Tips Kondusif dan Nyaman Memakai G-string

Tips Kondusif dan Nyaman Memakai G-string

G-string ialah jenis underwear (pakaian dalam) seksi nan dipakai buat menampilkan kesan seksi bagi para pemakainya. Pemakaian G-string biasanya dikenakan saat akan memakai celana berwarna putih atau busana ketat, gaun pesta berbahan sutra halus, jeans dengan potongan pinggul nan rendah, ataupun aneka busana nan membentuk tubuh dan inheren ketat. Tujuannya agar tampilan bokong terlihat menjadi lebih latif dan garis celana dalam tidak terlihat ketika memakai busana ketat.

Tidak ada nan tahu niscaya sejarah awalnya G-string terbuat. Yang jelas, celana dalam nan hanya terdiri dari tali mungil dan epilog nan sedikit buat menutupi aurat ini pertama kalinya dikenakan oleh kaum pria. Para pria di beberapa suku di Afrika merupakan pria pertama nan mengenakan G-string. Kemudian diikuti oleh orang Jepang nan memakainya pada pertandingan gulat sumo. Jenis baju dalam ini dibuat memang dengan mempertimbangkan menutupi alat kelamin pria. Ya... jika dicermati, jenis underwear seksi ini hampir sama pemanfaatannya dengan koteka di Indonesia.

Seiring perkembangan mode, G-string tidak hanya dipakai oleh kaum pria. Saat ini, kaum wanita pun getol menggunakan G-string. Umumnya, G-string hadir dalam bentuk pakaian atau baju renang dan biasa digunakan oleh kaum pria maupun wanita. Bahkan, tidak hanya digunakan pada event-event eksklusif saja seperti menghadiri sebuah pesta, di luar negeri pemakaian G-string sudah seperti memakai baju dalam sehari-hari bagi semua orang.

Berbicara mengenai underwear seksi ini, banyak nan tak tahu kalau pada awalnya pemakaian G-string hanya dipakai oleh para pekerja nan berprofesi sebagai penari erotis atau dikenal dengan nama "Strippers". G-string nan dikenakan oleh para penari tersebut ialah baju terakhir nan akan menutupi tubuh sang penari. Dan pada akhir tariannya, sang penari akan membuka G-string sebagai epilog tarian hingga sang penari benar-benar telanjang di atas panggung.



Asal Kata G-string

Tak ada nan tahu persis mengapa bentuk celana dalam seksi ini dinamakan G-string. Banyak teori nan berkembang dalam pemberian nama tersebut. Suatu kelompok pribumi di Amerika (suku Indian) menyebut celana dalam ini sebagai "geestringi". Kemudian penggunaan bahasa ini berganti menjadi "g string".

Lalu ada pula nan menyebutkan bahwa asal kata G-string berasal dari istilah "girdle string" nan pertama kali muncul dalam sebuah buku karya Western Wiles pada 1878. Di buku itu terdapat kalimat nan menyebutkan bahwa laki-laki memakai "geestring" ketat di sekitar pinggangnya, dibuat dengan satu garis helai baju nan dipakai di antara kedua kaki dari depan tubuh hingga ke belakang.

Cerita lain menyebutkan asal kata G-string didapat dari nama sebuah senar terendah dari alat musik biola, nan di dalam musik diketahui sebagai kunci g atau senar G (G-string). Jika melihat bentuk underwear G-string nan minimalis dan membuat pemakainya terlihat lekukan tubuhnya bagaikan alat musik biola, sepertinya cerita ini nan paling tepat.



G-String, Si Seksi nan Berbahaya

Menggunakan G-string memang menambah penampilan terlihat semakin seksi. Ketika menggunakan gaun pesta ataupun celana jeans ketat tidak akan terlihat garis celana dalam seperti halnya ketika kita memakai celana dalam biasa.

Namun, tahukan Anda jika keseksian G-string bisa mengundang sejumlah risiko berbahaya, khususnya bagi wanita. Apalagi jika pemakaiannya dilakukan setiap hari. Penelitian pakar menyebutkan perempuan nan setiap hari memakai G-string akan lebih mudah terkena penyakit infeksi kelamin. Lho , mengapa dapat seperti itu?

Rupanya bahan G-string seperti nilon nan menjadi penyebabnya. Bahan ini seringkali berperan menahan kelembaban di area intim. Bahan nilon memang tak menyerap keringat dan juga dapat menimbulkan lecet pada kulit jika dipakai seharian. Pemakaian G-string berbahan nilon akan membuat area intim tidak dapat bernapas. Jika area intim kita kondisinya lembap akan menyebabkan bakteri berkembangbiak dengan cepat. Selain itu, G-string juga membantu penyebaran infeksi dari satu organ ke organ lain.

Pemakaian G-string juga tidak dapat melindungi area intim wanita dari berbagai bakteri dan kotoran. Baik dari baju nan kita kenakan, ataupun bakteri nan menempel pada toilet umum. Selain itu, minimnya kain nan tidak menutupi area intim dapat saja menyebabkan iritasi kulit, khususnya bagi wanita nan memiliki kulit sensitif. Dapat dibayangkan bagaimana jika iritasi terjadi. Bukannya seksi nan didapat, melainkan rasa gatal dan iritasi di daerah intim Anda. Hal itu niscaya sangat mengganggu sekali!



Tips Kondusif dan Nyaman Memakai G-string

Bagi Anda nan baru pertama kali memakai G-string memang akan merasakan sedikit rasa aneh. Bayangkan saja memakai kain minim dengan tali nan terselip di antara bokong akan membuat tak nyaman. Kebiasaan menggunakan celana dalam nan menutupi seluruh area intim pun memengaruhi Norma kita ketika menggunakan G-string buat pertama kalinya.

Soal kenyamanan dapat Anda atasi dengan membiasakan diri memakai G-string. Namun, pastikan Anda benar-benar membeli sebuah G-string ketika Anda ingin memakainya. Di pasaran, banyak nan tertipu dengan G-string padahal celana minim itu hanyalah celana dalam biasa. Telitilah dalam membeli sebab memang ada beberapa baju dalam nan dibuat mirip atau hampir sama dengan G-string.

Pastikan Anda benar-benar membeli produk G-string nan sinkron dengan bentuk tubuh Anda sehingga ketika memakainya akan terasa rasa nyaman. Umumnya G-string hadir dengan berbagai gaya, seperti the invisible G-string, the micro G-string , dan the pearl G-String . Banyak orang nan bilang mengenakan G-string seolah tidak mengenakan baju dalam apa pun. Bentuknya nan mungil membuat pemakainya semakin percaya diri sebab tidak terlihat garis celana dalam pada busana nan dipakainya sama sekali.

Anda masih dapat memakai underwear seksi ini dengan kondusif dan tidak perlu takut dengan risiko di atas. Caranya bagaimana? Beberapa tips kondusif memakai G-string dapat Anda terapkan.

  1. Jangan memakai G-string setiap hari. Iklim Indonesia nan tropis membuat taraf kelembapan udara sangat tinggi. Jika Anda tidak ingin terkena risiko berbahaya, lebih baik jangan memakai G-string seharian.

  2. Gunakan G-string nan berbahan alami dan lembut seperti sutra dan katun asli. Intinya carilah G-string nan mampu menyerap keringat di kulit area intim Anda.

  3. Pastikan memakai G-string hanya pada saat event tertentu saja. Misalnya saat pesta nan mengharuskan Anda mengenakan busana gaun pesta ketat. Segera ganti G-string Anda jika pesta telah usai dengan celana dalam biasa.

  4. Gunakan G-string dengan ukuran nan tepat agar tidak menimbulkan lecet atau ketidaknyamanan saat memakainya.

  5. Oleskan baby oil di sekitar tali G-string buat meminimalkan iritasi kulit. Bagi Anda nan memiliki kulit sensitif, jangan memaksakan diri buat memakai G-string hanya sebab ingin ikutan mode.

  6. Jika Anda mesti ke toilet generik ketika Anda sedang memakai G-string, pastikan kebersihan toilet generik terjaga. Bersihkan area intim Anda dengan maksimal.