Agama Islam ialah Agama nan Benar

Agama Islam ialah Agama nan Benar

Secara umum, agama Islam ialah agama nan memerintahkan agar umat manusia berakhlak mulia. Agama Islam ialah agama nan memerintahkan manusia bermoral baik dan melarang manusia memiliki moral baik. Agama Islam adalah agama nan sempurna. Pada intinya, agama Islam ialah agama nan humanis.

Humanisme ialah paham pemikiran dan gerakan kultural nan menjunjung tinggi harkat dan prestise manusia sebagai subjek nan bebas dan berdaulat dalam menentukan hidupnya (Sudarminta, 2001). Karakteristik khas kemanusiaan ialah sikap keberagamaan nan inklusif. Embirionya muncul pada awal abad 16 Masehi, saat munculnya gerakan renaissance di gereja Eropa.

Ide dasarnya ialah “kebebasan manusia buat menentukan sendiri nasibnya.”Perang Salib nan lukanya begitu membekas bahkan sampai sekarang, mengakibatkan citra Islam di mata Barat seolah-olah jauh dari nilai kemanusiaan nan menjunjung tinggi harkat, martabat, dan kebebasan manusia. Bahkan lebih jauh lagi, agama Islam ialah agama nan digambarkan sebagai sosok nan garang, keras, teroris dan sebagainya. Padahal sebenarnya tak ada nan perlu dipertentangkan antara Islam dan humanis.

Agama Islam ialah Agama Humanis

Nurcholish Madjid salah seorang cendikiawan muslim terbaik Indonesia mengatakan “pandangan hayati Islam nan teosentris bisa dilihat dalam kegiatan keseharian nan antroposentris”. Artinya, beragama tak hanya berorientasi secara vertikal kepada Tuhan, tapi juga harus mengaktualisasikan nilai keberagamaan kita buat manusia dan kemanusiaan.

Terminalogi Islam mengenal Hablum minaallah hablum minan nas nan artinya berhubungan baik dengan Allah dan menjaga interaksi baik dengan sesama manusia. Jadi, Islam sangat menganjurkan agar umatnya menjaga interaksi dengan sesama manusia, bukan hanya sekadar sesama muslim.

Kuntowijoyo dalam suatu kesempatan pernah berucap, ” Agama Islam adalah sebuah agama nan memusatkan dirinya pada keimanan Tuhan, tetapi nan mengarahkan perjuangannya buat kemuliaan peradaban manusia”.

Hal tersebut telah dibuktikan, banyak sumbangan besar Islam buat peradaban manusia, di antaranya:

1. Konsep Kemanusiaan

Inti konsep humanisme dalam Islam ialah memposisikan harkat dan prestise manusia sinkron dengan fitrahnya. Sejarah mencatat berbagai bentuk penistaan dan perendahan terhadap humanisme terjadi di seluruh dunia, di wilayah nan belum mengenal Islam.

Paganisme, kanibalisme, hedonisme, inses, perbudakan, doktrinasi nan membodohkan, dan masih banyak lagi praktik nan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, namun hayati fertile di tengah masyarakat.

Islam datang dengan membawa pencerahan. Nasib wanita nan dinistakan diganti dengan pemuliaan, interaksi antar manusia nan penuh peperangan dan dendam digantikan dengan konsep muamalah nan egaliter, doktrin-doktrin konyol nan membelenggu digantikan dengan konsep “menuntut ilmu walau sampai ke negeri China”, dan masih banyak lagi.

Jadi, secara konsep Islam telah mewadahi semua unsur humanisme, tinggallah kini tugas umatnya buat mengaktualisasikan dan mentransformasikannya dalam bentuk norma-norma nan aplikatif dalam masyarakat nan pluralis.

2. Pemikiran Para Ulama

Sebelum Eropa mengalami masa renaissance , Islam telah menerangi global dengan pemikiran para ulamanya. Banyak pertanyaan-pertanyaan nan menjadi masalah dalam kehidupan bermasyarakat bisa terjawab dengan gamblang.

Secara garis besar dinamikasi keilmuwan di kalangan ulama Islam terdiri atas:

  1. Ijtihad. Ijtihad ialah usaha nan diperintahkan oleh agama Islam buat mendapat hukum sesuatu nan tak ada dalam al-Quran dan hadits. Para ulama nan berijtihad haruslah memiliki kemampuan menganalisis, menghayati, dan menggunakan metode kaidah nan bisa dipertanggungjawabkan, serta memahami ilmu al-Quran dan hadits dengan segala kelengkapannya seperti bahasa Arab, tafsir, dan lain-lain.
  1. Qiyas. Qiyas artinya menyamakan atau menggabungkan. Artinya, menetapkan hukum suatu perkara nan baru nan belum ada sebelumnya, namun memiliki kecenderungan sebab, manfaat, bahaya, dan berbagai aspek, dengan perkara terdahulu, sehingga memiliki kecenderungan hukum.
  1. Ijma. Ijma dapat diartikan sebagai kesepakatan para ulama dalam memutuskan suatu perkara. Tidak ada nan perlu ditakutkan dalam memutuskan perkara, sebab bila di kemudian hari ternyata kesepakatan tersebut terbukti salah, maka para ulama tersebut tetap mendapatkan satu pahala, namun bila ternyata sahih mendapat dua pahala.

Dalam Islam, Ijma dan Qiyas bersifat darurat, bila memang terdapat hal nan ternyata belum ada pada masa-sebelumnya.

3. Inovasi Krusial dalam Sejarah

Islam telah memainkan peran pentingnya dalam kemajuan peradaban manusia terutama di masa keemasannya (622-1258 M). Pada masa itu hampir di semua bidang kehidupan, terdapat tokoh cendikiawan muslim nan sangat berpengaruh. Mereka melakukan penelitian dan penemuan nan sangat berpengaruh di masa sesudahnya.

Beberapa di antaranya ialah Al-Ghozali (filsuf), Al-Zahrawi (psikolog dan bapak bedah modern), Ibnu al-Haytham (bapak optik, pelopor metode ilmiah, penemu psikofisik dan psikologi eksperimental), Muhammad bin Mūsā al-Khwārizmī (astronom, dan bapak aljabar), Jabir bin Hayyan (bapak kimia), Ibnu Khaldun (sejarawan, bapak demografi, historiografi, filosofi sejarah, sosiologi, dan ilmu sosial), dan tokoh-tokoh lainnya.

Ketiga hal tersebut di atas telah membuktikan bahwa kemanusiaan nan lahir di era renaissance tidaklah bertentangan dengan Islam. Justru sejarah telah membuktikan bahwa agama Islam ialah pelopor kemanusiaan pertama di dunia.



Agama Islam ialah Agama nan Benar

Agama Islam ialah agama nan sahih ( haq ) dan agama nan dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. dengan Islam, Allah Swt. telah mengakhiri dan menyempurnakan agama-agama lain nutuk para hamba-Nya. Dengan agama Islam juga, Allah Swt. menyempurnakan kenikmatan-Nya serta meridhai Islam sebagai agama. Agama Islam ialah agama nan haq (benar) dan satu-satunya agama nan diterima oleh Allah Swt., kepercayaan selain agama Islam tak akan diterima oleh Allah.

Allah SWt., berfirman dalam Surat Ali-Imran ayat 85, yaitu:

"Barang siapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang nan rugi.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah telah mewajibkan kepada semua umat manusia buat memeluk agama Islam. Agama Islam ialah agama nan wajib dipeluk oleh seluruh umat manusia sebab Nabi Muhammad Saw. diutus buat seluruh umat manusia, seperti pada firman Allah Swt. berikut.

" Katakanlah: ‘Hai manusia, sesungguhnya saya ialah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah nan mempunyai kerajaan langit dan bumi, tak ada nan berhak disembah selain Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi nan ummi nan beriman kepada Allah dan kepada Kalimat-Kalimat-Nya (Kitab-Kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (Q.S . Al-A’raaf: 158)

Hal tersebut juga sinkron dengan sabda Nabi Muhammad Saw., yaitu:

"Demi nan diri Muhammad ada di tangan Allah, tidaklah mendengar seorang dari ummat Yahudi dan Nasrani nan mendengar diutusnya Muhammad, kemudian dia wafat dalam keadaan tak beriman dengan apa nan diutus dengannya (Islam), pasti dia termasuk penghuni Neraka.”

Mengimani atau mempercayai Rasulullah sama halnya dengan membenarkan dengan penuh penerimaan dan kepatuhan pada semua nan dibawanya, tak hanya membenarkan semata. Oleh sebab itu, paman Rasulullah, Abu Thalib termasuk ke dalam orang kafir sebab tak beriman kepada Nabi Muhammad walaupun ia membenarkan apa nan dibawa oleh Rasulullah dan juga membenarkan bahwa agama Islam ialah agama nan terbaik.

Agama Islam ialah agama nan meliputi seluruh kemaslahatan nan tersimpan di dalam agama-agama sebelumnya. Agama Islam ialah agama nan mempunyai keistimewaan, yakni cocok serta sinkron buat semua masa, tempat, dan kondisi umat. Agama Islam ialah agama nan cocok serta sinkron buat semua masa, tempat, dan kondisi umat, artinya yaitu berpegang teguh pada agama Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan umat.

Agama Islam ialah agama nan sahih dan Allah Swt. telah berjanji kepada orang nan patuh terhadap Islam, tetapi dengan syarat mereka wajib mentauhidkan Allah, menjauhi semua perbuatan syirik, menuntut ilmu secara syar’i, dan mengamalkan amal baik. Selain itu, agama Islam ialah agama nan paripurna dalam aqidah dan syar’i. Bentuk kesempurnaan tersbut ialah sebagai berikut.

  1. Agama Islam ialah agama nan memerintahkan bertauhid dan melarang perbuatan syirik.
  2. Agama Islam ialah agama nan memerintahkan buat berbuat jujur dan melarang berbuat bohong.
  3. Agama Islam ialah agama nan memerintahkan buat berbuat adil dan melarang bersikap zhalim.
  4. Agama Islam ialah agama nan memerintahkan buat bersikap amanah dan melarang ingkar janji.
  5. Agama Islam ialah agama nan memerintahkan buat menepati janji dan melarang bersikap khianat.
  6. Agama Islam ialah agama nan memerintahkan buat berbakti kepada kedua orangtua (ayah dan ibu) serta melarang mendurhakainya.