Archimedes (287 - 212 SM)
Belajarlah dari sejarah, kata-kata ini dapat dengan cara bagaimana kita mengambil inti sari dari kumpulan biografi tokoh dunia. Dari cerita-cerita tersebut, kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari apa nan sudah dialami dan dijalani dalam kehidupannya. Seorang tokoh selalu menjadi inspirasi bagi generasi sesudahnya, dari bagaimana sebuah tekad dan kerja keras dalam menyelidiki hal-hal nan baru nan sebelumnya belum pernah terpikirkan oleh orang lain.
Kemauan keras dari tokoh global dapat mengambil hikmah, bahwa nan mereka kerjakan ialah sebab rasa ingin tahu, bukan sebab ingin tercatat oleh sejarah. Namun sebab usaha keras dan tekad dan keberhasilannyalah akhirnya mereka dicatat dalam catatan kumpulan biografi tokoh dunia. Dengan mengetahui berbagai cerita melalui kumpulan biogarfi tokoh dunia, kita dapat mengetahui pula bagaimana sebuah pengetahuan dilahirkan, lalu bagaimana sebuah pengetahuan tersebut kemudian menjadi ilmu pengetahuan, nan akhirnya disepakati dan bisa diuji kebenarannya.
Ada hal dimana sesuatu baru awalnya ditemukan secara kebetulan tanpa direncanakan. Namun sebab rasa ingin tahu nan besar, hal-hal nan kebetulan tersebut akhirnya dikembangkan dan diuji kebenarannya dengan ketekunanan, nan pada akhirnya ia menjadi sesuatu nan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dari banyaknya kumpulan biografi tokoh dunia, ada salah satu penemu nan penemuannya dapat kita ikuti melalui sebuah cerita, yaitu Archimedes nan hayati di negara Yunani di sebuah kota pelabuhan nan bernama Sisilia. Dia seorang fisikawan, matematikawan dan terkenal juga sebagai seorang filsuf.
Archimedes (287 - 212 SM)
Archimedes terkenal sebagai seorang pakar dibidang matematika dan fisika, selain itu ia juga dikenal sebagai penemu dalam bidang hidrostika dan mekanika. Penemuannya nan sangat membantu dalam kehidupan manusia sampai sekarang ialah kerekan susun sebuah alat nan sanggup mengkatrol sebuah kapal dan lingkaran bersusun atau spiral buat menaikkan air dari loka nan lebih rendah ke loka nan lebih tinggi. Pada jamannya, lingkaran tersebut pernah digunakan oleh bangsa mesir buat memindahkan air sungai nil buat mengairi sawah-sawah, ketika loka nan lebih tinggi sedang mengalami kesulitan air.
Di kumpulan biografi tokoh dunia diceritakan bahwa pada waktu itu Raja Hieron II sedang memikirkan mahkota nan baru, apakah mahkotanya ialah emas orisinil atau campuran dari perak? Raja Hieron II sudah mendengar kabar tentang kepintaran dan kecerdasan Archimedes. Dipanggilah ia buat dimintai tolong menyelidiki tentang mahkota. Archimedes memikirkan hal itu dengan sangat serius. Tersebutlah satu cerita, pada waktu ia merasa lelah, ia tiba-tiba bangkit dan masuk ke dalam bak mandi buat berendam diri. Akibatnya, bak nan terisi penuh dengan air itu tumpah ke lantai. Di luar dugaan, ternyata kejadian tersebut merupakan awal penemuannya nan berharga.
Apa nan dilakukannya sesudah itu ialah cepat-cepat mengambil sebongkah perak dan sebungkah emas menimbangnya. Lalu keduanya dimasukkan ke dalam bejana nan berisi air nan masing-masing dosis airnya sama. Alhasil, sebab logam perak memiliki kepadatan nan kurang, hasilnya menunjukkan perak lebih banyak menyita ruang. Akibatnya, banyak air nan keluar. Sedangkan emas tak demikian. Akhirnya Archimedes berpendapat bahwa suatu benda nan tenggelam dalam air tentu akan mengakibatkan air keluar, terdesak sebesar volume barang nan dimasukkan.
Kemudian mahkota milik Raja di ujinya. Hasilnya ternyata banyak air nan keluar dari bejana. Artinya mahkota Raja terbuat dari kandungan logm nan lain nan memiliki kandungan nan lebih besar, dalam artian mahkota Raja tak terbuat dari kandungan emas murni.
Apa nan sudah dilakukan dalam percobaan-percobaan selanjutnya telah menghasilkan hukum Archimedes. Hukum itu berbunyi : " Sesuatu benda, nan dimasukkan ke dalam zat cair, akan kehilangan berat nan sama dengan zat cair nan didesaknya keluar." Sesudah kejadian tersebut Archimedes banyak membuat kejutan-kejutan dalam penemuannya, seperti sistem pada katrol kapal nan ia demonstrasikan dengan menarik kapal sendirian.
Beberapa tahun sebelum meninggal, negerinya sedang mengalami pertempuran dengan bangsa Romawi. Sebelumnya Raja Yunani Hiero II terikat oleh perjanjian dengan Bangsa Romawi. Agar Syracuse tak diserang, ia harus mengirimkan gandum kepada Romawi dengan jumlah nan sangat banyak. Sampai pada akhirnya Syracuse sudah tak mampu lagi mengirimkan gandum dan akhirnya terjadilah pertempuran.
Bangsa Romawi pada waktu itu lebih unggul dengan perlengkapan nan tak sepadan dengan bangsa Yunani. Raja akhirnya meminta Archimedes agar bangsanya tak mengalami kekalahan. Memikirkan hal itu Archimedes berpendapat bahwa buat mengalahkan tentara Romawi harus memiliki peralatan atau senjata perang nan lebih modern dibandingkan dengan nan mereka pakai.
Archimedes membuat rancangan kapal buat memperkuat tentara Yunani, dan nan dibuat Archimedes ialah kapal terbesar. Agar kapal dapat mengambang di laut, dan air nan mengambang di dek kapal harus dibuang terlebih dahulu. Karena ukurannya nan besar, pengerjaan membuang air-pun cukup banyak. Archimedes menciptakan alat nan diberi nama "Sekrup Archimedes". Dengan adanya inovasi Archimedes, air dalam dek kapal dapat dikeluarkan dengan mudah.
Masalah tak selesai sampai situ. Ternyata berat kapal nan sangat besar membuat kapal susah buat dipindahkan. sebab masalah tersebut Archimedes akhirnya menciptakan alat nan disebut Compound Pulley. Dengan adanya penemuannya, kapal nan sudah ada awak didalamnya bisa dengan mudah dipindahkan hanya dengan menggunakan seutas tali. Kapal tersebut dinamakan kapal Syracusia, pada jamannya kapal protesis Archimedes menjadi kapal nan sangat dikenal dan fenomenal.
Selama perang antara bangsa Romawi dan Yunani, terjadi perang nan sangat dikenal dengan nama perang punuk kedua. Archimedes memiliki andil nan besar membantu negaranya dengan penemuan-penemuannya. Saat Romawi dibawah pimpinan Jendral Marcus Claudius, dia ingin merebut Syracusia.
Dari situlah Archimedes membuat sebuah kaca pembesar, nan ukurannya besar sekali. Dengan menggunakan donasi matahari, kaca tersebut dapat membuat barah nan sangat besar sekali, nan disusun dari perisai-perisai dari prajurit Syracuse. Pada waktu tentara Romawi sedang menuju ke daratan Syracuse, senjata Archimedes digunakan. Setelah menemukan titik barah atau vokusnya,kapal-kapal Romawi satu persatu terbakar habis.
Namun sebab jumlah kapal Romawi cukup banyak, cara Archimedes kurang berhasil. Pada saat tentara Romawi ulai mengepung, Archimedes kembali berpikir dengan sangat buat membuat kembali senjata. Karena situasi tersebuat akhirnya archimedes membuat alat nan dinamakan "Cakar Archimedes" , sebuah alat nan mirip derek. Alat tersebut dikaitkan diam-diam ke badan kapal musuh. Pada saat derek ini ditarik alat itu mengakibatkan kapal tersebut menjadi oleh, robek kemudian tenggelam.
Penemuan Archimedes nan lain, nan digunakan sebagai senjata perang ialah ketapel dan balista. Namun kemenangan tetap berpihak kepada bangsa Romawi, Syracuse menyerah. Archimedes dibunuh oleh tentara Romawi pada waktu penjarahan terjadi. Padahal Jendral Romawii Marcellus memerintahkan agar Archimedes tak boleh dibunuh. Bangsa Romawi tak menyia-nyiakan Archimedes, dengan memperlakukan mayat Archimedes tak semena-mena. Bangsa Romawi menguburkannya dengan layak.
Archimedes meninggalkan banyak inovasi nan berguna bagi kehidupan manusia, dan itu terbukti bahwa penemuannya masih dipergunakan dalam kehidupan saat ini. Diatas sudah dipaparkan sebagian dari penemuannya nan menjadikan ia fenomenal dan menempatkannya dalam kumpulan biografi tokoh dunia.
Banyak sekali inovasi Archimedes nan belum dipaparkan diatas dan penyebab, alasan sampai akhirnya inovasi tersebut dapat dilahirkan. Contoh penemuannya nan lain ialah Archimedes ialah orang pertama nan mendefinisikan mengenai sistem angka nan mengandung myriad, nan menunjukkan suatu sapta atau jumlah nan tidak terhingga nilainya. Ia juga mendefinisikan adanya perbandingan diantara keliling lingkaran dan jari-jari pada lingkaran, dikenal dengan pi, sebesar 3.1429.
Dari kumpulan biografi tokoh dunia mengenai Archimdes, kita bisa mengetahui hasil dari penemuannya dan penyebab mengapa penemuannya tersebut dibuat, nan ternyata sebagian penemuannya sebab situasi dimana negaranya di serang dan ia mencoba membuat alat buat mempertahankan negara. Rasa nasionalis nan sangat besar dan kecerdasan Archimedes patut dijadikan teladan. Ia selalu tekun dan bekerja keras dengan melakukan percobaan-percobaan sampai akhirnya menemukan keberhasilan dari percobaannya. Archimedes dikenal sebagai bapak Ilmu Pengetahuan Alam Eksperimental.