Rumah Sederhana = Rumah Fungsional?
Di sekitar kita ada jenis rumah kumuh, rumah sangat sederhana, rumah sederhana, rumah mewah, dan rumah megah. Namun, semua itu pun kembali ke persepsi kita nan melihat dan memaknai kata sederhana, mewah dan sebagainya. Jadi kita baru dapat mengidentifikasi contoh rumah sederhana atau jenis rumah lainnya melalui pengamatan, bukan memahami konsepnya.
Kita memang sering mendengar istilah rumah sederhana pada berbagai kesempatan atau pada saat ini Anda memang tinggal di rumah sederhana bersama keluarga. Sebelum memahami konsep rumah sederhana, terlebih dahulu kita dapat menunjukkan rumah sederhana nan ada di sekitar kita.
Apalagi, jika kita tinggal di lingkungan dengan rumah nan heterogen, tak seperti perumahan, maka bisa dengan mudah kita membedakan antara rumah nan satu dengan nan lainnya.
Rumah Sederhana = Rumah Fungsional?
Contoh rumah sederhana bisa menjadi rumah fungsional, artinya suatu bangunan rumah nan bagian atau ruangan-ruangannya memiliki fungsi minimal bagi suatu keluarga. Dengan demikian, ukuran sederhana bagi keluarga muda dengan anak satu akan berbeda dengan keluarga kompleks dengan anak empat atau lebih.
Desain atau contoh rumah sederhana buat keluarga kecil atau keluarga baru, misalnya berupa rumah tipe 27 dengan satu kamar tidur, satu ruang tengah, sekaligus berfungsi sebagai ruang tamu, satu kamar mandi, dan dapur mini di bagian belakang. Dengan luas tak terlalu besar, rumah jenis ini bisa mencukupi kebutuhan akan ruang bagi keluarga muda.
Akan tetapi, jika keluarga muda tersebut memiliki fasilitas mobil, maka rumah tersebut memerlukan carport . Demikian juga, jika Anda sering dikunjungi oleh saudara atau teman, maka dibutuhkan lagi minimal satu ruangan tambahan sehingga ada pembeda antara ruang tamu dengan ruang tengah atau ruang keluarga. Dalam hal tersebut, rumah tipe 36 masih dapat dikatakan rumah sederhana.
Selain itu, Anda perlu memperhatikan tampilan fisik sebuah rumah. Misalnya, rumah cukup besar dengan cat nan pudar dan dipenuhi dengan lumut, genting bocor di sana-sini, dan halaman berumput tidak terurus, dapat juga rumah tersebut dikatakan sebagai rumah kumuh atau rumah rusak. Jadi, dalam hal ini rumah sederhana tak memiliki tolok ukur dalam hal ukuran, serta penampilan fisiknya.
Rumah Sederhana = Rumah Standar?
Selain adanya ukuran fungsi bagi sebuah rumah tinggal , tentunya ada baku eksklusif nan harus dipenuhi agar sebuah rumah layak disebut sebagai rumah sederhana. Rumah sederhana hanya memerlukan baku minimal dari beberapa komponen buat dikatakan sebagai rumah nan layak buat ditempati. Baku tersebut di antaranya baku fungsi, baku arsitektur, baku sanitasi (kesehatan), dan baku keindahan.
Standar fungsi telah dibahas sebelumnya, yakni sebuah rumah sederhana ialah rumah nan bagian-bagiannya memenuhi kebutuhan dasar keluarga nan menempatinya. Jumlah ruangan harus cukup buat ditempati oleh sejumlah anggota keluarga. Ukuran ruangan pun tak terlalu besar dan tak terlalu desak-desakan sehingga susah menyimpan perabot rumah tangga.
Standar arsitektur berhubungan dengan perencanaan dan pengerjaan, serta kualitas bahan bangunan. Baku ini harus dipenuhi sehingga rumah benar-benar kondusif sebab dibangun dengan menggunakan bahan bangunan nan cukup, prinsip arsitektur nan benar, dan memperhatikan kondisi huma nan di atasnya dibangun rumah.
Biasanya semua hal tersebut telah digambarkan secara rinci dalam proses perencanaan pembangunan sebuah rumah. Kualitas bahan seperti besi beton, konstruksi pondasi, pasir, rasio antara semen dengan pasir, jenis genting, kayu nan digunakan benar-benar sinkron sehingga menjamin rumah tersebut kokoh.
Standar sanitasi berhubungan erat dengan faktor kesehatan rumah. Secara luas, sanitasi mencakup sistem pengadaan air serta sistem pembuangan limbah rumah tangga terutama air. Termasuk juga sistem jendela rumah, septic tank , pencahayaan sinar matahari, dan sebagainya. Semua harus sudah direncanakan dan terpasang dengan sahih pada rumah sederhana.
Sementara itu, baku estetika berhubungan dengan tampilan rumah baik dari luar (eksterior), maupun dari dalam (interior). Dilihat dari luar, apakah bentuk rumah tersebut sinkron dengan zaman pada saat ini? Bagaimana penampilan fasadnya? Bagaimana penggunaan rona cat? Bagaimana susunan pagar? dan sebagainya.
Di dalam rumah pun haruslah tertata dengan baik, mulai dari penempatan barang-barang dalam setiap ruangan, rona cat, penggunaan meubel, tata cahaya dan kelistrikan, serta ornamen rumah. Semua itu akan berpengaruh terhadap kebanggaan dan kepuasan penghuni rumah serta mendukung kenyamanan orang-orang nan menempatinya.
Rumah Sederhanaku = Surga Mewahku
”Rumahku ialah surgaku”, demikian bunyi pepatah tentang suasana rumah nan bagaikan surga bagi penghuninya. Selain perbedaan makna betah nan dihadirkan oleh semua anggota keluarga, perbedaan makna tersebut hadir juga dari penataan rumah nan ditempati, meskipun rumah tersebut jauh dari kesan mewah dan glamor.
Rumah sederhana pun bisa disulap menjadi elegan dan ”ramah” baik bagi penghuninya maupun bagi orang nan melihatnya, baik dari dekat maupun dari jauh. Semua itu bisa diciptakan dengan beberapa usaha sederhana, namun cukup efektif memberi perbedaan makna berbeda. Untuk menciptakan rumah sederhana menjadi surga mewah bagi penghuninya, ada beberapa kiat nan bisa diikuti, di antaranya.
1. Atur peletakkan barang di dalam rumah. Misalnya, tempatkanlah dekorasi rumah nan paling mahal nan Anda miliki buat disimpan di bagian tengah. Misalnya, patung ukiran Jepara atau guci klasik ukuran besar bisa diletakkan di ruang tamu. Singkirkanlah ornamen dan barang nan tak terpakai sebab justru akan mengurangi kesan elegan rumah Anda.
2. Gunakan pastisi unik. Partisi ini bisa dibuat custom oleh Anda atau tim nan Anda miliki, atau membeli partisi nan sudah jadi di tempat-tempat khusus. Banyak sekali pilihan pastisi nan bagus dengan berbagai motif, bahan, ukuran, dan harga. Sesuaikanlah dengan konsep rumah Anda.
3. Pilih rona cat dinding nan tepat. Rona merupakan unsur keindahan nan utama. Setiap rona juga mewakili karakter nan bhineka dan menghadirkan perbedaan makna nan berbeda pula. Misalnya, rona putih menampilkan perbedaan makna higienis dan ringan, rona merah muda menampilkan perbedaan makna ceria dan lembut, dan rona coklat atau abu-abu menampilkan rona nan tegas dan kontras.
Buatlah variasi rona cat dinding Anda di setiap ruangan dengan minimal namun terlihat serasi. Untuk eksterior rumah, pilih cat nan tak terlalu mencolok namun sinkron dengan lokasi, desain, dan bahan rumah Anda. Misalnya, rumah dengan bahan batu-batu alam, sebaiknya menggunakan cat dengan rona natural seperti abu muda, coklat, krem, dan variasi di antara warna-warna tersebut.
4. Tatalah buku-buku di rak khusus. Buku memberikan kesan nan intelek. Buku juga diyakini bisa mengisi ruang sebagai pengganti dari ornamen barang-barang mahal. Selain itu, buku juga dapat menjadi bahan bacaan pengunjung. Jadi, koleksi buku di rumah sama dengan perpustakaan mini bagi keluarga dan tamu kita.
5. Perhatikan pagar rumah Anda. Pagar selain berfungsi sebagai pengaman dari tindak kejahatan dan hal-hal nan tak diinginkan, juga berfungsi memberi bukti diri tersendiri dan aksen rumah Anda. Sesuaikan bentuk dan bahan pagar dengan desain rumah.
Jika diperlukan tambahkan pula lampu di beberapa pojok pagar. Anda dapat memilih lampu lampion kaca atau acrylic dan memasang lampu dengan arah vertikal dari bawah. Meskipun, lampu hanya tampak pada malam hari tetapi bisa membangun suasana hangat dan romantis.
Semoga artikel nan membahas mengenai contoh rumah sederhana ini bisa bermanfaat bagi Anda.