Pentingnya Uji Coba
Algoritma dasar ialah tahapan-tahapan dari mulai mendesklarasikan variabel input dan output , proses, hingga hasil output . Ibarat sebuah karangan, algoritma ialah kerangka karangan. Kerangka karangan akan dikembangkan menjadi sebuah karangan lengkap. Dalam pemrograman, nan dibaratkan dengan karangan ialah pemrograman dengan bahasa pemrograman tertentu.
Usahakan algoritma dasar suatu program komputer bisa mudah dipahami oleh orang lain. Berikut ini tips agar algoritma rancangan Anda bisa mudah dimengerti oleh orang lain bahkan nan tak paham pemrograman sekalipun.
Tips Merancang Algoritma nan Baik
Untuk bisa membuat algoritma dasar nan baik, berikut ini diberikan beberapa tips.
1. Penulisan Algoritma
Algoritma dasar sangat krusial dalam pemrograman. Algoritma tak hanya berfungsi buat membuat program komputer. Algoritma juga dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, langkah-langkah pekerjaan ditulis dengan penomoran. Misal, langkah 1, langkah 2, dan seterusnya.
Begitu pula dengan algoritma dasar buat membuat program komputer. Tidak ada anggaran standar nan mengatur penulisan algoritma. Intinya, penulisan Algoritma berupa urutan langkah-langkah pengerjaan.
2. Variabel
Usahakan nama variabel pada algoritma mencerminkan algoritma sebenarnya. Contohnya:
- Variabel saldo mewakili “jumlah saldo”
- Variabel keluar mewakili “jumlah pengeluaran”
- Variabel masuk mewakili “jumlah pemasukan”
Dengan nama variabel nan jelas, agar orang lain nan nantinya membuat program dari algoritma rancangan Anda tak akan salah mengerti. Minimal Anda sendiri tak bingung. Kalaupun nan bertugas membuat program dari algoritma rancangan Anda ialah orang lain, Anda dapat menjawab pertanyaannya ketika dia butuh penjelasan.
2. Alur Program
Sebisa mungkin alur program tak berbelit-belit dan bersifat universal sehingga mudah diterjemahkan ke bahasa pemrograman apa pun. Ada beberapa macam jenis bahasa pemrograman. Ada bahasa pemrograman prosedural seperti Pascal, ada juga bahasa pemrograman berbasis objek ( Object Oriented Programming ) nan biasa disingkat OOP. Contohnya Turbo C, Delphi, dan JAVA.
3. Uraian
Beri uraian nan jelas buat setiap tahapan. Berikan keterangan-keterangan nan diperlukan. Seperti nan telah dibahas sebelumnya, tak usah takut salah menuliskan algoritma sebab algoritma tak memiliki anggaran penulisan nan standar seperti bahasa pemrograman. Yang krusial angkah-langkahnya berurut, logis, dan jelas.
Contoh Algoritma Dasar
1. Algoritma memasak telur dadar
Algoritma dasar tak hanya digunakan pada pembuatan program komputer, tapi juga pada kehidupan sehari-hari. Contohnya, algoritma dalam memasak telur dadar
- Bahan-bahan: 1 butir telur, garam, merica, dan minyak goreng secukupnya
- siapkan sebuah mangkuk, sebuah garpu,
- pecahkan telur dan masukkan isi telur ke dalam mangkuk
- kocok telur pada mangkok
- tambahkan merica secukupnya
- tambahkan garam secukupnya
- kocok telur
- panaskan minyak
- tuangkan telur nan sudah dikocok pada minyak panas
- setelah telur matang, tiriskan
- siap disajikan
Langkah-langkah memasak telur dadar disebut juga dengan algoritma meskipun bukan buat membuat program komputer. Dalam membuat sebuah algoritma, langkah-langkah harus logis. Contohnya, buat urutan langkah, tak boleh tertukar.
Misalnya, tak mungkin langkah “kocok telur pada mangkuk” terletak setelah langkah “tuangkan telur nan sudah dikocok pada minyak panas”
Tidak sulit kan membuat algoritma dasar langkah-langkah memasak telur dadar? Begitu pula ketika Anda membuat algoritma program komputer. Fokus pada urutan langkah, jangan berpikir nan rumit-rumit. Yang paling penting, proses harus logis dan urutan langkah-langkah tak boleh terbalik.
2. Algoritma teks lagu anak ayam
Setelah diberikan contoh algoritma dasar memasak, sekarang diberikan algoritma contoh program komputer.
Berikut ini contoh bagaimana cara menuliskan algoritma sederhana buat menampilkan teks lagu anak ayam pada layar monitor.
- cetak “tek kotek kotek koootek”
- deklarasikan n ialah sapta bulat lebih besar dari nol
- jika n = 1 cetak “anak ayam turun n wafat satu tinggal induknya”, proses selesai. Selain itu, lanjutkan ke langkah 4.
- cetak “Anak ayam turun n wafat satu tinggal n – 1”
- n berkurang 1
- kembali ke langkah 1
Proses awal menampilkan pada layar (cetak) “tek kotek kotek koootek”.
Pada algoritma teks lagu anak ayam, dideklarasikan n ialah sapta bulat lebih besar dari nol. Tidak mungkin anak ayam banyaknya kurang dari nol (bilangan negatif).
Setiap akhir langkah, nilai n berkurang 1 sebab anak ayam wafat 1 pada tiap proses perulangan.
Mengapa proses buat kondisi n = 1 (langkah 3) diletakkan sebelum kondisi n dengan sapta nan lebih besar?
Jika ditukar posisinya, algoritma akan berubah menjadi seperti berikut.
- deklarasikan n ialah sapta bulat lebih besar dari nol
- cetak “tek kotek kotek koootek”
- cetak “Anak ayam turun n wafat satu tinggal n – 1”
- jika n = 1 cetak “anak ayam turun n wafat satu tinggal induknya”, proses selesai. Selain itu, lanjutkan ke langkah 5.
- n berkurang 1
- kembali ke langkah 3
Untuk mengetahui apa nan terjadi jika langkah ditukar, bisa dengan menuliskan output berdasarkan langkah-langkah nan tertera.
Misal input n = 5
Tek kotek kotek kotek
Anak ayam turun 5 wafat satu tinggal 4
Nilai n berkurang 1, jadi sekarang n = 4, kembali ke langkah 3
(n = 4)
Anak ayam turun 4 wafat satu tinggal 3
Nilai n berkurang 1, jadi sekarang n = 3, kembali ke langkah 3
(n = 3)
Anak ayam turun 3 wafat satu tinggal 3
Nilai n berkurang 1, jadi sekarang n = 2 kembali ke langkah 3
(n = 2)
Anak ayam turun 2 wafat satu tinggal 1
Nilai n berkurang 1, jadi sekarang n = 1,
Perhatikan langkah setelah ini. Seperti pada proses sebelumnya, pada langkah 5, nilai n akan berkurang 1. Berarti, setelah ini nilai n menjadi 1. Kemudian kembali ke langkah 3
Pada langkah 3, akan tampil pada layar:
“Anak ayam turun 1 wafat satu tinggal 0”
Kemudian, berlanjut ke langkah 4. Oleh sebab kondisi sesuai, yaitu n = 1 maka teks pada langkah 4 juga akan dicetak
“Anak ayam turun 1 wafat satu tinggal induknya”
Langkah nan berisi teks berisi induk ayam nan akhirnya sebatang kara sebab ditinggal wafat oleh anak-anaknya terdapat pada langkah 4. Sebelum kalimatnya diganti dan proses dihentikan pada langkah 4, proses sudah terlanjur berjalan pada langkah 3 sehingga ada dua kalimat nan bertentangan dan itu tak logis. Oleh sebab itu, sudah betul algoritma awal sebelum ditukar.
Pentingnya Uji Coba
Setiap manusia tak luput dari kesalahan. Kebanyakan kesalahan dalam membuat algoritma dasar ialah pada urutannya. Setelah membuat algoritma, biasakan melakukan uji coba. Entah itu secara manual dengan menuliskannya pada kertas, atau langsung membuat program komputernya.
Jika ada urutan nan salah, sudah niscaya ketahuan. Contoh kejadian, seperti pada kasus lagu anak ayam. Kalau ada proses nan tertukar, niscaya terjadi keganjilan. Ingat, algoritma harus logis. Jika ada sesuatu nan aneh bahkan terjadi kontradiksi, berarti algoritma salah dan harus diperiksa di mana salahnya.
Setelah ditemukan letak kesalahannya, perbaiki. Kemudian, lakukan uji coba lagi, perbaiki algoritma lagi. Begitu seterusnya hingga program sudah benar-benar tak ada kesalahan.
Pemrograman Prosedural dan Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman procedural proses eksekusinya berurut dari awal sampai akhir. Berbeda dengan pemrograman berorientasi objek nan berisi kelas-kelas. Kelas-kelas tersebut masing-masing memiliki proses tertentu. Tidak semua kelas selalu dijalankan, bergantung pemanggilan kelas nan dilakukan pada method-method program utama.
Sedikit citra mengenai dua macam bahasa pemrograman itu semoga bisa membantu Anda membuat algoritma dasar nan universal, bisa digunakan buat membuat program dengan bahasa pemrograman apa saja.