Struktur dan Susunan Gigi Hewan Omnivora
Bumi nan kita tinggali ini sangat unik sebab sampai saat ini, hanya planet inilah nan bisa ditempati oleh makhluk hidup. Namun, perlu diingat bahwa kita tak tinggal sendirian di planet biru ini sehingga kita harus hayati berdampingan dengan alam dan makhluk hayati lain, termasuk dengan hewan omnivora. Kita sebagai manusia membutuhkan alam dan alam menyediakan sumber daya bagi manusia.
Pembagian Jenis Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
Jika berbicara mengenai alam, tentu tak terlepas dari makhluk hayati lain nan hayati di sekitar kita. Kali ini akan dibahas salah satu makhluk hayati nan ada di bumi selain manusia, yaitu hewan. Berdasarkan jenis makanannya, hewan digolongkan menjadi empat kelompok, yakni hewan karnivora, hewan herbivora, hewan insektivora, dan hewan omnivora.
-
Hewan Karnivora
Karnivora ialah ialah hewan nan makanannya berupa daging baik daging nan berasal dari hewan nan masih hayati maupun berasal dari daging hewan nan sudah mati. Beberapa jenis burung ialah hewan karnivora, contohnya burung bangkai.
-
Hewan Herbivora
Herbivora ialah hewan nan hanya memakan tumbuhan dan tak memakan daging. Jangan Anda berpikir bahwa manusia ialah makhluk herbivora walau ada orang-orang nan berkomitmen buat tak memakan daging, yaitu para vegetarian. Manusia ialah makhluk hewan pemakan daging sebab memakan tumbuhan dan daging hewan.
-
Hewan Omnivora
Omnivora ialah hewan nan memakan tumbuhan dan hewan sebagai sumber makanan utamanya. Gigi hewan-hewan ini sudah berevolusi sehingga bisa mencerna kedua jenis makanan tadi tanpa kesulitan. Manusia merupakan makhluk omnivora.
-
Hewan Insektivora
Insektivora ialah sebutan buat jenis hewan nan makanannya ialah serangga dan hewan kecil lainnya. Hewan kecil ialah hewan nan umumnya berukuran kecil sehingga bisa dimakan oleh hewan jenis insektivora, misalnya nyamuk. Contoh hewan insektivora ialah cicak.
Hewan Hewan pemakan daging - Si Pemakan Segala Jenis Makanan
Setelah mengetahui pembagian hewan berdasarkan jenis makanan sinkron uraian di atas, mari kita lebih dekat lagi dengan hewan omnivora. Jenis hewan ini menjadi sangat spesial sebab kemampuan metabolisme tubuhnya nan memungkinkan hewan jenis ini buat bisa bertahan hayati dengan memakan jenis makanan apa pun nan bisa dicernanya.
Struktur dan Susunan Gigi Hewan Omnivora
Kemampuannya ini ditunjang oleh jumlah nan seimbang antara gigi seri dan geraham nan berjenis gigi datar dan taring nan merupakan jenis gigi tajam. Jumlah tersebut sinkron dengan manfaat dan jenis makanan nan mereka konsumsi. Pada umumnya, gigi tajam terletak di bagian depan, sedangkan gigi datar terletak di bagian belakang.
Jika Anda kesulitan membayangkan ilustrasi penempatan gigi ini, Anda bisa becermin dan membuka mulut Anda lalu memperhatikan susunan gigi Anda. Susunan gigi manusia mirip dengan susunan gigi hewan hewan pemakan daging pada umumnya. Struktur dan susunan gigi hewan pemakan daging tentu saja berbeda dengan struktur gigi hewan hewan pemakan daging maupun hewan herbivora sebab dalam memproses makanan, tiap gigi mempunyai tugas sendri-sendiri.
Apa nan memengaruhi disparitas ini? Jenis makananlah nan memengaruhi evolusi gigi makhluk tersebut. Jadi, Anda tak perlu heran jika menjumpai hewan nan kadang mempunyai struktur gigi nan mungkin terlihat aneh bagi Anda sebab dengan cara demikianlah mereka berevolusi demi kelangsungan hayati mereka.
Perlu diketahui bahwa pencernaan hewan omnivora lebih kompleks daripada hewan hewan pemakan daging maupun hewan herbivora. Hal ini tentu saja disebabkan oleh jenis makanan nan bhineka sehingga menuntut konduite metabolisme tubuh nan berbeda pula. Contoh sederhananya ialah pada hewan karnivora, proses metabolismenya tak menggunakan bakteri mikroba sebab makanannya berupa daging saja.
Contoh Hewan Hewan pemakan daging
Secara sederhana, proses pencernaan hewan hewan pemakan daging ialah sebagai berikut. Dalam hal ini aku menggunakan hewan babi sebagai contoh sebab hewan ini ialah contoh hewan hewan pemakan daging nan telah dikenal secara luas.
- Babi mengambil makanan pakan, mengunyah, dan mencampurkannya dengan air liur (saliva) sebelum menelan. Saliva berfungsi sebagai pelumas. Perbedaannya, saliva babi mengandung enzim nan mulai memecahkan bahan pakan menjadi unsur-unsur penyusunnya. Pada babi tak terjadi proses memamah biak karena seluruh bahan pakan telah dikunyah halus sebelum ditelan.
- Pakan nan ditelan bergerak menuju kerongkongan kemudian masuk ke dalam lambung. Lambung pada babi juga berfungsi sebagai alat penampung bahan nan sudah tercerna. Volume lambung seekor babi hanyalah sekira 8 liter.
- Usus halus ialah loka terjadinya penyerapan primer dari zat-zat pakan hasil pencernaan. Bahan-bahan pakan nan tak tercerna dan tak diserap bergerak dari usus halus menuju ke usus besar. Di bagian usus besar, komponen air diserap kembali dan residu nan tertinggal dari proses pencernaan dikeluarkan melalui anus.
Dapat Anda perhatikan bahwa proses pencernaannya lebih banyak terjadi setelah makanan bergerak keluar dari lambung menuju usus. Hal ini sangat berbeda dengan hewan herbivora nan umumnya memamah biak dan akan menyimpan makanan di lambungnya sebelum dikeluarkan buat dikunyah lagi setelah itu baru dimasukkan lagi ke dalam lambung dan terjadi proses pembusukan di dalam lambung.
Mungkin Anda pernah mendengar atau melihat ada hewan-hewan eksklusif seperti burung nan menelan batu-batu kecil saat mereka sedang mencari makan. Hal itu mereka lakukan demi membantu proses pencernaan mereka. Batu-batu tersebut bisa menghancurkan bagian keras dari makanan mereka saat makanan tersebut berada di dalam tembolok (lambung pada mamalia).
Batu tersebut juga kadang terlibat dalam pembersihan lambung hewan tadi sebagai donasi proses pemuntahan ( regurgitation ) bagian makanan nan tak dapat dicerna. Bangsa aves (burung) sendiri merupakan hewan hewan pemakan daging sebab mereka memakan jenis makanan seperti cacing dan biji-bijian.
Berikut ialah contoh beberapa hewan nan termasuk ke dalam golongan hewan pemakan daging nan ada di sekitar Anda.
- Orangutan
- Ayam
- Tikus
- Kura-kura
- Ikan
Selain mengonsumsi biji-bijian, seperti beras dan jagung, ayam suka melahap cacing tanah. Begitu juga dengan orangutan, selain memakan sayuran dan buah-buahan, orangutan sering memakan serangga buat menjaga ekuilibrium pencernaan tubuhnya. Ikan juga termasuk hewan hewan pemakan daging sebab selain memakan cacing, mereka juga suka menelan lumut di sekitar bebatuan sungai.
Mungkin Anda berpikir bahwa hewan jenis ini ialah hewan nan tak berbahaya bila dibandingkan dengan hewan hewan pemakan daging nan hanya memakan daging seperti singa ataupun macan tutul. Jika Anda berpikir seperti itu, Anda galat sebab ada beberapa hewan jenis ini nan sangat berbahaya jika hewan tersebut merasa terancam.
Saya ambil contoh sederhana hewan babi hutan. Berbeda dengan babi pada umumnya, babi hutan mempunyai tubuh nan besar sehingga sangat berbahaya jika hewan ini mulai mengamuk. Belum lagi giginya nan runcing menjadikan hewan ini sangat berbahaya walaupun hewan ini masuk dalam kategori hewan omnivora.
Apa pun itu, hewan karnivora, hewan herbivora, hewan omnivora, dan hewan insektivora, tercipta berbeda demi ekuilibrium alam. Mereka, atau kita, hayati dengan jenis makanan nan berbeda sebab adanya proses makan-memakan (rantai makanan). Tidak ada nan lebih baik atau lebih jelek dari keempat jenis hewan ini. Semuanya hanya berbeda buat ekuilibrium alam dan keberlangsungan kehidupan di bumi ini.