Pendidikan Krusial bagi Semua Orang
Seseorang terkadang merasa bingung saat dirinya berada dalam situasi harus memilih. Entah berada di antara dua pilihan, tiga pilihan, atau beberapa plihan lainnya. Keputusan nan diambil pun tak kunjung tiba sebab semua pilihan itu sangat pantas buat dijadikan pilihan. Salah satunya ialah pilihan buat kuliah di saat kesibukan merajalela. Mungkin bagi Anda nan memiliki waktu luang, kuliah pagi bukan suatu masalah. Namun, bagaimana dengan Anda nan bekerja dari pagi hingga sore? Alternatif nan dapat Anda ambil ialah kuliah sore .
Perguruan Tinggi Dengan Alternatif Jam Kuliah Fleksibel
Semakin meningkatnya pencerahan bahwa pendidikan sangat krusial buat kemajuan suatu bangsa, maka begitu banyak perguruan tinggi nan memberikan peluang bagi siapa pun terutama orang-orang nan telah mempunyai pekerjaan buat mengambil mata kuliah pada jam-jam sore hingga malam hari. Kebijakan ini tentu saja di sambut dengan antuisias oleh banyak orang. Jangankan hanya kuliah sore , kuliah nan hanya diselenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu pun ada. Kuliah spesifik ini memang disediakan bagi para pekerja nan tak dapat mengambil jam sore.
Kuliah hanya pada akhir pekan ini biasa buat jurusan lanjutan. Misalnya, Universitas Muhammadiyah Palembang. Salah satu perguruan tinggi partikelir cukup mapan di Palembang ini menyelenggarakan kuliah Sabtu Minggu bagi para perawat nan ingin melanjutkan kuliahnya hingga jenjang S1. Maka perawat nan berasal dari berbagai kota nan ada di wilayah Sumatera Selatan berbondong-bondong datang ke ibukota provinsi Sumatera Selatan buat melanjutkan pendidikan mereka.
Pada dasarnya semangat mendapatkan pendidikan nan lebih tinggi ini sebab ada tuntutan dari pekerjaan mereka. Mereka nan sudah mendapatkan sertifikat pegawai negerinya harus mempunyai pendidikan minimal S1. Para lulusan Sekolah Pendidikan Keperawatan ini mulai lagi belajar tentang ilmu dasar seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, pengetahuan dasar lainnya serta ilmu tentang keperawatan tentu saja. Pengetahuan itu akan menambah wawasan dan diharapkan akan meningkatkan pelayanan terhadap para pasien.
Pihak rumah sakit tentu saja memberikan keleluasaan nan cukup kepada para perawatnya nan akan melanjutkan pendidikan. Sistem tukar jam jaga bsia dilakukan asalkan tak mengganggu pelayanan. Selain para perawat, para guru nan sudah pegawai negeri juga banyak nan menganbil S2. Jam belajar mereka tentu saja lebih ketat dari jam belajar S1. Tetapi memang perguruan tinggi nan menyediakan mata kuliah pada hari Sabtu Minggu ini benar-benar menjadi primadona.
Walaupun tak menutup mata bahwa banyak nan melanjutkan kuliah itu sebab terpaksa, keterpaksaan mereka paling tak menambah wawasan mereka. Bagaimanapun keterpaksaan itu selama mereka masih masuk kuliah dan mengerjakan tugas kuliah, mereka tetap belajar. Bahkan bagi sebagian orang nan ingin mengubah nasibnya, kuliah Sabtu Minggu dengan jam sore hingga malam ini membuat mereka semakin bergairah menghadapi masa depan. Ketika masih kuliah mereka menjadi buruh atau pekerjaan tak tetap lainnya. Namun, ketika ijazah S1 telah dikantong, mereka berani mendaftar pekerjaan ke jenjang nan lebih baik.
Banyak nan berhasil. Pendidikan mengubah paras kehidupan. Tidak sama cara pandang orang nan telah makan bangku kuliahan dengan orang tak kuliah. Mereka mempunyai sisi nan tak dimiliki oleh orang nan tak pernah merasakan kuliah. Paling tidak, rasa percaya dirinya berbeda. Lain dengan orang nan sengaja tak mau melanjutkan kuliah tetapi terus meningkatkan pengetahuannya lewat berbagai hal. Orang-orang seperti ini biasanya memandang pendidikan sebagai sesuatu nan dapat didapatkan dari mana pun juga dan tak harus dari bangku kuliah atau sekolah formal lainnya. Gelar atau jabatan bukan lagi sesuatu nan menjadi tujuan hidupnya.
Pernak-Pernik Kuliah di Sore Hari
Dengan waktu belajar dari sore hingga malam, para mahasiswa kuliah pada sore hari melakukan rutinitas perkuliahan seperti pada umumnya. Mereka datang, belajar, diskusi, dan pulang. Beberapa di antaranya masuk dalam keorganisasian baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Mereka terlibat dan aktif langsung dalam kegiatan-kegiatan organisasi tersebut. Meski, banyak juga di antara mereka nan lebih memilih kuliah saja dibandingkan harus menjadi aktivis kampus. Sebab jelas, mereka terlalu sibuk buat mengikuti kegiatan tersebut.
Hal ini bukan masalah, sebab bagaimanapun keorganisasian bukanlah hal nan wajib buat dilakukan para mahasiswa. Aktivitas semacam itu hanya menjadi pendukung mahasiswa buat membuat mereka lebih berani bertindak ketika pada akhirnya terjun ke lingkungan masyarakat secara utuh. Waktu mereka nan sempit dengan tenaga nan tak terlalu banyak membuat mahasiswa sore kesulitan membagi waktu.
Apalagi bagi para mahasiswa nan telah berkeluarga dan harus datang ke kampus nan letaknya jauh dari rumah tinggal dan tempatnya bekerja. Perjalanan nan dapat memakan waktu 6 hingga 8 jam itu cukup melelahkan. Belum lagi harus mengerjakan tugas dari dosen. Jadi, sudah dapat melanjutkan sekolah lagi sudah merupakan sesuatu nan sangat menguntungkan. Memang ada nan masih begitu bersemangat mengikuti kegiatan lain sebab ia membutuhkannya demi memenuhi persyaratan buat mendapatkan beasiswa.
Agar semua kegiatan itu tak sia-sia, diharapkan bahwa setiap mahasiswa, apapun kegiatannya, meniatkan kegiatan buat beribadah. Hal ini selain akan menambah wawasan keilmuan global juga akan emnambah pundi-pundi amal. Tak ada nan akan luput dari kematian dan kematian itu tetap misteri. Menuntut ilmu akan bernilai ibadah ketika memang diniatkan tulis menambah pengetahuan demi lebih dekat kepada Sang Maha Pengasih. Kalau bertambah ilmu tetapi tak bertambah keimanan, itu artinya ilmu nan dipelajari mungkin tak berkah. Sangat disayangkan kalau sampai terjadi.
Lelah fisik, besarnya dana, dan pengorbanan lain nan telah dilakukan jangan sampai sia-sia dan malah akan menambah dosa. Sebaiknya, orang-orang nan akan melanjutkan kuliah ini memang memikirkan baik-baik apa nan akan mereka lakukan dan memikirkan kegunaan dari kuliah itu. Kelelahan fisik dapat membuat stress dan depresi. Banyak nan mundur sebab tak kuat. Segala sesuatu jangan dianggap sebagai main-main dan tak ada tujuan nan jelas.
Pendidikan Krusial bagi Semua Orang
Semua orang mengetahui bagaimana pendidikan menjadi suatu hal nan sangat krusial dalam kehidupan. Baik pendidikan formal maupun non formal. Seseorang tak akan mungkin bisa mengasah inteligen nan tinggi jika tak berpendidikan. Paling tidak, seseorang dapat belajar dari pengalaman dan kehidupan sendiri. Kecerdasan itu akan semakin meningkat ketika diberi rangsangan nan baik dan tantangan nan mampu membuatnya bergerak dan aktif dalam menggunakan otaknya.
Namun, di antara pendidikan tersebut, Anda tak dapat memungkiri jika pendidikan formal memiliki kunci agar dapat masuk ke dalam semua wilayah—yang berinstansi maupun tidak. Karena itulah banyak orang nan menempuh pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi—baik nan kuliah pagi maupun kuliah sore, hanya demi dapat diterima di suatu instansi perkantoran kelak. Syarat seperti inilah nan membuat semakin banyak orang melanjutkan kuliahnya. Mereka mengorbankan waktu buat anak dan pasangannya demi melanjutkan cita-cita.
Keringanan biaya kuliah juga menjadi factor nan sangat menguntungkan. Bahkan ada loka bekerja nan memberikan pinjaman lunak atau bahkan pinjaman tanpa kembang sedikit [pun bagi siapa saja nan akan melanjutkan pendiidkannya. Meski terdapat disparitas waktu, kuliah sore tetap mengikuti koridor nan sinkron dengan anggaran perkuliahan pada umumnya. Para mahasiswa kuliah sore diberikan segala mata kuliah nan sama nilainya dengan mereka nan kuliah di pagi hari. Dosen-dosen pengajarnya pun tak dibedakan kualitasnya. Hanya saja, bagi mereka nan kuliah sore terdapat beberapa keringanan nan dapat mereka dapatkan.
Biasanya nan memberikan keringanan ialah para dosen itu sendiri. Ini bisa dimaklumi, sebab ketika para mahasiswa kuliah pada sore diberikan tugas, belum tentu mereka dapat mengerjakan seluruhnya, karena waktu senggang nan mereka miliki hanya sedikit. Hanya saja, dari semua mahasiswa kuliah pada sore hari, tak semuanya karyawan atau pegawai suatu perusahaan. Artinya, mahasiswa nan non karyawan memiliki waktu luang dan mendapatkan keringanan pula seperti kawan-kawannya.
Lulusan kampus sore memiliki hak tidak terbatas seperti lulusan kampus pagi. Kedua lulusan ini pun memiliki kesempatan sama di semua bidang. Dengan demikian, Anda nan ingin memilih kampus sore sebagai pilihan pendidikan Anda tak perlu risi bukan?