Kegagalan Cinta Cameron Diaz
Masih ingat sosok 3 wanita ayu jago karate dalam Charlie’s Angle’s? Nah pemeran Natalie Cook nan senyumnya lebar itu ialah si Cantik Cameron Diaz . Wanita nan nama panjangnya Cameron Michelle Diaz tersebut tampil sangat memukau bersama dengan Drew Barrymore dan Lucy Liu di film tersebut. Melalui film tersebut nama Cameron Diaz pun masuk ke dalam jajaran papan atas aktris Hollywood. Seperti lajimnya bintang nan mulai bersinar, maka kehidupan dan karirnya di global hiburan pun semakin terbentang luas. Berbagai kesempatan buat menambah pundi-pundi kekayaannya datang bergelombang. Dan tampaknya Cameron Diaz memang telah menyiapkan mental buat menyongsong kesuksesan tersebut. Ia memang masuk ke global hiburan sejak usia belia. Karena itulah mungkin dalam kamus berkarir Cameron Diaz tak saja menyediakan istilah siap buat gagal tapi sekaligus juga menyediakan kondisi siap buat sukses.
Dalam menapaki jagat global hiburan apalagi di Hollywood, siapapun jangan hanya siap buat gagal tapi sekaligus juga harus siap buat suskes. Kerangka berpikir berpikir seperti dilakukan para pebisnis ini memang akan mengkondisikan jiwa seseorang buat menerima kegagalan kemudian tak saja menata diri buat sekedar bangkit, tapi bagaimana membalikkan keadaan dari kegagalan itu. Seperti juga kesiapan buat gagal nan harus disiapkan, kesuksesan pun sama pentingnya buat dipersiapkan. Kenapa ? Karena tidak sedikit orang nan sukses bangkit ketika menerima kegagalan, namun tidak sedikit nan tak dapat mempertahankan diri ketika mendapat kesuksesan. Sehingga kesuksesan itu bukan saja tak dapat diulang melainkan ia sendiri tenggelam dalam kesuksesan sesaat nan pada akhirnya kembali kepada posisi semula menjadi manusia biasa nan tak memiliki apa-apa selain kesuksesan masa silam.
Rupanya kerangka berpikir berpikir seperti itulah nan telah dipersiapkan Cameron Diaz. Dengan demikian ketika kesuksesan itu datang menghampirinya, ia selalu siap menerima tantangan nan lebih berat lagi, telah mempersiapkan menerima kesuksesan itu dengan sikap dan pikiran profesional.
Awal Karir Cameron Diaz
Cameron Diaz mengawali karirnya pertama kali saat berumur 16 tahun. Senyum lebarnya memukau sejumlah pemilik agency dan lantas menawarinya sebagai model mereka. Lama bergelut di global model, wanita kelahiran tahun 1972 ini lantas mulai mencoba peruntungan di global akting dengan perannya di film Mask, bersama dengan Jim Carrey. Bintang terang mulai kelihatan ketika ia menerjuni global akting. Satu demi satu peran itu datang kepadanya, dari mulai peran sederhana nan tak begitu penting, peran pembantu dan kemudian peran utama. Semua itu diterima Cameron Diaz dengan sikap profesional, selalu menunjukkan sikap profesional sehingga hasilnya pun optimal. Tidak mengherankan bila di karir barunya yaitu bermain peran bagi Cameron Diaz seperti tak terbendung lagi. Berpuluh film berbagai aliran ia bintangi. Bahkan ia sempat terpilih sebagai salah satu nominasi dalam Golden Globe Award tahun 1999.
Bisa berjalan di landasan karpet merah buat menerima penghargaan, memang akan jadi dambaan dan impian setiap aktor, aktris dan mereka nan terlibat di dalam produksi sebuah film. Bagi Cameron Diaz menerima penghargaan atas jerih payahnya bermain peran harus diperjuangkan dengan selalu menerima peran-peran itu secara profesional, sehingga bekerja optimal, sekecil apapun peran itu. Bagi Cameron Diaz disparitas antar peran kecil dan peran besar ialah evaluasi orang semata, sebab pada prakteknya tidak ada peran kecil dan peran besar. Begitu pula dalam menyelami dan menginterpretasikan peran itu, tak ada nan gampang hanya sebab peran kecil, dan terasa sulit sebab peran besar. Memainkan peran apapun sama sulitnya.
Cameron Diaz Mengisi Suara Shrek 5
Tidak hanya global akting, Cameron Diaz mulai menjajal global dubbing dengan menjadi pengisi suara Putri Fiona dalam film Shrek 5. Dalam sebuah wawancara, perempuan berusia 39 tahun ini berkata sangat menikmati tantangan baru tersebut, sebab ia harus pandai mengekspresikan emosinya dalam bentuk suara saja. Kalau selama ini mengkespresikan peran dan emosi tokoh itu dalam bentuk gerak, mimik, suara, aktualisasi diri paras dan lain sebagainya, maka ketika menjadi seorang dubber aktualisasi diri semua itu hanya diwakilkan pada karakter dan aktualisasi diri suara. Tentu saja bukan pekerjaan mudah.
Film terbaru Diaz nan akan dirilis tahun 2010 berjudul Bad Teacher . Diakuinya, film tersebut seperti jalan hidupnya sendiri nan pernah jatuh dalam jeratan narkotika dan obat-obatan terlarang sebab pengaruh dari teman-teman SMU-nya. Ia berkata bahwa dirinya tak menemui kesulitan dalam menghayati peran tersebut karena sebelumnya ia pernah mengalami hal tersebut. Pengalaman kelam sewaktu sekolah memberi penghayatan nan jauh lebih baik, sehingga begitu memerankan tokoh dalam film tersebut, Cameron Diaz seperti bermain dengan karakter dirinya sendiri. Sekalipun tentu saja alur ceritanya ialah alur cerita nan berbeda.
Kegagalan Cinta Cameron Diaz
Memasuki usianya nan sudah matang buat ukuran perempuan modern, dalam karir memang telah memperoleh loka nan istimewa. Berkat meniti karir di global hiburan dan seni peran, Cameron Diaz tak saja menjadi perempuan terkenal di global tapi juga berlimpah kekayaan. Namun dalam kehidupan asmaranya justru sangat berbeda. Dalam usia nan sudah sangat dewasa kini, Cameron Diaz bahkan belum pernah menikah. Terakhir, ia sempat digosipkan akan menikah dengan pesepakbola Alex Rodiguez, kekasihnya. Namun ternyata, di akhir tahun 2010 interaksi mereka bahkan berakhir dengan tragis. Cameron Diaz harus mulai meniti jalan baru kembali, sekalipun belum menemukan laki-laki nan cocok buat mendampingi hidupnya. Lalu, seperti juga ketika akan meniti karir bahwa Cameron Diaz telah mempersiapkan diri buat gagal sekaligus siap sukses, barangkali demikian pula dalam kehidupan konkret nan berkaitan dengan asmara. Putus interaksi secara tragis dengan Alex, tidak membuat Cameron Diaz terpuruk. Dalam berbagai kesempatan, Cameron Diaz tetap dapat berkepala tegak dan siap menerima tawaran berbagai peran, termasuk juga telah siap buat menerima peran menjadi seorang ibu dengan beberapa orang anak baik dalam film maupun dalam kehidupan nyata.
Kesuksesan karirnya ternyata tak diikuti dengan kesuksesannya di global asmara. Sempat berhubungan dengan beberapa seniman terkenal lainnya seperti Matt Dillon dan Justin Timberlake, Diaz masih belum juga menemukan jodoh sejatinya. Tapi itulah kehidupan. Tidak ada nan paripurna bagi siapa saja nan menjalani kehidupan, sebab kesempurnaan itu hanya milik kehidupan itu sendiri dan dalam kekuasaan nan menciptakan kehidupan, Dia Yang Maha Sempurna.
Memang sahih tak ada seorang perempuan di manapun nan mendambakan hayati sendiri dan telat mendapat jodoh. Sebaliknya, sadar atau tidak, dimana pun perempuan itu sama yakni cepat berumah tangga, berhasil dalam karir, berhasil dalam rumah tangga dengan menjadi seorang istri bagi lelaki nan bertanggung jawab dan bisa dibanggakan oleh dirinya dan anak-anaknya kelak. Semoga setelah Alex, Diaz bisa segera berjumpa dengan pujaan hatinya nan sejati. Semangat terus Diaz!