Karya-Karya Kahlil Gibran Tentang Cinta

Karya-Karya Kahlil Gibran Tentang Cinta

Anda mungkin mengenal sosok nan satu ini, sosok nan sangat terkenal dengan karya nan sangat menakjubkan dan karya-karyanya nan banyak memberikan akibat bagi beberapa pengarang pada zaman sekarang ini.

Seorang tokoh dalam global sastra nan sangat terkenal pada zamannya, di mana pada zaman tersebut, semua makhluk di global ini bisa menikmati karya-karyanya, nan banyak berkutat di bidang prosa dan juga puisi tentunya, karya-karya nan tertuang dalam sebuah buku kumpulan puisi. Dialah sang fenomenal Kahlil Gibran dan kumpulan puisinya nan terkenal dengan kumpulan puisi Khalil Gibran .

Pada kesempatan sajian artikel kali ini, akan mencoba membahas tentang karya dari sang maestro di bidang sastra pada berpuluh-puluh atau mungkin beratus-ratus tahun nan lalu, nan bisa dinikmati pula dalam bentuk buku kumpulan puisi Kahlil Gibran nan banyak dijual dan beredar di pasaran serta toko-toko buku kesayangan Anda di kota Anda.

Jadi, bagi Anda nan sangat mengidolakan sosok nan satu ini, sajian artikel berikut sangat sayang buat Anda lewatkan begitu saja. Selamat membaca!



Sang Maestro Dari Lebanon nan Bernama Kahlil Gibran

Kahlil Gibran ialah sesosok pria nan sangat menarik apabila Anda ingin memperdalam kajian Anda di bidang sastra. Kahlil Gibran, seorang pria nan dulu pernah ada, seorang pria nan sederhana namun menyimpan segala rahasia cinta di dalam pikiran dan benaknya.

Kahlil Gibran pernah sangat terkenal, dan tentu saja sekarang pun sosok Kahlil Gibran masih terkenal di kalangan para pecinta dan pegiat sastra, di global barat, di global kesusatraan.

Kahlil Gibran lahir di tanah kelahirannya, nan bernama Lebanon. Namun, walaupun Kahlil Gibran kecil lahir di Lebanon dan menghabiskan hampir enam belas tahun hidupnya dengan hayati di Lebanon, karir kepengarangannya banyak berlabuh di benua Amerika, di Amerika tepatnya.

Kahlil Gibran kecil sendiri, sangat akrab dengan banyak bala nan kerap kali terjadi di negerinya, di Lebanon. Dan menurut beberapa literatur, banyak mengatakan bahwa masa kecil Kahlil Gibran nan akrab dengan bala tersebut, sangat mempengaruhi gaya Kahlil Gibran dalam bidang sastra. Di mana Kahlil Gibran sangat sering mengangkat tema bala alam pada karya-karyanya.



Kahlil Gibran dan Kumpulan Puisinya

Berikut ini ada beberapa buku kumpulan puisi Kahlil Gibran, nan mungkin akan turut mempengaruhi Anda pula:

  1. The Madman, nan merupakan karya perdana Kahlil Gibran dalam karirnya;
  2. His Parable and Poems;
  3. Twenty Drawing;
  4. The Forerunne;
  5. Sang Nabi;
  6. Sand and Foam;
  7. Jesus The Son of Man;
  8. Lazarus; dan
  9. The Wanderer.


Karya-Karya Kahlil Gibran Tentang Cinta

Banyak dari karya-karya Kahlil Gibran nan membahas tentang cinta. Beberapa di antaranya merupakan refleksi dari pengalaman pribadinya sebagai manusia biasa, sebagian lagi merupakan hasil olah imajinasinya dan pengalaman dari orang lain.

Cinta memang seakan tak ada habisnya menjadi tema pembicaraan kaum artis di seluruh dunia. ,Meskipun seringkali tema cinta picisan pun diulas dalam sebuah karya seni.

Bahkan, banyak dari tema cinta nan sebenarnya telah berkali-kali diangkat dalam sebuah karya sastra, diangkat kembali oleh sastrawan lain dalam karya sastranya, meskipun kadang terkesan membosankan.

Hal ini membutuhkan kreatifitas seorang sastrawan dalam mengemas suatu tema tentang cinta agar tak terasa membosankan meski telah dibahas oleh sastrawan-sastrawan sebelumnya di dalam karya mereka.

Kumpulan puisi Kahlil Gibran terkadang menggunakan gaya “menggurui” atau menggunakan gaya “menasehati”. Terkesan seakan ia memposisikan sebagai seorang guru bagi para pembacanya dengan berbagai tema, tidak terkecuali tema tentang cinta.

Namun, kepiawaiannya dalam membuat puisi dengan gaya seperti ini memang tak diragukan lagi. Hal ini dikarenakan kedalaman pemikirannya terhadap tema nan ia bahas, wawasan tentang filsafat dan kehidupan, hingga terkadang berdasarkan pada pengalaman-pengalaman hidupnya.

Di bawah ini ialah beberapa contoh puisi cinta Kahlil Gibran nan bersifat “menggurui”.

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih dapat tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tak berhasil…Bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu tak perlu mati
bersamanya…

Orang terkuat bukan mereka nan selalu
menang..melainkan mereka nan tetap tegar ketika
mereka jatuh

***



Cinta nan Agung – Kahlil Gibran

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam
Dan pabila sayapnya memelukmu, menyerahlah kepadanya
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-unung sayapnya dapat melukaimu
Dan bila dia bicara padamu, percayalah padanya
Walau suaranya dapat membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman
Karena sebagaimana cinta memahkotaimu, demikian dirinya kan menyalibmu

Sebagaimana dia ada buat pertumbuhanmu
Demikian ia ada buat pemangkasanmu
Sebagaimana dia mendaki ke puncakmu
Dan membelai mesra ranting-rantingmu yang paling lembut nan bergetar dalam cahaya matahari

Demikian pula dia akan menhunjam ke akarmu
Dan mengguncang-guncangnya dalam cengkeraman mereka terhadap kami
Laksana ikatan-ikatan di menghimun engkau pada dirinya sendiri
Dia merebahkanmu hingga engkau telanjang
Dia mengeam dikau demi membebaskanmu dari kulit arimu
Dia mengusap-usapmu hingga memutih bersih
Merembas dikau hingga jadi liar
Lalu dia mengangkatmu ke barah sucinya
Sehingga kau dapat menjadi roti kudus buat pesta suci Tuhan
Segala ini kan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta

***



Puisi Kahlil Gibran Penggugah Jiwa

Penggalan puisi Kahlil Gibran di atas ialah perwakilan dari kumpulan puisi sang maestro. Bagi pecinta sajak atau puisi niscaya akan suka dengan karya puisi Kahlil Gibran ini. Mau tahu bagaimana indahnya sajak sang maestro cinta ini? Dapat Anda lihat dalam beberapa puisi-nya berikut ini.



Detik Terakhir

Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar
mencintai semua orang nan membenciku,

Dan bergaul dengan mereka nan memfitnahku.
Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku
bahwa cinta tak hanya menghargai orang nan mencintai,
tetapi juga orang nan dicintai.

Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;
Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari nan tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua nan ada, dan bertambah secara kekal.

Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan nan ada di
sebalik bentuk dan warna.

Jiwaku memintaku buat menatap semua nan jelek dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.

Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasihatiku,
Aku melihat estetika seperti titik barah nan tergulung asap;
tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan saya hanya melihat barah nan membakar.

Jiwaku menasihatiku dan memintaku buat mendengar suara nan keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan.
Sebelumnya saya hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku nan bodoh dan sia-sia.

Tapi sekarang saya belajar mendengar keheningan,
Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.
Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan..

Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur nan tidak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir,
Yang belum terangkat oleh tangan, dan tidak tersentuh oleh bibir
Hingga hari itu kehausanku seperti nyala redup nan terkubur dalam abu.
Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga;
Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,
Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian ialah kebahagianku.

Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari nan tidak bisa dilihat;
Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa apa nan kita sentuh ialah apa nan kita impikan.

Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku buat menghirup harum tumbuhan
yang tidak memiliki akar, tangkai maupun bunga, dan nan tidak pernah bisa dilihat mata.

Sebelum jiwaku menasihati, saya mencari bau harum dalam kebun-kebun,
Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa; Tapi sekarang saya menyedari hanya pada dupa nan tidak dibakar,
Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di global ini dan semua angin di angkasa raya.

Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tak merasa mulia
kerana pujian.
Dan agar tak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.
Sampai hari ini saya berasa ragu akan nilai pekerjaanku;
Tapi sekarang saya belajar;
Bahawa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panas
Dan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur buat menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu.

Jiwaku menasihatiku dan meyakinkanku
Bahawa saya tidak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tidak lebih rendah
berbanding raksasa.
Sebelumnya saya melihat manusia ada dua,
Seorang nan lemah nan saya caci atau kukasihani,
Dan seorang nan kuat nan kuikuti, maupun nan kulawan
dalam pemberontakan.
Tapi sekarang saya tahu bahwa saya bahkan dibentuk oleh tanah
yang sama darimana semua manusia diciptakan.
Bahwa unsur-unsurku ialah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka ialah juga milikku.

Bila mereka melanggar saya juga pelanggar,
Dan bila mereka berbuat baik, maka saya juga bersama perbuatan baik mereka.
Bila mereka bangkit, saya juga bangkit bersama mereka;
Bila mereka tinggal di belakang, saya juga menemani mereka.

Jiwaku menasihatiku dan memerintahku buat melihat bahawa cahaya nan kubawa bukanlah cahayaku,

Bahawa laguku tak diciptakan dalam diriku;
Kerana meski saya berjalan dengan cahaya, saya bukanlah cahaya,
Dan meskipun saya bermain kecapi nan diikat kemas oleh dawai-dawaiku,
Aku bukanlah pemain kecapi.

Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku buat mengukur waktu dengan perkataan ini: “Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok.” Pada saat itu saya menganggap masa lampau sebuah zaman nan lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa nan tidak dapat kucapai;

Tapi kini saya terdidik perkara ini
Bahawa dalam holistik waktu masa kini nan singkat,
serta semua nan ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.

Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu.
Kerana engkau seperti diriku, dan tidak ada beda di antara kita.
Kusimpan apa nan kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata nan kudengar dalam heningku,
Dan engkau jagalah apa nan ada di dalam dirimu, dan engkau ialah penjaga nan sama baiknya seperti nan kukatakan ini.

***

Demikianlah sajian artikel tentang kumpulan puisi Kahlil Gibran dan kumpulan puisinya nan tertuang dalam kumpulan puisi Kahlil Gibran. Semoga bermanfaat dan berguna bagi Anda. Selamat menikmati!