Kebersamaan nan Menguntungkan
Andil UKM
Selain itu, UKM juga punya peran nan cukup besar buat menyelesaikan beberapa permasalahan nan sedang dihadapi oleh bangsa ini. Meski merupakan jenis usaha non formal, secara konkret bidang usaha nan satu ini mampu menyerap tenaga kerja nan cukup banyak. Ini tentu merupakan sumbangan nan tak sedikit bagi aplikasi program pemerintah dalam rangka mengurangi angka pengangguran. Apalagi jalinan kerjasama antara pelaku UKM dengan karyawan pada umumnya lebih bersifat kekeluargaan, sehingga banyak nan betah bekerja di loka tersebut.
bahkan banyak juga UKM nan melahirkan para pengusaha UKM lainnya. Akhirnya usaha ini semakin berkembang. Malah ada nan menjadi sebuah perusahaan besar setelah menjalnai usaha skala UKM. Tidak ada nan boleh meremehkan setiap usaha nan dilakukan dengan susah payah dan dengan hati nan ikhlas serta ketawakalan dalam menjemput rezeki.
Kisah berikut ini mungkin dapat menjadi satu motivasi buat tak meremehkan apapun nan dilakukan dengan niat nan ikhlas. Di sebuah loka pendidikan agama, seorang guru nan telah melihat bahwa anak-anak didiknya sudah mampu buat mandiri, menyuruh semua anak didiknya itu agar melakukan pekerjaan seperti nan dilakukan oleh bapaknya. Satu pesan sang guru bahwa mereka harus selalu bertakwa dan tak boleh melanggar perintah-Nya.
Berangkatlah semua muridnya itu ke rumah masing-masing dan bertanya kepada orangtuanya apa nan dilakukan ayahnya dalam mencari nafkah. Seorang murid mendapati bahwa pekerjaan ayahnya ialah mencuri. Tanpa banyak protes ia akan melakukan pencurian sebagai jalan melaksanakan perintah sang guru. Namun, setiap kali akan mencuri, ia jug aingat bahwa ia harus bertakwa dan mencuri itu dilarang. Lalu akhirnya ia masuk ke sebuah rumah saudagar kaya. Ia tidak berani mengambil apapun sebab takut berdosa. Ia malah memeriksa pembukuan sang saudagar dengan niat memeriksa apakah sang saudagar itu belum membayar zakat atau sudah.
Ketika azan shubuh terdengar, ia akan sholat. Tetapi malah ketahuan olah sang saudagar. Hebohlah suasana pagi itu. Tetapi sang pencuri dengan tenang mengatakan bahwa mereka harus sholat dahulu baru membicarakan apa yan telah terjadi. Setelah selesai sholat sang pencuri berkisah tentang apa nan ia lakukan. Melihat kejujuran dan kecakapan sang pencuri, sang saudagar malah menikahkan anak gadisnya dengan sang pencuri itu.
Kisah di atas memperlihatkan bahwa ketika seseorang itu bekerja hanya sebab Allah semata, maka Alalh akan mencukupkan rezekinya. Alalh akan memberikan apa nan dibutuhkannya. Jadi, ketika para pengusaha UKM nan benar-benar mencari ridho Ilahi dengan cara bekerja diremehkan, Allah membuka mata semua orang bahwa usaha UKM itu sukses dan sanagt andal dalam menghadapi krisis apapun.
Banyak jenis usaha UKM nan hasil produksinya mendapat pangsa pasar nan cukup bagus di luar negeri. Karena pelaku usaha bidang ini juga lebih mudah buat membuat jaringan bisnis dengan pihak eksportir atau orang luar negeri nan tertarik dengan produksi mereka. Meski kadangkala nilai transaksinya tak begitu besar, transaksi tersebut dapat berlangsung dalam jangka waktu nan lama, sehingga devisa nan dihasilkan lewat pajak penjualan atau ekspor juga cukup besar.
Mereka mungkin belum mampu memberikan masukan nan banyak ke dalam kas negara. Tetapi apa nan mereka lakukan ialah sumbangsih nan tak dapat dikatakn kecil. Mereka mungkin tak mendapatkan pendapatan nan sangat besar, tetapi mereka biasanya taat dalam membayar pajak dan mereka tahu tentang hukum bagaimana mencari peluang nan mungkin dapat mengembangkan usahanya.
Bentuk Jalinan Kerjasama Antar UKM
Melihat uraian di atas tentu akan timbul pertanyaan, bagaimana para pelaku UKM dapat bertahan bahkan tetap mampu melakukan kemajuan sehingga keadaannya jauh lebih baik dengan jenis usaha nan lain, bahkan nan skalanya lebih besar?. Karena para pelaku UKM ini mau melakukan jalinan bisnis nan baik, sehingga dalam hal pemasaran mereka mampu melakukan persaingan dan posisi tawar nan cukup tinggi. Kejujuran mereka juga sangat menunjang bisnis nan mereka jalankan. Mereka sangat menyadari bahwa tanpa adanya kepercayaan nan ditujukkan lewat kejujuran, mereka tidak akan dapat mendapatkan pesanan. Jadi, kepercayaan ini sangat dijaga demi keberlangsungan usaha nan memang tak besar itu.
Bentuk jalinan bisnis ini misalnya, mereka manunggal padu buat membuat kesepakatan harga nan sama. Sehingga ketika ada pembeli mau melakukan penawaran dengan harga nan rendah di loka lain, pada akhirnya dia akan tetap mendapat harga nan sama pula. Sehingga dia tak punya pilihan lain buat membeli dengan harga nan ditentukan oleh produsen.
Selain itu, jika punya barang produksi nan sama mereka juga tak segan buat melakukan promosi pemasaran secara bersama pula. Kemudian bila mendapatkan pesanan juga dikerjakan bersama, sinkron dengan kemampuan masing-masing. Kemudian, hasil laba juga dibagi sinkron dengan jumlah produksi nan dihasilkan dari masing-masing produsen atau pelaku UKM tersebut.
Bentuk kerjasama lain ialah antara pelaku UKM nan hasil produksinya saling berhubungan. Misalnya, ada produsen nan spesifik membuat ukiran kayu, kemudian dia menjalin interaksi dengan pelaku usaha lain nan membuat mebel atau jenis interior rumah lainnya. Dari sinilah interaksi nan saling menguntungkan ini dapat terjalin dengan baik. Maka, tak mengherankan bila mereka kuat menghadapi segala goncangan nan menderanya.
Kebersamaan nan Menguntungkan
Perhatikanlah para penjual baju nan ada di satu tempat. Ketika satu pedagang kehabisan stok, ia akan dengan mudahnya meminjam atau menjualkan stok nan ada di pedagang sebelahnya. Tanpa ragu pula pedagang nan ada di sebelahnya memberikan barang nan diminta. Nanti setelah perdagangan ditutup, mereka membagi hasil nan telah didapatkan hari itu. Misalnya, pedagang nan tadi menjualkan satu baju akan mendapatkan sedikit fee dari pemilik barang. Hal ini biasa dilakukan oelh banyak jenis pedagang.
Para pedagang buku nan ada di Shopping Center Yogyakarta juga sering melakukan hal nan sama. Interaksi seperti ini disamping membuat jalinan kekeluargaan berjalan lancar, rasa saling bersaing juga tak terlalu kentara sehingga tak menimbulkan perselisihan atau pertengkaran nan tak perlu nan disebabkan oleh rasa iri dan cemburu. Melihat jalinan kerjasama nan dijalankan oleh para pengusaha UKM itu, terlihatlah bahwa mereka sangat paham betapa dalam menjalankan satu usaha, tidak mungkin dapat berjalan sendiri.
Dengan adanya jalinan bisnis nan baik itu, orang nan tidak mempunyai kapital masih dapat menjalankan bisnisnya dengan jalan menjualkan dagangan orang lain. Jiwa para pengusaha UKM itu biasanya sangat andal dan mereka anti meminta-minta. Mereka lebih bahagia bekerja walaupun hasil nan didapatkan tak sebanyak kalau hanya diberi. Harga diri inilah nan membuat mereka terus berusaha dan tak pernah mundur. Mereka sangat tahu bahwa kalau mereka berhenti berusaha, itu artinya mereka tak akan mempunyai uang buat membeli makanan.
Jiwa nan tegar dan kerja keras nan tiada henti itu pastilah tidak akan pernah terlupaka dan terlewatkan oleh Sang Maha Kuasa. Tidak mengherankan kalau rezeki mereka selalu ada walaupun kadang tak cukup. Yang menjadi hambatan bagi para UKM ini ialah mendapatkan jalinan usaha nan manis dengan pihak perbankan. Sulit bagi mereka buat mendapatkan tambahann kapital usaha. Itulah akhirnya mereka mencari orang nan mempunyai kapital buat meminjamkan uang dan hasil nan didapatkan akan dibagi dengan persentase nan saling menguntungkan. Misalnya, 60:40, 60% buat sang pengusaha UKM dan 40% buat pemilik modal. Kerjasama ini banyak juga nan saling memberikan laba sehingga jalinan usaha itu diteruskan.