Masa Pemeliharaan
:
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan air nan berlimpah. Kalau air ini tak dimanfaatkan, maka ialah sesuatu nan sangat merugikan bagi semua orang. Lucu sekali kalau Indonesia sampai mengimpor ikan air tawar buat makanan sehari-hari. Untuk itu, teknik atau cara membuat tambak ikan air tawar nan baik harus disosialisasikan.
Kendala di Lapangan
Salah satu wilayah nan menjadi fokus pembudidayaan air tawar ialah Sumatera Selatan . Provinsi satu ini dikatakan sebagai loka membudidayaan air tawar nan terbesar di Indonesia. Dengan genre sungai nan banyak melintasi loka ini, tak salah kalau pemerintah memberikan perhatian nan sangat dalam terhadap pembudidayaan ikan air tawar ini.
Konsumsi ikan nan masih kurang sebab harga ikan nan masih belum terjangkau oleh semua lapisan masyarakat menjadi satu keprihatinan tersendiri. Taraf pengangguran nan masih tinggi, huma tidur nan belum digarap, pangsa pasar nan terbuka lebar, ialah pertimbangan nan kuat buat membuka tambak.
Keadaan itu juga membuat para penyuluh lapangan bidang pertanian dan perternakan berjuang keras membukakan hati banyak orang nan tinggal di wilayah seperti di Sumatera Selatan ini agar mau menjadi petani tambak. Di wilayah Pulau Jawa, pembudidayaan air tawar di jaring apung atau di kerambah, bukan merupakan sesuatu nan asing.
Berbeda dengan nan ada di wilayah Pulau Sumatera. Masyarakatnya masih menganggap bahwa memancing lebih menyenangkan dan lebih mudah daripada harus mengeluarkan uang jutaan membuat tambak. Banyak nan harus dipersiapkan sebelum tanah siap dijadikan tambak . Kalau salah perhitungan, ikan-ikan malah akan mati.
Kerugian dampak kematian ribuan ikan ini menjadi salah satu nan mengurungkan niat orang buat membuat tambak. Padahal air nan mengalir di dekat tanahnya cukup banyak. Cerita berhasil seharusnya lebih dikedepankan daripada kisah menyedihkan. Misalnya, perekonomian para petani tambak nan kian meningkat atau kemampuan mereka menyekolahkan anak, membangun rumah, dan lain-lain. Kisah seperti ini akan menambah semangat.
Masa Persiapan
Tanah nan dianggap bagus sebagai huma buat tambak ialah tanah nan mempunyai sumber genre air nan cukup banyak. Setelah diukur dan diperkirakan bagaimana mendapatkan air nan dapat terus mengalir, lalu tanah digali. Sumber genre air ditutup terlebih dahulu.
Agar Ph tanah sinkron dengan ikan nan akan dipelihara, maka dilakukan pengapuran. Pengapuran ini akan mengurangi taraf keasaman tanah. Tanah nan terlalu asam tak akan dapat menjadi loka nan nyaman bagi ikan buat berkembang biak.
Pepohonan nan ada di sekitar kolam nan akan dibuat, ditebang dahulu. Jangan sampai ranting pepohonan ini akan menjadi loka kucing berdiri dan memakan ikan di tambak. Selain itu, kalau masih ada pepohonan, tambak akan terlindungi dari sinar matahari. Padahal ikan-ikan membutuhkan sinar matahari secara langsung. Semakin banyak sinar matahari nan masuk ke dalam dasar kolam, semakin baik oksigen nan ada di kolam atau di tambak. Oksigen nan cukup inilah nan akan membuat ikan berkembangbiak dengan baik.
Setelah proses pengapuran selesai, langkah selanjutnya ialah memberi pupuk kandang. Jangan heran kalau tambak nan akan dialiri air itu diberi pupuk. Pupuk kandang ini akan menjadi bahan pembentukan air nan pas buat para ikan air tawar. Kalau tak ada pupuk kandang, dapat menggunakan ramuan eceng gondok nan dicampur dengan pupuk kandang. Ikan akan mendapatkan makanan nan alami dan cukup.
Pemupukan ini dapat juga dengan menggunakan urea dan TSP. Takarannya pun disesuaikan dengan luas kolam. Selanjutnya, kolam diisi air. Kadar garam air mulai dari 5 – 15 ppt. Setelah diukur bahwa Ph air pas buat menabur benih, maka benih ikan nan dikehendaki mulai disebarkan di kolam. Jumlah benih nan ditebarkan harus sinkron dengan luas kolam. Jangan sampai terlalu banyak sehingga ikan tak dapat berkembang biak dengan baik.
Biasanya buat mengukur berapa tebaran ikan nan dibutuhkan, petani akan mempertimbangkan besaran ikan nan akan dipanen. Misalnya, buat ikan panen seberat 15 gram dalam satu bulan, tebarannya ialah 20 ekor permeter perseginya. Jadi kalau luas kolam atau tambak itu 200 meter persegi, artinya ada 200 ekor ikan nan disebarkan di kolam tersebut.
Masa Pemeliharaan
Ikan nan sudah disebar itu membutuhkan perawatan rutin dan pemberian makanan nan baik. Kebersihan dan kejernihan air serta oksigen nan masuk ke kolam pun perlu dipertimbangkan. Bila tidak, panen nan diharapkan akan menjadi impian semata.
Pemberian makan sebaiknya dilakukan secara`teratur dan mengikuti anggaran nan ada. Jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit. Perhatikan juga genre air dari sumbernya. Kalau sumber air itu berasal dari sungai, terkadang air sungai ini menjadi bumerang nan mematikan. Keasaman air sungai itu berubah-ubah. Kalau ada pebrik atau perkebunan kelapa sawit di sekitar sungai, hal ini malah membahayakan.
Pihak pabrik dan perkebunan, baik kepala sawit maupun karet akan melakukan pemupukan pada waktu-waktu tertentu. Di musim penghujan, pupuk ini akan terbawa oleh air hingga ke sungai. Air nan bercampur dengan limbah perkebunan dan pabrik inilah nan akan menjadikan air kolam tak sinkron dengan kebutuhan ikan. Kematian ikan akan menjadi sesuatu nan paling menyedihkan.
Untuk itulah sangat dibutuhkan ketelitian dan kejelian kapan mengalirkan air dari dalam kolam dan mengalirkan air dari luar kolam. Kejelian ini akan memberikan hasil maksimal kepada petani. Mereka akan dapat panen besar dan penghasilan pun meningkat.
Teknik Memanen Ikan
Ikan nan akan dipanen, sebaiknya tak diberi makan. Ikan nan tak kenyang ini akan bertahan lebih lama ketika dibawa ke loka penjualan. Kalau mereka kenyang, kelincahan mereka malah akan menyedot oksigen nan banyak di dalam plastik nan diberi oksigen. Bila mereka lapar, gerakan itu tak terlalu banyak sehingga ikan akan tetap hayati hingga ke loka penjualan. Pembeli lebih menyukai ikan nan segar daripada ikan nan mati.
Harga ikan nan masih segar ini pun dapat tinggi. Rasanya pun lebih gurih daripada ikan wafat nan telah membusuk. Sebaiknya memang para petani ini telah menjalin kolaborasi dengan para penjual. Dengan demikian ketika musim panen tiba, ikan akan segera diambil dan dimanfaatkan. Tetapi kalau tidak, ikan akan terlalu besar buat dipanen. Ikan nan terlalu besar ini rasanya kurang gurih. Malah terkadang menjadi menakutkan melihat ikan nan terlalu besar.
Memelihara di Kolam Kecil
Bagi para ibu rumah tangga nan ingin mengisi waktu luangnya memelihara ikan konsumsi, seperti lele , mereka dapat membuat kolam kecil. Caranya, kolam ini dilapisi dengan plastik nan cukup tebal. Ukuran kolam pun hanya sekira 2x3 meter persegi. Air kolam diisi dengan pupuk kandang sinkron dengan ukuran kolam. Lalu ditaburi dengan ikan lele. Rawat dengan baik. Dalam 2 bulan, panen lele dapat dilakukan.
Demikianlah pembahasan mengenai cara membuat tambak ikan air tawar, semoga bermanfaat.