Membaca Buku Pun Dapat Mendatangkan Buku Terbaru
Buku ialah ventilasi dunia. Kalimat bijak itu sangat tepat menggambarkan faedah membaca buku . Sebuah buku bisa mengantarkan pembacanya ke manapun dan mengetahui berbagai hal menarik.
Berbagai Manfaat dan Faedah Membaca Buku
1. Menambah ilmu pengetahuan.
Ini merupakan kegunaan terdahsyat dari sebuah buku. Tidak sebatas pada buku pelajaran atau buku-buku kategori text book saja nan bisa menambah ilmu pengetahuan. Bukan juga buku berupa kamus atau ensiklopedi semata. Semua buku bisa dijadikan sebagai wahana menambah ilmu pengetahuan.
2. Sebagai wahana hiburan.
Beberapa jenis buku bergenre lawak bisa digunakan sebagai wahana hiburan. Pembaca bisa terhibur dengan penggambaran penulis buku tersebut.
3. Sumber kebijakan.
Buku pun bisa digunakan sebagai wahana memperoleh kebijakan.
4. Pembangkit motivasi dan semangat.
Ada kalanya kita mengalami situasi patah semangat dan tak ada motivasi. Pada saat itulah, kita membutuhkan buku-buku nan bisa membantu kita menumbuhkan motivasi dan semangat nan hampir hilang.
5. Perintang waktu.
Ada kalanya kita harus mengalami situasi harus menunggu. Misalnya dalam antrian dokter atau menunggu keberangkatan. Pada situasi seperti ini, kita bisa menggunakan buku sebagai teman menghabiskan waktu.
6. Menambah wawasan.
Tanpa harus ke Perancis, kita bisa mengetahui citra menara Eiffel dari buku nan kita baca. Itu berarti buku bisa menambah wawasan dan pengalaman kita seolah menghadapi kejadian sesungguhnya.
7. Wahana refleksi dan pembelajaran diri.
Kita bisa mengetahui pemikiran seorang teroris atau seorang pelacur tanpa kita harus menjadi teroris atau pelacur terlebih dahulu. Tapi kita pun harus hati-hati dan bersikap bijaksana membaca buku-buku bertema seperti ini. Jangan sampai hal-hal negatif justru bisa merasuk ke jiwa kita.
Jenis-Jenis Buku
Banyak jenis buku nan bisa kita baca. Semuanya memiliki faedah membaca buku ketika kita membacanya.
Beberapa jenis buku nan generik dijumpai di pasaran, antara lain
1. Buku pelajaran atau text book. Buku-buku seperti ini sangat dibutuhkan oleh pelajar dan mahasiswa. Buku ini menjadi pegangan primer mereka. Penyusunannya sudah didasarkan pada kurikulum nan telah ditetapkan.
2. Buku fiksi termasuk diantaranya novel, kumpulan cerpen, dan lain-lain. Buku-buku seperti ini memiliki aliran nan berbeda-beda. Ada nan sifatnya romantis, adapula nan science thriller, horor, komedi, dan lain-lain. Anda bisa memilih seusai keinginan dan minat Anda.
3. Kamus dan eksiklopedi. Buku-buku ini bersifat klasikal artinya berlaku sepanjang masa. Buku ini digunakan sebagai pendamping buku pelajaran atau text book.
4. Buku-buku motivasi. Membaca buku-buku seperti ini bisa membangkitkan semangat dan motivasi pembacanya.
5. Buku-buku parenting dibutuhkan oleh para orangtua, pendidik dan siapapun nan berminat pada global kepengasuhan anak.
6. Buku how to, termasuk didalamnya kumpulan resep atau panduan-panduan praktis suatu masalah. Buku ini sifatnya mengajarkan langkah-langkah praktis melakukan suatu hal tertentu, misalnya pedoman berkebun cabe, servis mesin cuci, dan lain-lain.
Sebenarnya masih banyak jenis buku nan beredar di pasaran.
Membaca Buku Pun Dapat Mendatangkan Buku Terbaru
Tak banyak orang mengetahui bahwa dengan membaca buku dapat mendatangkan buku. Apakah Anda bagian dari orang nan tak percaya membaca buku dapat menghasilkan? Jika iya, selamat. Artikel ini secara singkat dan sederhana akan menjelaskan bahwa membaca buku dapat mendatangkan buku.
Caranya, Anda buku tersebut lalu resensi bukunya. Kirimlah ke surat kabar, bila sudah dimuat, maka kirimkan fotocopy resensi buku nan Anda baca ke penerbitnya. Maka Anda bakal mendapatkan dua buku baru. Bahkan, ada juga nan menyelipkan uang. Sungguh, membaca buku memberikan faedah dapat ‘memberanakkan’ buku.
Buku nan dikirim penerbit, umumnya bukanlah satu, tapi minimal dua. Ini paling sedikitnya. Ada penerbit nan mengirimkan lima buku. Setelah satu buku diresensi lalu dikirimkan kembali ke penerbit, maka ia akan mengirimkan buku lagi. Bahkan jumlah lima buah buku baru lagi. Bayangkan, Anda nan hobi membaca dapat memiliki buku tanpa harus beli buku. Asyik, bukan?
Nah, inginkah Anda mengetahui cara meresensi buku. Baik, penulis akan menjelaskannnya. Tapi cara meresensi nan dijelaskan ialah cara meresensi buku non fiksi.
Cara meresensi buku Non Fiksi
Untuk melakukan resensi buku non fiksi, resentator terlebih dahulu harus pintar memilih buku nan ingin diresensi. Karena itu, resentator harus pintar memanfaatkan peluang ini. Pasalnya, jika tak pintar memilih buku bisa-bisa artikel nan diresensi tak memiliki muatan nan diinggulkan dan tak menjadi perhatian redaktur surat kabar. Oleh karena itu, ada lima nan menjadi titik perhatian resentator sebelum meresensi.
- Pintar memilih buku nan layak diresensi
- Pilih tema buku nan dikuasai, agar mudah menilai kekuatan buku
- Usahakan meresensi buku nan dikarang oleh penulis terkenal
- Sepak terjang penerbit harus diperhatikan
- Keaktualan tema dengan kondisi kekinian harus berkaitan erat
Setelah menemukan komponen di atas, maka resentator segera membaca buku nan dipilih. Jangan lupa setiap menemukan hal nan menguatkan tema buku, resentator harus mencatat atau menandainya. Ini befungsi saat akan menulis resensi nantinya.
Unsur Resensi Buku Non Fiksi
Dalam menulis resensi buku non fiksi ada empat unsur.
1. Membuat judul resensi
Setiap buku nan akan diresensi niscaya memiliki judul. Namun, buat judul resensi harus menggunakan judul nan dibuat resentator sendiri. Yaitu, nan sinkron dengan isi resensi nan digagasnya
2. Menjabarkan data buku
Menulis resensi buku berbeda dengan menulis opini. Dalam resensi, resentator harus menjabarkan data buku terlebih dahulu, biasanya, sebelum memaparkan resensi. Misalnya:
Buku : Gue Gak Cupu!
Penulis : Nurul Fauziah dan Anugrah Roby Syahputra
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010
Tebal : 204 halaman
3. Membuat lead
Dalam memulai resensi, resentator harus dapat membuat lead atau kalimat pembuka nan menggugah redaktur dan pembaca. Ada beberapa lead nan biasa digunakan para resentator, yaitu dengan mengemukankan sepak terjang penulis buku, mengawali dengan pertanyaan nan berhubungan dengan tema buku, langsung mengarah pada ide pokok buku, mengutip kata sambutan orang terkenal dalam menilai buku dsb.
4. Tubuh resensi
Tubuh resensi ini berisikan tentang isi buku secara kronologis, memuat kutipan-kutipan singkat nan bersumber dari buku nan diresensi, mengungkapkan sistematika penulisan, fisik buku dll. Pada tubuh resensi ini biasanya para resentator mengemukakan pendapatnya tentang tema buku.
5. Penutup
Untuk menutup resensi biasanya berisi hal-hal nan bersifat objektif buat menentukan pembaca membeli, membaca atau tak membaca dan membeli buku tersebut. berikut ini contoh epilog artikel resensi:
Saya merekomendasikan Anda buat membaca buku ini, sebab menurut aku buku ini sangat krusial tak hanya kalangan praktisi juga masyarakat umum.
Pesan buat Resentator
Resentator ialah sebutan buat peresensi. Dalam buku “Panduan Membuat Karya Tulis”, O. Setiawan Djauhari menyatakan ada lima syarat nan harus dipenuhi oleh resentator:
1. Harus betul-betul objektif
Resentator harus menjadi orang pemberani. Berani buat menilai apakah buku itu memiliki kekurangan atau tidak. Jika ada nan ditemukan tak menarik, jangan sungkan buat mengungkapkannya. Tentunya, harus diiringi dengan klarifikasi atau alasan nan logis dan dipaparkan secara bertanggungjawab
2. Jangan salah interpretasi
Tugas primer resentator ialah menilai buku, terutama isinya. Karena itu, resentator tak boleh salah dalam menangkap ide penulis buku. Untuk menjauhinya dari kesalahan, dapat dilakukan dengan membaca kata pengantar atau sinopsis buku nan ada di cover belakang buku.
3. Memiliki wawasan nan luas
Resentator dalam melakukan resensi buku harus memiliki pengetahuan nan banyak tentang buku dan topik buku. Karena itu, resenstator harus memahami sistematika penulisan, tata bahasa, lay out, global penerbitan hingga perangkat bahasa.
4. Harus berani membandingkannya dengan karya orang lain
Resentator tidak hanya membaca buku nan ingin diresensi saja. Ia harus membaca buku lain nan memiliki tema sejenis. Di sinilah nanti kemudaha resentator buat mengungkap keungguan dan kekurangan isi buku.
5. Komentar nan diberikan harus dengan acuan nan Jelas
Resentator di dalam melakukan resensi buku juga boleh memberikan komentar dan evaluasi terhadap buku. Namun, dengan tetap memperkuatnya dengan data, rumusan dan teori nan tepat.
Intinya, resensi buku ialah penjabaran tentang buku nan ingin dikupas. Maka buat menjadi resentator, syarat nan paling primer ialah hobi membaca. Jika sudah hobi membaca, meresensi buku akan dengan mudah dilakukan. Menemukan ide penulis, kelebihan dan kekurangan buku serta mencari buku pembandingpun akan dengan mudah dilakukan.
Inilah kajian sederhana tentang faedah membaca buku dan cara meresensi buku. Dengan resensi buku, Anda dapat mengundang buku datang ke rumah Anda. Tak perlu lagi mengeluarkan uang. Anda tinggal duduk di rumah, buku akan datang ke rumah Anda.