Jenis-Jenis algoritma
Secara sederhana algoritma bisa disebut sebagai cara dalam melakukan sesuatu. Dapat juga algoritma didefinisikan sebagai urutan-urutan bagaimana suatu masalah diselesaikan. Namun demikian, para ahli sepakat mendefinisikan algoritma sebagai urutan-urutan logis dalam pengambilan keputusan buat memecahkan masalah tertentu.
Dasar-dasar algoritma perlu dipahami sahih oleh seorang programmer agar program nan dibuatnya menjadi lebih efektif dan efisien. Sebagai contoh, marilah kita bahas bagaimana algoritma dalam membuat mie rebus. Apa nan pertama kali akan Anda lakukan buat membuat mie rebus?
Langkah pertama tentunya Anda harus membuka bungkus dari mie rebus tersebut. Setelah itu, Anda akan menyiapkan air buat dimasak kurang lebih 5-10 menit. Ketika air rebusan sudah mulai terlihat mendidih, keluarkan mie rebus dari bungkusnya dan kemudian masukan ke dalam air rebusan nan sedang mendidih.
Sementara mie direbus, keluarkan bumbu-bumbu nan ada di bungkus, kemudian bukalah bungkus dari bumbu tersebut dan tuangkan ke dalam piring nan telah disiapkan. Jika terlihat mie telah masak, siapkan saringan, dan kemudian saring mie nan telah masak tersebut.
Tuangkan mie nan telah masak tersebut ke dalam piring nan telah terdapat bumbu. Beri air panas sedikit buat menggantikan air rebusan nan telah Anda buang tadi.
Urutan-urutan tersebut memang terlihat cukup logis. Urutan-urutan tersebut memang terlihat cukup sederhana sebab masalah nan disajikan pun tak terlalu kompleks. Lalu, bagaimana jika masalah nan dihadapi cukup kompleks? Tentu saja hal ini memerlukan taktik spesifik dalam merancang algoritma nan sesuai.
Jenis-Jenis algoritma
Berdasarkan jenisnya, algoritma bisa dibagi menjadi 3, yakni sebagai berikut.
1. Pengurutan ( Sequence )
Jenis algoritma ini mengharuskan pengurutan logis dari setiap tahapan penyelesaian masalah. Salah satu contoh dari jenis ini ialah algoritma memasak mie rebus di atas. Urutan-urutan tersebut tak boleh terbalik, agar terbentuk urutan pekerjaan nan logis.
2. Pemilihan ( Selection )
Jenis algoritma ini memungkinkan buat memilih di antara dua kondisi nan akan dipilih. Kondisi nan akan dipilih tersebut harus dideklarasikan di awal. Salah satu nan dapat menggunakan algoritma tipe ini ialah pemilihan nilai maksimum di antara dua bilangan.
Langkah pertama nan perlu diperhatikan ialah mendeklarasikan tipe data nan digunakan. Pada pembahasan ini kita langsung membahas bagaimana algoritma buat menentukan nilai maksimum tersebut.
Pilih angka nan akan dibandingkan. Kemudian, simpan angka tersebut. Pilih angka kedua, lalu simpan. Kemudian, bandingkan kedua angka tersebut. Jika angka pertama lebih besar, maka kedua sapta tak perlu dipertukarkan. Jika sapta pertama lebih kecil, tukarkan kedua sapta tersebut. Algoritma tersebut bila ditulis dalam bahasa pseudo code ialah sebagai berikut
A <-- X
B <-- Y
If A > B then
A <-- X
B <-- Y else
A <-- Y
B <-- X
end if
3. Pengulangan ( Repetition )
Jenis algoritma ini diperlukan ketika Anda memerlukan mengulang suatu langkah eksklusif dalam metode penyelesaian masalah Anda. Jenis ini biasanya digunakan buat menghemat susuan algoritma nan digunakan. Ada beberapa mekanisme nan dapat digunakan buat menggunakan metode ini di antaranya mekanisme for, mekanisme repeat-until , dan mekanisme while-do .
Salah satu contoh masalah sederhana dalam menyelesaikan permasalahan ini ialah menuliskan kata "Hello" sebanyak lima kali tanpa harus menuliskan mekanisme penulisan kata "Hello" tersebut sebanyak lima kali.
Dengan menghilangkan pendeklarasian variabel di awal, Pseudo code nan dapat dituliskan di sini ialah sebagai berikut
for i <-- 1 to 5 do
output ("Hello")
end for