SPR-1
Senjata sniper dimanfaatkan oleh para prajurit infanteri nan terlatih dalam membunuh musuh secara sembunyi-sembunyi dari jeda jauh. Sniper atau penembak runduk, berasal dari istilah snipe nan berarti homogen burung nan sulit ditembak. Istilah tersebut muncul pada 1770-an di kalangan prajurit kolonial Inggris di India.
Senjata Sniper - Ciri Sniper
Sniper memiliki misi mengintai, anti-sniper, membunuh hulubalang musuh, memilih target, dan pemusnah peralatan militer. Sniper nan diturunkan oleh polisi biasanya digunakan buat membebaskan sandera. Sniper polisi ditugaskan buat melumpuhkan musuh, bukan buat membunuh.
Sniper terlatih sebagai pakar stealth dan kamuflase. Biasanya, mereka menggunakan senapan runduk bolt action khusus. Sniper dilatih spesifik buat menguasai kamuflase, tenik bersembunyi, mengintai, dan kemampuan penyusupan terdepan. Senjata sniper di masa Perang Global II dibuat berdasarkan senapan baku di negara-negara bersangkutan.
Tipe-tipe senjata sniper, antara lain Springfield 1903 dan M1 Garand protesis Amerika Serikat, Lee Enfield No.4 protesis Inggris, Arisaka dari Jepang, dan K98k Mauser protesis Jerman. Kemudian, senjata sniper dapat dimodifikasi dengan penambahan laras khusus, alat bidik, teleskop, penyembunyi kilatan, bantalan pipi, bipod, dan lain sebagainya.
Senjata sniper nan dikhususkan buat jenis senapan runduk baru dimulai di 1960-an.>Tujuannya, buat menambah akurasi dengan baik. Senjata itu dapat menahan getaran dan menahan panas. Kamuflase pada sniper digunakan buat meminimalisir deteksi musuh. Dalam global militer modern, masalah kamuflase harus diperhatikan lebih cermat lagi. Sebab, ada cahaya infra merah, penglihatan suhu nan mengganti night vision , nan sekarang banyak digunakan sebagai perlengkapan militer modern.
Solusinya, sniper menggunakan bahan lain seperti plastik atau selimut thermal agar tak terdeteksi thermal vision .Teleskop harus mendapat perhatian khusus. Lensanya harus terbuka, namun tetap menghindari sinar matahari. Solusinya, mencari loka sembunyi nan teduh atau menutupi lensa dengan kain tipis.
Salah seorang sniper nan melegenda ialah Carlos Hathcock. Calos Hathcock pernah mendapatkan tugas membunuh seorang jenderal Vietnam Utara seorang diri di sarang musuh. Hathcock memelopori penggunaan kaliber 0.5 inchi nan digunakan buat sniper jeda jauh. Ia memodifikasi kaliber M2 Browsing Machine Gun dengan menempatkan teleskop di atasnya. Ia memecahkan rekor menembak wafat seorang tentara Vietnam Utara dengan jeda 2.275 meter.
Dari sinilah muncul pemikiran buat melahirkan senapan kelas berat ( heavy sniper rifle ) buat jeda nan sangat jauh maupun buat menembak obyek berat seperti kendaraan tempur. Banyak sekali jenis senapan sniper. Ada beberapa nan sangat mematikan di dunia. Di antaranya H&K G-3, Psg-1, SVD Dragunov, Remington 700, STEYR SCOUT, dan L-96 A-1/AWP.
Semuanya sudah digunakan dalam segala pertempuran. Contohnya, SVD Dragunov nan digunakan oleh militer Taliban di Afganistan. Mereka nan bersembunyi di gunung-gunung Afganistan, syahdan sangat ditakuti oleh tentara Amerika Serikat. SVD Dragunov sendiri merupakan senapan protesis Rusia nan berbasis AK-47. Sebagai sebuah negara, Indonesia pun memiliki senjata sniper buat alat pertahanan dan keamanan. Berikut ini beberapa senjata sniper nan dimiliki tentara Indonesia.
Beragam Senjata Sniper Militer Kita
• Senjata Sniper Remington 700
Senjata sniper protesis Remington Arms pada 1962 merupakan senjata nan memnggunakan sistem prosedur bolt action . Tiga, 4, sampai 5 peluru bisa terisi di magazen internalnya. Agar akses pergantian magazen mudah, bagian bawah receiver berbentuk datar atau tidak. Tambahan magazen box eksternal dapat ditambahkan dengan memesannya.
Remington 700 tersedia berbagai pilihan, yakni bentuk popor, laras, kaliber. Spesifikasi senjata ini, kalibernya 7,62 x 51 mm, sistem bolt action, beratnya kalau kosong tanpa teleskop 4,08 kg, dan larasnya 660 mm. Senjata ini digunakan oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Komando Pasukan Spesifik (Kopasus). >Senjata ini juga digunakan oleh Royal Canadian Mounted Police (RCMP) dari Kanada, Pasukan Gerakan Khas (PGK) dari Malaysia, dan U.S. Border Patrol dari Amerika Serikat.
• Senjata Sniper SPR
Ternyata, Indonesia juga memiliki senjata sniper protesis dalam negeri. Senjata ini dinamakan SPR alias Senjata Penembak Runduk, protesis PT. Pindad Indonesia. Ada tiga tipe SPR, yaitu SPR-1, SPR-2, dan SPR-3. SPR-1 merupakan adopsi senjata Remington 700. Mirip Remington 700, tipe pelurunya 7,62 x 51 mm nan dimasukan manual, dilengkapi magazen. Senjata ini dilengkapi alat bidik optik, dengan stabilitas akurasi 500 hingga 900 meter.
SPR-2 memiliki fitur lebih baik ketimbang SPR-1. Senjata ini mempunyai magazen chamber , popornya dapat diatur, dan mampu menembus plat baja setebal 2 cm dalam jeda 500 meter. Kaliber peluru itu 50 BMG. Karena dimensinya nan besar, bobotnya menjadi sekitar 16 kg. Sebagian desainnya masih meniru Zastava Black Arrow M93 bikinan Serbia dan Mechem NTW-20 bikinan Afrika Selatan. >SPR-3 mempunyai jeda tembak 700 meter, dapat penetrasi pada plat baja setebal 3 cm dari jeda 900 meter. Senjata sniper ini digunakan oleh TNI.
• Senjata Sniper SIG SHR 970
Senjata ini dikembangkan oleh pabrik SIGarms, Swiss. Kelebihan senjata ini mudah mengganti laras dan kaliber 7,62 mm x 51 mm. Sistem senjata ini bolt action dan rotating bolt. Larasnya sepanjang 690 mm. Beratnya 4,43 kg tanpa scope. Panjang senjata ini 1.143 mm. Senjata ini digunakan oleh Den Bravo 90.
• Senjata Sniper Hecate II
Hecate II diikenal pula dengan nama FR-12,7 mm. Senapan ini dibuat di PGM Precision Prancis dan merupakan senapan runduk baku Angkatan Darat Prancis. Kalibernya paling besar dan amunisinya berukuran 50 BMG atau 12,7 x 99 mm NATO. Pelurunya antimaterial dan memiliki akurasi nan baik. Panjang senjata ini 1.380 mm, dengan berat 13,8 kg, dan sistem b olt action. Magazennya dapat terisi 7 peluru. >Den Bravo 90 menggunakan senjata ini.
• Senjata Sniper SIG SAUER SSG 3000
Senjata ini dibuat oleh SIG Arms, Swiss dan J.P. Sauer Jerman. Senjata ini merupakan pengembangan dari senapan sasaran SAUER 200 STR. Anak pelurunya memakali magazen. Senjata ini punya kaliber 7,62 x 51 mm, panjangnya 1.180 mm, larasnya 610 mm, beratnya 6,2 kg. Dapat terisi peluru sebnyaka 5 butir. >Penggunanya Marinir dan Den Bravo 90.
• Senjata Sniper AR-10
Senjata ini dikembangkan oleh Eugene Stoner di akhir 1950-an di ArmaLite. AR-10 pertama kali diperkenalkan pada 1956. AR-10 punya desain garis lurus dengan bagian pedoman fenolik komposit. Di negara kita, senapan ini digunakan oleh Detasemen 88 Antiteror Polda Metro Jaya. Kalibernya 7,62 mm, larasnya sepanjang 610 mm, beratnya mencapai 4,72 kg.
Sistem senjata sniper ini, gas perated, rotating bolt, dan semi-auto. Akurasinya sejauh 93 meter dengan ketepatan nan baik. Selain senjata-senjata tadi, pasukan militer kita juga menggunakan Galil Galatz/99 R protesis Israel, BRNO CZ550 protesis Republik Ceko, STEYR SSG-69 protesis Swiss, dan SIG SG 550 protesis Swiss.
• GALIL GALATZ/99 R
Ide dasarnya tidak lain senapan serbu AB Israel Galil AR. Lewat proses publikasi lahirlah Galil Galatz. Tak berhasil pendahulunya galatz syahdan punya akurasi rada payah. Selain itu, ongkos produksinya juga mahal. Meski sempat di produksi banyak, IMI terpaksa merilis versi lanjutnya Galil 99r sistem otomatis. >Kaliber, 7,62 mm, >panjang 111,5 cm, >berat 6,4 kg.
SPR-1
SPR alias Senjata Penembak Runduk protesis PT. Pindad Indonesia ini sudah menjadi baku TNI. Secara keseluruhan, semua persyaratan sudah dimiliki. Mulai dari laras nan panjang, teleskop dan bipod nan ampuh membidik sasaran dengan agunan akurasi dan stabilitas tinggi. Hanya sayang, body masih menggunakan kayu. Kaliber 7,62 x 51 mm, Laras 650 mm, Berat 6,82 kg, Alat bidik teleskop.
HECATE II
Tak Banyak satuan TNI memiliki sniper berat FNH/PGM Ultima Ratio Hacate II. Mengusung kaliber 12,7 mm dan bobot nan berat, pastilah akurasinya bagus. Mungkin sebab spesialisasi teror pesawat terbang, bravo 90 memilih Hacate II nan pelurunya anti material. Kaliber 50 BMG (12,7 x 99m), Laras 700 mm, Berat 13,8 Kg, Panjang 1.380 mm, Magasen 7 Peluru.