Kisah di Balik Lagu Last Child Pedih

Kisah di Balik Lagu Last Child Pedih

Patah hati? Ah, itu biasa dalam sebuah hubungan. Terutama interaksi nan terjalin antara laki-laki dan perempuan nan tak selalu dapat sejalan. Lagu-lagu galau biasanya akan menjadi pilihan buat dapat menghibur diri. Seolah ingin merasakan dalamnya tusukan panah cinta nan terhujam di hati nan kemudian diambil paksa dari tempatnya. Tak terkecuali lagu Last Child Pedih jadi theme song patah hati sejuta umat, baik itu laki-laki maupun perempuan.



Lirik Last Child Pedih

Coba perhatikan lirik Last Child Pedih nan menyayat hati dan bernada pilu di gendang telinga ini. Cocok sekali didengarkan pada malam hari sambil berderai air mata. Kalau anak muda sekarang itu ialah saat-saat tergalau dalam hidup.

Engkau nan sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati nan tersakiti
Racun nan membunuhmu secara perlahan
Engkau nan saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati nan paling dalam
Hanya diri sendiri
Yang tidak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini kutemani kau dalam tangismu
Bila air mata bisa cairkan hati
Kan kucabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tidak terpungkiri
Juga bagi...
Engkau nan hatinya terluka
Dipeluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih nan tidak ada habisnya



Identiknya Last Child Pedih

Band Last Child awalnya merupakan sebuah band nan dibentuk secara independent atau indie yang memiliki fans tersendiri. Tanggal 11 Januari 2006 ialah titik di mana Virgoun, Yodi, Dhimaz dan Ary Ceper berjumpa buat membuat satu ikrar bersama membentuk sebuah kelompok musik. Meski jalur indie yang dipilihnya, band ini mampu membuktikan eksistensinya di global musik Tanah Air nan selalu menawarkan kesempatan seluas-luasnya ini.

Nama Last Child sendiri diambil dari status Ary, Virgoun dan Dhimaz nan merupakan anak terakhir di keluarganya masing-masing. Sebelum Yodi bergabung Last Child mengawali karir profesional bermusiknya dengan mengikuti sebuah audisi band buat pengisi acara pentas seni sebuah sekolah. Ternyata doa, kemantapan diri dan banyaknya latihan sebelum mengikuti audisi belum dapat meloloskan mereka masuk sebagai band terpilih.

Kegagalan tersebut mampu memecut semangat ketiganya buat kembali menekuni bidang nan telah mereka pilih. Bermodal genre musik masing-masing personilnya, Last Child mulai membuat lagu sendiri, mereka pun identik dengan Last Child Pedih. Lagu itu mampu melejitkan nama band asal Jakarta ini.

Last Child Pedih, ya begitu masyarakat penikmat musik mengenal mereka bertiga. Virgoun pada vokal dan gitar, Dhimaz pada bas dan vokal, serta Ary pada drum membuat musik mereka memiliki konsep hingga Last Child baru saja akan memulai debutnya di blantika musik Tanah Air.

Unsur-unsur musik nan mereka masukkan di antaranya pop, punk, emo dan post punk. Semua aliran musik itu merupakan favorit masing-masing personilnya. Last Child mulai beraksi dari satu pentas ke pentas lainnya melalui jalur indie .

Jalur ini banyak ditempuh musisi Indonesia lainnya dalam menjajaki setapak demi setapak tangga impian. Dari perjalanan inilah Last Child mulai dikenal khalayak ramai. Lagu nan paling membumi dan mengena di hati para penggemarnya ialah Pedih. Tidak heran jika kemudian Last Child identik dengan nama Last Child Pedih.

Sebuah distro di kawasan Jakarta Timur menjadi saksi bisu kemunculan Last Child di tengah-tengah penggemarnya nan membludak. Mereka tak hanya memadati distro tersebut buat sekadar berbelanja sambil menikmati live music .

Mereka juga ingin berjumpa dengan Last Child nan akan membawakan lagu Pedih andalan mereka. Distro malam itu riuh rendah oleh suara-suara orang nan menyanyikan lagu Last Child Pedih dan beberapa lagu lainnya nan ternyata sudah sangat kental di lidah mereka.

Langkah Last Child semakin mantap buat segera merilis album debut mereka. Akhirnya pada Agustus 2008, Last Child resmi merilis album perdana mereka. Album bertajuk Last Child berisi lagu-lagu andalan nan pernah mereka mainkan dari anjung ke anjung dan beberapa tambahan lagu koleksi nan belum pernah diperdengarkan sebelumnya.

Last Child juga mengabsorpsi musik elektro atau synthesizer dan harmoni dalam albumnya. Untuk membuat penampilan langsungnya di atas anjung atau televisi mirip seperti performa dalam CD, Last Child menggandeng seorang pemain tambahan nan spesifik menangani synthesizer . Dia ialah Yodie. Pada tahun 2009 Yodie resmi menjadi personil Last Child menggantikan pemain synthesizer sebelumnya.

Last Child tak pernah menyangka karirnya akan melesat bak meteor seperti saat ini. Menurut mereka musik nan dibawakannya tidaklah generik dan bahkan terkesan musik jalanan. Lagu-lagu Last Child bisa dengan mudah sampai ke telinga para penggemarnya nan disebut Last Friends juga berkat performa para pengamen jalanan di ibukota.

Suara mereka nan dapat dibilang alakadarnya ternyata mampu menarik perhatian para penumpang bus, kereta atau angkutan generik nan mereka singgahi sebab lagu Last Child Pedih nan memiliki makna mendalam. Banyak nan ingin tahu sebenarnya lagu siapa nan mereka bawakan.

Setelah video clip Last Child Pedih muncul di beberapa stasiun televisi partikelir dan social media , barulah orang-orang tahu bahwa lagu itu milik Last Child. Lagu milik band nan berangkat dari titik nol.



Kisah di Balik Lagu Last Child Pedih

Anda sudah pernah melihat video clip Last Child Pedih? Video klip tersebut menggambarkan kisah di balik lagu tersebut nan sesungguhnya. Dikisahkan perjuangan seorang adik nan ingin mencari kakak tercintanya. Mereka terpisah jeda dan waktu sebab sang kakak bekerja di negeri seberang. Setting tempat buat video klip ini berada di Singapura. Lewat tangan piawai sang sutradara, Krisna J Sadrach, video klip Last Child Pedih bisa dibuat di negara nan multikultural ini.

Dalam album Everything We Are Everything , Last Child tak hanya membumi dengan lagu Pedih tetapi juga terbang bebas dengan lagu berjudul Diary Depresiku. Lagu ini mengisahkan keluh kesah seorang anak korban perceraian orangtua dalam sebuah diary.

Kemudian Last Child menggandeng penyanyi pendatang baru jebolan acara pencarian talenta di RCTI, Indonesian Idol bernama Gisel. Pemilihan Gisel sebagai rekan duet Last Child buat lagu berjudul Seluruh Nafas Ini bukan tanpa alasan.

Gisel memiliki suara nan sangat pop nan ternyata cocok dengan lagu ini. Soul Gisel saat membawakan lagu Seluruh Nafas Ini terasa sangat menjiwai. Seperti apa nan diharapkan oleh Virgoun saat mulai membuka audisi pencarian penyanyi duetnya. Lagu ini kemudian melejit pada awal tahun 2012.



Lirik Seluruh Nafas Ini

Lihatlah luka ini nan sakitnya abadi
Yang terbaut hangatnya bekas pelukmu
Aku tidak akan lupa tidak akan pernah bisa
Tentang apa nan harus memisahkan kita
Di saat ku tertatih tanpa kau di sini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan wafat dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini
Kita telah lewati rasa nan pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan buat kembali
Takdir cinta nan menuntunmu kembali padaku
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Kunikmati rindu nan datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini...

Itulah sekilas informasi tentang Band Last Child dan Lagu Last Child Pedih. Semoga menambah pengetahuan anda di global musik Indonesia.