas jika tidak ada satu makanan pun nan bisa masuk ke dalam tubuhnya.
Itulah nan terjadi, ibu menjadi begitu lemah ketika masa kehamilan. di saat seharusnya justru mendapatkan banyak asupan nutrisi sebab adanya janin nan ada di dalam rahimnya, ibu justru tidak dapat mengkonsumsi makanan.
Tak hanya itu saja, kelemahan ibu menjadikan ibu tidak bisa melakukan banyak hal seperti halnya ketika ia melakukannya di kala tubuh masih sehat dan kuat. Banyak ibu nan hanya berbaring di atas loka tidur sebab kesusahan dalam kehamilan ini.
Namun, jika ibu rela dan ikhlas dalam menerima semua hal ini maka pastilah balasan nan setimpal akan didapatnya. Selain kehamilan nan tidak begitu mudah buat dilewati, ibu pun harus melewati masa melahirkan nan juga tidak selalu mudah buat dijalani.
Kebanyakan dari proses melahirkan menyebabkan ibu merasakan hal nan sangat sakit. Namun, ibu masih harus bisa rela dan menahan semua rasa sakit itu demi anak nan sedang ia kandung dan sedang diperjuangkan buat dilahirkan.
Ketika bayi sudah keluarkan dan sukses dengan selamat dan sehat dilahirkan maka segala rasa sakit nan dirasakan akan sirna dengan begitu saja. Yang ada ialah sbeuah kebahagiaan nan begitu konkret dan mengharu biru.
Lalu, tugas ibulah buat membesarkan dan mengasuh anaknya itu. Ibu akan menyusui si anak sampai anak berusia dua tahun. Tak banyak ibu nan memberanikan diri dan membulatkan tekad buat menyusui anaknya sebab memang menyusui ini memberikan banyak hal nan kurang nyaman kepada diri si ibu.
Ibu akan terlihat lebih tidak menarik lagi. Terlebih ibu harus banyak terjaga di malam hari di kala banyak orang nan sedang terlelap. Ibu harsu sering buat mengganti popok si bayi agar tidak menyakitinya dan juga buat memberikan susu bagi si bayi.
Ibu akan gampang merasa capek dan juga sering merasa lapar sebab menyusui ini. Karena memang si bayi nan disusukan menyerap makanan nan ada di dalam tubuh si ibu melalui air susu ibu nan disusunya.
Namun, dari kegiatan menyusui ini akan memberikan tali ikatan nan begitu kuat antara si ibu dan si bayi. Bayi dan ibu akan terasa lebih dekat hubungannya. Mereka akan merasa satu sama lain sangat membutuhkan.
Tak mudah memang mengasuh dan membesarkan anak. Hal primer nan dibutuhkan ialah kesabaran. Karena banyak sekali waktu di mana anak menjadi anak nan tidak sinkron dengan apa nan dikehendaki oleh orang tua. Di sinilah peran ibu ada.
Ibu menjadi pendidik pertama dan primer bagi anak. Ibu akan mengajarkan anak segala hal nan ada di global luar sebagai bekal anak buat mengarugi kehidupan nan sebenarnya saat ia sudah dewasa.
Untuk itulah, tidak mengherankan jika banyak orang nan menjadikan ibu sebagai sumber inspirasi mereka. Entah itu di dalam lagu ataupun nyanyian, atau juga layaknya seperti Chairil Anwar nan membuat ibu sebagai objek puisinya. Puisi ibu Chairil Anwar ini memang ialah salah bentuk pernyataan bagaimana besar dan sentralnya posisi ibu bagi kehidupan anaknya.