Mengenal Lagu-Lagu Nidji
Nidji ialah sebuah band nan sudah telah lama kita kenal. Gaungnya juga cukup menggema di belantika musik tanah air. Maka, tak diragukan lagi bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia tahu tentang band asal Bandung ini.
Nidji modern rock alternative ialah tema nan diusung buat dipersembahkan pada publik. Band ini terbentuk pada februari tahun 2002 dengan personil awal yaitu Rama dan Ariel sebagai pemetik gitar, Andro sebagai basis, dan Giring sebagai pengisi suara atau vokalis.
Band ini terinspirasi dari bermacam-macam band luar negeri, seperti The Verve, L'Arc~en~Ciel atau Laruku, sebuah band rock dari Jepang, Dave Matthews, Coldplay, Goo Goo Dolls, U2, Keane, Radiohead, Smashing Pumpkins, The Killers, dan lain sebagainya.
Lagu pertama nan mereka rilis ialah lagu nan berjudul “Maria”. Dalam perjalanannya ditahun 2005, pihak label rekaman, yaitu Musica Studio berani menggandeng band ini ntuk rekaman, kemudian secara resmi keluarlah album perdana nan bertajuk “breaktru” dengan konsep baru, yaitu Giring Ganesha (vokal), Rama dan Ariel (gitar), Adrie (drum), Andro (bass), dan Run-D (keybord). Dengan lagu andalan yaitu “Sudah”, “Hapus ku”, dan “Bila saya jatuh cinta”.
Dengan peluncuran album ini maka mereka sudah resmi masuk dalam industri musik tanah air dan bersaing dengan band – band nan sebelumnya sudah eksis, seperti Peterpan, Dewa, Letto, dan band – band baru nan bermunculan pada saat itu.
Pernah Rugi dampak Pembajakan
Band nan berasal dari bahasa Jepang (Niji) nan artinya pelangi ini, merupakan salah satu band nan sempat mengalami kerugian dampak pembajakan, dengan hanya meraup penjualan kurang lebih sebesar 500.000 kopi.
Pada saat itu sebagian besar lagu-lagunya sudah diterima dengan baik oleh telinga masyarakat. Namun, apa mau dikata, band ini menjadi korban pembajakan oleh oknum-oknum nan mengambil laba dari album mereka.
Meski demikian, mereka tetap semangat dalam menjalani persaingan di industri musik. Mereka membuktikan itu dengan dikeluarkannya album top up di tahun 2007, dengan hit single “Biarlah” dan album Breaktru’ English version ditahun nan sama.
Langkah niscaya band juga mereka tunjukkan dengan mengisi suara atau lebih kita kenal dengan soundtrack film layar lebar, yakni film nan diadopsi dari novel karya Andrea Hirata “Laskar Pelangi” dengan judul lagu nan sama. Banyak sekali penghargaanyang mereka dapatkan baik dari pihak rekaman/label dan pihak-pihak luar.
Platinum pun mereka sabet dan sekarang menjadi icon model salah satu brand sepatu terkenal, Piero, dan model iklan salah satu brand sepeda motor tanah air. Selain itu, lagu-lagu Giring dan kawan-kawan juga nangkring di posisi 1 dalam chart-chart Radio Nasional, acara televisi nasional seperti Inbox, Dahsyat, dan lainnya. Ini membuktikan bahwa karya – karya mereka memang layak buat diperhitungkan.
Siap Go Internasional
Tahun 2011, band beraliran modern rock alternative ini berencana buat go - Internasional buat keduakalinya dengan mengeluarkan album dalam 2 bahasa sekaligus. Artinya, mereka akan menggarap dengan dua versi, nan gosipnya akan dibuat di Australia. Keren bukan? Band nan dengan susah payah berdiri dan akhirnya dapat sampai go internasional menjadi kebanggaan untuk kita.
Ini menjadikan group band lain tergerak buat menciptakan karya-karya nan bisa membawa nama harum Indonesia di belantika musik Indonesia. Wah mudah – mudahan langkah niscaya nidji ini menjadi semangat dan sebagai pematik buat lebih ekspresif dalam berkarya, sekaligus menjadi contoh buat para musisi nan lain buat tergerak lebih maju lagi.
Mengenal Lagu-Lagu Nidji
Sudah ada banyak lagu-lagu band ini nan terkenal di blantika musik Indonesia. Namun, apakah Anda sudah mengerti sahih makna dari lagu-lagu tersebut? Untuk lagu nan berbahasa Indonesia niscaya sudah banyak nan tahu, namun apakah masih sama dengan lagu nan berbahasa Inggris.
Ya. Band ini memang beberapa kali menciptakan lagu dalam bahasa Inggris. Bahkan, salah satunya menjadi soundtrack buat film luar negeri.
Lagu Disco Lazy Time
Lagu ini memang berirama riang dan membuat siapa saja nan mendengarkannya ingin ikut bersenandung bahkan mengoyangkan badan. Namun, dibalik musik nan ceria, sebenarnya lagu ini menceritakan tentang kesedihan.
Ya. Lagu ini ialah citra seseorang nan merasa kesepian. Inilah penggalan lirik nan menyeritakan kesepian itu.
Bait pertama : Nothing is forever
Nothing is for real aa aa
Do you have to leave me
Why don’t you just kill me aa aa
Bait kedua : If time is the loneliest people then
Life is the loneliest time
Time is the loneliest people life a ha
Bait ketiga : This is disco laziest time (I want you n’l need you)
This is disco laziest time (I want you n’l need you)
Techno baby come around (I want you n’l need you)
This is disco loneliest time (I want you n’l need you)
Dalam bait pertama di atas memiliki arti bahwa si “tokoh” dalam lagu ini sedang mengalami putus cinta. Tidak ada sesuatu nan konkret dan abadi dari sebuah hubungan. Suatu saat interaksi kita dengan pasangan niscaya akan berubah menjadi perpisahan. Entah berpisah sebab putus cinta atau sebab sang pujaan hati meninggal dunia.
Perasaan sedih semakin dalam ketika ada kata Do you have to leave me, why don’t you just kill me aa aa. Artinya ialah kamu meninggalkanku, kenapa kamu tak membunuh saya saja. Mungkin maksudnya ialah daripada kekasihnya meninggalkannya, lebih baik sang kekasih membunuhnya saja. Mengapa dia tak melakukan itu. Itu artinya si “tokoh” dalam lagu sangat menderita dan putus harapan sebab hubungannya berakhir.
Pada bait kedua, si tokoh merasa bahwa dia ialah orang nan paling kesepian di dunia. Sekarang dia sudah tak memiliki pendamping nan biasa menemaninya. Dia merasa sendiri dan kesepian. Jika waktu ialah seseorang nan kesepian, begitu juga hidup. Maksudnya, waktu nan ada dalam hidupnya hanya membuatnya merasa kesepian.
Kemudian bait ketiga menjelaskan bahwa si tokoh pergi ke disco buat menghilangkan kesedihannya. Di sana memang loka bagi orang-orang nan penat dengan kehidupan dan permasalahan nan mereka hadapi. Kebanyakan orang pergi ke disco buat menghilangkan kesepian, namun tak berlaku bagi si tokoh.
Menurutnya, disco nan dia kunjungi saat patah hati ialah nan paling tak menyenangkan. Saat seseorang patah hati, apalagi patah hati nan teramat dalam akan membuatnya malas buat melakukan segala aktivitas. Bahkan saat ke disco, nan harusnya berisi kesenangan malah sebaliknya. Sang “tokoh” hanya menginginkan kekasihnya buat kembali padanya.
Jadi inti dari lagu ini ialah kesepian nan sangat dalam dari sang “tokoh” atau citra dari seseorang nan sedang patah hati. Jika Anda tak memperhatikan dan mengerti arti dari liriknya, Anda niscaya akan mengira bahwa lagu ini ialah lagu semangat.
Memang lagu ini dikemas dengan apik dan unik, tidak salah jika band Giring dan kawan-kawan ini menjadi band papan atas Indonesia. Kreatifitas mereka memang patut buat diacungi jempol.
Band ini memang unik. Selain sang vokalis nan dulu berpenampilan dengan rambut kribo dan gaya tangannya nan khas, lagu-lagunya juga sangat bagus.
Itulah profil mengenai band dengan genre modern rock alternative ini. Tentunya kita harus bangga memiliki band bagus seperti ini. Tentu saja Anda juga harus menghargai katya-karya dari mereka. Semoga impian band ini buat go internasional dan menjadi band terkenal hingga ke luar negeri dapat menjadi kenyataan.
Teruslah berkarya semua musisi Indonesia. Buat musik Indonesia dikenal global dan membuat seluruh rakyat Indonesia bangga.
Selamat membaca.