Proses Riset Pemasaran
Proses riset pemasaran , secara umum, hampir semuanya memiliki kesamaan. Beberapa hal nan berbeda dalam proses riset pemasaran terletak pada bagaimana pembentukan alat analisis dan metode penelitian nan akan digunakan.
Proses Riset Pemasaran - Pengertian Riset Pemasaran
Tidak ada salahnya jika penulis memaparkan arti dari riset pemasaran sebelum mamaprakan proses riset pemasaran. Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian di bidang pemasaran nan dipraktikkan dengan sistematis, dari perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, sampai interpretasi hasil penelitian. Jadi, krusial juga mengetahui arti dari riset pemasaran sebelum melakukan proses pemasaran itu sendiri.
Semuanya ini ditujukan sebagai masukan buat pihak manajemen saat identifikasi dan pengambilan keputusan sebuah pemecahan masalah. Proses riset pemasaran dan hasil riset pemasaran ini dapat dimanfaatkan buat perumusan taktik pemasaran dalam merebut peluang pasar.
Berhubungan dengan proses riset pemasaran nan luas, pengertian riset pemasaran yaitu berkenaan dengan fungsi nan menghubungkan antara konsumen, pelanggan, masyarakat generik dan pemasar melalui informasi. Informasi inilah nan dipakai buat mengidentifikasi dan menentukan peluang serta masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaaran; dan terakhir membuat paripurna pemahaman sehingga mampu menjadikan aktivitas pemasaran lebih efektif.
Proses riset pemasaran dan riset pemasaran itu sendiri akan menentukan informasi nan diperlukan buat memenuhi tujuan tadi. Contohnya membuat metode buat pengumpulan informasi, mengelola serta mengimplementasikan proses riset pemasran berupa pengumpulan data, dan memberitahukan hasil temuan itu.
Proses Riset Pemasaran
Proses riset pemasaran idealnya memiliki sepuluh langkah, tetapi dalam pelaksanaannya beberapa tahapan dapat dipraktikkan secara bersamaan.
- Penetapan masalah riset.
- Penentuan desain riset (eksploratori, deskripstif, kausal).
- Metode pengumpulan data: Data sekunder (internal, eksternal) dan Data primer: Kualitatif (wawancara, focuc group, teknik proyeksi) dan Kuantitatif (survei, observasi, eksperimen).
- Membuat rancangan: Rancangan pertanyaan (terbuka/tertutup), Rancangan skala (nominal/ordinal/interval/rasio), dan Rancangan alat analisis (kualitatif/kuantitatif).
- Metode pengambilan sampel: Probability sampling ( simple random , sistematik, stratified ) dan Non-probability sampling ( judgement, convenient, quota, snowball ).
- Penulisan dan penyampaian proposal riset.
- Pengumpulan data (kerja lapangan).
- Pengeditan, pengkodean dan input data.
- Analisis dan interpretasi hasil riset.
- Penulisan dan penyampaian laporan akhir.
Hal-hal nan harus diperhatikan sebelum memulai proses riset pemasaran ialah sebagai berikut.
1. Penelitian Terdahulu
Proses riset pemasaran ini dimaksudkan buat mengetahui apa nan telah dilakukan oleh individu-individu atau kelompok nan telah melakukan penelitian. Tentunya kita butuh surat keterangan buat melakukan penelitian baru. Misalnya jika kita ingin melakukan sebuah riset tentang kepuasan konsumen, maka kita harus mencari terlebih dahulu sumber-sumber penelitian nan dilakukan terhadap kepuasan konsumen. Surat keterangan dari penelitian terdahulu dapat bersifat hal-hal nan sederhana. Responden, variabel penelitian, alat analisis, hasil akhir dari peneltian nan meliputi tentang uji hipotesis dan lain-lainnya.
2. Landasan Teori
Hal-hal nan berkait dengan proses riset pemasaran secara tulisan dan lisan juga harus menjadi acuan buat kita. Dimulai dari pengertian pemasaran, pengertian konsep pemasaran, komunikasi pemasaran, konduite konsumen, pengambilan keputusan oleh konsumen dan variabel-variabel nan sekiranya akan dijadikan pada program riset pemasaran. Banyak sekali tokoh-tokoh pemasaran nan mendefinisikan semua pengertian tersebut.
Misalnya saja, Mowen, Philip Kotler, Peter dan Olson. Semua definisi dan landasan teori dalam riset pemasaran dan proses riset pemasran akan tersaji sinkron degan subjek penelitian nan akan kita inginkan. Jika ada beberapa bagan gambar seperti siklus keputusan beli konsumen, alangkah baiknya gambar itu ditampilkan, supaya kita lebih mengerti, daripada hanya mengandalkan terori-teori saja.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam proses riset pemasaran ini mencakup hal-hal nan berkaitan dengan variabel penelitian, variabel terikat, variabel bebas. Contohnya, ketika kita akan meneliti pemasaran nan berkaitain dengan kegiatan periklanan, maka akan ada variabel bebas nan terdiri dari pesan iklan, pengembangan merk kepercayaan konsumen, sikap konsumen, niat beli konsumen, dan juga pembelian kembali nan akan dilakukan konsumen. Sedangkan variabel terikat nan menjadi dasar holistik dalam proses riset pemasaran terkait periklanan yaitu, minat beli nan akan dilakukan konsumen.
4. Metode Pengumpulan Data
Di sini kita harus memlih, kita menggunakan data seperti apa buat melakukan proses riset pemasaran. Data utama misalnya, kita memperoleh data tentang riset pemasaran nan akan dilakukan dengan bentuk penyebaran angket. Sementara itu data sekunder ialah data nan dapat kita bisa kan melalui studi pustaka. Yang dimaksud studi pustakan ialah seperti jurnal, landasan teori nan telah tersaji dan lain-lainnya. Metode penelitian juga dapat dilakukan dengan wawancara dan juga penggunaan kuesioner.
5. Menghitung Sampel dan Populasi
Banyak metode nan dapat digunakan saat ini buat proses riset pemasaran ini. Biasanya sampel populasi nan akan diteliti berkisar di mulai dari 100 orang, 300 orang atau bahkan ada nan mencapai ribuan orang. Hal tersebut terkait dengan lokasi penelitian nan dilakukan.
6. Uji Validitas dan Realibilitas
Uji validitas digunakan buat mengetahui hasil tes terhadap fungsi ukur sebuah penelitian. Semakin besar hasil dari validitas maka semakin tepat hasil analisis kita. Sedangkan Realibilitas ialah hasil dari apakah variabel penelitian kita bisa menjadi informasi tentang riset nan akan dilakukan. Jika hasil realibilitas kita lebih besar maka, variabel-variabel nan akan diteliti bisa dijadikan informasi nan layak buat digunakan dalam proses riset pemasaran nan dilakukan selanjutnya.
7. Penggunaan Metode Analisis Regresi
Proses riset pamasaran dengan analisis ini terkait dengan bentuk metodologi penelitian nan dilakukan. Regresi berganda misanya, digunakan buat mengetahui ketergantungan sebuah variabel nan akan diteliti nan terjadi sebab adanya variabel independen. Misalnya dalam riset pemasaran tentang periklanan, buat mengukur kaitan pesan sebuah iklan terhadap konsumen terhadap kemampuan beli konsumen, sikap konsumen, terhadap niat niat beli konsumen setelah melihat sebuah iklan.
Hal ini tentunya sangat berlaku spesifik terhadap produk nan memasarkan produknya melalui iklan. Analisis hubungan parsial juga menjadi unsur dalam sebuah metodologi peneltian, sebab akan menghitung tentang interaksi antara satu variabel independen dengan variabel independen lainnya. Contohnya, pesan iklan dengan pengembangan merk, pesan iklan dengan sikap konsumen dan lain-lainnya.
Selain itu, masih ada analisis hubungan determinasi nan menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilainya nol, maka kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen sangat kecil. Jika hasilnya sudah mencapai satu, maka pengaruhnya sangat besar.
Penghitungan tentang metode penelitian dan alat analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan program spss. Semuanya itu buat mempermudah kegiatan dalam proses riset pemasaran. Setelah kita melakukan penghitungan dengan menggunakan berbagai metode tersebut, maka kita sudah siap mengolah hasilnya.
Semua hasil dari riset pemasaran dan proses riset pemasaran, tentunya tak sama. Tergantung dengan kegiatan pemasaran seperti apa nan akan diteliti. Tapi, buat memulai langkah proses riset pemasaran tentunya dapat dilakukan dengan sederhana.