Sejarah Inovasi Listrik
Anda mengetahui tentang lambang listrik ? Listrik telah menjadi satu bagian kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Hampir 24 jam dalam sehari manusia tak dapat terlepas dari kebutuhan akan listrik. Contohnya, saat menanak nasi menggunakan rice cooker niscaya membutuhkan listrik, menyalakan mesin cuci menggunakan listrik , menyalakan lampu listrik, menyalakan komputer, menyalakan pendingin ruangan, bahkan memasak air pun dapat menggunakan listrik.
Dengan adanya listrik, aktivitas manusia semakin terbantu, waktu lebih dapat dimanfaatkan secara lebih efisien dan lebih terasa mudah. Namun, meski setiap hari kita menggunakannya, apakah semua pengguna listrik mengerti arti dari nama lambang listrik atau komponen listrik dan satuan-satuan nan biasanya tertera pada alat-alat kelistrikan? Jawabannya niscaya tidak!
Sebagian orang justru tak mau ambil pusing dengan arti masing-masing lambang, komponen, maupun satuan listrik. Padahal pengetahuan akan macam-macam dan artinya ialah hal nan krusial diketahui oleh para pengguna listrik.
Sebagai bahan penambah pengetahuan kita semua, artikel ini akan menguraikan secara singkat dan sederhana tentang apa saja lambang listrik atau komponen-komponen listrik nan paling banyak dilihat di bidang kelistrikan dan juga satuan-satuan nan biasa digunakan. Berikut uraiannya satu per satu:
- Nama lambang: DC . Artinya sebagai penghasil tegangan searah pada arus sambungan listrik.
- Nama lambang: AC. Artinya tanda sebagai penghasil tenaga/arus listrik bolak-balik. Arus seperti inilah nan biasa digunakan oleh PLN.
- Nama lambang: BAT. Merupakan lambang nan biasa digunakan buat menyingkat kata baterai sebagai penghasil tegangan searah.
- Nama lambang: Auto. Menandakan bahwa sistem listrik bersifat auto.
- Nama lambang: LED. Menandakan sebuah benda akan menghasilkan cahaya bila dialiri arus listrik searah/DC.
- Nama lambang: Photo diode. Artinya sebuah benda akan menghasilkan arus listrik bila mendapatkan sumber cahaya.
- Nama lambang: Condensator bipolar. Berguna sebagai penyimpan arus listrik buat sementara waktu.
- Nama lambang: Dioda zener. Berguna sebagai penyetabil tegangan DC.
- Nama lambang: Buzzer. Komponen akan menghasilkan suara ‘buzz’ apabila dialiri arus listrik.
- Nama lambang: Mic. Mic ialah singkatan microphone nan digunakan sebagai pengubah signal listrik menjadi suara.
- Nama lambang: Kapasitor variable. Merupakan kondensator nan kapasitasnya bisa diatur.
- Nama lambang: Resistor . Merupakan komponen nan fungsinya berguna sebagai penahan arus nan mengalir dalam rangkaian listrik.
- Nama lambang: PB. Berarti komponen atau benda merupakan tombol tekan.
- Nama lambang: Trafo. Merupakan komponen atau alat nan digunakan sebagai penaik sekaligus penurun tegangan arus bolak-balik/AC.
- Nama lambang: GEN. Merupakan singkatan dari kata generator nan berfungsi sebagai penambah atau pembangkit daya.
- Nama lambang: NO. Menandakan bahwa arus listrik dalam keadaan normal terbuka atau terhubung.
- Nama lambang: NC. Menandakan bahwa arus listrik dalam keadaan normal tertutup/terputus.
- Nama lambang: Toggle switch SPST. Berarti arus terputus dalam keadaan terbuka.
- Nama lambang: Toggle switch SPDT. Berarti memilih dua terminal koneksi.
- Nama lambang: Fuse. Merupakan sekering pengaman nan akan putus apabila melebihi kapasitas arus.
- Nama lambang: Dio/ Dioda. Artinya komponen nan berfungsi sebagai penyearah nan bisa mengalirkan listrik ke satu arah.
- Nama lambang: Transistor darlington. Artinya, gabungan dua transistor bipolar nan tujuannya buat peningkatan penguatan daya.
- Nama lambang: Bel. Komponen atau alat nan akan menghasilkan bunyi ketika dialiri arus listrik.
- Nama lambang: Chasis ground. Ground nan dihubungkan pada badan dari sebuah rangkaian listrik.
- Nama lambang: Solder bridge. Artinya sambungan akan terkoneksi apabila dilakukan penyolderan terlebih dahulu.
- Nama lambang: Dioda varactor. Merupakan komponen dari gabungan diode dan kapasitor.
- Nama lambang: FU. Nama lambang nan biasanya digunakan sebagai penanda sekering.
- Nama lambang: Ohm meter. Satuan ukur nan digunakan dalam mengukur resistansi.
- Nama lambang: Ampere meter. Artinya satuan ukur nan digunakan dalam mengukur arus listrik.
- Nama lambang: Watt meter. Artinya satuan ukur nan digunakan dalam mengukur daya listrik.
- Nama lambang: Volt meter. Artinya satuan ukur nan digunakan dalam mengukur tegangan listrik.
Sejarah Inovasi Listrik
Sebagian besar pendapat mengemukakan bahwa inovasi listrik pertama kali terjadi di Benua Eropa. Orang Eropalah nan sukses menemukan listrik dan menggunakannya buat pertama kali di dunia. Namun versi lain mengatakan bahwa listrik sudah dikenal dan digunakan jauh sebelum bangsa Eropa menemukannya.
Sebuah versi mengungkapkan bahwa bangsa nan pertama kali mengenal listrik ialah bangsa Mesir kuno. Hal ini dikuatkan dengan inovasi sebuah kuil antik di Dendera nan terletak beberapa puluh kilometer dari utara Luxor.
Para penemu nan salah satunya merupakan pakar di bidang listrik menemukan cahaya dari dalam kuil dan ternyata berasal dari relief-relief nan diprediki berusia ratusan tahun, jauh sebelum bangsa Eropa menemukan listrik.
Versi lainnya lagi mengatakan bahwa listrik pertama kali ditemukan di Yunani. Penemu listrik di Yunani bernam Thales. Thales orang pertama nan melakukan percobaan buat menemukan arus listrik. Ia menggosok-gosokkan dua belah batu hingga akhirnya batu tersebut dapat menarik atau menyengat bulu-bulu dan rambut di bawahnya. Kenyataan tersebut disinyalir bangsa Yunani sebagai kenyataan arus listrik. Dari ide Thales tersebut barulah kemudian bermunculan nama-nama pakar di bidang kelistrikan.
Versi terakhir nan sampai saat ini dipercayai oleh sebagian besar penduduk global ialah sejarah inovasi listrik nan dilakukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Michael Faraday. Ia lahir di Desa Newingtown nan berjarak beberapa kilometer dari Kota London pada 22 September 179.
Ia lahir dari keluarga miskin dengan dua orang saudara kandung di atasnya. Ayahnya hanya seorang pandai besi. Beberapa tahun setelah kelahirannya, orang tuanya pindah ke Kota London buat mengadu peruntungan nasib hayati keluarganya. Di Kota London Faraday hayati dalam kondisi serba pas-pasan.
Ayahnya hanya mampu menyewa dua kamar buat aktivitas hayati seluruh keluarganya.
Di London pulalah Faraday sukses menyelesaikan pendidikannya di sebuah sekolah dasar spesifik rakyat miskin. Ketika itu usianya masih 12 tahun.
Kemiskinan tidak membuat semangat belajar Faraday surut. Sesungguhnya meski ia tak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang nan lebih tinggi, Faraday selalu berusaha belajar belajar sendiri dari segala sesuatu nan ditemukannya di alam. Ia paling suka membaca dan dari sanalah ia belajar banyak ilmu.
Nasib Faraday berubah ketika ia berjumpa dengan Sir Humphry Davy. Davy seorang pakar kimia tersohor kala itu. Melalui Davy, Faraday ditawarkan pekerjaan menjadi seorang pengurus laboraturium. Davy banyak bercerita dan menguji Faraday nan saat itu berusia 21 tahun. Dari sekian banyak ujian nan diberikan Davy, Faraday selalu mampu menjawab dengan jawaban nan logis dan memuaskan. Dari sanalah Davy tahu bahwa Faraday memiliki potensi menjadi seorang penemu besar.
Ternyata prediki Davy benar. Dari serangkaian penelitian nan dilakukan Davy bersama Faraday, pada 1821 inovasi Faraday di bidang kelistrikan sukses. Di tahun tersebut ia sukses menemukan suatu skema penggunaan arus listrik nan dapat digunakan buat membuat benda bergerak. Rangkaian skema itulah nan kemudian dikenal dengan motor listrik nan hingga saat ini masih terus digunakan oleh masyarakat modern.
Masa kejayaan Davy berakhir ketika kemampuan berpikirnya berkurang. Usianya nan semakin tua membuat ia tidak dapat melakukan banyak penelitian di bidang kelistrikan. Masa hidupnya berakhir ketika usianya 76 tahun di sebuah rumah pemberian Ratu Victoria. Hingga saat ini nama Faraday tetap dikenang sepanjang masa atas keberhasilannya menemukan listrik.
Nah, demikianlah uraian tentang kelistrikan. Semoga dengan mengenal lambang listrik dan mengetahui sejarahnya, kita semakin bijak dan cerdas memanfaatkan listrik dalam kehidupan sehari-hari.