Aplikasi Lampu LED dalam Kehidupan
Lampu LED , sebenarnya sudah sangat akrab mendampingi masyarakat Indonesia sejak lama. Di televisi, radio, tape, kulkas, AC dan perangkat elektronik lainnya, lampu LED biasa dipakai sebagai indikator power, indikator volume, indikator panas, indikator dingin dan sebagainya. Di kalangan pakar elektronika, lampu LED lebih banyak dikenal sebagai sebuah dioda nan akan menyala jika ada arus nan melewatinya.
Lampu LED - Lampu Ekonomis Energi
Kebutuhan energi nan begitu tinggi akhir-akhir ini telah memicu mahalnya harga bahan-bahan sumber energi. Tuntutan buat menghemat energi termasuk listrik tak dapat dibendung lagi. Di tangan kreativitas sang ahli, lampu LED pun sekarang telah berubah fungsi menjadi lampu penerangan ekonomis energi.
Daya nan dibutuhkan buat menghidupkan LED ini sangat kecil, sehingga sebuah batere arloji pun mampu membuatnya menyala dalam jangka waktu nan lama. Kalaupun lampu LED itu mati, nan harus diganti bukan lampu LED nya, namun hanya baterenya saja sebab penggunaan nan terlalu lama. 1 watt lampu LED dapat menghasilkan cahaya 100 lumen. Daya tahan lampu LED jauh lebih besar daripada lampu neon atau lampu fluorescent.
Dalam keadaan normal, lampu LED mampu bertahan pada posisi menyala selama 36.000 jam, sedangkan lampu fluorescent terbaik sekalipun hanya mampu bertahan selama 6000 jam. Ini belum termasuk risiko pecah, arus pendek, arus singkat, fong dsb nan sering menjadi penyebab primer lampu fluorescent wafat secara tiba-tiba sebelum waktu kadaluwarsanya tiba.
Selain itu, daya tahan lampu LED juga tak terpengaruh oleh keadaan on - off baik sebab saklar manual maupun sebab rangkaian flip-flop (kerlap-kerlip). Sekali, fungsi LED hanyalah sebagai dioda nan akan menyala jika dilewati arus listrik (LED = Light Emiting Dioda).
Selain dapat menyala dengan arus DC atau arus searah, lampu LED juga dapat menyala dengan menggunakan arus AC atau arus bolak balik. Untuk menyalakan dengan arus DC, lampu LED dapat menggunakan sumber daya berupa baterai maupun adaptor. Namun buat fungsi penerangan rumah, sebaiknya lampu LED menggunakan sumber daya arus AC saja.
Efek nan timbul bila menggunakan arus AC ialah munculnya suhu nan tinggi pada lampu LED. Namun imbas ini dapat diantisipasi dengan penambahan resistor nan dipasang sebelum arus AC melewati lampu LED. Itulah kenapa pada lampu LED berukuran besar selalu dibutuhkan box nan besar pula sebab rangkaian lampu LED ini harus dikombinasi dengan rangkaian resistor nan berjumlah tak sedikit.
Volume box lampu LED nan besar ialah sebuah hambatan dalam pemasaran lampu LED buat kebutuhan penerangan rumah tangga. Produsen lampu LED pun tak tinggal diam dan segera mencari solusinya. Dan, sebuah proses kreatif pun terjadi. Saat ini, buat membuat terang sebuah ruang berukuran 3 x 3 meter, tak perlu menggunakan lampu LED nan berjumlah banyak. Cukup seukuran lampu compact fluorescent pada umumnya, namun caing lampu ini diberi lapisan chroome bertekstur kristal agar dapat memantulkan cahaya lampu LED ke seluruh penjuru ruangan.
Desain ini dianggap sebagai sebuah penemuan dalam usaha pengembangan lampu LED sebagai sumber cahaya penerangan rumah tangga. Harga lampu LED tak lagi mahal sebab komponen LED nan dibutuhkan tak lagi sebanyak pertama kali teknologi ini diluncurkan. Saat ini, nan menjadi hambatan dalam pengenalan penggunaan lampu LED ialah pada komponen harga.
Lampu LED memiliki harga 3 atau 4 kali lebih mahal daripada lampu fluorescent. Letak kemahalannya bukan pada harga komponen LED itu, namun terletak pada komponen rangkaian resitor, rangkaian pendingin, dan komponen cashing dengan lapisan chroome. Pada lampu LED nan dilengkapi dengan chargable baterai, harganya akan jauh lebih mahal. Namun begitu, perbandingan demi perbandingan telah banyak dilakukan oleh komunitas pecinta energi, dan kesimpulannya ialah bahwa memakai lampu LED jauh lebih ekonomis daripada memakai lampu conmpact fluorescent.
Sekarang coba kita membandingkan penggunaan lampu LED dengan lampu compact fluorescent. Sebuah lampu LED memiliki harga dengan daya 3 watt dijual dengan harga sekitar Rp 120.000,00. Sedangkan lampu compact fluorescent paling bagus dengan daya 8 watt dijual seharga Rp 30.000,00. Kedua lampu ini memiliki daya penerangan nan setara.
Lampu LED memiliki harga 4 kali lebih mahal daripada lampu compact fluorescent, namun daya tahan lampu LED mencapai 6 kali lebih lama daripada lampu conmpact fluorescent. Sebagai ilustrasi, dalam keadaan optimal, lampu compact fluorescent terbaik mampu bertahan selama 1 tahun, sedangkan lampu LED mampu bertahan sampai 6 tahun.
Daya nan dibutuhkan buat menyalakan lampu LED hanya 3 watt, sedangkan daya nan dibutuhkan buat menyalakan lampu compact fluorescent ialah sebesar 8 watt.
Aplikasi Lampu LED dalam Kehidupan
Saat ini, lampu LED telah banyak dijual buat aplikasi-aplikasi nan banyak ragamnya, antara lain :
1. Pelaksanaan Lampu LED dalam Kehidupan - Untuk Rambu Lalu Lintas
Lampu LED saat ini banyak digunakan sebagai rambu-rambu lalu lintas seperti lampu stop di perempatan, lampu waspada di dekat rumah sakit dan terminal, lampu sirine di jalan raya dsb. Kecilnya energi nan dibutuhkan buat menyalakan lampu LED inilah sebagai alasan kenapa rambu-rambu lalu lintas banyak nan diganti dengan lampu LED. Sumber energinya cukup dari panel surya berukuran kecil nan dipasang di atas rambu-rambu.
2. Pelaksanaan Lampu LED dalam Kehidupan - Lampu Pada Kendaraan
Desain mobil dan motor terbaru saat ini banyak terinspirasi oleh upaya dan kampanye ekonomis energi dunia. Lampu LED pun ikut dilibatkan dalam pembuatan desain itu. Tidak sedikit mobil keluaran terbaru seperti Mitsubishi Grandis, Honda Accord, Honda Civic, BMW dan Mercedes nan mengaplikasikan lampu LED sebagai lampu stop dan lampu sign. Bahkan lampu depan dan belakang berukuran kecil buat penggunaan pada waktu senja banyak nan sudah diganti dengan lampu LED.
Untuk kabin, jelas lampu LED telah lebih dahulu mengisinya baik buat fungsi penerangan maupun buat fungsi variasi nan lain. Jika mata kita jeli di jalan raya, saat ini banyak sekali sopir bus, truck dan angkutan generik lain nan suka menghiasi kendaraan mereka dengan lampu LED nan berwarna-warni.
Penggunaan lampu LED buat kebutuhan variasi kendaraan ini tak akan mengganggu kinerja kelistrikan kendaraan sebab daya nan dibutuhkan sangat kecil.
3. Pelaksanaan Lampu LED dalam Kehidupan - Lampu Hias
Lampu LED tak hanya berwarna putih, namun ada nan berwarna kuning, merah dan biru. Banyak kolam renang nan dilengkapi dengan penerangan lampu berwarna biru pada lantai dasarnya agar terlihat lebih latif pada malam hari. Taman-taman pun banyak diberikan lampu LED di sepanjang jalan setapaknya, atau di pepohonan sehingga taman dapat dinikmati keindahannya pada malam hari. Dengan ditambah variasi flip-flop, lampu taman menjadi indah, menyala lebih ramai.
4. Pelaksanaan Lampu LED dalam Kehidupan - Lampu Penerangan dalam Rmah
Hemat energi, itulah alasan primer orang membeli lampu LED buat kebutuhan rumah tangga, termasuk sebagai lampu penerangan ruangan. Selain itu, lampu LED tak menimbulkan panas dan radiasi sehingga kondusif buat orang tua dan anak-anak. Lampu LED juga lebih teduh di mata daripada lampu compact fluorescent nan cenderung membuat mata menjadi silau.
5. Pelaksanaan Lampu LED dalam Kehidupan - Lampu Hias dengan Pelaksanaan Flip-flop
Tidak hanya taman saja nan membutuhkan lampu hias. Dinding rumah, jendela, kamar anak-anak pun memerlukan lampu hias nan cerah dan ramai, salah satunya dengan menggunakan pelaksanaan flip-flop. Dengan menggunakan LED, pelaksanaan flip-flop semakin paripurna sebab warna-warni lampu LED sangat cerah buat digunakan dalam pelaksanaan ini. Lampu LED juga tak terpengaruh aktivitas on-off dari lampu flip-flop.
6. Pelaksanaan Lampu LED dalam Kehidupan - Lampu Senter
Sebelum lampu LED banyak hadir buat pelaksanaan senter, banyak sekali lampu senter nan tak berfungsi sebab baterai nan cepat habis. Semenjak lampu LED banyak diaplikasikan sebagai lampu senter, nyaris tak ada senter nan rusak. Baterai nan awet, komponen LED nan memiliki daya tahan nan lama ialah faktor primer nan menyebabkan lampu LED banyak digunakan sebagai lampu senter saat ini.
7. Pelaksanaan Lampu LED dalam Kehidupan - Lampu Emergency
Lampu emergency dengan daya tahan nan lama dsb. Listrik padam seolah menjadi hal biasa di Indonesia. Lampu emergency menjadi salah satu kebutuhan rumah tangga. Dari tahun ke tahun, lampu emergency itu terbuat dari lampu compact fluorescent nan boros energy. Daya tahannya tak dapat lama, baterai cepat habis.
Sekarang, dengan keberadaan lampu LED, lampu emergency sudah dapat bertahan lebih dari 8 jam, bergantung kapasitas baterai nan ditancapkan dan jumlah LED nan pasang pada lampu emergency tersebut. Begitu banyak manfaat beserta kelebihan nan dimiliki lampu LED.
Tidak disangka, lampu LED nan dahulu hanya berfungsi sebagai penyearah arus atau dioda, kini berubah fungsinya menjadi lampu penerangan dan lampu hias nan lebih bermanfaat buat kehidupan masyarakat. Dengan pengembangan-pengembangan nan dilakukan para ahli, lampu ini akan menjadi alternatif primer lampu penerangan di masa depan.