Eksistensi Film Horor di Global Perfilman
Film horor korea sangat disukai di Indonesia sebab kultur Asia-nya nan tak jauh berbeda dan penggarapannya nan terasa riil dan tak mengada-ada. Citra karakter horor dalam film korea berbeda dengan sosok monster atau alien, sudah tak tampak menyeramkan lagi bagi sebagian besar moviegoers di Indonesia. Rupanya pecinta film horor Indonesia sudah jenuh dengan film horor lokal nan terlalu sering mengangkat pocong, kuntilanak, dan sebagainya.
Terbukti sejak beberapa tahun terakhir, film horor luar negeri, seperti dari Thailand atau Korea, selalu laris diburu dan jadi perbincangan hangat di berbagai lembaga global maya. Kelemahan film horor Indonesia dalam hal teknis dan animasi, membuat film homogen dari Korea terasa jauh lebih menyeramkan.
Awal Booming Horor Korea
Film horor Korea nan menjadi perbincangan global pertama kali berjudul Old Boy . Filmnya sendiri bercerita tentang seorang pria nan disekap sosok misterius dalam sebuah ruangan selama 15 tahun.
Sesudah dia dibebaskan, dia berusaha menemukan lagi keluarga nan ditinggalkannya dan bertekad menuntut balas pada orang nan merampas 15 tahun hidupnya.
Film Old Boy bahkan diakui sebagai salah satu film dengan twist ending terbaik di dunia. Twist ending sendiri berarti ending nan tak pernah diduga-duga. Sebenarnya film ini lebih dikategorikan sebagai film thriller dari pada film horor. Tapi, unsur ketegangan dan menakutkan nan biasa ada dalam formula film horor, dapat ditemui di film ini.
Kesuksesan film ini diikuti film berjudul The Wishing Stairs . Film ini bercerita tentang Ji Seong dan So Hee, dua sahabat dekat nan saling melindungi satu sama lain dan sama-sama mencintai balet.
Suatu saat, mereka bersaing dengan mengikuti kompetisi peran Giselle dalam drama balet Angsa Putih. Ji Seong berdoa supaya mendapat peran itu, apapun nan terjadi.
Akhirnya doa itu terkabul. So Hee tewas sesudah terjatuh dari gedung tinggi. Saat itulah horor bagi Ji Seong dimulai. Film ini betul-betul mendebarkan dari awal sampai akhir.
Film Horor dari Korea juga mulai dikenal luas di seluruh global sewaktu film The Grudge produksi Hollywood dirilis. Film ini memang mengadaptasi total Film horor dari Korea berjudul Ju-On atau White Ghost.
Saking larisnya, The Grudge 2 dan 3 pun dirilis. Adegan tangan nan keluar dari kepala dan sosok hantu anak-anak pucat bermata gelap nan merangkak di tangga, menjadi karakteristik khas film ini.
Selain Ju-On, masih banyak film korea nan mendapat loka di hati penikmat film dunia, termasuk Indonesia. Film-film itu di antaranya Ghost House, Muoi – The Legend of Portrait, Yume Juya, sampai Life is Full Of Test . Rata-rata filmnya memang menggambarkan sosok wanita berambut panjang nan memakai baju serba putih.
Tapi, percayalah, dengan penggarapan nan menggunakan teknologi terkini dan profesional, cita rasa film horor Korea betul-betul beda dari film horor manapun nan pernah Anda lihat.
Eksistensi Film Horor di Global Perfilman
Dari Barat, film horor legendaris ialah The Omen, The Others, The Grudge, Candy Man, The Haunting, The Messenger, dan banyak lagi. Film The Others ialah film horor menegangkan nan sukses mengangkat nama mantan istri Tom Cruise ke jajaran aktris top Hollywood. Lantas, bagaimana dengan film horor produksi Indonesia?
Hantu dipercaya sebagai arwah seseorang nan sudah meninggal, tapi masih bergentayangan di dunia. Konon, ia tak rela atas kematiannya nan tak wajar, misalnya sebab disiksa atau dibunuh, sehingga banyak cerita hantu nan beredar dan di filmkan.
Hal ini diperkuat dengan banyaknya hantu penampakan di lokasi-lokasi bekas terjadinya pembunuhan berantai, kuburan, atau rumah tua nan penghuninya bunuh diri dan loka seram lainnya. Berikut beberapa cerita hantu gentayangan ada di Indonesia.
Hantu kuntilanak memiliki berbagai macam versi. Ia ialah sosok wanita cantik nan meninggal ketika sedang hamil. Setelah kematiannya, ia menjadi hantu gentayangan nan betah bertengger di pohon besar.
Kadang ia menampakkan diri di jalanan sepi, mengganggu perempuan hamil terutama di sore dan malam hari, dan menculik bayi nan baru lahir. Maka dari itu, beredar mitos bahwa perempuan hamil dan bayi nan baru lahir hendaknya membawa gunting kecil, bawang putih, dan peniti nan diselipkan di pakaian atau bantalnya buat menangkal gangguan kuntilanak.
Umumnya hantu kuntilanak digambarkan dengan wanita cantik berambut panjang dan berwarna putih. Kuntilanak digambarkan bahagia meneror penduduk buat menuntut balas dendam.
Kuntilanak sewaktu muncul, biasanya diiringi dengan harum kembang melati atau kamboja. Sering dikatakan bahwa kuntilanak menjelma sebagai wanita cantik nan berjalan seorang diri dijalan nan sunyi lagi sepi.
Oleh sebab itu, mungkin saja cerita ini bertujuan buat menghindari golongan wanita keluar di malam hari, supaya tak diganggu oleh pemuda-pemuda nan takut akan kuntilanak, ketika berjalan seorang diri di jalan nan sunyi.
Kuntilanak syahdan bahagia dengan pohon eksklusif buat dijadikan loka bersemayamnya atau loka tinggalnya. Menurut kepercayaan tradisi Jawa, kuntilanak tak akan mengganggu wanita hamil, jika wanita hamil tersebut selalu membawa pisau, paku, dan gunting bila bepergian kemana saja.
Hal ini menyebabkan seringnya ditemui Norma meletakkan gunting, jarum, dan pisau di dekat loka tidur bayi. Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, paku dapat menangkal kuntilanak.
Ketika kuntilanak menyerang, paku nan ada ditancapkan di leher belakang kuntilanak. Lain halnya dengan kepercayaan masyarakat Indonesia, lokasi buat menancapkan paku berada di ubun-ubun kuntilanak.
Versi lain dari hantu kuntilanak ialah sundel bolong. Ia ialah hantu wanita dengan lubang besar di punggungnya. Kematiannya sungguh tragis. Ia melahirkan jabang bayi melalui punggungnya. Ia selalu menghantui dan menakut-nakuti orang-orang nan bekerja di malam hari, seperti tukang sate, hansip, tukang ojeg, atau para lelaki hidung belang nan berkeliaran di tengah malam.
Umumnya sundel bolong digambarkan sebagai wanita cantik dengan berambut panjang dan bergaun rona panjang berwarna putih nan bolong di bagian punggungnya, nan sedikit tertutup rambut panjangnya, sehingga organ tubuh bagian perut terlihat.
Banyak nan menyangka bahwa sundel bolong sama dengan kuntilanak. Karena dalam mitosnya, keduanya digambarkan sama-sama berambut panjang dan mengenakan gaun putih. Adapun nan membedakan antara kuntilanak dengan sundel bolong, yaitu punggungnya nan bolong (berlubang).
Dalam mitos Indonesia, hantu sundel bolong ialah arwah penasaran dari wanita nan wafat sebab diperkosa dan kemudian melahirkan anaknya di dalam kubur. Menurut mitos juga, sundel bolong juga malu dengan bolong nan ada di punggungnya, sehingga rambutnya pun sengaja menutupi lubang nan ada di punggungnya.
Sering dikatakan bahwa sundel bolong menjelma sebagai wanita cantik nan berjalan seorang diri dijalan nan sunyi lagi sepi. Ada dugaan bahwa mitos ini diciptakan dan disebarluaskan di Indonesia buat menghindari wanita nan berjalan sendirian saat malam hari di pedesaan dari gangguan laki-laki nan berniat jahat, terutama buat memperkosa.
Perwujudan ini sangat kuat digambarkan dalam film horor Indonesia pada tahun 80-an di mana banyak diperankan oleh aktris kawakan Suzanna. Tidak sedikit film horor dari Indonesia nan telah menggunakan sundel bolong sebagai pokok cerita, tapi nan dianggap telah memopulerkan sundel bolong ialah film “Sundel Bolong” pada tahun 1981.
Dari cerita hantu tersebut, para produser membuat sebuah film hantu movie. Sehingga film horor produksi Indonesia juga booming belakangan ini. Banyak judul film horor nan ditayangkan di bisoskop. Sayangnya, kualitas film kita tak dapat dibandingkan dengan Thailand, AS, dan Jepang.
Film horor Indonesia belum mengutamakan cerita film nan memikat. Film Indonesia masih berkutat dengan keerotisan dan sensualitas para pemain wanitanya. Film horor Indonesia masih diwarnai adegan aktris wanita berpakaian super seksi. Bahkan, setengah telanjang.
Coba saja tengok judul film-film terbaru nan ditayangkan bioskop saat ini. Ada Suster Keramas, Raped By Saitan, Hantu Puncak Datang Bulan, Rintihan Kuntilanak Perawan , nan semuanya bertema horor seks.
Hal ini diperparah dengan kenyataan film horor belakangan ini, mengundang seniman porno dari luar negeri seperti Rin Sakuragi (Jepang) dan Terra Patrick (AS). Rin Sakuragi tampil setengah telanjang dalam film Suster Keramas produksi Maxima Pictures.
Meskipun demikian, ada juga film horor Indonesia nan dianggap berhasil membuat bulu kuduk berdiri pada 2010 ini. Sebut saja, film Rumah Dara . Film nan diproduksi oleh Mo Brothers dengan tagline 'horor menemukan seorang ibu' ini dimainkan secara apik oleh Shareefa Danish, Imelda Therin, Ario Bayu, Julie Estelle, dan lainnya.
Akan tetapi, seseram film horor Indonesia, tetap saja tak dapat mengalahkan film horor Korea. Bagaimana dengan Anda, apa film horor nan sangat menyeramkan? Silahkan menilai dan menonton sendiri.