Menyelaraskan Rona Alat Make Up
Warna
Permainan make up memang satu upaya nan dilakukan banyak wanita agar penampilannya menjadi lebih menarik. Dan, hampir semua wanita menyukai gaya dalam ber-make up ini. Make up tak sekedar dipergunakan sebagaimana umumnya, tetapi bisa dipadupadankan sedemikian rupa sehingga didapatkan hasil nan lebih fantastis. Bentuk paras nan tadinya agak bulat dapat dibuat sedikit tirus sehingga kecantikan terlihat lebih bersinar. Begitu juga hidung nan tak terlalu bangir, dapat dibuat bayangan agar terlihat agak mancung.
Dalam hal ini, make up merupakan upaya memadupadankan alat-alat make up buat memberikan kesan baru pada paras kita. Misalnya beberapa rona dipadukan sehingga memberikan imbas tarik nan khusus. Dalam hal ini, pada saat mempergunakan make up, kita hanya menggunakan satu alat make up, tetapi kita pergunakan beberapa pada bagian masing-masing. Untuk bibir, selain ada lipstik, jangan lupa menggunakan pensil bibir agar bibir terbentuk dengan bagus dan lipstik tersapu dengan manisnya di atas bibir.
Bibir dapat dibuat sedikit penuh kalau mempunyai bibir nan terlalu tipis. Begitu juga dengan dengan bibir nan tebal dapat dibuat sedikit tipis agar lebih menarik. Kamuflase itu dapat dibuat dengan menggunakan rona nan sinkron dengan suasana dan jenis acara. Rona baju pun dapat disesuaikan agar rona paras lebih terkesan manis dan cantik. Inilah nan membuat banyak orang merasa pangling dengan orang-orang nan tak biasa berhias lalu berdandan dengan sedikit menor.
Peralatan meka-up nan semakin canggih juga membuat para make-up artist mampu menjalankan fungsinya dengan lebih baik lagi. Apalagi bagi beberapa orang nan melakukan sulam bibir dan tato alis. Untuk waktu beberapa lama, sulam bibir ini mampu membuat bibir mempunyai rona nan begitu alami. Begitu juga dengan tato alis. Seseorang nan tak menganggap dirinya mempunyai alis nan menarik, dapat jadi membuat alisnya sinkron dengan asa dalam waktu tak kurang dari 30 menit buat satu alis.
Kedua alisnya saja membutuhkan waktu sekira satu jam. Kalau alis itu ditato, maka alis tersebut tak perlu ditebalkan dengan pensil alis lagi. Namun, bagi sebagian umat Islam, menyulam bibir dan mentato alis ini termasuk ke dalam mengubah penciptaan sehingga dikategorikan haram. Apalagi kalau melakukannya agar terlihat lebih cantik dan lebih menarik buat orang-orang nan bukan muhrimnya. Orang-orang nan melakukannya dianggap tak syukur nikmat.
Kecantikan ini kalau tak waspada dapat membuat orang nan melakukannya menjadi banyak dosa. Ketika merasa selalu tak puas dengan kecantikan nan ada, orang akan berusaha melakukan banyak hal agar terlihat tetap menarik. Padahal menarik atau tak terkadang bukan dari penampilan wajah, namun dari tingkah laku. Lihatlah penampilan Jokowi, gubernur DKI Jakarta. Wajahnya sudah niscaya kalah ganteng dibandingkan dengan Anjasmara.
Tetapi siapa nan dianggap lebih menarik dan lebih disanbut dengan gembira kalau kedua datang menghadiri sebuah acara? Tentu saja Jokowi. Orang melihat Jokowi lebih memberikan kegunaan dan tak mementingkan diri sendiri. Bahwa kehidupan didunia ini hanya sementara dan tubuh itu akan semakin tua ialah suatu kepastian, maka seharusnya make up tak digunakan sebagai barang nan harus dikejar dan diperlakukan bagai dewa. Tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan biaya buat make up.
Yang paling krusial ialah mendandani hati dan jiwa dan bukan fisik semata. Kalau semua orang menydarai hal ini, maka tak akan ada nan berlomba buat mengoperasi bagian tubuhnya agar memenuhi kepuasan batinnya agar terlihat cantik bahkan saat sedang tidur. Sangat lucu kalau ada orang nan dengan begitu antusiasnya menginginkan dirinya terlihat menawan kapanpun dan di manapun. Bahkan seorang seniman terkenal, mengenakan make-up lengkap ketika akan melahirkan.
Tidak ada nan salah dengan hal ini. Namun, mungkin tampak berlebihan. Mungkin sang seniman merasa bahwa ia ingin menyambut bayinya dalam keadaan nan terbaik. Ia pun ingin memuaskan semua penggemarnya sehingga mereka selalu melihat dirinya dalam keadaan nan paripurna setiap saat. Tidak ada warta bahwa sang seniman terlihat tak cantik pada saat-saat tertentu. Sudut pandang nan berbeda ini membuat pendapat juga menjadi berbeda. Itulah global konkret tentang kecantikan.
Memadupadankan Make Up
Pada dasarnya, make up itu memang alat kecantikan nan tak bisa berdiri sendiri. Artinya, alat alat tersebut harus kita gunakan secara bersama sama buat setiap bagian masing masing. Dengan alat make up ini, maka kita bisa menjadikan paras atau bagian paras kita lebih menarik. Dan, pemakaian make up disesuaikan dengan bagian nan ingin kita ingin polesi. Pipi nan agak gembul, dapat dibuat sedikit berbayang tirus sehingga dari samping paras tampak lebih indah.
Misalnya, buat bibir dapat menggunakan lipstik. Untuk kelopak mata dapat menggunakan eye shadow. buat alis kita gunakan pensil alis, dan sebagainya. Dan, kita tak mungkin hanya mempergunakan salah satu saja pada saat bermain make up. Apa mungkin kita hanya memakai lipstik, sementara kelopak mata kita polosan saja? Tentunya tak mungkin. Maskara pun akan dipakai agar mata terlihat lebih terang.
Oleh sebab kondisi tersebut, maka seringkali kita harus menggunakan beberapa macam alat make up buat paras kita, misalnya lipstik, eye shadow, pensil alis, dan sebagainya. Untuk bisa tampil secara sempurna, maka masing masing bagian paras harus dipoles dengan masing masing alat make up. Tanpa memadupadankan alat make up, maka jelas bahwa paras akan terlihat lucu. Mungkinkah kita hanya memoles bibir dan membiarkan kelopak mata kita polos saja?
Menyelaraskan Rona Alat Make Up
Selain kita harus melakukan proses make up secara seimbang pada setiap bagian nan membutuhkan pemolesan make up. Tetapi, nan tak kalah pentingnya ialah permainan make up berdasarkan rona warna. Bahwa setiap bagian paras nan kita poles membutuhkan rona nan berbeda. Kita tak mungkin memberikan rona nan sama buat sekian banyak bagian paras kita.
Permainan make up pada aspek rona memang merupakan satu kondisi spesifik nan harus dipahami dan dikuasai oleh semua orang, terutama kaum wanita. Urusan make up memang dunianya kaum wanita sehingga kita nan jauh lebih tahu masalah make up. Setidaknya dalam hal ini kita bisa mengatakan bahwa pada masalah rona make up, permainan make up bisa kita dengan acuan:
* Rona harus sepadan
Warna buat setiap make up nan kita poleskan di paras haruslah sepadan. Dengan cara seperti ini, maka kita mendapatkan satu kondisi berimbang antara bagian di paras kita. Kesepadanan ini memberikan ekuilibrium dalam segala hal dalam kehidupan social kita. Oleh sebab itulah, maka setiap orang, kita harus benar-benar dapan menyepadankan warna.
* Rona harus kontras
Paduan rona akan nampak latif dan menarik jika rona warna tersebut kontras. Begitu juga halnya dengan saat kita bermain dengan make up. Rona rona nan kita pakai haruslah kontras. Rona nan satu dengan rona lainnya harus sedemikian rupa sehingga terlihat sekali batas batasnya.
* Rona harus sinkron usia
Dan, nan juga perlu diperhatikan ialah kesesuaian rona dengan usia kita. Seperti kita ketahui, bagaimana rona nan kita pakai sangat terkait dengan usia kita. Kapan kita menggunakan rona warna cerah dan kapan kita menggunakan rona warna kalem. Dengan menyesuaikan rona dengan usia, maka jelas terlihat bahwa kita ialah sosok nan memahami penampilan.
Begitulah permainan make up berperan dalam penampilan kita dan sangat menentukan bagaimana kualitas pergaulan kita. Oleh sebab itulah, maka kita harus pandai pandai mengkombinasikan warna. Permainan make up pada dasarnya ialah teknik kita mengkombinasikan rona buat make up kita. Sudah baguskah kombinasi rona buat make up kita?