Jaringan Oto - Tenaga Penagih
Tahukah Anda jaringan Oto? Yang pernah berhubungan dengan perusahaan pembiayaan buat sepeda motor, sepertinya mengenal Jaringan Oto . Jaringan perusahaan Oto Finance ini cukup terkenal di Indonesia. Bahkan di sebuah wilayah, ada beberapa cabang kantor Oto. Besarnya minat masyarakat memiliki kendaraan bermotor telah dimanfaatkan oleh para pengusaha nan jeli. Mereka memberikan kemudahan mengambil kendaraan bermotor dengan cara kredit. Inilah nan membuat perusahaan seperti Oto semakin menggurita.
Jaringan Oto - Tenaga Penagih
Bila pernah mengamati kegiatan nan ada di sekitar kantor Oto, orang akan tahu betapa ramainya transaksi nan dilakukan. Setiap hari ada puluhan orang nan silih berganti mendatangi kantor Oto. Para petugas penagih utang juga tak kalah banyaknya. Mereka bekerja dengan sangat rajin sebab ada komisi nan besar kalau dapat mendapatkan nasabah dan sukses menagih utang kepada nasabah tersebut.
Yang cukup menyakitkan mungkin bagi nasabah. Kalau beberapa kali tak dapat membayar angsuran maka kendaraan nan telah diambil itu harus dikembalikan. Ini sudah menjadi satu peraturan nan tak dapat diganggu gugat. Pihak Oto juga tak mau merugi. Bisnis pembiayaan nan mereka lakukan membutuhkan kapital nan besar. Kapital ini tak sepenuhnya ditanggung oleh pemilik melainkan juga berasal dari bank.
Artinya pihak Oto juga harus membayar utang mereka. Sama dengan membeli rumah. Pihak Oto juga memberikan persyaratan nan mewajibkan pihak pengutang buat membayar uang muka kendaraan nan dipilihnya sebesar 30%-70%. Mengapa banyak orang memilih Oto? Kemudahan bertransaksi dan birokrasi nan tak terlalu berbelit membuat nasabah memilih perusahaan pembiayaan satu ini. Itulah tak mengherankan kalau banyak sekali cabang Oto di seluruh Indonesia.
Semakin banyak cabang, maka tenaga penagih pun banyak. Anak-anak muda dengan penampilan nan menarik menjadi ujung tombak nan bagus bagi perusahaan ini. Mereka dilatih buat dapat berkomunikasi dengan baik agar calon nasabah dan para nasabah tak merasa sedang ditekan. Peraturan nan jelas telah menbuat semua transaksi berjalan dengan lancar. Sporadis ada hambatan nan sangat berarti di lapangan.
Cara Mendapatkan Pembiayaan di Oto Finance
Cara mendapatkan pinjaman dana dari Oto itu cukup mudah. Pertama tentu saja pihak nasabah harus mengunjungi kantor Oto nan paling dekat dengan loka tinggalnya. Sebelum mengunjungi kantor Oto, calon nasabah itu telah menemukan kendaraan nan diincarnya. Selanjutnya, pihak Oto dalam hal ini diwakili oleh Credit Marketing Officer, akan melakukan survey terhadap kendaraan nan diminati tersebut.
Bila selesai tahapan ini, lalu petugas dari Oto tersebut akan memberikan bimbingan bagaimana melengkapi persyaratan nan diminta dan harus dipenuhi. Waktu menunggu tak lama. Biasanya hanya sekira 2-3 hari dari survey, maka perjanjian atau akad kredit dapat dibuat. Setelah perjanjian ditandatangani, lalu nasabah akan mendapatkan foto kopi jadwal pembayaran dan semua ketentuan lainnya nan berlaku termasuk kalau tak mampu membayar angsuran setiap bulannya.
Bila semua urusan administrasi selesai, maka kendaraan dapat langsung dikirim oleh pihak Dealer. Kalau stok ada, tak akan menunggu lama. Namun, kalau harus memesan (indent) terlebih dahulu, biasanya harus menunggu selama seminggu. Sudah niscaya pemilik kendaraan tak akan mendapatkan BPKB kendaraannya kalau utangnya belum lunas.
Mudahnya mendaparkan utangan ini telah membuat banyak orang mendatangi kantor Oto. Maraknya tukang ojek di mana-mana juga tak terlepas dari keberadaan cabang Oto di seluruh tanah air. Huma rezeki satu ini memang menjadi tumpuan banyak orang nan tak mempunyai pekerjaan tetap. Sulitnya lapangan pekerjaan bagi nan tak mempunyai keahlian spesifik telah membuat orang memiilih menjadi tukang ojek.
Haramkah Bisnis Seperti Ini?
Pada dasarnya, mengutang itu boleh. Tetapi nan tak boleh ialah kalau utangan itu ada bunganya. Jadi kalau pihak Oto memperlakukan bunga, maka layanan nan mereka berikan sebaiknya tak gunakan sebab memang masuk dalam kategori haram. Berbeda kalau Oto mempunyai jaringan nan menggunakan cara-cara yang syar’i.
Banyak perusahaan pembiayaan nan memperlakukan teknik syariah dalam transaksinya. Ternyata di beberapa loka pembiayaan syariah ini juga telah dilirik oleh Oto. Cara-cara dengan teknik nan islami ini tak terlalu berbeda. Yang membedakan ialah akadnya.
Perusahaan pembiayaan akan membeli kendaraan nan diminati secara tunai kepada Dealer. Setelah itu nasabah membeli kendaraan itu ke Oto. Selanjutnya disepakati satu harga. Misalnya, sebuah sepeda motor nan dibeli di Dealer seharga 15 juta, dijual oleh Oto dengan harga 20 juta. Artinya nasabah membayar seharga 20 juta buat motor tersebut dalam jangka waktu tertentu. Pembayarannya tentu saja tetap dan tak mengikuti naik turunnya suku bunga.
Pembayaran seperti inilah nan dianggap islami dan tak haram. Kalau misalnya, Oto memberikan pinjaman uang dan nasabah harus membayar sinkron dengan tingakt suku bunga, maka artinya Oto menjalankan bisnis riba. Ini nan haram. Bgai nan ingin mengikuti tuntunan agama, sebaiknya tak bermata dan berhati gelap dalam urusan dunia.
Mengikuti tuntunan itu niscaya akan memberikan ketenangan dan keberkahan pun akan lebih mudah didapatkan. Dengan hayati dalam keberkahan, maka melangkah di global ini lebih ringan. Tuntutan hayati memang sangat banyak dan terasa semakin berat. Namun, akan semakin tak tertahankan kalau makan uang riba. Dosa nan dipikul itu akan sangat berat.
Bila dosa ini tak dihiraukan dan malah berpendapat bahwa hukum seharusnya mengikuti perkembangan zaman, maka nan terjadi ialah hati nan semakin tak putih. Bening hati menghilang secara perlahan hingga akhirnya akan sangat mudah melakukan dosa-dosa lainnya. Dosa-dosa nan menumpuk ini akan membuat sensitivitas terhadap dosa menurun.
Oto Multiartha dan Summit Oto Finance
Oto grup menyadari bahwa pemain dibidang pembiayaan ini cukup banyak. Bahkan ada nan telah bergerak memberikan pembiayaan secara syariah. Demi mendapatkan porsi nan lebih baik dibidang pembiayaan, Oto grup telah mempelajari tentang hukum syariah dalam bidang ini sejak tahun 2012.
Kini di beberapa loka seperti di Kebumen, sudah berdiri Oto syariah. Oto sendiri terdiri dari dua bidang pembiayaan. Untuk kendaraan roda empat, Oto grup mempunyai Oto Multiartha. Sedangkan buat kendaraan beroda dua, ada Summit Oto Finance .
Perusahaan ini bersaing dengan beberapa perusahaan pembiayaan seperti, Federal International Finance (FIF), Sarana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance, Mandala Multifinance dan Trust Finance. Kemudian ada Amanah Finance dan Al Ijarah Indonesia. Semua perusahaan pembiayaan nan disebutkan itu telah mempunyai cabang nan spesifik bergerak dengan memberikan pelayanan secara syariah.
Tingkat pencerahan beragama nan semakin tinggi, mau tak mau membuat perusahaan seperti Jaringan Oto memutar otak agar tak tergerus oleh zaman. Tentu saja mereka tak mau kalah dan tak mau melepaskan pangsa pasar nan telah ada. Apalagi jaringan kantor Oto nan telah merambah seluruh tanah air itu tak dapat dibiarkan tenggelam begitu saja. Untuk itulah mobilitas cepat harus segera dilakukan demi menyelamatkan perusahaan.