Mutiara Hikmah - Bertakwa dan Murah Hati
Mutiara hikmah ialah gabungan dari dua kata: mutiara dan hikmah. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mutiara ialah sesuatu nan sangat berharga. Sedangkan hikmah dimaknai dengan wejangan nan penuh makna. Jadi jika digabungkan, mutiara hikmah ialah sesuatu nan sangat berharga nan memiliki wejangan nan penuh makna.
Menemukan mutiara hikmah dapat didapat dari majemuk cara. Dapat dari apa nan dialami sendiri, orang lain, atau bahkan dari syair. Dalam artikel ini akan dikupas mutiara hikmah nan bersumber dari syair Arab. Mutiara nan tidak diragukan lagi keotentikan dan keabsahannya. Siapapun nan mengamalkannya akan mendapatkan keuntungan.
Mutiara Hikmah - Akhlak
Akhlak merupakan hal nan harus dimiliki oleh setiap manusia. Karena setiap orang nan memiliki akhlak mulia akan disukai oleh siapa pun. Bahkan, Akhlak juga menjadi fondasi kejayaaan dan keterhormatan suatu bangsa. Artinya, jika suatu bangsa ingin dihormati oleh bangsa lain, harus diawali dengan akhlak nan mulia dari masyarakatnya.
Sebuah syair Arab berbunyi:
" Innamal umamul akhlaaqu maa baqiyat fa in hum dzahabat akhlaaquhum dzahabu ."
(Sebenarnya suatu bangsa akan menjadi jaya dan terhormat selama bangsa itu memiliki akhlak nan luhur. Dan apabila bangsa telah kehilangan akhlaknya, maka akan hilang pulalah kejayaan dan kehormatannya.)
Sejatinya, bila kita perhatikan negeri ini. Kita dapat menemukan kenapa kehormatan negeri ini mulai hilang? Jawabannya, sebab kurangnya akhlak nan dimiliki oleh anak negeri ini. Korupsi bukannya malah dihilangkan, tapi malah jadi ikutan. Hayati dengan gaya hura-hura bukannya diendapkan, tapi malah ditunjukkan. Jika ini terus terjadi, bisa-bisa negeri ini akan makin kehilangan kejayaan dan kehormatannya.
Mutiara Hikmah - Bertabah buat Menghadapi Sesuatu
Tabah merupakan salah satu sikap nan meski dimiliki oleh orang nan ingin meraih kesuksesan hidup. Meski alur kehidupan ini seakan-akan tidak bersahabat dengannya, namun ia tetap tabah menjalani segala hal nan berhubungan dengannya. Ia tidak memandang rekaan atau ujian nan datang kepadanya sebagai malapetaka. Ia tak stres menjalani kehidupan. Ia yakin, dibalik kesulitan akan ada kemudahan. Tabah ialah kunci buat mendapatkan kemudahan tersebut.
Orang nan tabah menghadapi segala masalah nan menghampirinya, dilukiskan oleh Syair Arab:
" Baliitu bilal athlaali in lam aqif bihaa wa quuta syahiihin dhaa-'a fitturbi khaatamuh. "
(Aku hancur bagaikan puing-puing jika saya tak berdiri di situ, laksana berdirinya orang kikir kehilangan cincin di tanah.)
Syair ini tampak dengan lembut mengingatkan tentang betapa pentingnya ketabahan terhadap menghadapi segala sesuatu. Jangan terpesona dengan laba sesaat, tapi merana di waktu nan lama. Yang seharunya dilakukan, tetap tabah menghadapi masalah, sebab yakinlah akan datang kemudahan setelah itu. Sukses besar akan menghampiri.
Mutiara Hikmah - Bertakwa dan Murah Hati
Hampir setiap minggu, bila kita mendengar khutbah Jumat diingatkan buat selalu bertakwa kepada Allah. Meski ketika bertakwa kepada-Nya kita tidak merasakan hasilnya secara langsung, namun tetap dilakukan. Demikian halnya dengan murah hati. Sikap suka berbagi dengan orang lain juga terkadang tidak bisa dirasakan secara langsung.
Namun, sebuah pepatah Arab mengajarkan:
" Hasibtut tuqaa waljuuda khaira tijaaratin rabaahan idzaa harta benda mar-u ashbaha tsaaqilaa. "
(Aku konfiden takwa dan murah hati merupakan perdagangan nan paling menguntungkan seseorang apabila sudah sampai pada ajalnya.)
Syair ini benar-benar mendidik bahwa kehidupan nan abadi bukanlah di global ini. Global hanyalah loka transaksi perdagangan. Apa nan 'dijual' saat ini, baru akan menemukan untungnya ketika ajal sudah datang menghampiri. Dari saat di dalam kubur, seseorang sudah menemukan laba sebab telah melakukan perdagangan takwa dan murah hati.
Mutiara Hikmah - Istiqomah
Istiqomah atau fokus ialah kunci sukses. Anda ingin jadi pengusaha, lalu Anda fokus pada usaha nan digagas, maka kesuksesan akan menghampiri. Anda ingin jadi mahasiswa nan nilai IPK tertinggi, lalu Anda fokus belajar, maka kesuksesan meraih IPK paling tinggi akan Anda dapatkan.
Anda ingin memiliki penghasilan nan besar, istiqomah -lah pada pekerjaan Anda. Fokus pada apa nan bisa meningkatkan penghasilan. Dengan ke- istiqomah -an Anda pada pekerjaan, maka kesuksesan akan Anda raih.
Hal tersebut sinkron dengan sya'ir Arab berikut:
" Haitsumaa tastaqim yuqaddir lakallahu najaahan fi ghaabiril azmaani ."
(Di mana dan kapan saja, jika kamu istiqomah (fokus) maka Allah memastikan kesuksesan bagimu di hari-hari mendatang.)
Karena itu, jika ingin meraih sesuatu, fokuslah. Insya Allah kesuksesan segera datang. Hanya tinggal menunggu waktu. Jika pun masalah datang, namun Anda tetap terus berjuang dan fokus pada apa nan ingin diraih, maka kesuksesan akan segara menghampiri. Fokus, masalah, dan kesuksesan ialah satu kesatuan nan mesti dilalui. Mau mendapatkan kesuksesan, masalah harus dilalui. Tetap fokus pada apa nan ingin diraih.
Mutiara Hikmah - Tawadhu' atau Rendah hati
Anda ingin sukses? Anda mesti selalu rendah hati. Orang nan rendah hati tidak akan memiliki sifat sombong. Apalagi jika rendah hati nan dimiliki berpasangan dengan selalu menghargai orang lain. Karena itu, jika ingin berhasil selalu belajar buat rendah hati dan menghargai kelebihan orang lain.
Karena dengan belajar rendah hati dan menghargai orang lain, sejatinya kita belajar tentang kesuksesan dan keberhasilan orang lain. Kita dapat tahu jalurnya buat meraih apa nan dimilikinya saat ini. Bukankah ini nan dinamakan mutiara hikmah ? Melihat hikmah dibalik orang nan berinteraksi dengan kita.
Sebuah syair Arab lain mengatakan:
" Tawaadha' idzaa maa kaana qadruka 'aaliyan fa innatidhaa-'al mar-I min syiyamil 'aqli. "
(Tawadhu'lah atau rendah hatilah engkau jika mendapatkan kedudukan tinggi. Maka sesungguhnya merasa rendahnya seseorang ialah bagian dari pembawaan akal sehat.)
Pesan sederhana dari syair di atas, jika ditemukan bahwa diri kita lebih pintar dari orang lain nan telah membuka jalan dan memberikan kesempatan, maka kita mesti menghormatinya. Bahkan, kita mesti tetap mengucapkan terima kasih atas jasanya.
Mutiara Hikmah - Menanam
Dalam berusaha, jangan pikirkan apa nan akan diperoleh. Jika ini nan difokuskan, akan mengakibatkan hilangnya semangat bila hal nan membuat kita kecewa datang menghampiri. Tapi, bekerjalah dengan memikirkan apa nan akan didapat orang nan berada sesudah kita. Sama halnya, nan kita nikmati saat ini ialah usaha nan dilakukan orang sebelum kita, nan tidak pernah dipikirkan apa nan akan didapatnya.
Syair Arab mengajarkan:
" Laqad gharasuu hattaa akalnaa wa innanaa lanaghrusu hatta ya'kulan naasu ba'danaa. "
(Sungguh orang-orang dahulu sudah menanam, kita bisa memakan dan merasakan buahnya. Seharusnya, kita saat ini menanam sebagaimana orang-orang terdahulu, sehingga generasi mendatang bisa (memetik) dan merasakannya.)
Pesan dari syair ini, kita harus belajar dari para pejuang negeri ini. Mereka dulu berjuang memerdekakan Indonesia, tanpa pernah memikirkan apa nan akan mereka dapat. Lalu, kita nan kini menikmati hasilnya. Demikianlah seharusnya dengan kita, bekerja dan fokuslah pada pekerjaan. Masalah hasilnya akan bisa dinikmati atau tidak, itu menjadi urusan belakangan.
Karena apa nan kita rasakan saat ini ialah hasil dari apa nan dilakukan oleh orang terdahulu kita. Andai tidak ada perjuangan mereka, maka tidak akan kita nikmati apa nan telah kira rasakan sekarang. Oleh sebab itu, tanamkan pada diri, apa nan diusahakan saat ini. Keuntungannya akan dirasakan oleh mereka nan akan datang. Sehingga pekerjaan nan kita lakukan pun dapat menjadi fokus dan serius.
Inilah beberapa mutiara hikmah nan bisa dipetik dari syair Arab. Semoga syair-syair ini dapat menjadi jembataan buat memacu dan memompa jiwa kita agar menjadi manusia nan lebih baik. Sehingga segala nan dicita-cita akan sukses diraih.
Jadikanlah mutiara hikmah syair-syair Arab ini sebagai kata-kata motivasi nan selalu siap mengajak Anda buat meraih impian nan mesti diawali dengan perjuangan. Tak ada keberhasilan nan pemalas dan penakut. Katena takut tidak memperpanjang ajal dan berani tidak mempersingkat kematian. Teruslah berjuang demi cita-cita nan mulia.
Mutiara Hikmah: Bersedekah dengan Penuh Keikhlasan
Jika tangan kanan kita memberi, tangan kiri kita jangan sampai tahu. Itulah nan diajarkan oleh Rasulullah kepada kita semua, salah satunya konduite ikhlas. Konduite ikhlas itu ialah konduite hati. Bahkan, konduite ikhlas ini merupakan misteri antara seseorang dan Allah. Tidak ada orang lain pun nan mengetahuinya.
Mutiara hikmah kali ini akan membahas tentang ikhlas dalam bersedekah. Sedekah ialah salah satu teori nan diberikan Allah buat memperbanyak atau melipatgandakan harta nan dimiliki. Entah itu di global atau nanti di akhirat.
" Perumpamaan (nafkah nan dikeluarkan oleh orang-orang nan menafkahkan hartanya di jalan Allah) ialah sama dengan sebutir benih nan menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir, seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa nan ia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui ." (Q.S. Al-Baqarah: 261)
Dalam ayat tersebut, Allah menawarkan hal nan sangat menggiurkan, yaitu satu berbanding tujuh (menafkahkan harta di jalan Allah sama dengan sebutir benih nan menumbuhkan tuhjuh butir). Perbuatan inilah nan belum bisa disadari oleh umat Islam. Hal ini ialah sebuah teori ekonomi buat menginvestasikan harta nan dipunyai dan hasilnya akan berlipat-lipat.
Ayat tersebut juga dijadikan acuan oleh beberapa ekonom muslim dalam mengalokasikan harta mereka. Konsumsi sehari-hari atau konsumsi total seorang muslim ialah penjumlahan dari konsumsi buat ibadah dan konsumsi buat duniawi.
Simpulannya, di dalam harta nan dimiliki oleh seorang muslim terdapat hak orang lain ( mustahik ) sebagai wujud solidaritas kepada fakir miskin. Solidaritas di sini artinya menolong perekonomian fakir miskin sehingga mereka dapat khusyu beribadah kepada Allah tanpa harus "menjual" akidahnya kepada pihak misionaris.
" Dan barang apa saja nan kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki nan sebaik-baiknya. " (Q.S. As-Saba': 39)
Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengatakan bahwa shalat akan mengantarkanmu setengah jalan, puasa akan membawamu ke depan pintu Al-Malik, dan sedekah akan memasukkanmu ke hadapan Allah.
Ibnu Mas'ud pernah menuturkan sebuah kisah seorang laki-laki nan beribadah selama tujuh puluh tahun. Kemudian, ia berzina dan Allah pun menghapus semua amalnya selama ini. Setelah itu, laki-laki ini berjumpa dengan seorang fakir miskin dan memberikan sedekah berupa sepotong roti kepadanya. Allah pun mengampuni dosa laki-laki ini dan memuliakan lagi pahala ibadahnya nan dilakukan selam tujuh puluh tahun tersebut.
Ubaid bin Umar pun pernah berkata bahwa pada hari kiamat nanti, manusia akan dikumpulkan dalam kondisi lapar dan haus nan belum pernah dialami sebelumnya. Barang siapa nan memberi makan orang sebab Allah, maka Allah akan mengenyangkannya. Barang siapa memberi minum orang sebab Allah, maka Allah akan meminuminya. Barang siapa nan memberi pakaian (orang) sebab Allah, maka Allah akan membusanainya.
Itulah beberapa keutamaan sedekah. Tidak sepantasnya manusia bersifat kikir serta bakhil kepada sesama, terlebih buat membantu saudara kita nan sedang terpuruk masalah ekonomi. Bersedakah berarti berbagi kebahagiaan. Allah pun niscaya akan memuliakan orang nan selalu ikhlas dalam bersedekah.
Kita semua sebagai makhluk Allah harus bersyukur dengan cara bersedekah. Hayati kita akan tenang dan diridai Allah dengan bersedekah. Semoga kita semua diberi kemudahan buat selalu bersedekah. Amin.