Cara Kerja Mesin Diesel
Mesin diesel ialah mesin penggerak nan memerlukan donasi gas buat dapat bekerja dengan baik. Gas nan digunakan buat menghidupkan mesin diesel haruslah gas nan sudah dikompresi dan mempunyai suhu nan tinggi.
Mesin diesel diproduksi dalam dua versi, mesin diesel dua stroke dan mesin diesel empat stroke. Awal diciptakan, mesin diesel digunakan buat menggantikan mesin uap. Sejak 1910-an, mesin diesel sudah banyak digunakan pada kapal selam, lokomotif, truk besar dan pembangkit listrik.
Penggunaan mesin diesel pada kendaraan seperti mobil baru terjadi pada sekitaran tahun 1030-an. Berkembang hingga 1970-an. Mesin diesel banyak digunakan dimobil-mobil jenis offroad. Pada 2007, sebanyak 50 persen mobil produksi Eropa menggunakan diesel sebagai mesin penggeraknya.
Sejarah Mesin Diesel
Tokoh dibalik "panasnya" mesin diesel ialah Rudolf Diesel. Lelaki ini ialah seorang nan berkewarganegaraan Jerman tapi lahir di Paris. Rudolf Diesel lahir pada 1858. Diesel menempuh pendidikan di Munich Polytechnic. Setelah lulus bersekolah, Diesel berprofesi sebagai seorang teknisi lemari es.
Kecintaannya terhadap mesin membuat Diesel terus berkreasi dan melakukan berbagai percobaan. Cintanya terletak pada jengkal-jengkal mesin. Ia merancang mesin kalor termasuk, a solar powered air engine , mesin nan menggunakan tenaga surya dan udara.
Pada 1892, Diesel mendapatkan hak paten buat mesin hasil karyanya tersebut. Ia mematenkan hasil ciptaannya tersebut di empat negara sekaligus, Jerman, Swiss, Inggris dan Amerika. Saat itu ia mengenalkan mesin ciptaannya sebagai salah satu metode pemanfaatan panas buat mempermudah pekerjaan, atau dikenal dengan istilah "Method of and Apparatus for Converting Heat into Work".
Mesin diesel karyanya nan pertama tersebut akhirnya mendapatkan nomer paten produk di Spanyol, Perancis, dan Belgia pada 1894, kemudian di Jerman pada 1895, dan terakhir di Amerika pada 1898. Mesin diesel pertama kali dioperasikan pada 1897.
Cara Kerja Mesin Diesel
Mesin diesel menggunakan teori Hukum Charles buat beroperasi. Udara nan dikompres secara otomatis, mengakibatkan suhu nan meningkat. Suhu nan sudah meningkat inilah nan dimanfaatkan buat proses pembakaran. Suhu udara nan sudah naik tersebut kemudian masuk ke ruang pembakaran dan dikompresi oleh piston.
Sebelum suhu panas tersebut menyebabkan piston berada di posisi Titik Mati Atas (TMA) atau Before Top Dead Center (BTDC), bahan bakar pada mesin diesel tersebut disuntikkan pada ruang bakar mesin tersebut. Bahan bakar tersebut disuntikkan melalui nozzle, agar bahan bakar pada mesin diesel bercampur dengan suhu panas nan sudah lebih dulu dihasilkan.
Hasil dari rendezvous antara bahan bakar mesin diesel dengan suhu tinggi inilah nan mengakibatkan pembakaran dengan cepat. Pada saat injeksi, akan terjadilah sebuah ledakan. Ledakan inilah nan menyebabkan gas nan berada di ruang pembakaran mekar dan menggerakkan piston ke arah bawah, kemudian menghasilkanlah apa nan disebut dengan tenaga linear.
Mesin diesel ialah sebuah mesin nan sangat membutuhkan suhu nan tinggi buat bisa beroperasi dengan baik. Suhu nan tinggi tersebut dapat juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Suhu lingkungan nan dingin akan memperlambat pemanasan pada mesin diesel.