Cara Budidaya Ikan Gurame
Membudidayakan ikan di tempat-tempat nan umum, seperti empang-empang atau balong ialah loka ideal. Nah, membudidayakan ikan di loka nan tak biasa seperti kolam depan rumah dan akuarium membutuhkan keterampilan spesifik agar perkembangnnya sinkron dengan keinginan dan produksi ikannya dapat menghasilkan banyak. Misalnya, cara budidaya ikan gurame atau ikan lainnya nan tak biasa banyak dilakukan di akuarium.
Memelihara Ikan Gurame
Ikan nan hayati di air tawar umumnya dapat berkembang dengan baik asal perawatannya dalam akuarium dilakukan dengan baik. Misalnya, pengaturan suhu, pemberian makanan, dan pergantian airnya dilakukan dengan berkala.
Kegiatan perawatan ini sangatlah krusial sebab memelihara ikan dalam akurium berbeda dengan memelihara ikan dalam balong-balong, empang, atau tambak.
Ikan gurame termasuk sebagai ikan air tawar nan cukup dikenal dan disukai sebagai pakan di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Bahkan, di negara lainnya ikan gurami banyak dipelahara di akuarium sebagai hiasan.
Ikan gurame ternyata memilki banyak nama buat menyebutnya. Ikan gurame disebut juga sebagai ikan grameh, ikan gurami, kalui, dan ikan kali. Penyebutan ini berdasarkan nama nan berkembang di berbagai daerah di Indonesia, seperti daerah Jawa Barat, Jawa, Palembang, dan lain-lain.
Penyebutan nan berbeda terhadap ikan gurame ini biasanya terjadi sebab tiap daerah memiliki cerita buat tiap hewan nan juga berbeda. Begitu juga dengan cara budi daya ikan gurame, juga berbeda di tiap daerahnya. Terkadang punya kekhasan nan membedakan cara di satu loka dengan loka lainnya.
Pada habitat alaminya, gurame biasa ditemukan di sekitar sungai, kolam, rawa, dan muara. Namun, ternyata gurame lebih suka dengan kedalaman nan dangkal. Terkadang gurame terlihat tampak ke bagian permukaan atas buat mencari udara.
Telurnya ditempelkan pada tumbuhan air, terkadang juga menaruhnya di sarang. Pakan primer gurame ialah tumbuhan, namun terkadang gurame juga menjadikan hewan lain sebagai mangsa, contohnya serangga dan ikan. Sifatnya nan dapat dibilang serakah, gurame berperan krusial dalam pengendalian gulma-gulma.
Sekarang, gurame sudah banyak nan diternakan dan dibudidayakan. Walaupun banyak orang nan berbeda dalam cara budi daya ikan gurame ini, tetapi semuanya sama, yaitu produksi ikan gurame nan banyak.
Pemilihan dan cara-cara serta metodenya nan berbeda justru menjadi kekayaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Setiap disparitas cara tersebut jadi surat keterangan satu sama lain buat peternak ikan gurame di loka nan lain.
Dengan adanya disparitas ini dapat saling tukar informasi perihal metode serta cara-cara buat meningkatkan kualitas peternakan atau budidaya ikan gurame menjadi lebih baik.
Cara Budidaya Ikan Gurame
Secara generik pembudidayaan gurame ini terdiri dari tiga bagian, pertama ialah pembibitan buat menyiapkan induk gurame buat dipijahkan atau bertelur.
Lalu, nan kedua pendederan, yaitu saat di mana waktunya buat menetaskan telur-telur menjadi larva hingga gurame ukurannya tertentu. Umumnya ada nan 25 kg bahkan mencapai 125 kg.
Dan, nan ketiga ialah pembesaran di mana pembudidaya membesarkan gurame dari ukuran kecil sebelumnya, yaitu 125 gram/ekor menjadi 400 gram/ekor hingga 1 kilogram/ekor, disajikan sebagai bahan olahan buat dikonsumsi. Nah, pembudidaya gurame bebas menentukan pilihan dari ketiganya, dapat juga hanya satu.
Salah satu cara budidaya ikan gurame nan sudah lama dikembangkan selain melalui empang atau balong, tetapi juga dalam bentuk keramba nan dipasang di pinggir sungai-sungai, selokan besar, dan sungai-sungai kecil nan arusnya tak begitu deras.
Membudidayakan ikan gurame di keramba membutuhkan supervisi nan baik. Walaupun ketersediaan air dan makanan lainnya sudah ada di sungai, tetapi pemberian tambahan makanan agar ikan gurame semakin tumbuh dengan baik tetap harus dilakukan.
Keramba nan dibuat harus menggunakan material alam nan kokoh, misalnya bambu dan kayu. Baik itu bambu semua atau kayu semua, atau kombinasi antara kayu dan bambu.
Belakangan setelah ram dawai mulai bermunculan, alternatif membuat keramba dapat menggunakan bambu atau kayu nan dipadupadankan dengan ram dawai ini. Pilihlah nan lebih kuat dan kokoh dan tak mudah ringkih atau berkarat saat terkena air. Resiko karatan dan ringkih akan sangat besar sebab terus terkena air setiap harinya.
Konstruksi keramba harus disesuaikan dengan morfologi ikan gurame, jangan sampai merusak morfologi tubuhnya sebab akan mengurangi nilai jualnya. Kerusakan pada badannya, misalnya dapat terjadi seperti rusaknya bagian sisik dan ekornya.
Kondisi ikan nan tak utuh membuat harga jual akan menurun sebab ikan gurame nan kita jual dalam kondisi cacat. Perhatikan misalnya ram dawai atau konstruksi susunan bambu atau kayunya agar kondusif bagi ikan gurame nan akan dibudidayakan dalam keramba.
Pemilihan loka di sungai atau selokan besarnya juga harus perhatikan agar keramba tak terbawa arus atau malah jadi kekeringan sebab pemilihan loka nan tak strategis.
Ikan gurame ialah ikan nan lebar dan pipih dengan panjang tubuhnya sekitar 2,0 – 2,1 kali tinggi tubuh, panjang tubuh total dengan ekor dan siripnya dapat mencapai 1.000 mm.
Sirip perut dengan jari-jari pertama nan pendek berupa duri dan jari-jari kedua nan lentur panjang serupa cambuk. Ikan gurame muda memiliki moncong nan meruncing, dengan 8-10 pita melintang, seperti berwarna belang ditubuhnya.
Jika beranjak dewasa rona warni ini akan memudar dan kepala ikan akan membengkak secara tak teratur. Perubahan morfologi ikan gurame ini perlu diketahui sebelum melakukan budidaya ikan gurami di keramba. Jika sudah besar dan siap dikirim ke pembeli, ikan gurame ini sangat digemari terutama diolah menjadi makanan lezat.
Dagingnya padat, durinya besar-besar, rasanya enak dan gurih. Gurame ini dapat dibilang menjadi sajian nan selalu ada di rumah makan, sebagai panganan primer nan lezat, contohnya gurame bakar, gurame asam-manis. Oh iya, perlu dicatat juga bahwa ikan gurame ini termasuk ikan nan haraganya tidaklah murah.
Masih banyak cara budi daya ikan gurame nan dapat dikembangkan oleh masyarakat pembudidaya gurame. Selain cara-cara di atas ada sebuah bentuk alternatif dari keterbatasan lahan, yaitu membudidayakan ikan gurame di kolam nan ditutupi terpal di halaman rumah-rumah penduduk.
Kolam kecil nan terbatas, tetapi dapat digunakan buat membudidayakan. Misalnya, memilih sebagai pembudidaya pada saat pembesaran saja. Untuk melakukan pembibitan dilakukan pihak lain dan kita berperan dalam pembesaran saja, yaitu pada saat pendederan.
Nah, biasanya setelah bibit gurame berukuran sekitar 5 cm, selanjutnya dipindahkan ke kolam nan kita sudah siapkan. Ketika memasuki usia 20 hari, pendederan dimulai dalam jangka waktu 5 bulan hingga 6 bulan ke depan.
Pada pendederan selalu digunakan, terpal, plastik, dan sebagainya. Pendederan sporadis dilakukan di kolam tanah. Pemberian pakan jangan lupa dan harus selalu intens agar gurame dapat berkembang dengan baik. Nah setelah gurame berukuran besar atau berumur sekitar 6 bulan, gurame siap dipanen dan siap dipasarkan.
Demikian klarifikasi mengenai cara budidaya ikan gurame. Bagi Anda nan hobi memelihara ikan tentu saja sangat menyenangkan melakukan budidaya ikan gurame. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.