Keuntungan Home Industri
Home industri bagi sebagian orang ialah sebuah pilihan sebab lapangan kerja menjadi sangat menyempit. Namun, bagi sebagian orang memang sudah berniat membangunnya sejak lama sebab menganggap home industri ialah sebuah pekerjaan nan menyenangkan dengan berbagai alasan. Misalnya dekat dengan keluarga, mudah mengontrol, tidak ada nan memarahi jika kita sendiri pemiliknya, dan dapat memberikan lapangan pekerjaan sendiri bagi orang-orang di sekitar kita.
Namun demikian, seperti apakah sebenarnya makna, cakupan, dan risiko-risiko dalam melakukan bisnis berbasis home industri itu sendiri? Nah , tulisan ini akan membahas seputar home industri dengan lebih detail.
Di Mana Posisi Home Industri?
Sebelum membahas home industri, tidak ada salahnya kita membahas apa makna dari industri itu sendiri beserta cakupannya? Dengan demikian, kita dapat memahami berada di zona manakah home industri itu sendiri.
Sebagaimana dikehatui, bahwa industri dalam berbagai definisi dapat disimpulkan menjadi sebuah usaha atau aktivitas pengolahan bahan mentah/barang setengah jadi menjadi barang jadi nan mempunyai nilai tambah dalam rangka mendapat keuntungan. Sementara itu, jenis nan dihasilkannyanya sendiri tak melulu berbentuk barang, namun juga dapat dalam bentuk lain semisal industri jasa.
Jenis industri itu sendiri jika dilihat berdasarkan loka atau lokasi bahan bakunya maka ada nan disebut dengan industri ekstraktif. industri ini bahan bakunya berasal dari alam sekitar, misalnya industri pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan sebagainya.
Ada juga nan disebut dengan industri nonekstaktif nan tentunya tak berbahan dari alam sekitar. Selain itu, ada juga industri fasilitatif nan produk utamanya mengandalkan jasa kepada konsumen seperti perbankan, asuransi, ekspedisi, transportasi, wisata, dan masih banyak lagi.
Ada juga jenis industri nan dapat dilihat dari besar atau kecilnya modal, seperti industri padat kapital dan padat karya. Sementara itu, jika dilihat dari pembagian jenis atau klasifikasinya, ada juga nan disebut dengan industri kimia dasar seperti industri kertas, semen, obat-obatan, pupuk, dan lain-lain. Juga ada industri mesin dan logam dasar seperti nan ada pada industri kendaraan bermotor, pesawat terbang, tekstil, dan sejenisnya. Ada juga nan disebut dengan industri kecil semisal industri gula, kompor minyak, kopi, roti, makanan ringan, dan sejenisnya.
Sementara itu, dilihat dari jumlah tenaga kerjanya maka ada nan disebut dengan home industri atau industri rumah tangga. Home industri ada nan memiliki karyawan hanya berkisar antara satu hingga empat orang, industri kecil dengan jumlah karyawan lima sampai sembilan belas orang, industri menengah ke bawah atau sedang dengan jumlah karyawan nan mencapai dua puluh hingga sembilan puluh orang, dan ada juga industri besar nan mampu menampung karyawan sebanyak seratus karyawan atau lebih.
Definisi Home Industri
Keberadaan rumah kerap kali hanya dipahami sebagai loka tinggal semata. Dalam arti, rumah hanya buat berkumpul dengan keluarga, makan dan tidur, menyimpan benda-benda berharga milik kita, dan segala aktivitas nan memang dari sisi "kacamata" bisnis tak produktif sebab rumah hanya dijadikan sebagai benda wafat nan kita tempati.
Di sisi lain, rumah kadang juga membutuhkan perawatan jika sudah dimakan usia dan hal ini tentu memakan biaya. Tetapi jika kemudian rumah dijadikan ‘pabrik’ buat mengelola atau memproduksi sesuatu nan sifatya dapat dijual dan mendapatkan keuntungan, ilustrasi seperti itulah nan disebut dengan home industri.
Jika dimaknai per kata, home industri merupakan gabungan dari kata ‘home’ nan berarti rumah dan ‘industri’ ialah usaha menghasillan produk dapat dalam bentuk barang atau kerajinan. Home industri disebut juga dengan jenis usaha kecil.
Perlu diingat juga jika makna ‘home’ tak melulu dimaknai sebagai rumah, melainkan dapat lebih meluas menjadi kampung atau komunitas tertentu. Oleh sebab itu, home industri tidaklah identik hanya dilakukan dalam satu rumah, melainkan dapat juga dilakukan oleh banyak rumah dalam sebuah komunitas tertentu.
Kebaradaan home industri sebagai jenis usaha kecil juga telah diatur pemerintah dalam hal klasifikasinya sebab memang banyak sekali jenis-jenis atau skala industri nan ada di Indonesia ini. Baik itu nan sifatnya kecil-kecil hingga industri besar nan mempunyai jejaring seluruh Indonesia, bahkan juga di dunia.
Pengertian usaha kecil ini sendiri tercantum dalam dalam UU No. 9 Tahun 1995 nan di dalamnya menyebutkan, usaha kecil merupakan usaha dengan kekayaan higienis maksimal Rp 200.000 di luar kepemilikan tanah dan bangunan loka usaha home industri, dijalankan di sana, dan memiliki penghasilan tahunan maksimal Rp 1.000.000.000.
Selain pengaturan dari sisi kapital dan omzet, pemerintah juga telah mengatur hal lain dalam pengkriteriaan. Seperti nan masih termaktub dalam UU No 9 Tahun 1995 nan menjelaskan bahwa home industri ialah sebuah usaha milik warga negara Indonesia, berdikari atau berdiri sendiri, menjalin kerjasama langsung atau tak langsung dengan usaha menengah atau besar, badan usahanya berbentuk perorangan, dan status hukumnya sendiri nan lebih fleksibel yakni berbadan hukum atau pun tidak.
Keuntungan Home Industri
Hanya bermodal kreativitas dan tekun pantang menyerah, seseorang dapat saja membangun home industri di rumahnya sendiri. Biasanya melihat nan sudah berkembang, home industri memang terkesan dipandang sebelah mata sebab tak terkenal.
Pada faktanya, banyak sekali home industri nan ada di Indonesia ini nan tetap survive dan kemudian diakui banyak pihak sehingga dari sisi permodalan biasanya akan mendapatkan bantuan. Sementara itu, pemasarannya sendiri akan banyak diterima berbagai kalangan.
Membangun home industri memang tak mudah sebab dapat jadi semuanya akan dimulai dari angka nol. Kerja keras, sabar, pantang menyerah, dan ketekunanlah kunci utamanya. Jika sudah pada termin aman, pelaku home industri kerap kali mengakui bahwa banyak sekali laba mengelola home industri di rumah sendiri.
Memang hasil nan biasa didapat tidaklah tetap seperti halnya menjadi karyawan pada sebuah perusahaan. Namun, sepanjang tetap mengelolanya dan berusaha maka hasil nan akan dinikmati juga akan signifikan. Laba apa lagi nan diidamkan oleh banyak orang, manakala kita dapat mempunyai uang banyak tetapi tak menggadaikan waktu bercengkrama kita dengan keluarga tercinta.
Home Industri dari Alam Sekitar
Jika masih bingung menentukan apa nan akan diproduksi di rumah Anda, alangkah baiknya Anda melakukan pembelajaran terlebih dahulu. Membaca, bertanya, dan berusaha sebisa mungkin menangkap peluang nan ada. Baik dari sisi pasar maupun bahan material nan akan dijual.
Banyak sekali kisah berhasil para pengusaha home industri nan sukses mengeksplorasi bahan-bahan nan berasal dari lingkungan sekitar. Misalnya industri kerajinan dari limbah bekas atau juga memanfaatkan peluang memiliki home industri di bidang makanan seperti keripik singkong, pisang, atau juga makanan-makanan khas jika memang daerah Anda menjadi tujuan wisata bagi pelancong.
Nah , silakan mencari ide sendiri, selebihnya langsung eksekusi sebab proseslah nan akan menjadikan Anda sebagai pelaku home industri nan sukses dan berhasil di mata dunia.
Selamat membangun home industri di rumah Anda sendiri.