C. Sa’i
Ada beberapa disparitas umrah nan fundamental antara laki-laki dan perempuan saat melaksanakannya. Perbedaan-perbedaan tersebut ialah sebagai berikut :
A. Ihram
1. Sandang ihram
Pakaian ihram merupakan salah satu “pertanda” bahwa ibadah umrah siap dilakukan. Antara wanita dan pria ada tata cara tersendiri mengenai baju ihram nan dikenakan. Disparitas itu antara lain :
a. Untuk pria
Bagi para pria, baju ihram terdiri dari dua lembar kain panjang dan tak berjahit. Cara menggunakan pakaian ihram pertama kali ialah dengan merentangkan kedua kaki dengan jeda lebih lebar daripada bahu. Kemudian, dua kain tersebut dikenakan pada tubuh, sebagai atasan (diselempakkan pada pundak dari bahu kiri ke bawah ketiak kanan) dan sebagai bawahan (dililitkan di pingang seperti sarung dan dikencangkan dengan peniti atau ikat pingang). Para pria pun harus melepaskan semua baju dalamnya dan menutup auratnya.
Oh iya, jangan lupa buat memilih kain bawah nan lebih panjang serta tebal daripada bagian atasnya. Anggaran itu dibuat buat mencegah para jamaah pria mengalami kesulitan saat shalat sebab kain bagian atas terlalu berlebihan. Dengan anggaran itu maka ibadah haji akan berjalan lancar tanpa gangguan.
b. Untuk wanita
Bagi kaum wanita, baju ihram nan dikenakan ialah baju Muslimah sehari-hari nan menutup aurat dari kepala sampai kaki dan tak memperlihatkan bentuk tubuhnya alias tak memakai baju ketat maupun tansparan. Tidak pula diperkenankan menggunakan burkak maupun sarung tangan nan tertutup rapat, melainkan sarung tangan ihram nan terlihat telapak tangannya.
2. Penggunaan Parfum
Ketika jamaah sudah dalam keadaan ihram, pengunaan parfum, baik dalam bentuk minyak wangi, sabun, lotion, atau sunscreen sama sekali tak diperbolehkan. Penggunaan parfum pada saat ibadah hukumnya dosa. Namun, jika Anda terlanjur maka dapat melakukan penebusan buat membersihkan dosa Anda. Penebusan itu ialah dengan menyembelih dan membagikan daging domba kepada orang miskin nan tinggal di Makkah, ada juga dengan memberikan enam orang miskin makan berupa gandum dan Anda dianjurkan buat berpuasa selama 3 hari.
a. Untuk pria
Bagi kaum pria, parfum dianjurkan buat digunakan sebelum memakai baju ihram. Tetapi, bukan pada kain ihramnya.
b. Untuk wanita
Bagi kaum wanita, wangi-wangian dalam bentuk apa pun tak boleh dipergunakan, baik sebelum maupun pada saat berihram.
3. Alas dan kaos kaki
Apakah diperbolehkan buat menggunakan alas kaki atau kaos kaki saat beribadah umrah?
a. Untuk pria
Selama berihram, kaum pria dilarang menggunakan kaos kaki.
b. Untuk wanita
Sebaliknya, bagi kaum wanita, selama berihram diperbolehkan menggunakan alas kaki sepatu selama berada di luar masjid atau selama tak berada di tempat-tempat nan dianjurkan tak menggunakan alas kaki. Wanita diwajibkan menggunakan kaos kaki sebab kulit nan tampak pada kaki merupakan bagian dari aurat wanita.
B. Tawaf
Perjalanan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dari Hajar Aswad dengan posisi Ka’bah berada di sisi kiri kita merupakan kegiatan wajib dalam berumrah. Dalam tiga putaran pertama, jika mungkin, para jamaah melakukan lari-lari kecil dan sisanya dilakukan dengan berjalan biasa.
a. Untuk pria
Bagi kaum pria, ketika ber-talbiyah harus dengan suara keras.
b. Untuk wanita
Karena ketika melakukan tawaf para jaamah harus dalam keadaan suci, maka bagi kaum wanita nan sedang dalam keadaan haid atau nifas tak boleh melakukan tawaf. Wanita juga tak mengeraskan suara ketika talbiyah, cukup dengan suara pelan. Tidak melakukan lari-lari kecil, cukup dengan berjalan cepat.
Adapun tata cara tawaf bagi seluruh jamaah, sebagaimana nan akan dijelaskan pada bahasan di bawah ini.
Sebelum memulai tawaf hendaknya Anda, baik laki-laki maupun perempuan memenuhi persyaratan keabasahan shalat, seperti kudus dari najis dan hadas, badan, pakaian, serta aurat. Tawaf sama saja seperti shalat, bedanya hanya pada anggaran berbicara, saat tawaf Anda diperbolehkan buat berbicara tak seperti sedang shalat.
Saat melakukan tawaf Anda dianjurkan buat berdiri di sebelah kanan Kabah sehingga Kabah ada di sebelah kiri Anda, sementara itu buat hajar aswad ada sedikit di depan Anda. Pemerintah Arab Saudi sudah membuat garis coklat buat membedakan antara batas awal dan akhir tawaf. Jika memang mungkin, jeda Anda dan Kabah jangan terlalu jauh kecuali memang sedang penuh dengan sesak.
Saat akan melakukan tawaf Anda diperbolehkan buat berdoa sinkron dengan keinginan masing-masing asal doa nan berasal dari hadist dan Alquran. Namun, para ulama telah membuat rangkaian doa nan dijadikan pedoman oleh para jamaah haji. Salah satu doanya ialah “ Bismillah wallahu akbar. Allahumma imanan bika wa tashdiqan bi kitabika, wa wafaan bi ahdika wat tiba’an li sunnati nabiyyika Muhammadin, shallallahu alaihi wa sallam .”
Arti dari doa tersebut ialah “Bismillah, Allahu Akbar. Ya Allah, kulakukan ini sebagai pernyataan keimananku kepada-Mu, pembenaranku atas kitab-Mu, pemenuhan janjiku kepada-Mu serta demi mengikuti sunnah nabi-Mu, Muhammad SAW.”
C. Sa’i
Sa’i merupakan perjalanan dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya sebanyak tujuh kali bolak-balik. Sa’i ialah salah satu bagian dari rukun umrah dan haji, nan dilakukan oleh para jamaah dengan berlari-lari kecil.
a. Untuk pria
Ketika melakukan Sa’i, kaum pria disunahkan buat belari-lari kecil pada tempat-tempat nan ditandai. Pembacaan talbiyah dilakukan dengan suara keras.
c. Untuk wanita
Bagi kaum wanita, ketika melakukan sa’i disunahkan buat berjalan cepat pada tempat-tempat nan ditandai. Ketika sa’i, kaum wanita boleh dalam keadaan haid atau nifas. Pembacaan talbiyyah dilakukan cukup dengan suara pelan.
D. Pencukuran dan Penguntingan Rambut
Proses pencukuran dan mutilasi rambut merupakan tanda tahallul, nan artinya halal buat melepas ihram setelah proses ibadah umrahnya selesai dilaksanakan. Ingat, pencukuran atau penguntingan rambut tak boleh dilakukan oleh kita sendiri atau para jamaah nan masih dalam keadaan ihram.
a. Untuk pria
Bagi kaum pria, dianjurkan buat mencukur rambut atau menggunting sedikitnya tiga helai rambut.
b. Untuk wanita
Bagi kaum wanita, penguntingan rambut dilakukan di loka nan tertutup karena rambut merupakan bagian dari aurat para wanita. Rambut nan digunting dapat sejumput rambut atau sedikitnya tiga helai rambut.
E. Muhrim
Muhrim bagi kaum wanita nan melakukan ibadah umrah sangatlah penting, sebab jika tak didampingi oleh muhrimnya, ada kemungkinan dia akan dihentikan, tak dapat keluar-masuk Jeddah, atau maskapai nan membawa wanita tersebut terkena denda.
Wanita nan berangkat tak dengan muhrimnya dapat bermuhrim dengan ketua rombongan dan muhrimnya ini hanya pada saat ibadah umrah saja. Dialah nan bertanggung jawab sepenuhnya atas diri wanita tersebut jika terjadi sesuatu di sana.
Adapun aturan-aturan lain nan harus ditaati oleh jamaah wanita. Apa sajakah anggaran tersebut?
Bagi nan memiliki suami maka harus meminta ijin dulu pada dia. Jika istri tak meminta ijin terlebih dahulu maka suaminya boleh memaksa dan istrinya wajib buat ber-tahallul. Jika istrinya tak mau disuruh buat ber-tahallul walau keadaannya memungkinkan kemudian suaminya melakukan interaksi suami istri dengan dia, maka istri tersebut dosa sedangkan suaminya tidak.
Jika wanita sedang iddah sebab suaminya meninggal dan belum sempat masuk ke ihram maka wanita tersebut haram buat melakukan ibadah haji.
Beda halnya jika si wanita sedang ber-iddah sebab bercerai, mantan suaminya boleh melarangnya melakukan ibadah haji atau umrah dengan alasan buat menyelesaikan iddahnya terlebih dahulu. Jika mantan suami me-ruju dalam masa iddah maka setelah adanya ruju, mantan suami diperbolehkan buat memaksannya ber-tahallul.
Itulah beberapa disparitas umrah bagi pria dan wanita. Agar umrah Anda diridhai oleh Allah dan ibadah Anda tak sia-sia, semua anggaran dan ketentuannya harus Anda taati.